Anda di halaman 1dari 30

UNSUR KEBAHASAAN

TEKS PROSEDUR
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Mengidentifikasi struktur teks prosedur.
3.2.2 Mengidentifikasi unsur kebahasaan teks prosedur.
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

 Kata Kerja Imperatif


 Pernyataan Persuasif
 Kata Teknis
 Konjungsi Penjumlahan
 Deskripsi Alat
 Verba Material dan Verba Tingkah Laku
 Partisipan Manusia
Kata Kerja Imperatif
Pernyataan Persuasif
Kata Teknis dan
Deskripsi Alat
Konjungsi Penjumlahan
Verba Material dan Verba
Tingkah Laku
Partisipan Manusia
Kata Kerja Imperatif

Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif antara lain
harus, pastikan jangan, hindari, ceritakan(lah), jadilah, tunjukan(lah), dan gunakan(lah).

Bentuk Dasar Imbuhan/Partikel Bentukan Kata

pasti -kan pastikan

tunjuk -kan tunjukkan

cerita -kan ceritakan

hindar -i hindari

jadi -lah jadilah


Pernyataan Persuasif

 Banyak menggunakan kata-kata persuasif. Berikut adalah contoh kalimatnya.


1) Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
2) Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang antusias, verbal,
maupun nonverbal.
3) Ini wajar karena bersikap pasif dan menyerahkan segala sesuatu pada pihak perusahaan
tidak akan menambah nilai kita di mata pewawancara.
 Secara garis besar kalimat pesuasif adalah kalimat yang bertujuan untuk membujuk atau meyakinkan orang lain agar mau
mengikuti apa yang kita inginkan atau yang kita tuturkan. Dalam bahasa inggiris kalimat persuasif berasal dari kata persuade yang
artinya mengajak.
 Terkadang kallimat persuasi di samakan dengan kalimat perintah padahal antara kalimat persuasi dan kalimat perintah memiliki
perbedaaan. Perbedaan itu ada pada siffat dari kalimat persuasi dan kalimat perintah itu sendiri. Jika kalimat persuasi sifatnya lebih
membujuk atau tidak memintanya secara langsung lain halnya dengan kalimat perintah yang sifatnya menyuruh secara langsung.
 Lihat kalimat berikut dengan seksama !
 1. Jangan merokok !
 2. Janganlah merokok!
 3. Pakai helm saat berkendara!
 4. Pakailah helm saat berkendara!
 Dari keempat kalimat diatas dapat dilihat pada nomor 1 dan 3 merupakan kalimat perintah karena disitu kata ‘jangan’ dan ‘pakai’
dalam kaimat bersifat menyuruh secara langsung. Berbeda dengan kalimat nomor 2 dan 4 yang merupakan kalimat persuasif
dengan penggunaan imbuan –lah pada kata ‘jangan’ dan ‘pakai’ menjadi ‘janganlah’ dan ‘pakailah’ yang sifatnya lebih ke
membujuk pembaca dan tidak menyuruh secara langsung.
 Contoh kalimat persuasif  11. Janganlah buang sampah sembarangan!
 1. Ayo kita pergi ke sekolah!  12. Buanglah sampah pada tempatnya!
 2. Ayo bangun pagi!  13. Gantunglah cita-citamu setinggi langit!
 3. Ayo berenang di laut!  14. Janganlah malas belajar
 4. Ayo kita belajar dengan giat!  15. Jadilah orang yang berguna di masyarakat!
 5. Ayo makan makanan yang sehat!  16. Gosoklah gigimu sebelum tidur!
 6. Ayo kita menerbangkan layang-layang!  17. Mandilah 3 kali sehari!
 7. Ayo kita bermain dota2!  18. Janganlah begadang!
 8. Ayo kita berusaha menjadi juara!  19. Parkirlah dengan benar!
 9. Belajarlah dengan giat dan teratur!  20. Hormatilah selalu kedua orang tuamu
 10. Marilah kita selalu bersyukur!
Kata Teknis

