Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan

Keluarga dengan Masalah


Penyakit Menular

Ratna Agustiningrum
Definisi

 Asuhan keperawatan keluarga


pada penyakit menular adalah
Asuhan keperawatan keluarga merupakan serangkaian kegiatan yang
pelayanan holistik yang menempatkan diberikan melalui praktek
keluarga dan komponennya sebagai fokus keperawatan kepada keluarga,
pelayanan dan melibatkan anggota
untuk membantu
keluarga dalam tahap pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan,
menyelesaikan masalah
pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010). kesehata keluarga dengan
Pengertian lain dari keperawatan keluarga
penyakit menular dengan
adalah proses pemberian pelayanan menggunakan pendekatan
kesehatan sesuai kebutuhan keluarga proses keperawatan
dalam lingkup praktik keperawatan
(Depkes RI, 2010).
TUJUAN
Tujuan Khusus
1. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota
keluarga.Kemampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan seluruh anggota keluarga.
2. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi
Tujuan Umum masalah kesehatan anggot keluarga.Kemampuan
keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa
ditingkatkannya anggota keluarga ke pelayanan kesehatan.
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang
kemampuan keluarga 3.
mempunyai masalah kesehatan.Kemampuan keluarga
dalam mengatasi dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Memodifikasi lingkungan yang kondusif.Kemampuan
masalah kesehatannya 4.
keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu
secara mandiri. mempertahankan kesehatan dan memelihara
pertumbuhan serta perkembangan setiap anggota
keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
pemeliharaan dan perawatan
6. anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
TUJUAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Memperoleh informasi tentang keadaan


kesehatan klien.
2. Menentukan masalah keperawatan dan
kesehatan klien.
3. Menilai keadaan kesehatan klien.
4. Membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan langkah-langkah berikutnya
Pengkajian keperawatan pada keluarga
dengan penyakit menular
• Pengkajian keperawatan keluarga merupakan langkah awal dari proses
keperawatan keluarga. Kegiatan pengkajian harus dilakukan dengan benar,
karena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam proses
keperawatan keluarga.
• Pengertian pengkajian menurut Yura dan Walsh (1998) adalah tindakan
pemantauan secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang
klien dengan maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah kesehatan.
Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, karena perawat akan
mendapatkan data tentang kondisi atau situasi klien sebelumnya dan saat ini,
sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun perencanaan
pada tahap berikutnya--> pada hal ini adalah pada keluarga dengan penyakit
menular.
Diagnosis Keperawatan Keluarga dengan penyakit
menular
 Diagnosis keperawatan keluarga merupakan tahap kedua dari proses keperawatan
keluarga. Tahap ini merupakan kegiatan penting dalam menentukan masalah keperawatan
yang akan diselesaikan dalam keluarga. Penetapan diagnosis keperawatan yang tidak tepat
akan memengaruhi tahapan berikutnya dalam proses keperawatan. Kemampuan perawat
dalam menganalisis data hasil pengkajian sangat diperlukan dalam menetapkan diagnosis
keperawatan keluarga.
 Pengertian lain dari diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik tentang semua respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial,
sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan
sesuai dengan kewenangan perawat. Semua diagnosis keperawatan harus didukung oleh
data. Data diartikan sebagai definisi karakteristik. Definisi karakteristik dinamakan ”Tanda
dan gejala”, Tanda adalah sesuatu yang dapat di observasi dan gejala adalah sesuatu yang
dirasakan oleh klien. Diagnosis keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan tindakan
keperawatan untuk mencapai hasil bagi perawat (Nanda, 2011)
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah
mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep perencanaan keperawatan keluarga
2. Menyusun perencanaan keperawatan keluarga
3. Menjelaskan konsep tindakan keperawatan keluarga
4. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga
5. Menjelaskan konsep evaluasi keperawatan keluarga
6. Melaksanakan evaluasi keperawatan keluarga.

 Perencanaan/intervensi merujuk pada Nursing intervention Clasification


PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KELUARGA

 Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi merupakan rangkaian proses keperawatan.


