Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik Perilaku Berisiko pada Remaja

BKKBN → tiga risiko yang dihadapi oleh remaja → Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) → berkaitan dengan
Hubungan Seksual Pranikah, Penyalahgunaan Narkoba, dan HIV/AIDS.
Hubungan seks pranikah → Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) dan penularan Infeksi Menular Seksual
Penyalahgunaan narkoba → penggunaan jarum suntik berkaitan dengan penularan penyakit HIV/AIDS.

Tiga faktor yang dapat memengaruhi seorang remaja untuk melakukan perilaku berisiko :

1. Faktor dari dalam diri remaja (faktor predisposisi) yakni umur lebih tua, laki-laki, pendidikan dan pengetahuan KRR
yang rendah

2. Faktor yang mendorong terlaksananya suatu perilaku (faktor enabling) yakni remaja yang bertempat tinggal di
kota, status ekonomi rendah, dan memiliki akses yang kurang terhadap media informasi KRR

3. Faktor penguat berasal dari pihak ketiga, adalah keluarga, guru, petugas kesehatan, atau teman. Komunikasi yang
baik, hubungan yang harmonis, serta aturan yang diterapkan oleh orang tua berkaitan dengan pengaruh positif
terhadap perilaku seksual.

Wahdini, M., Indraswari, N., Susanti, AI, & Sujatmiko, B. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BERISIKO PADA REMAJA. JKM
(Jurnal Kebidanan Malahayati) , 7 (2), 171-181.
Patomekanisme Keluhan Utama (Tidak Haid)
• Pada fase folikuler → hanya ada satu folikel dominan yang berkembang pesat → menonjol ke permukaan ovarium → terjadi
ovulasi akibat dari lonjakan LH.

• Oosit → berkembang menjadi ovum → ditangkap oleh fimbriae tuba falllopi → menunggu untuk di buahi oleh sel sperma
dalam ampulla tuba fallopi.

• Folikel yang tadinya mengeluarkan oosit → korpus luteum dalam ovarium → menyekresi progesteron yang banyak →
mempersiapkan endometrium sebagai tempat implantasi → menyimpan glikogen dalam jumlah besar serta merangsang
pertumbuhan besar besaran pada vaskular endometrium

• Apabila terjadi fertilisasi → korpus luteum bertahan & tetap mensekresikan hormon progesteron & esterogen → menunjang
bakal tempat implantasi nantinya → tidak terjadi peluruhan pada dinding endometrium.

Arthur C, Guyton, John E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai