Anda di halaman 1dari 10

INFRASTRUKTU

R KEAIRAN 3
TEKNIK SIPIL UNRIKA

Kelompok 12

LAODE SANDHY SAHIRUDDIN (19070011)


AJI FAJAR PAMUNGKAS (19070025)
BANGUNAN PERSUNGAIAN UTAMA (BENDUNG)
PENGERTIAN BENDUNG
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi
untuk meninggikan muka air sungai agar bisa disadap.
Bendung merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.
Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure)
yang terdiri dari bagian-bagian: bendung (weir structure),
bangunan pengelak (diversion structure), bangunan
pengambilan (intake structure), bangunan pembilas (flushing
structure) dan bangunan kantong lumpur (sediment trap
structure).
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk
meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung
sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat
bangunan pengambilan (intake structure).
JENIS-JENIS BENDUNG
A. Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir )
Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak dapat diubah, sehingga
muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki.

B. Bendung gerak/bendung berpintu (gated weir, barrage)


Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat diubah sesuai dengan
yang dikehendaki.

Gambar bendung tetap Gambar bendung gerak


PEMILIHAN LOKASI BENDUNG

Dalam pemilihan lokasi bendung hendaknya dipilih lokasi yang paling menguntungkan
dari beberapa segi. Misalnya dilihat dari segi perencanaan, pengamanan bendung,
pelksanaan, pengoperasian, dampak pembangunan dan sebagainya.

Pemilihan lokasi bendung didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :


a) Keadaan Topografi Pertanian
b) Keadaan Hidrologi
c) Kondisi Topografi
d) Kondisi Hidraulik dan Morfologi
e) Kondisi Tanah Pondasi
f) Biaya Pelaksanaan
BAGIAN-BAGIAN
BENDUNG
A. Tubuh Bendung (Weir)
B. Pintu Air (Gates)
C. Pintu Pengambilan (Intake) Gambar A
D. Pintu Penguras

Gambar B

Gambar C dan D
BAGIAN-BAGIAN
BENDUNG
E. Kolam Peredam Energi
F. Kantong Lumpur
G. Bangunan Pelengkap
Gambar E

Gambar F

Gambar G
TIPE-TIPE MERCU BENDUNG
A. Tipe Mercu Bulat
Untuk bendung dengan mercu bulat memiliki harga koefisien debit yang jauh lebih tinggi (44%) dibandingkan
koefisien bendung ambang lebar. Pada sungai – sungai, type ini banyak memberikan keuntungan karena akan
mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir.

B. Tipe Mercu Ogee


Bentuk mercu type Ogee ini adalah tirai luapan bawah dari bendung ambang tajam aerasi. Sehingga mercu ini
tidak akan memberikan tekanan sub atmosfer pada permukaan mercu sewaktu bendung mengalirkan air pada
debit rencananya.
PEMILIHAN TIPE
BENDUNG
Pemilihan tipe bendung ( bendung tetap ataupun bendung gerak) didasarkan pada pengaruh
air balik akibat pembendungan (back water ). Jika pengaruh air balik akibat pembendungan
tersebut berdampak pada daerah yang luas maka bendung gerak (bendung berpintu) merupakan
pilihan yang tepat.
Jika pengaruh air balik akibat pembendungan tersebut berdampak pada daerah yang tidak
terlalu luas (misal di daerah hulu ) maka bendung tetap merupakan pilihan yang tepat.
Jika sungai mengangkut batu-batuan bongkahan pada saat banjir, maka peredam energi
yang sesuai adalah tipe bak tenggelam. Bagian hulu muka pelimpah direncanakan mempunyai
kemiringan untuk mengantisipasi agar batu-batu bongkah dapat terangkut lewat di atas pelimpah.
Jika sungai tidak mengangkut batu-batuan bongkahan pada saat banjir, maka peredam energi
yang sesuai adalah tipe kolam olakan (stilling basin).
STABILITAS BENDUNG
Stabilitas suatu bendung harus memenuhi syarat – syarat konstruksi dari bendung,
antara lain:
 Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir
 Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai dan
aliran air yang meresap di dalam tanah
 Bendung harus diperhitungkan terhadap daya dukung tanah di bawahnya
 Tinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi muka air
minimum yangdiperlukan untuk seluruh daerah irigasi
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai