Anda di halaman 1dari 74

ANALISA NUMERIK

PERSAMAAN NON LINEAR

L/O/G/O

Yusman, S.Si., M.T.


Persamaan Non Linier
• penentuan akar-akar persamaan non
linier.
• Akar sebuah persamaan f(x) =0 adalah
nilai-nilai x yang menyebabkan nilai f(x)
sama dengan nol.
• akar persamaan f(x) adalah titik potong
antara kurva f(x) dan sumbu X.
Persamaan Non Linier
Persamaan Non Linier
• Penyelesaian persamaan linier mx + c = 0
dimana m dan c adalah konstanta, dapat
dihitung dengan :
mx + c = 0
c
x=-
m
• Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c =
0 dapat dihitung dengan menggunakan rumus
ABC.
 b  b 2  4ac
x12 
2a
Analisa Numerik

Persamaan non linear

Metode tertutup Metode terbuka

metode tabel secant

metode bisection Newton rhapson

metode regula falsi iterasi sederhana


Penyelesaian Persamaan Non
Linier
• Metode Tertutup
– Mencari akar pada range [a, b] tertentu
– Dalam range [a, b] dipastikan terdapat
satu akar
– Hasil selalu konvergen  disebut juga
metode konvergen.
• Metode Terbuka
– Diperlukan tebakan awal
– xn dipakai untuk menghitung xn+1

Theorema

• Suatu range x=[a,b] mempunyai akar bila f(a) dan f(b)


berlawanan tanda atau memenuhi f(a).f(b)<0
• Theorema di atas dapat dijelaskan dengan grafik-grafik
sebagai berikut:

Karena f(a).f(b)<0 maka pada range


x=[a,b] terdapat akar.

Karena f(a).f(b)>0 maka pada


range x=[a,b] tidak dapat dikatakan
terdapat akar.
Metode tertutup

Metode
Tabel
• Definisikan f(x)
• Tentukan range yang merupakan batas bawah
dan batas atas.
• Tentukan pembagian jumlah iterasi (N).
• Bila f(xk) = 0 maka xk adalah penyelesaiannya.
• Bila f(xk) f(xk+1) < 0 maka adalah
penyelesaiannya dengan nilai yang paling
mendekati 0 atau galat yang ditentukan.
Metode tertutup

1. Metode Tabel
 Metode Table atau
pembagian area. X f(x)
 Dimana untuk x di antara a x0=a f(a)
dan b dibagi sebanyak n x1 f(x1)
bagian dan pada masing-
masing bagian dihitung x2 f(x2)
nilai f(x) sehingga x3 f(x3)
diperoleh tabel : …… ……
xn=b f(b)
Metode tertutup

Algoritma Metode
Tabel
Metode tertutup

Contoh 1 N x
1
f(x)
-1,00000
1
2 1,1 -0,32844
• Selesaikan 3 1,2 0,78598
persamaan : 4 1,3 2,52681
x6 – x – 1 = 0 dengan 5 1,4 5,12954
range x = [1, 2] dan 6 1,5 8,89063
galat 0,001. 7 1,6 14,17722
• Untuk mendapatkan 8 1,7 21,43757
penyelesaian dari 9 1,8 31,21222
persamaan di atas 10 1,9 44,14588
range x = [1, 2] 11 2 61,00000
dibagi menjadi 10
bagian sehingga
Metode tertutup

• Dari tabel diperoleh penyelesaian berada di


antara 1,1 dan 1,2 dengan nilai f(x)
masing-masing -0,32844 dan 0,78598,
sehingga dapat diambil keputusan
penyelesaiannya di x = 1,1 dan 1,2.
• Bila pada range x = [1,1 ; 1,2]
dibagi 10 maka diperoleh f(x) terdekat
dengan nol pada x sebagai berikut.
Metode tertutup
• Dari tabel diperoleh
N x f(x)
penyelesaian berada di
1 1,1 -0,32844
2 -0,23959
antara 1,13 dan 1,14 dengan
1,11
3 1,12 -0,14618 nilai f(x) masing-masing
4 1,13 -0,04805 -0,04805 dan 0,05497,
5 1,14 0,05497 sehingga dapat diambil
6 1,15 0,16306 keputusan penyelesaiannya
7 1,16 0,27640 di x = 1,13 dan 1,14.
8 1,17 0,39516
• Bila pada range x = [1,13 ;
9 1,18 0,51955
10 0,64976
1,14]
1,19
11 1,2 0,78598 dibagi 10 maka diperoleh
f(x) terdekat dengan nol pada
x sebagai berikut.
Metode tertutup

