Anda di halaman 1dari 28

ANALYZING FINANCIAL

PERFORMANCE REPORTS
DR. WIWIN AMINAH, SE, AKT, MM
wiwinaminah@gmail.com
2 FOKUS
Bagian 1:
Bagaimana menghitung varians/selisih antara realisasi aktual
dengan anggaran (budget) sebagai bagian dari unit bisnis
Bagian 2:
Menjelaskan bagaimana laporan-laporan varians/selisih ini
digunakan oleh Senior Manajemen untuk mengevaluasi kinerja
unit bisnis
Bagian lain:
Bagaimana ukuran kinerja non-financial dapat diikutsertakan
kedalam proses pengendalian manajemen
3 PROSES PENGENDALIAN FORMAL

Ketentuan/
TUJUAN & Infromasi
Peraturan/
STRATEGI Lainnya
Regulasi

Penghargaan
Penghargaan (Feedback)
(Feedback)

Laporan
Laporan
Kinerja Ya
Ya
Realisasi
Realisasi Kinerja
Kinerja
Perencanaan Pusat
Penganggaran
Penganggaran Vs
Vs telah
telah
Strategik Pertanggun
Rencana/ tercapai ?
gg jawaban
jawaban target

Tidak
Tidak
Revisi
Revisi Revisi
Revisi Tindakan
Tindakan
Koreksi
Koreksi Pengukuran
Pengukuran

Komunikasi
Komunikasi Feedback
Feedback
MENGHITUNG SELISIH

4
5

Exhibit 1: Laporan Kinerja, Januari (000s)


Actual Budget Variance
Sales Revenue 875,000 600,000 275,000
Variable Cost of Sales 583,000 370,000 (213,000)
Contribution 292,000 230,000 62,000
Fixed Overhead 75,000 75,000 -
Gross Profit 217,000 155,000 62,000
Selling Expense 55,000 50,000 (5,000)
Administration Expense 30,000 25,000 (5,000)
Profit Before Tax 132,000 80,000 52,000
6 Perhitungan Variances
Exhibit 2: Variance Analysis Disaggregation

Total Variance

Nonmanufacturing Manufacturing
Sales
costs costs

Adminis
Marketing R&D Variable Fixed Selling
tration Volume
Costs Costs price

Direct Variable Market Industry


Material
Labor overhead share volume
7 ANALITICAL FRAMEWORK

1. Identifikasi faktor-faktor penyebab utama yang berpengaruh


terhadap laba.
2. Perinci penyimpangan laba secara keseluruhan berdasarkan
faktor penyebabnya.
3. Fokus pada dampak variasi/selisih masing-masing penyebab
utama terhadap laba.
4. Hitung dampak yang spesifik, terpisah dari masing-masing faktor
penyebab dengan hanya memvariasikan faktor tersebut dan
menganggap semua faktor-faktor lainnya konstan.
5. Tambahkan kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu
waktu, mulai dari tingkatan umum yang paling mendasar (“peel
the onion”).
6. Hentikan proses jika penambahan kompleksitas pada tingkatan
tertentu tidak memperjelas faktor-faktor yang mendasari selisih
laba secara keseluruhan.
8 Perhitungan Variances
Exhibit 3: Budget bulan Januari (Rp.000)
Produk A Produk B Produk C
100 100 100 Total
URAIAN
Harga Harga Harga Budget
Total Total Total
per Unit per Unit per Unit

Penjualan Rp1,000 Rp100,000 Rp2,000 Rp200,000 Rp 3,000 Rp 300,000 Rp 600,000


Variabel Cost Standard:
Bahan baku 500 50,000 700 70,000 1,500 150,000 270,000
Tenaga kerja 100 10,000 150 15,000 100 10,000 35,000
Biaya overhead variabel 200 20,000 250 25,000 200 20,000 65,000
Total variabel costs 800 80,000 1,100 110,000 1,800 180,000 370,000
Laba kontribusi Rp 200 Rp 20,000 Rp 900 Rp 90,000 Rp 1,200 Rp120,000 Rp 230,000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Tetap 25,000 25,000 25,000 75,000
Beban Penjualan 17,000 17,000 17,000 51,000
Beban Administrasi 8,000 8,000 8,000 24,000
Total Fixed Costs 50,000 50,000 50,000 150,000
Laba Sebelum Pajak Rp (30,000) Rp 40,000 Rp 70,000 Rp 80,000
*) Volume Standard (unit)
9 Perhitungan Variances
Selling Price Variance
(Actual Price - Budgeted Price) x Actual Volume

Mix and Volume Variance


(Actual volume – budgeted volume) x budgeted unit contribution

Mix Variance
[(Actual volume of sales) – (total actual volume of sales x Budgeted
proportion) x budgeted contribution]

Sales Volume Variance


[(Total actual volume of sales x budgeted percentage) – (Budgeted
sales)] x (budgeted unit contribution)
10 Perhitungan Variances
Selling Price Variance
(Actual Price - Budgeted Price) x Actual Volume

Exhibit 4: Selling Price Variance, January (000)