 Proses keperawatan sebagai pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga
terdiri atas lima tahap. Tahap pertama dan kedua, yaitu pengkajian dan diagnosis
 Perencanaan keperawatan keluarga merupakan tahap ketiga dari proses keperawatan.
Setelah perawat merumuskan diagnosis keperawatan, langkah berikutnya adalah menyusun
perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah klien dan
keluarga.
 Setelah menyusun perencanaan, tahap selanjutnya adalah melaksanakan tindakan
keperawatan keluarga. Tindakan keperawatan dapat dilakukan oleh perawat dengan tim
kesehatan lain atau secara mandiri. Keterlibatan klien dan keluarga merupakan hal penting
pada tahap pelaksanaan tindakan. Tindakan keperawatan dinyatakan berhasil atau tidak,
ditentukan pada tahap evaluasi atau penilaian tindakan keperawatan.
Contoh kasus dan diagnosa yang muncul
pada penyakit menular:

1. DS : keluarga mengatakan takut jika TBC pada Ny. R kambuh


lagi karena tidak tahu cara pencegahanny. DO : saat dikaji keluarga
Tn. S hanya mengetahui sedikit tentang TB paru, keluarga tampak
lemas dan pasrah terhadap keadaan Ny. R. dari data tersebut
didapatkan diagnosa Kurang pengetahuan keluarga Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
 Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan : Tuberkulosis Paru
 Diagnosa ini diangkat karena pada pengkajian wawancara, keluarga
mengatakan takut jika penyakit yang kini diderita Ny. R nantinya kambuh lagi
dan tidak tahu cara pencegahannya. Dari data obyektif Ny. R terlihat lemas
dan pasrah. Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan karena hanya
sedikit yang mereka ketahui mengenai TB paru dan tidak tahu cara
pencegahannya.
 Diagnosa keperawatan tersebut penulis buat Rencana tindakan yang akan
dilakukan adalah memberikan Pendidikan kesehatan mengenai tuberkulosis
paru. Selain itu, penulis juga mengkaji dan mengajari keluarga dalam
merawat, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Implementasi dan evaluasi
 Dalam melakukan implementasi, penulis memberikan pendidikan
kesehatan mengenai tuberkulosis paru dengan menjelaskan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara pencegahan
tuberkulosis paru.
 Evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan didapatkan data
subyektif keluarga Tn. S mengatakan sudah paham mengenai TB
paru penyebabnya, tanda dan gejalanya, dan cara pencegahannya.
Data obyektif klien dan keluarga memahami tuberkulosis paru,
keluarga sangat kooperatif dan semangat dalam mengikuti
pendidikan kesehatan.
Lanjutan Diagnosa.....

2. DS : keluarga mengatakan kondisi rumahnya memang seperti ini.


Jendela rumah tidak pernah dibuka. DO : keadaan rumah keluarga
Tn. S terlihat berantakan, pencahayaan saat pagi dan siang sangat
kurang, dan ventilasi kurang. Dari data tersebut didapatkan diagnosa
Resiko penularan terhadap anggota keluarga Tn. S yang lain
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
 Diagnosa kedua ini diangkat karena berdasarkan observasi
lingkungan didapatkan lingkungan rumah Tn. S yang kotor dan
kurang terawat.
 Hanya terdapat satu buah jendela pada rumah klien dan tidak
pernah dibuka dan pencahayaan yang masuk kedalam rumah
yang kurang.
 Tidak ada tempat sampah. Sehingga resiko penyakit menular
semakin cepat menular ke anggota keluarga Tn. S yang lain
apabila keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan
rumahnya.
Implementasi dan Evaluasi
 Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah mengkaji bagaimana
cara keluarga merawat Ny. R dengan mendemonstrasikannya, menjelaskan kepada
keluarga akibat dari TB paru, mendikusikan bersama keluarga cara memodifikasi
lingkungan.
 Dalam melakukan implementasi, penulis melihat cara merawat anggota keluarga
yang sakit yaitu dengan memisahkan alat makan pasien dengan keluarga,
membuang dahak pada wadah yang telah diisi air sabun dan selalu ditutup. Penulis
menjelaskan akibat lanjut TB paru yaitu menyebar ke bagian tubuh lain, menular
ke orang lain, dan kematian. Penulis menjelaskan cara memodifikasi lingkungan
dengan merapikan perabotan rumah tangga, menyapu rumah setiap hari, membuka
jendela dan mengganti beberapa genting dengan genting yang terang.
 Fokusnya adalah bagaimana tidak terjadi penularan infeksinya pada
penyakit menular
 Evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan didapatkan data
subyektif keluarga mengatakan sudah merawat anggota keluarga
yang sakit dengan baik, keluarga mengerti bagaimana cara
memodifikasi lingkungan tetapi tidak bisa melaksanakan secara
maksimal karena ekonomi keluarga rendah. Data obyektif
keluarga sangat kooperatif dan terlihat semangat saat dijelaskan
cara memodifikasi lingkungan dan mendemonstrasikannya.
Masalah tidak teratasi karena ekonomi keluarga yang rendah
sehingga intervensi dilanjutkan.
Ingat.....

Fokus implementasi adalah bagaimana tidak terjadi penularan infeksi pada penyakit
menular
Terimakasih………………..

Anda mungkin juga menyukai