Anda di halaman 1dari 29

Kebijakan Fiskal dan

Kebijakan Moneter

Keseimbangan Pendapatan
Nasional Perekonomian 3 Sektor
Kegiatan perekonomian 3 Sektor
Gaji, upah, sewa, bunga

Pemerintah

Pajak Gaji &


RTP
Upah RTK

Pengeluaran Pajak
Pemerintah Pribadi Tabungan
Investasi
Konsumsi Rumah
Tangga

Kredit Bank
Investor
Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)
Perusahaan membutuhkan Faktor-faktor produksi dari
masyarakat (6 M).
Perusahaan melakukan pembayaran dengan
memberikan kompensasi kepada RTK atas penggunaan
faktor produksi berupa gaji, upah, bunga, sewa.
Perusahaan juga melakukan pembayaran kepada
Pemerintah berupa pajak atas penghasilan yang
diperoleh.
Perusahaan mencari tambahan modal dari investor
termasuk memperoleh pinjaman kredit dari Bank/
LKBB.
Rumah Tangga Konsumsi (RTK)

Atas
Masyarakat penggunaan
menyumbang faktor-faktor
kan faktor- produksi, RTK
faktor masyarakat mengalokasik
produksi baik memperoleh an
kepada RTP pendapatan pendapatan
maupun dari 2 sumber untuk :
kepada yaitu dari • Mengkonsumsi
pemerintah. RTP dan barang dan jasa
(C)
pemerintah.
Pemerintah
Pemerintah membutuhkan faktor-faktor
produksi dari RTK.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal
untuk mengatur bidang perpajakan. Pajak
merupakan pendapatan pemerintah yang
memiliki kontribusi besar dalam pendanaan
Pemerintah
pembangunan.menerima pendapatan pajak
dari sektor RTP dan RTK. Penerimaan
tersebut digunakan untuk membayar gaji
dan upah pegawai serta membeli barang
dan jasa.
Keseimbangan Pendapatan
Komponen Permintaan
nasional
agregat atau sama dengan Oleh karena itu
Pendapatan Nasional (Y) Keseimbangan
Komponen pengeluaranpendapatan nasional
terdiri dari : Konsumsi Rumah
Tangga (C), Permintaan
tercapai jika :
agregat setelah adanya
Investasi Perusahaan (I), dan
Pengeluaran Pemerintah (G).
Y=C+I+G
interpensi sektor
pemerintah dalam
perekonomian terdiri dari : I+G=S+T

Pengeluaran konsumsi,
Pengeluaran Pemerintah,
C = Fungsi
Y=
Konsumsi S = Fungsi I =
Dimana : Pendapata
Rumah Tabungan Investasi
n Nasional
Tangga
G=
Pengeluara
n
Fungsi Pemerintah
Konsumsi &
Fungsi
Tabungan
Pajak Tetap (T),
akan mengubah
konsumsi pada C = - bT + a + bY S = - (1-b)T -a + (1-b)Y
Pajak
saat Y=0
Proporsional (t),
akan C = a + b(1-t)Y S = -a + (1-b)(1-t)Y
mengurangi
Pajak
Regresif,
Jenis-Jenis Pajak
sistem pajak
yang Pajak
Pajak
prosentase Progresif,
Proporsional,
pungutan prosentase
prosentase
pajaknya pajak yang
pajak yang
menurun jumlahnya
nilainya tetap
apabila semakin
pada berbagai
pendapatan meningkat
tingkat
yang karena
pendapatan.
dikenakan meningkatnya
Contoh : PPN
pajak pendapatan
jumlahnya
Kebijakan Fiskal

Pemerint Anggaran, Anggaran, Surplus Defisit Anggara


menunjukk terdiri dari :
ah an rencana • Program anggaran anggaran n
menggun pengeluara Pengeluara terjadi terjadi Berimba
akan n program- n: jika jika ng terjadi
anggaran program pendidikan, penerima pengelua jika
kesejahtera
unuk pemerintah an, an pajak ran pengelua
mengend dan pembangun dan pemerint ran sama
penerimaan an sarana
alikan yang akan umum, dll.
pendapat ah besarnya
dan diterima • Sumber a lainnya melebihi dengan
Kebijakan Fiskal, Defisit, dan Hutang