Product
Total
A B C
Actual Volume (units) 100 200 150
Actual price per unit Rp 900 Rp 2,050 Rp 2,500
Budgeted price per unit 1,000 2,000 3,000
Actual over / (under) budget per unit (100) 50 (500)
Favorable/(Unfavorable) price variance (10,000) 10,000 (75,000) (75,000)
11 Perhitungan Variances
Mix and Volume Variance
(Actual volume – budgeted volume) x budgeted unit contribution

Exhibit 5: Sales Mix and Volume Variance, January (Rp.000)


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Actual Budgeted Difference Unit Variance
Produk
Volume Volume Contribution
A 100 100 - 200 -
B 200 100 100 Rp 900 Rp 90,000
C 150 100 50 1,200 60,000
TOTAL 450 300 Rp 150,000
12 Perhitungan Variances
Mix Variance
[(Actual volume of sales) – (total actual volume of sales x Budgeted
proportion) x budgeted contribution]

Exhibit 6: Mix Variance, January (Rp.000)


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)
Budgeted Mix
Budgeted Unit
Produk at Actual Actual Sales Difference Variance
Proportion Contribution
Volume
A 1/3 150 100 (50) Rp 200 Rp (10,000)
B 1/3 150 200 50 900 45,000
C 1/3 150 150 - 1,200 -
TOTAL 450 450 Rp 35,000
13 Perhitungan Variances
Sales Volume Variance
[(Total actual volume of sales x budgeted percentage) –
(Budgeted sales)] x (budgeted unit contribution)

Exhibit 7: Sales Volume Variance, January (Rp.000)


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Budgeted
Mix at Budgeted Unit Volume
Produk Difference
Actual Volume Contribution Variance
Volume
A 150 100 50 Rp 200 Rp 10,000
B 150 100 50 900 45,000
C 150 100 50 1,200 60,000
TOTAL 450 300 150 Rp 115,000
14 Perhitungan Variances

Exhibit 8: Revenue Variance by Product, January (Rp.000)


Product
Total
A B C
Price Variance Rp (10,000) Rp 10,000 Rp (75,000) Rp (75,000)
Mix Variance (10,000) 45,000 - Rp 35,000
Volume Variance 10,000 45,000 60,000 Rp 115,000
Total Rp (10,000) Rp 100,000 Rp (15,000) Rp 75,000
15 Perhitungan Variances
Exhibit 9: Industry Volume and Market Share Variances, January (Rp.000)
A. Budgeted Sales Volume Product
Total
A B C
Estimated industry volume (units) 833 500 1,667 3,000
Budgeted market share 12% 20% 6% 10%
budgeted volume (units) 100 100 100 300
B. Actual Market Share Product
Total
A B C
Actual industry volume, units 1,000 1,000 1,000 3,000
Actual sales (units) 100 200 150 450
Actual market share 10% 20% 15% 15%
C. Variance Due to Market Share Product
Total
A B C
(1) Actual sales (units) 100 200 150 450
(2) Budgeted shares at actual industry volume 120 200 60 380
(3) Difference (1) - (2) (20) - 90 70
(4) Budgeted unit contribution 200 900 1,200 -
(5) Variance due to market share (3) x (4) (4,000) - 108,000 104,000
D. Variance Due to industry volume Product
Total
A B C
(1) Actual industry volume, units 1,000 1,000 1,000 3,000
(2) Budgeted industry volume 833 500 1,667 3,000
(3) Difference (1) - (2) 167 500 (667) -
(4) Budgeted market share 12% 20% 6%
(5) (3) x (4) 20 100 (40)
(6) Unit contribution (budget) 200 900 1,200
(7) Total (5) x (6) 4,000 90,000 (48,000) 46,000
16 Perhitungan Variances
Exhibit 10: Fixed-Cost Variances, January (Rp.000)

Favorable or
Actual Budget Unfavorable Variances
Fixed Overhead Rp 75,000 Rp 75,000 Rp -
Selling expense 55,000 50,000 (5,000)
Administrative expense 30,000 25,000 (5,000)
Total Rp 160,000 Rp 150,000 Rp (10,000)
17 Perhitungan Variances

Exhibit 11: Variable Manufacturing Expense Variances, January (000)


Product F/UF
Total Actual
A B C Variances
Material Rp 75,000 84,000 Rp 300,000 Rp 459,000 Rp 470,000 Rp (11,000)
Labor 15,000 18,000 20,000 Rp 53,000 65,000 (12,000)
Overhead (Variable) 30,000 30,000 40,000 Rp 100,000 90,000 10,000
Total 120,000 132,000 360,000 612,000 625,000 (13,000)
18 Perhitungan Variances
Exibit 12: Summary Performance Report, January (Rp.000)
Actual Profi t 132,000
Budgeted Profi t 80,000
Variance 52,000

Analysis Variance - Favorable/(Unfavorable)