 Kata teknis adalah kata-kata atau istilah yang biasa dipakai atau dikenal oleh para ilmuwan
dan kaum terpelajar. Kata teknis sebagian besar berasal dari kata bahasa asing yang diserap
dalam bahasa Indonesia.
 Contoh:
 Kata Teknis: Sampel, Inovasi, Momentum, Desain, Zona.
 Kata Populer: Contoh, Pembaharuan, Waktu, Rancangan, Wilayah
 Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
Apabila teks tersebut berkenaan dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-
istilah komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal,
nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.
Konjungsi Penjumlahan

 Banyak menggunakan kata penghubung (konjungsi) partikel yang bermakna penambahan,


seperti selain itu, pun, kemudian, selanjutnya, oleh karena itu, lalu, setelah itu, dan di
samping itu.
Konjungsi

Konjungsi adalah kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua buah
klausa, kalimat, atau paragraf. Konjungsi yang sering digunakan dalam ulasan film atau drama
umumnya adalah sebagai berikut.
 Konjungsi Koordinatif. Contoh: dan, atau, tetapi
 Konjungsi Subordinatif. Contoh: jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena,
maka, sesudah, sebelum, sementara
 Konjungsi Korelatif. Contoh: baik ... maupun ... | bukan ... melainkan ... | tidak hanya ...
tetapi ...
 Konjungsi AntarKalimat. Contoh: sebaliknya, di samping itu, selanjutnya
Konjungsi Koordinatif

 Menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang
sama. Contoh:
 Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
 Dia mencari saya dan adik saya.
 Saya atau kamu yang akan menjemput ibu?
 Sebenarnya anak itu pandai, tetapi malas.
 Dia pura-pura tidak tahu, padahal tahu banyak.
 Ibu sedang masak, sedangkan Ayah membaca Koran.
Konjungsi Korelatif

 Menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
Contoh:
 Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok.
 Kita tidak hanya setuju, tetapi juga harus patuh.
 Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret.
 Kita harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik.
 Baik Anda, istri Anda, maupun mertua Anda akan menerima cendera mata.
 Apa(kah) Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
 Entah setuju entah tidak, dia tetap mengusulkan gagasannya.
 Jangankan orang lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihormati.
Konjungsi Subordinatif

 Menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Contoh:
 Ki Amat sudah meninggal ketika dokter datang.
 Saya akan naik haji jika tanah saya laku.
 Saya pasti memaafkannya seandainya dia mau mengakui kesalahannya.
 Naitu harus belajar giat agar naik kelas.
 Pembangunan tetap berjalan terus meskipun dana makin menyempit.
 Hari ini dia tidak masuk kantor karena sakit.
 Ayah belum mengirim uang sehingga kami belum dapat membayar kuliah.
 Ali tidak mau membayar utangnya padahal dia mempunyai uang.
 Orang yang mendatanginya bertampang seram, maka ia jadi takut.
 Mereka berkata bahwa meraka akan berkunjung besok.
 Dia memukul dengan tangan kirinya melayang terlebih dahulu.
Konjungsi Antarkalimat

 Menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. contoh:


 Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak menghalanginya.
 Mereka berbelanja ke Glodok. Sesudah itu, mereka pergi ke saudaranya di Ancol.
 Pak Eko terkena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap tekanan darah
tinggi.
 Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi.
 Masalah yang dihadapinya memang gawat. Sesungguhnya, masalah ini sudah dia
ramalkan sebelumnya.
 Pak Amir sudah tahu tentang soal itu. Bahkan, dia sudah mulai menanganinya.
 Keadaan sudah mulai aman. Akan tetapi, kita harus tetap waspada.
Deskripsi Alat

 Deskripsi alat merupakan gambaran terperinci tentang benda atau alat yang dipakai dalam
teks prosedur. Gambaran itu meliputi ukuran, jumlah, dan warna yang biasanya terdapat
dalam prosedur berupa resep dan petunjuk penggunaan alat.
 Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan
gambaran rinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Verba Material
Verba material adalah kata kerja berimbuhan yang mengacu pada
tindakan fisik, ataupun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan.
Misalnya:
 Melihat : Anwar melihat pesawat itu lepas landas di bandara.
 Mengendarai : Ibu mengendarai mobil barunya dengan pelan.

