Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI BAWANG PUTIH UNTUK


MENGATASI HAMA PADA TANAMAN HORTIKULTURA DI
KECAMATAN PATTALLASSANG, KABUPATEN TAKALAR,
PROVINSI SULAWESI SELATAN

HERSA RAHMADANI AL FITRI TIRO


3B/ PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
05.01.19.1770
PENDAHULUAN

Evaluasi suatu kegiatan merupakan hal yang penting, namun sering


dikesampingkan, dan konotasinya negatif, karena dianggap mencari
kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan
pertanian. Sebenarnya monitoring dan evaluasi harus dilihat dari segi
manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/
kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Monitoring dan evaluasi penyuluhan
pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan
kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan,
mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan
antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2
Tujuan Evaluasi

Tujuan dari praktik evalasi adalah :

Untuk menentukan sejauh mana tujuan penyuluhan pertanian dapat dicapai


sehingga dapat disusun langkah-langkah selanjutnya yaitu
1. Untuk menetukan seberapa besar perubahan perilaku
2. Hambatan yang dihadapi petani
3. Sejauh mana efektifitas program
4. Sejauh mana pemahaman masalah dan penyempurnaan
kebijaksanaan penyuluh pertanian
TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektifitas, dan
dampak kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
secara sistematik dan obyektif. Definisi evaluasi dapat diambil dari pendapat beberapa
ahli antara lain Soedijanto (1996), menyatakan: evaluasi adalah sebuah proses yang
terdiri dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan menilai.

Evaluasi penyuluhan pertanian dapat dilakukan dengan baik pada awal atau pada akhir
program penyuluhan. Dari hasil evaluasi tersebut, kita akan memperoleh gambaran
seberapa jauh tujuan penyuluhan pertanian tercapai.

4
METODE
PELAKSANAAN
Tempat dan Waktu
Waktu kegiatan Evaluasi Penyuluhan tentang pembuatan pestisida nabati
bawang putih pada tanaman hortikultura dilaksanakan pada Minggu, 27 Juni
sampai dengan Selasa, 10 Agustus 2021, bertempat di Kecamatan Pattallassang,
Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan

Penentuan Responden
Dalam kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian sampel yang akan dievaluasi
adalah seluruh anggota kelompok tani Limbuang 1 di Kelurahan Pallantikang,
Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar yang pernah mendapatkan materi
penyuluhan pertanian tentang Pembuatan Pestisida Nabati Bawang Putih pada 1
kelompok tani dan 1 Kelompok Wanita tani masing- masing 10 orang . Jadi total
responden sebanyak 20 orang.

5
Jenis dan Sumber Data
• Jenis data yang digunakan yaitu data Kuantitatif
• Sumber Data yang digunakan yaitu: Kuisioner, Wawancara dan
Pengamatan sistematis

Metode Pengumpulan Data


• Instrumen Pengambilan Data yang digunakan adalah kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan . Pertanyaan untuk
mengukur tahu atau tidak tahu dan mengetahui atau tidak mengetahui
dengan pertanyaan yang cukup mudah tentang penyuluhan pertanian dan
kegiatan pertanian.

Analisis Data
• Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data
yaitu Tahap editing, Tahap koding, Tahap tabulasi data, Tahap pengujian
kualitas data dan Tahap keputusan.

6
PEMBAHASAN
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa
dan Kabupaten Jeneponto
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar
• Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Flores

7
DAFTAR RESPONDEN

1. Anggi 11 Hawania

2. Rahma 12 Mutmainna
3. Erni 13 Hasma
4. Kiki 14 Salwa
5. Eda 15 Kiki
6. Irma
16 Ilmi
7. Anti
17 Imran
8. Intan
18 Imelda
9. Amrul
19 Sinar
10 Jafar
20 Dini

8
Tingkat Pengetahuan
Jumlah skor yang di peroleh = 426
Skor tertinggi = 20 x 4 x 10 = 800
Skor terendah = 20 x 1 x 10 = 200
Jadi, tingkat pengetahuan =426 x 100 %
800
= 53,25%
Garis Continuum
100 %
75 %
50 %
25 % (53,25%)
SM
0 TM KM M

0 200 400 600 800

426
Mengetahui
9
Jumlah skor yang diperoleh = 519
Skor tertinggi = 20 x 4 x 12 = 960
Skor terendah = 20 x 1 x 12= 240
Jadi, Tingkat Sikap = 519 x 100 %
960
= 54, 06 %

100 %
75 %
50 %
25 %
(54,06%)
0 TS SM
KS M

0 48 72 96
24

519 Setuju
10
TINGKAT KETERAMPILAN

Jumlah skor yang diperoleh = 572


Skor tertinggi = 20 x 4 x 13 = 1.040
Skor terendah = 20 x 1 x 13 = 260

Jadi, Tingkat Keterampilan = 572 x 100 %


1.040
= 55%

100 %
(55 %) 75 %
50 %
25 %

Kurang Terampil
11
572
Evaluasi Akhir

Tingkat Pengetahuan
Jumlah skor yang di peroleh = 586
Skor tertinggi = 20 x 4 x 10 = 800
Skor terendah = 20 x 1 x 10 = 200
Maka Tingkat Pengetahuan petani tentang pestisida
nabati Bawang putih adalah:
= 586 x 100 %
800
=73,25%

73,25% 100 %
25 % 50 %
75% SM
0 TM KM M

0 200 400 600 800

586 Mengetahui
12
Tingkat Sikap

Jumlah skor yang diperoleh = 736


Skor tertinggi = 20 x 4 x 12 = 960
Skor terendah = 20 x 1 x 12= 240
Maka Tingkat Sikap petani tentang pestisida nabati
Bawang putih adalah:
= 736 x 100 %
= 960
= 76, 66 %

(76, 66 %)
100 %
25 % 50 %
75% SS
0 TS KS S

0 24 48 72 96
736
Sangat Setuju
13
Tingkat Keterampilan
Jumlah skor yang diperoleh = 640
Skor tertinggi = 20 x 4 x 13 = 1.040
Skor terendah = 20 x 1 x 13 = 260
Maka Tingkat Keterampilan petani tentang pestisida nabati Bawang putih adalah:
= 640 x 100 % 1.040
= 61,53%

61,53% 100 %
25 % 50 %
75% ST
0 TT KT T

0 26 52 78 104
640

14

Terampil
Hasil Analisis data awal dan Akhir

Nilai yang diperoleh  


Nilai
Kemampuan
max E. Awal % E. % Nilai %
Akhir
Pengetahuan 800 426 53,25 586 73,25 160 20

Sikap 736 519 54,06 736 76,66 217 29,4

Keterampilan 1.040 572 55 640 61, 53 68 6,53

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa setelah dilakukan


penyuluhan lalu dievaluasi kembali, ternyata pengetahuan, Sikap
dan Keterampilan responden meningkat.

15
KESIMPULAN
1. Tingkat pengetahuan petani tentang pembuatan Pestisida nabati bawang
putih pada evaluasi awal yaitu sebelum melakukan penyuluhan mencapai
53,25% (Mengetahui) dan pada evaluasi akhir yaitu setelah melakukan
penyuluhan tingkat pengetahuan petani mencapai 73,25% (Mengetahui)
yang berarti adanya peningkatan sebesar 20%

2. Tingkat Sikap petani tentang pembuatan pestisida nabati bawang putih


pada evaluasi awal yaitu sebelum melakukan penyuluhan mencapai 54, 06
% (Setuju) dan pada evaluasi akhir yaitu setelah melakukan penyuluhan
tingkat pengetahuan petani mencapai 76,66% (Setuju) yang berarti adanya
peningkatan sebesar 29,4%
3. Tingkat keterampilan yang dimiliki petani dalam pembuatan pestisida nabati
bawang putih pada evaluasi awal sebesar 55% (Kurang Terampil) dan pada
evaluasi akhir yaitu setelah melakukan penyuluhan tingkat keterampilan
mencapai 61,53% ( Terampil) yang berarti adanya peningkatan sebesar
6,53%
16
THANKS

Anda mungkin juga menyukai