Anda di halaman 1dari 42

MRI

Oleh:
1. Indah Husnul Hotima 1706978061
2. Maria Regina Tumilaar 1706978111
3. Neli Mulyani U 1706038903
4. Tri Puji Wahyuni 1706038973
5. Tsalits Laila T 1706039080
Outline

Pengertian, tujuan, prosedur MRI

Indikasi dan kontraindikasi MRI

Peran perawat sebelum dan sesudah MRI

Interpretasi normal dan abnormal MRI

Dasar interpretasi MRI

Peran MRI dalam asuhan keperawatan


Pengertian
Pengertian MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan teknologi pencitraan


menggunakan medan magnet kuat, gelombang radio, dan komputer untuk
menghasilkan gambar detail dari bagian tubuh.
MRI dapat digunakan untuk mengkaji hampir keseluruhan bagian tubuh,
termasuk otak dan tulang belakang, tulang dan sendi, payudara, jantung
dan pembuluh darah, serta organ dalam, seperti hati, rahim, atau kelenjar
prostat.

(National Health Service (NHS), 2018) (Radiological Society of North America, Inc, 2018)
Tujuan MRI
Tujuan MRI

MRI membantu dalam mendiagnosis atau memantau pengobatan.


Selain itu, hasil MRI juga akan membantu untuk merencanakan
perawartan selanjutnya serta menilai seberapa efektif perawatan
sebelumnya.

(National Health Service (NHS), 2018) (Radiological Society of North America, Inc, 2018)
Prosedur MRI
Prosedur MRI

1. Pasien diposisikan pada meja MRI yang dapat dipindahkan. Tali


mungkin dapat digunakan untuk membantu pasien tetap diam pada
posisi tersebut.
2. Perangkat yang mengandung kumparan magnetik yang mampu
mengirim dan menerima gelombang radio ditenpatkan pada sekitar
atau samping area tubuh yang akan dipindai.
3. Penilaian menggunakan MRI umumnya mencakup beberapa proses, di
antaranya berlangsung dalam beberapa menit.
4. Jika menggunakkan bahan kontras, maka perawat/dokter akan
menyuntikkannya melalui IV line.

(Radiological Society of North America, Inc, 2018)


Prosedur MRI
5. Pasien ditempatkan pada magnet unit MRI, sedangkan teknologi akan
menguji/mencitrakan bagian tubuh yang dituju pada layar komputer di ruangan
lain.
6. Jika bahan kontras digunakan selama pemeriksaan, bahan tersebut akan
disuntikkan ke jalur intravena (IV) setelah serangkaian pemindaian awal. Lebih
banyak gambar akan diambil selama atau setelah injeksi.
7. Setelah pemindaian selesai, pasien akan diminta menunggu sementara untuk
radiologis memeriksa gambar jika diperlukan gambar lainnya.
8. IV line akan dilepaskan ketika pemeriksaan selesai dan tidak diperlukan lagi.
9. Bergantung pada jenis dan peralatan yang digunakan, pencitraan dengan MRI
biasanya memakan waktu 30-50 menit.

(Radiological Society of North America, Inc, 2018)


Indikasi dan
Kontraindikasi MRI
INDIKASI
PEMERIKSAAN MRI

Berbagai kelainan yang dapat di deteksi oleh MRI

1. Kepala, Leher dan Tulang (infeksi tumor dan kelainan


pembuluh darah
2. Telinga,hidung dan tenggorokan (sinus
pranasal,nasofaring, laring)
3. Rongga dada (tumor dan kelainan pada mediastinum)
4. Rongga perut (pada usus, hati dan pancreas)
5. Organ obstetric Gynekologi (kebidanab dan kandungan)
6. Muskuloskeletal (otot, tulang dan persendian)
KONTRA INDIKASI MRI