N x f(x)
1 1,130 -0,04805
2 1,131 -0,03797
3 1,132 -0,02784
maka diperoleh f(x)
4 1,133 -0,01766
-0,00744
terdekat dengan nol,
5 1,134
6 1,135 0,00284 dengan galat 0,001 yakni
7 1,136 0,01317 pada iterasi (N) ke-6
8 1,137 0,02354 dengan nilai x = 1,135
9 1,138 0,03397 dengan f(x) = 0,00284
10 1,139 0,04445
11 1,140 0,05497
Maka hampiran akar
persamaannya adalah
Metode tertutup

N x f(x)
Contoh 2 1 -1,0 -0,63212
2 -0,9 -0,49343
• Selesaikan 3 -0,8 -0,35067
persamaan : 4 -0,7 -0,20341
x+ex = 0 5 -0,6 -0,05119
dengan range x = [-1, 6 -0,5 0,10653
0] dan galat 0,001 7 -0,4 0,27032
8 -0,3 0,44082
• Untuk mendapatkan
9 -0,2 0,61873
penyelesaian dari
10 -0,1 0,80484
persamaan di atas
11 0,0 1,00000
range x = [-1, 0]
dibagi menjadi 10
bagian sehingga
Metode tertutup

• Dari tabel diperoleh penyelesaian berada di


antara –0,6 dan –0,5 dengan nilai f(x)
masing-masing -0,0512 dan 0,1065,
sehingga dapat diambil keputusan
penyelesaiannya di x = –0,6 yakni -0,0512.
• Bila pada range x = [–0,6 ;–0,5]
dibagi 10 maka diperoleh f(x) terdekat
dengan nol pada x sebagai berikut.
Metode tertutup

N x f(x)
1 -0,6 -0,05119
2 -0,59 -0,03567
3 -0,58 -0,02010
4 -0,57 -0,00447
5 -0,56 0,01121 maka diperoleh f(x)
6 -0,55 0,02695 terdekat dengan nol,
7 -0,54 0,04275 dengan galat 0,001 pada x
8 -0,53 0,05860 yaknipada iterasi (N) ke-4
9 -0,52 0,07452 dengan nilai x = -0,57
10 -0,51 0,09050 dengan f(x) = 0,00447
11 -0,5 0,10653
Maka hampiran akar
persamaannya adalah
Metode tertutup

Kelemahan Metode
Tabel
• Metode tabel ini secara umum sulit
mendapatkan penyelesaian dengan error yang
kecil, karena itu metode ini tidak digunakan
dalam penyelesaian persamaan non linier
• Tetapi metode ini digunakan sebagai taksiran
awal mengetahui area penyelesaian yang benar
sebelum menggunakan metode yang lebih baik
dalam menentukan penyelesaian.
Metode tertutup

1. Metode Bi-
Section
• Ide awal metode ini adalah metode tabel,
dimana area dibagi menjadi N bagian.
• Hanya saja metode biseksi ini membagi range
menjadi 2 bagian, dari dua bagian ini dipilih
bagian mana yang mengandung dan bagian
yang tidak mengandung akar dibuang. Hal ini
dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar
persamaan.
Metode tertutup

• Misalkan kita telah menentukan selang [a,


b] sehingga f(a).f(b) < 0. pada setiap kali
lelaran, selang [a, b] dibagi dua di x
sehingga dua upaselang yang berukuran
sama, yaitu [a, x] dan [x, b].
• Selang berikutnya diambil yang memuat
akar, apakah f(a).f(x) < 0 atau f(x).f(b) < 0
Metode tertutup

[a, b]