Revenue Variance
Price (75,000)
Mix 35,000
Volume 115,000
Net Revenue Variances 75,000
Variable Cost Variances
Material (11,000)
Labor (12,000)
Overhead Variable 10,000
Net Variable Cost Variances (13,000)
Fixed Cost Variances
Selling Expenses (5,000)
Administrative (5,000)
Net Fixed Cost variances (10,000)
Variances 52,000
19 Analysis Variances dalam Praktik
Beberapa penerapan analysis variance dalam praktik

1. Periode waktu perbandingan


2. Fokus pada laba kotor (gross profit)
3. Standar evaluasi
4. Full-cost system (Sistem biaya penuh)
5. Biaya teknik dan kebijakan
20 Analysis Variances dalam Praktik
1. Periode waktu perbandingan
• Realisasi dengan Anggaran Bulan Januari
• Realisasi bulanan dengan Anggaran setahun
• Akumulasi realisasi bulanan (year-to-date) dengan
akumulasi anggaran pada periode yang sama.

2. Fokus pada laba kotor


• Margin/laba kotor per unit merupakan selisih antara
harga jual dengan biaya pemanufakturan (Harga Pokok
Produksi)
21 Perhitungan Variances
3. Standar Evaluasi
Standar formal yang digunakan untuk evaluasi terhadap laporan
pada aktivitas aktual.

3 Type Standar evaluasi


a. Predetermined standards (budgets)
b. Historical standards
Kelemahan:
• Perubahan kondisi menyebabkan perbandingan menjadi
invalid
• Kinerja periode yang lalu belum tentu dapat diterima.
c. External standards
Standar ini dapat diperoleh melalui asosiasi maupun laporan
keuangan yang dipublikasikan di internet.
22 Perhitungan Variances
4. Full-Cost systems

Didalam full-cost system, biaya variabel dan tetap diikutkan dalam


perhitungan biaya persediaan dan biaya standar per unit.

Hal penting yang harus diperhatikan:


Selisih produksi harus dihubungkan dengan volume produksi
bukannya dengan volume penjualan
23 Perhitungan Variances
4. Jumlah detail
• Terdapat beberapa level dalam menghitung varians/selisih dari
yang lapisan paling luar (global) hingga paling beberapa lapisan
ke dalam (“peeling the onion”) dan dirinci menurut
klasifikasinya.
• Kedalaman dalam menghitung varians berbeda-beda. Jika
kedalaman analisis selisih sudah tidak memberikan informasi
yang bermanfaat maka proses analisis selesai.

5. Biaya Teknik dan Biaya Kebijakan


Biaya Teknik: Selisih yang menguntungkan merupakan indikasi
kinerja yang baik. Biaya teknik yang lebih rendah - kinerja lebih
baik.
Biaya Kebijakan:
Sebaliknya: Pusat biaya kebijakan dianggap memuaskan jika biaya
aktual sama dengan anggarannya.
24 Keterbatasan Analysis Variances

Analysis variance:
1. Tidak menjelaskan mengapa variance terjadi.
2. Tidak menjelaskan tingkat signifikansi variance
3. Merupakan laporan aggregat, maka:
• penyeimbangan variances akan membingungkan
pembaca laporan,
• manajer akan sangat tergantung pada keterangan
dan ramalan
4. Hanya menunjukkan apa yang terjadi, dan tidak
menunjukkan apa pengaruhnya dimasa yang akan
datang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer.
25 Aspek Perilaku dalam Penilaian Kinerja
Sifat-sifat pengendalian
1. Pengendalian Ketat (Tight Controls)
2. Pengendalian Longgar (Loose Controls)

Pengaruh Perilaku Pengendalian Ketat dan Longgar

Keuntungan sistem pengendalian ketat


3. Manajer bersikap lebih efisien dan menghargai waktu.
4. Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan
yang lebih baik untuk menjalankan operasional perusahaan.

Kelemahan:
5. Manajer lebih fokus pada tindakan jangka pendek
6. Untuk mencapai laba jangka pendek, manajer unit bisnis tidak
melakukan tindakan yang bermanfaat untuk jangka panjang, contoh:
Mengabaikan kegiatan pemeliharaan mesin-mesin produksi
7. Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai,
bisa mengubah komunikasi antara manajer unit bisnis dengan
manajer puncak.
8. Manajer unit bisnis cenderung melakukan manipulasi data.
26 Aspek Perilaku dalam Penilaian Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis


pengendalian:

1. Besarnya kekuasaan bagi manajer unit bisnis untuk


melakukan uji coba
2. Tingkat dimana variabel kinerja secara kritis bisa dipengaruhi
oleh manajer unit bisnis
3. Tingkat ketidakpastian yang, melekat pada operasional
perusahaan
4. Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.
END OF SLIDE

27
28

Tugas:
1. Group:
Case 10-1: Variance Analysis Problem, Part A & Part B
Dikumpulkan Sabtu, 04 April 2015 Pukul: 24.00

2. Individu:
Baca Ch. 11 dan buatkan Resume
Resume ditulis tangan diatas kertas folio garis minimal
4 halaman.
Dikumpulkan pada saat kuliah

Anda mungkin juga menyukai