Tidak terdapat kontra indikasi kecuali pada pasien yang


menggunakan
1. Alat pacu jantung yang menggunakan “ferro magnetic”
2. Beberapa tipe clip aneurisma
3. Alat bantu dengar
4. Beberapa prothesa dan implant gigi
Peran perawat
sebelum dan
sesudah MRI
Peran Perawat Sebelum Prosedur MRI
• Identifikasi pasien:
• Identitas pasien
• Tanyakan apakah pasien takut dengan ruang tertutup / claustrophobia. Jika iya informasikan
ke dokter.
• kaji kemungkinan reaksi alergi iodine. Laporkan kepada dokter atau radiologi jika ditemukan
riwayat alergi seafood
• Memberikan penjelasan atau informasi mengenai pemeriksaan MRI:
Prosedur MRI
• Memberikan form persetujuan tindakan
• Tidak makan atau minum selama 8 jam sebelum pemeriksaan (puasa)
• Minta pasien untuk melepas benda yang berbahan logam seperti jam tangan, jepit rambut, dan
perhiasan yang digunakan
• Informasikan pasien bahwa saat pemeriksaan akan memakai baju khusus yang sudah disediakan
• Memberikan dukungan kepada pasien agar pasien tidak cemas dan tetap rileks sebelum prosedur
dimulai
Peran Perawat Sesudah
Prosedur MRI

• Minta pasien untuk tetap rileks dan tidak cemas


• Sebelum pasien meninggalkan ruang MRI, pastikan TTV stabil dan responnya baik
• Membantu pasien memulihkan diri dari prosedur
• Membantu pasien untuk mobilisasi ke ruangannya
• Memberikan penjelasan bahwa pasien dapat makan / minum sesuai keinginannya,
melanjutkan aktivitas biasa, maupun terapi pengobatan lainnya
• Melakukan pemeriksaan atau melaksanakan tindakan kesehatan preventif dalam
pedoman yang ditetapkan dan instruksi dari ahli radiologi. 
Interpretasi Normal
dan Abnormal MRI
MRI anatomi Otak : normal
MRI Struktur Otak : Abnormal
Acute Stroke
MRI Struktur
otak : Neonatus
Pemeriksaan
pergelangan tangan
MRI: Multiple sclerotic plaques in periventricular regions
and corpus collosum
MRI : Hypoxic ischemic encephalopathy (HIE)
T1 dan T2

• T1 – ONE tissue is bright: fat
• T2 – TWO tissues are bright: fat and water (WW2 – Water is White in T2)
• T1 menilai gambar 'anatomis'
• Cairan serebrospinal (CSF) cerah di T2 karena kandungan airnya.
• T2 umumnya lebih umum digunakan, tetapi T1 dapat digunakan sebagai referensi
untuk struktur anatomi atau untuk membedakan antara interpretasi cerah lemak
vs air.
T1 dan T2

T1 –Weighted images  merupakan image yang baik untuk menilai


anatomi, detail dari tulang, dan garis fraktur
T2 – image ini sensitifuntuk menilai perubahan patologis pada jaringan ,
meliputi beberapa proses yang terjadi dalam matrix ekstra seluler yang
meningkat komponen cairannya
PD

Gambar interpretasi PD dalam arah


sagital lutut pada dua pasien yang
berbeda (pada tingkat meniskus medial).
Kiri menunjukkan meniskus utuh, di
kanan ada robekan di tanduk posterior
meniskus medial.

Gambar PD digunakan antara lain untuk


mengevaluasi robekan meniscal di lutut.
Selain itu, intepretasi PD dapat berguna
dalam MRI otak untuk mengevaluasi
patologi materi abu-abu / putih.
STIR

Interpretasi STIR baik digunakan dalam


menilai perubahan bone marrow (sumsum
Tulang) pada kasus infeksi, inflamatory dan
neoplasma

STIR juga bisa berguna untuk pasien


trauma, untuk menilai injury pada
ligamentum dan adanya hemorrhage
ataupun edema
GRE (Gradien Recalled Eco

Image ini bermanfaat untuk


mengevaluasi perubahan degeneratif
meliputi osteofit dan penyempitan
foramen neuralis.