Bagi dua di x

[a, x] [x, b]

f(a).f(x) < 0 ?

ya tidak

Selang baru di [a, x] Selang baru di [x, b]


Metode tertutup

• Lebar selang baru: [a – b] < ε yang merupakan


toleransi lebar selang yang mengurung akar.
• Nilai fungsi di hampiran akar f(x) = 0 Selang
berikutnya diambil yang memuat akar, apakah
f(a).f(x) < 0 atau f(x).f(b) < 0
• Jumlah iterasi yang dibutuhkan adalah
ln  b  a   ln   
ln  2
N>
Metode tertutup
Metode tertutup

• Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu


ditentukan batas bawah (a) dan batas atas (b).
Kemudian dihitung nilai tengah:
ab
x= 2
• Dari nilai x ini perlu dilakukan pengecekan keberadaan
akar. Secara matematik, suatu range terdapat akar
persamaan bila f(a) dan f(b) berlawanan tanda atau
dituliskan : f(a) . f(b) < 0
• Setelah diketahui dibagian mana terdapat akar, maka
batas bawah dan batas atas di perbaharui sesuai
dengan range dari bagian yang mempunyai akar.
Langkah – Langkah Biseksi
Algoritma Biseksi
Jika f(x) kontinu pada interval [a,b] dan f(a).f(b) < 0 maka
terdapat minimal satu akar.

Algoritma sederhana metode biseksi :


1. Mulai dengan interval [a,b] dan toleransi 
2. Hitung f(a) dan f(b)
3. Hitung c = (a + b)/2 dan f(c)
4. Jika f(a).f(c) < 0 maka b = c dan f(b) = f(c) jika tidak a = c
dan f(a) = f(c)
5. Jika │a-b│<  maka proses dihentikan dan di dapat akar x = c
6. Ulangi langkah 3

7. Jumlah iterasi yang dibutuhkan adalah


ln  b  a   ln   
N> ln 2 
Metode tertutup

CONTOH 1
Hitung salah satu akar dari f(x) = x4 – x3 + 2x2 – 2x – 12 = 0 pada
interval [1.75 , 2.55] dengan metode Biseksi.
Jawab :
• • Iterasi
  1, t = 1
• a= 1.75 dan b= 2.55
• a  b 1.75  2.55
c   2.15 (akar pendekatan ke - 1)
2 2

• f(1.75) = 1.754 – 1.753 + 2*1.752 – 2*1.75 – 12 = - 5.3555


• f(2.55) = 2.554 – 2.553 + 2*2.552 – 2*2.55 – 12 = 21.6061
• f(2.15) = 2.154 – 2.153 + 2*2.152 – 2*2.15 – 12 = 4.3741
• f(c) dengan f(a) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada
pada interval [1.75 , 2.55] → menuju iterasi 2
•  
Metode tertutup

• Iterasi 2, t = 2
• a = 1.75 dan b = 2.15
• a  b 1.75  2.15
c   1.95 (akar pendekatan ke - 2)
2 2
• f(1.75) = 1.754 – 1.753 + 2*1.752 – 2*1.75 – 12 = - 5.3555
• f(2.15) = 2.154 – 2.153 + 2*2.152 – 2*2.15 – 12 = 4.3741
• f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
• f(c) dengan f(a) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada
pada interval [1.95 , 2.15] → menuju iterasi 3
•  
Metode tertutup

• Iterasi 3, t = 3
• a = 1.95 dan b = 2.15
• a  b 1.95  2.15
c   2.05 (akar pendekatan ke - 3)
2 2
• f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
• f(2.15) = 2.154 – 2.153 + 2*2.152 – 2*2.15 – 12 = 4.3741
• f(2.05) = 2.054 – 2.053 + 2*2.052 – 2*2.05 – 12 = 1.3509
• f(c) dengan f(a) mempunyai tanda berbeda, maka akar f(x) berada
pada interval [1.95 , 2.05] → menuju iterasi 4
•  
Metode tertutup