Kebi
jaka Outp
n Permi ut
Fiska ntaan
l& Agreg
Intera
Huta at Kesem
ksi
ng patan
Pena AD & Kerja
wara AS
Perse n Harg
diaan Agreg a&
Modal Inflas
at i
Studi Kasus Presiden Bush tahun 1992
mengajukan anggaran fiskal
dimana jumlah penerimaan
$1.165 milyar
Dalam dan pengeluaran
kondisi anggaran $
1.446 milyar.
defisit Berarti
itu maka defisit yang
pemerintah
direncanakan senilai $ 281
harus meminjam danamilyar.
masyarakat untuk
membayar(Goverment
Hutang pemerintah tagihannya, Debt/ Public
makaakumulasi
Debt) terdiri dari pemerintah pinjaman yang
menerbitkan
dilakukan oleh pemerintah.obligasi.
Jadi total hutang
sama dengan total nilai dollar obligasi yang
dimiliki masyarakat (rumah tangga, bank,
Analisis pemerintah
Penyusunan
Kebijakan Fiskal, Kebijakan Fiskal
Multiplier akan
adalah proses
dari meningkatkan
pembentukan pengeluaran
kebijakan di bidang
perpajakan dan
Keynes dan
pengeluaran meyakini mengurangi
masyarakat dalam
Menekan fluktuasi
upaya
siklus :
bisnis, bahwa pajak. Jika
Menjaga kebijakan terjadi
pertumbuhan
ekonomi
fiskal Inflation
Meningkatkan
maka
penggunaan tenaga
kerja yang tinggi, merupakan pemerintah
Menekan laju inflasi
yang tinggi
alat untuk akan
Stabilisator Otomatis
Sistem fiskal modern memiliki
alat stabilisator otomatis yang
melekat sehingga dengan jika
terjadi resesi sendirinya akan
dengan sendirinya mulai
mengatasi penurunan ekonomi.
Instrumen Stabilisator :
• Perubahan penerimaan pajak otomatis.
• Tunjangan Pengangguran,
kesejahteraan, dan tunjangan lainnya
Perubahan Penerimaan Pajak
Dalam perekonomian
Sistem perpajakan saat ini, lebih otomatis
memperoleh kontribusi dimana penerimaan
terbesar dari pajak pajak cenderung
penghasilan pribadi dan meningkat di masa
badan yang bersifat inflasi dan mengalami
progresif. penurunan dimasa
resesi.inflasi,
Pada masa
peningkatan penerimaan
Jika output menurun,
pajak akan menurunkan
berarti pendapatan RTK
pendapatan perorangan,
dan RTP akan
menekan pengeluaran
mengalami penurunan
untuk konsumsi,
sehingga secara otomatis
mengurangi permintaan
pajak akan mengalami
agregat, dan
penurunan.
memperlambat kenaikan
Tunjangan Pengangguran, Kesejahteraan, dan
Tunjangan yang
Tunjangan Lain paling mendominasi
yaitu tunjangan
pengangguran (UI =
Negara-negara maju
Unemployment
memiliki sistem
Insurance).
pembayaran
Tunjangan ini
tunjangan untuk
memompa dana
menambah
kedalam atau keluar
pendapatan
sistem perekonomian
masyarakatnya.
dengan cara
berputar kembali,
Kebijakan
Kebijakan Stabilisasi Diskresioner
Fiskal
Diskresioner
Kebijakan stabilisasi diskresioner
adalah
kebijakan
umumnya melewati lembaga
pemerintah
dimana
legislatif untuk mengubah struktur
pemerintah
mengubah
dan sistem fiskal. Kebijakan
tarif pajak
atau program-
stabilisasi diskresioner
program
pengeluaran.
dilaksanakan melalui :
proyek program proyek perubaha
pemerint permodal padat n tarif
ah, an, karya, pajak.
Tujuan Kebijakan Fiskal Diskresioner
Mengurangi gerak
naik turun tingkat
kegiatan ekonomi
dari waktu ke
waktu. tk.
Menciptakan
Kegiatan ekonomi
yang mencapai Full
Employment, Low Menjaga agar
Inflation, High pendapatan dan
Economic Growth pengeluaran
Langkah pemerintah tetap
Kebijakan seimbang.
Diskresioner :
Mengatasi laju
inflasi
Langkah-Langkah Kebijakan Fiskal
Diskresioner
Menjaga
keseimbangan antara
• Menaikkan pengeluaran tetapi tidak merubah
pendapatan dan
kebijakan pajak.
pengeluaran • Menaikkan pengeluaran dan mengurangi pajak
pemerintah dalam • Menaikkan pengeluaran dan pajak untuk
rangka mengurangi menjaga keseimbangan pendapatan dan
pengangguran dan pengeluaran
meningkatkan
pengeluaran agregat.
• Mengurangi pengeluaran
Mengatasi Masalah • Menaikkan pungutan pajak
Inflasi • Mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak
Defisit Fiskal
Persepsi Klasik tentang Keuangan Negara
(Groover Cleveland, Woodrow Wilson, Mc
Kinley, dan Herbert Hoover) :
Keuangan negara (public finance) merupakan
aplikasi dari keuangan rumah tangga.
Anggaran harus diseimbangkan setiap tahun pada
tingkat yang rendah dan kebijakan pengaluaran
yang hati-hati dan hanya untuk tujuan tertentu.
Hutang pemerintah merupakan beban yang harus
ditanggung oleh seluruh warga negara.
Konsekuensi Ekonomi dari Kebijakan Defisit
Defisit dan hutang pemerintah merupakan
masalah makroekonomi yang paling
mempengaruhi perekonomian.
Hutang pemerintah : merupakan nilai akumulasi dana yang
dipinjam pemerintah untuk membiayai defisit masa lalu. Hutang
pemerintah ini sebagian besar dalam bentuk surat berharga
dengan bunga jangka pendek, seperti surat tagihan yang
dikeluarkan oleh perbendaharaan negara.
Hutang pemerintah memiliki hubungan dengan
defisit anggaran. Peningkatan Goverment Debt
sama dengan Defisiyt Anggaran.
Sebagian besar hutang pemerintah
berasal dari bank dan LKBB.
Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter merupakan langkah-
langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh
Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam
perekonomian atau mengubah tingkat bunga
dengan maksud mempengaruhi pengeluaran
agregat sehinnga berpengaruh terhadap jumlah
uang beredar.
Dalam menetapkan kebijakan moneter, Bank sentral secara langsung
menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter yang terdiri dari :
• Open Market Operation,
• Legal Reserve Requirement
• Legal Lending Limit
• Discount rate
• Lending rate & Saving Rate
• Moral Suassion
Mekanisme Kebijakan Moneter

Open
 OpenMarket
MarketOperation
Operation Harga
 HargaStabil
Stabil
Legal
 LegalReserve
ReserveRequirement
Requirement Pertumbuhan
 PertumbuhanGNP
GNP
Legal
JumlahUang
Jumlah Uang
 LegalLending
LendingLimit
Limit Tk.
 Tk.Pengangguran
Pengangguran
Discount
DiscountRate
Rate Beredar
Beredar rendah
 rendah
Moral
 MoralSuassion
Suassion

Instrumen Kebijakan Sasaran Antara Tujuan Akhir


Operasi Pasar Terbuka
Instrumen yang paling sering digunakan adalah
kebijakan operasi pasar terbuka (Open Market
Operation).
Bank Sentral (Bank Indonesia) melakukan operasi
pasar terbuka dengan mekanisme jual beli surat
berharga di pasar terbuka.
Bank Indonesia biasanya menerbitkan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) untuk diperjualbelikan secara umum
kepada masyarakat.
Pada saat JUB banyak maka Bank Indonesia akan
menarik uang dari peredaran dengan jalan menjual SBI
kepada masyarakat dengan rate yang cukup tinggi untu
menarik minat
Sebaliknya padamasyarakat membeli maka
saat JUB menurun SBI. bank akan
menambah JUB dengan membeli kembali SBI yang
telah beredar dan dimiliki masyarakat.
2003, Jika Bank
perbankan Indonesia
Batas Maksimum Pemberian Kredit nasional akan
Bank hanya boleh mengurangi
Indonesia memberikan Jumlah uang
membuat kredit kepada beredar maka
Kebijakan
peraturan seorang Batas
BMPK ini
yang harus nasabah yang maksimum
merupakan
dilaksanakan tidak terkait pemberian
instrumen
oleh dengan bank kredit
kebijakan
perbankan maksimal prosentaseny
moneter yang
tentang Batas 20% dari a dikurangi.
dapat
Maksimum modal Sebaliknya
mempengaru
Pemberian sedangkan jika jumlah
hi jumlah
Kredit (Legal bagi nasabah uang beredar
uang beredar.
Lending yang terkait akan
Limit) kepada dengan bank ditambah
nasabah. (pemegang maka
Cadangan Wajib Minimum Giro Wajib Minimum
Dalam rangka
adalah cadangan
mengatur jumlah
dana yang wajib
uang beredar, Bank
disimpan oleh bank di
Indonesia
Bank Indonesia
menetapkan
minimal sebesar 5%
kebijakan Giro Wajib
dari total dana pihak
Minimum kepada
ketiga (dana
perbankan nasional.
masyarakat)
GWM =
Giro pada BI
x 100%
Total Dana Pihak ketiga
Tingkat Diskonto
Apabila bank sentral
merasa bahwa
pertumbuhan jumlah
Kebijakan diskonto
uang beredar terlalu Sebaliknya jika bank
adalah kebijakan
rendah dan perlu di sentral akan menarik
pemberian pinjaman
pacu, maka bank uang beredar maka
oleh bank sentral
sentral akan bank sentral akan
kepada bank-bank
menurunka tingkat menetapkan tk
yang mengalami
diskonto yaitu diskonto yang tinggi
kekurangan/
penurunan suku kepada perbankan.
kesulitan dana.
bunga yang
dibebankan kepada
pinjaman bank.
Tingkat Bunga Kredit dan Tingkat Bunga
Simpanan
Tk. Bunga kredit dan tk. Bunga simpanan
merupakan salah satu instrumen kebijakan
moneter yang dapat digunakan untu
mempengaruhi
Jika pemerintahjumlah uang beredar.
akan mengurangi jumlah uang
beredar maka dikondisikan perbankan untuk
menawarkan tk. Bunga yang tinggi kepada
nasabah. Sebaliknya jika akan menambah uang
beredar maka bank dapat menawarkan tingkat
Pendekatan secara Moral
Pendekatan atau anjuran
secara moral dari pejabat
Pada masa krisis moneter
yang berwenang untuk
anjuran moral ini cukup
mempengaruhi
mempengaruhi
masyarakat agar
masyarakat untuk
bersama-sama
bersama-sama menekan
mengantisipasi inflasi
laju peredaran uang dan
merupakan salah satu
laju inflasi.
instrumen kebijakan
moneter.

Anda mungkin juga menyukai