Clinical Use
Biasanya digunakan untuk kasus
hemorrhage, calcification
Sekuen pulsa dasar
Intensitas Sinyal MRI
DASAR INTERPRETASI MRI
Dasar Membaca MRI

Verifikasi Detail Pasien


 Detail pasien (yaitu nama, tanggal lahir, nomor rumah sakit)
 Detail gambar (yaitu tanggal, jenis)
 Pastikan hasilgambar pemeriksaanadalah gambar terbaru untuk pasien yang benar.
 Cari pencitraan pemeriksaan sebelumnya ( jika tersedia)
Look at the T2 weighted images
Lihatlah setiap bidang yang tersedia (aksial, koronal, sagital)
Periksa sinyal MRI yang abnormal
Periksa anatomi area yang Anda lihat untuk memastikan tidak ada yang terlewat /
abnormal
Membandingkan kedua sisi gambar (jika mungkin) dapat mengungkapkan area sinyal
abnormal yang jelas: Bentuk, ukuran, lokasi, dan intensitas sinyal
Bandingkan urutan gambar MRI yang tersedia untuk membantu membedakan
patologi
• Membandingkan gambar yang sensitif terhadap lemak (misalnya T1) vs gambar yang
sensitif terhadap air (misalnya T2 atau STIR) dapat membantu membedakan patologi
seperti iskemia dan peradangan.
• Meningkatkan pasca-kontras berguna untuk patologi vaskular atau jaringan vaskular
secara patologis.
• Melakukan pemeriksaan gambar sesuai indikasi kegunaan (misalnya untuk otak MR,
berguna untuk melihat T2, lalu FLAIR, lalu DWI / ADC, karena ini akan membantu
membedakan sebagian besar perbedaan).
Bandingkan gambar MRI saat ini dengan pemindaian MRI sebelumnya
 Apakah temuan abnormal baru atau lama?
 Apakah ada perubahan dalam ukuran / bentuk / kecerahan temuan abnormal?
Pertimbangkan konteks klinis
 Terakhir, tempatkan temuan Anda dalam konteks presentasi klinis untuk
memastikan diagnosis radiologis:
 Apakah gejalanya akut atau kronis?
 Seberapa efeknya menganggu badan pasien?
 Apakah patologi yang dicitrakan berkorelasi dengan gejala yang muncul?
Peran MRI dalam
Asuhan
Keperawatan
Peran MRI dalam Asuhan
Keperawatan

• Hasil pemeriksaan diagnostic MRI ini digunakan sebagai data untuk


mendeteksi kelainan pada sistem musculoskeletal seperti kelainan
Pengkajian kongenital, infeksi, tumor dan keganasan, maupun trauma.
• Sangat baik untuk mendeteksi saraf dan menemukan kelainan yang
mungkin tertutup oleh gambaran tulang

• Gambaran yang dihasilkan oleh pemeriksaan diagnostic MRI ini lebih


Penegakan jelas dan detail dibandingkan metode imaging lainnya sehingga
pemeriksaan diasnogtic MRI ini sangat bernilai untuk menegakkan
Diagnosis diagnosis medis dini seperti inflamasi kronis musculoskeletal sehingga
kemudian membantu dalam menegakkan diagnosis keperawatan
Peran MRI dalam Asuhan Keperawatan

• Menilai keefektifan intervensi atau terapi yang diberikan misalnya


pada kondisi ankylosing spondylitis, dilakukan MTs dan melalui
Intervensi pemeriksaan diagnostic MRI dihasilkan data bahwa inflamasi
meningkat, maka intensitas intervensi harus diturunkan untuk
membatasi perkembangan penyakit

• Sangat baik jika digunakan untuk melakukan evaluasi misalnya untuk


mengevaluasi adanya komplikasi pasca pembedahan seperti
Evaluasi perdarahan, jaringan parut, maupun adanya infeksi
• Dapat juga digunakan untuk menilai prognosis atau perkembangan
penyakit sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
National Health Service (NHS). (2018). Overview: MRI scan. NHS, -.
Radiological Society of North America, Inc. (2018). Magnetic
Resonance Imaging (MRI) - Body. RadiologyInfo.org for patients, 1-8.
Ryan hiyd. (2020). The Basics of MRI Interpretation. Rerieved from
https://geekymedics.com/the-basics-of-mri-interpretation/
Yueniwati, Yuyun. (2014). Prosedur pemeriksaan radiologi:
untukmendeteksi kelainan dan cedera tulang belakang. FK UB :
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai