Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PENYULUHAN

PERTANIAN

M.AGUNG
3B PENYULUHAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN
PENDAHULUAN
• Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering
dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari kesalahan,
kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan
pertanian.Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya
memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian
sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki
perencanaan kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan,
mempertanggung jawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan
antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
• Begitu pula dengan evaluasi dampak penyuluhan pertanian, bagaimana
pengaruhnya terhadap petani yang telah dilakukan kegiatan penyuluhan pertanian
oleh penyuluh itu sendiri. Karena tanpa melakukan evaluasi dampak penyuluhan ini
seorang penyuluh pertanian tidak akan bisa memperbaiki kinerjanya selama ini.
Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untuk dapat melakukan kegiatan tersebut dengan
benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan
metoda ilmiah, untuk itu maka tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas,
sistematis dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah
TUJUAN & MANFAAT EVALUASI
• Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah memperbaiki program/kegiatan yang sedang
berjalan maupun umpan balik untuk perbaikan program yang akan datang
dan pengambilan keputusan. Dalam tulisan ini tujuanevaluasi dibagi
menjadi tiga tujuan (Cerbea and Tepping, 1977; FAO,1984, dalam
Werimon A., 1992), disamping itu tujuan dan manfaat bersifat implisit.
• Manfaat Evaluasi
– Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan
dilaksanakan
– Perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan
pelaksanaan penyuluhan pertanian
– Penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian
METODE EVALUASI
A. TEMPAT & WAKTU • Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan
Pelaksanaan kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian pengisian instrumen pengumpulan data.
dilaksanakan selama 21 hari yaitu tanggal 10 april sampai 30 • Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari
maret 2020, bertempat di kelurahn tanah kongkong, kec ujung setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen
bulu kabupaten Bulukumba. pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti.
B. Penentuan Responden • Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan tabel induk penelitian.
dievaluasi. • Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan
Dalam kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian, sampel yang realiabilitas instrumen pengumpulan data.
akan dievaluasi adalah seluruh anggota kelompok tani yang • Tahap keputusan, yaitu tahap terakhir dengan melihat hasil
pernah mendapatkan materi penyuluhan pertanian tentang dari tabel / diagram yang nantinya akan dijadikan sebagai
penanganan penyakit Blas dengan jumlah anggota sebanyak kesimpulan evaluasi.
25 orang. • Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat
C. Jenis dan Sumber Data pengetahuan, sikap dan keterampilan adalah dengan
Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif. Data menggunakan Rating Scale atau skala nilai kemudian diolah
kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala dan ditabulasi dengan menggunakan garis Continuum.
pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak • Adapun rumus yang digunakan adalah :
dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik. • Tingkat pengetahuan = jumlah jawaban yang diperoleh x
Adapun sumber data yaitu data primer dimana evaluator 100% Nilai         tertinggi yang dicapai
secara langsung memperoleh data dari responden dengan
cara pemberian kuesioner.
D. Analisis Evaluasi
• Analisis adalah cara mengolah data sehingga menjadi
informasi yang mudah dibaca dan dimengerti dan dapat
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang akan di
evaluasi. Prosedur Analisis evaluasi:
• Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen
pengumpulan data.
HASIL & PEMBAHASAN
EVALUASI AKHIR TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN
KETERAMPILAN
Jumlah skor yang diperoleh = 1.821
Jumlah skor tertinggi yang diperoleh = 22 x 3 x33 = 2.178
Jumlah skor terendah yang diperoleh =22 x 1 x 33 = 726
Hasil pengukuran tingkat pengetahuan,sikap dan keterampilan
petani responden terhadap penanganan penyakit blas
diperoleh nilai:
= 1.821× 100%
2.178
=83,6 %
Digambarkan dalam bentuk garis Continum sebagai berikut:
TM KM 83,6%
33,3 66,6 100%

726 2178

1821
Keterangan : M = Merespon (3)
KM = Kurang Merespon (2)
TM = Tidak Merespon (1)
 Maka dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan, sikap
dan keterampilan petani dalam menerapkan penanganan penyakit blas berada pada
tingkat kriteria “Merespon” yaitu 83,6 %.
• Pembahasan
Tujuan penyuluhan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan responden tentang penangan penyakit blas. Untuk itu dilakukan evaluasi
awal dan akhir untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden sebelum dan
sesudah penyuluhan. Selanjutnya hasil evaluasi awal dan hasil evaluasi akhir
ditabulasikan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan responden
berdasarkan kategori nilai yang dicapai.
Hasil rekapitulasi digunakan untuk mengetahui perubahan perolehan nilai presentase
dan nilai maksimum pada tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada tabel berikut ini

KEMAMPUA NILAI NILAI DIPEROLEH


N MAX EVALUASI % EVALUASI % NILAI %
AWAL AKHIR
PENGETAHU 792 493 62,2% 662 83,5% 169 21,3
AN
SIKAP 726 475 65,4% 599 82,5% 124 17,1
KETERAMPIL 660 306 46,3% 560 84,8% 254 38,5
AN
Catatan :nilai = evaluasi akhir – evaluasi awal
% = % evaluasi akhir - % evaluasi awal
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa setelah dilakukan penyuluhan lalu dievaluasi kembali,
ternyata pengetahuan responden meningkat sebanyak 21,3 % yaitu dari 62,2% ke 83,5 %, sikap
meningkat 17,1% dari65,4 % menjadi 82,5 %, dan keterampilan meningkat sebanyak 38,5 % dari 46,3
% menjadi 84,8%.
• Kesimpulan
– Tingkat Pengetahuan petani tentang penanganan
penyakit blas pada evaluasi awal yaitu sebelum
melakukan penyuluhan mencapai 62,2 % (Kurang
Mengetahui) dan pada evaluasi akhir yaitu setelah
melakukan penyuluhan tingkat pengetahuan petani
mencapai 83,5 % (Mengetahui) yang berarti adanya
peningkatan sebesar 21,3 %.
– Tingkat Sikap petani tentang penanganan penyakit blas
pada evaluasi awal yaitu sebelum melakukan
penyuluhan mencapai 65,4% (Kurang Setuju) dan pada
evaluasi akhir yaitu setelah melakukan penyuluhan
tingkat pengetahuan petani mencapai 82,5 % (Setuju)
yang berarti adanya peningkatan sebesar 17,1%.
– Tingkat Keterampilan petani tentangpenangana penyakit
blas pada evaluasi awal yaitu sebelum melakukan
penyuluhan mencapai 46,3% (Kurang Terampil) dan
pada evaluasi akhir yaitu setelah melakukan
penyuluhan tingkat pengetahuan petani mencapai 84,8%
(Terampil) yang berarti adanya peningkatan sebesar
38,5%.

Anda mungkin juga menyukai