Verba Tingkah Laku


Pengertian verba tingkah laku adalah verba atau kata kerja yang
mengacu pada adanya tindakan yang dilakukan dengan ungkapan.
Misalnya:
 Merasa : Ani merasa bahwa dirinya telah melakukan yang
terbaik.
 Memahami : Lidya memahami kondisi ekonomi keluarganya.
Partisipan Manusia

 Partisipan merupakan semua orang/manusia yang berpartisipasi/ikut serta dalam suatu


kegiatan. Partisipan manusia ini juga dapat berupa pronomina atau kata ganti
 Contoh:
 Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak yang berwajib menilangnya.
 Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank. Anda akan
diberi surat tilang berwarna biru.
 Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau
tidak.
Pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
 Contoh:
 1) Kata ganti orang : saudara, bapak, ibu, nyonya, tuan, ia, dia
 2) Kata ganti pemilik : ku-, mu-, -nya
 3) Kata ganti petunjuk : ini, itu
 4) Kata ganti penghubung : yang
 5) Kata ganti tak tentu : siapa, barag siapa, sesuatu, masing-masing
Pronomina Persona

Makna
Jamak
Persona Tunggal
Netral Eksklusif Inklusif
Pertama Saya, aku, daku, Kami Kita
(mengacu pada diri sendiri) ku-, -ku
Kedua Engkau, kamu, Kalian, kamu
(mengacu pada orang lain Anda, dikau, sekalian, Anda
yang diajak bicara) kau-, -mu sekalian
Ketiga Ia, dia, beliau, mereka
(mengacu pada orang yang -nya
dibicarakan)
Mengartikan Kata-Kata Sulit
Pemahaman tentang teks prosedur sangatlah penting jika kita tidak berharap
memperoleh efek berbahaya. Paling tidak, petunjuk itu menjadi tidak efektif. Teks
prosedur yang salah dapat berisiko tinggi apabila petunjuk itu berkenaan dengan
sesuatu yang membahayakan, misalnya berupa penggunaan mesin atau obat-obatan.
Ketidakjelasan prosedur dapat berakibat kerusakan pada mesin ataupun kematian
bagi penggunanya. Dengan demikian, kejelasan itu merupakan hal yang utama dalam
suatu teks prosedur.
Untuk memperoleh kejelasan tersebut, peserta didik dapat melakukan tahapan
berikutDalam teks berjudul “Kiat Wawancara Kerja” (hlm. 15) terdapat kata-kata
berikut: kualifikasi, kandidiat, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, klise, nominal gaji,
tunjangan. Untuk mencari arti kata-kata tersebut, peserta didik harus membuka kamus
terlebih dahulu, atau dapat memaknai kata-kata tersebut berdasarkan konteks
kalimatnya.
Arti kata yang berdasarkan kamus disebut dengan makna leksikal.
Arti kata yang berdasarkan konteks kalimat disebut dengan makna gramatikal
Menyunting Teks Prosedur

 Ejaan (Penulisan)
 Kata Baku
 Pembentukan Kata dan Kalimat
 Tanda Baca
 Efektif
 Kalimat Kompleks Menjadi Sederhana
 Kata Asing
Cara Menyimpan Word Sebagai File PDF pada Office 2013

Microsoft Word adalah program pengolah kata yang termasuk dalam paket Microsoft Office.
Microsoft Word adalah program pengolah kata terpopuler sampai sekarang dan mulai versi 2016,
program ini memiliki dukungan untuk melakukkan konversi file dari format DOC ke PDF. Untuk
merubahnya, silahkan ikuti tutorial dibawah ini :
1. Buka MS Word yang akan dijadikan PDF.
2. Klik kata “File” dipojok kanan atas, lalu pilih “Save As”
3. Pilihlah lokasi di mana file akan di simpan
4. Setelah memilih lokasi penyimpanan file, klik “Save as type”, pilih PDF
5. Tulis nama file yang akan disimpan, kemudian klik “Save”
6. Buka file PDF yang telah disimpan untuk melihat hasilnya
 
https://www.maxmanroe.com/cara-mengubah-dokumen-word-menjadi-pdf-dengan-mudah.html dengan pengubahan

Anda mungkin juga menyukai