• Iterasi 4, t = 4
• a = 1.95 dan b = 2.05
• a  b 1.95  2.05
c   2.00 (akar pendekatan ke - 4)
2 2
• f(1.95) = 1.954 – 1.953 + 2*1.952 – 2*1.95 – 12 = -1.2509
• f(2.05) = 2.054 – 2.053 + 2*2.052 – 2*2.05 – 12 = 1.3509
• f(2.00) = 24 – 23 + 2*22 – 2*2 – 12 = 0 → stop
• Jadi hingga iterasi yang keempat diperoleh akar pendekatan sebesar
c = 2. Dan bila melihat nilai f(c) = 0 dan   c = 2 sekaligus sebagai
salah satu akar eksaknya
Metode tertutup

Prosedur
Prosedur hitungan
hitungan tersebut
tersebut ditunjukkan
ditunjukkan pada
pada tabel berikut :
tabel berikut

a b c = (a + b)/2 f(a) f(b) f(c)


1.75 2.55 2.15 -5.3555 21.6061 4.3741
1.75 2.15 1.95 -5.3555 4.3741 -1.2509
1.95 2.15 2.05 -1.2509 4.3741 1.3509
1.95 2.05 2 -1.2509 1.3509 0.0000
Metode tertutup

Contoh
Contoh22
Metode tertutup

Mengingat fungsi adalah kontinu, berarti perubahan tanda dari fungsi


antara a = 1 dan b = 2 akan memotong sumbu x paling tidak satu kali.
Titik perpotongan antara sumbu x dan fungsi merupakan akar-akar
persamaan.

Dihitung nilai xt , dan kemudian dihitung fungsi f(xt)


a  b 1 2
c   1,5
2 2

f(c) = f(1,5) = (1.5)3 + (1,5)2 – 3(1,5) – 3 = -1,875


Metode tertutup

Oleh karena fungsi berbeda tanda antara


a = 1,5 dan b = 2, maka akar terletak diantara
kedua nilai tersebut.

Langkah selanjutnya adalah membuat setengah


interval berikutnya sehingga interval yang
dihasilkan akan semakin kecil, yang merupakan
letak dari akar persamaan yang dicari.
Metode tertutup

Prosedur
Prosedur hitungan
hitungan tersebut
tersebut ditunjukkan
ditunjukkan pada
pada tabel berikut :
tabel berikut

Metode Biseksi

f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0
a b c =(a+b)/2 f(a) f(b) f(c)

1 2 1.5 -4 3 -1.875
1.5 2 1.75 -1.875 3 0.171875
1.5 1.75 1.625 -1.875 0.171875 -0.943359375
1.625 1.75 1.6875 -0.943359 0.171875 -0.409423828
1.6875 1.75 1.71875 -0.409424 0.171875 -0.124786377
1.71875 1.75 1.734375 -0.124786 0.171875 0.022029877
1.71875 1.734375 1.7265625 -0.124786 0.0220299 -0.051755428
Metode tertutup

Contoh 3
Selesaikan persamaan xe-x+1 = 0, dengan menggunakan range x=[-1,0]
dan tolerasi  0.001
a x b f(a) f(x) f(b) selang baru lebar selang baru
1 -1.00000000 -0.50000000 0.00000000 -1.71828183 0.17563936 1.00000000 [a,x] 0.500000000000000
2 -1.00000000 -0.75000000 -0.50000000 -1.71828183 -0.58775001 0.17563936 [x,b] 0.250000000000000
3 -0.75000000 -0.62500000 -0.50000000 -0.58775001 -0.16765372 0.17563936 [x,b] 0.125000000000000
4 -0.62500000 -0.56250000 -0.50000000 -0.16765372 0.01278176 0.17563936 [a,x] 0.062500000000000
5 -0.62500000 -0.59375000 -0.56250000 -0.16765372 -0.07514236 0.01278176 [x,b] 0.031250000000000
6 -0.59375000 -0.57812500 -0.56250000 -0.07514236 -0.03061924 0.01278176 [x,b] 0.015625000000000
7 -0.57812500 -0.57031250 -0.56250000 -0.03061924 -0.00878000 0.01278176 [x,b] 0.007812500000000
8 -0.57031250 -0.56640625 -0.56250000 -0.00878000 0.00203538 0.01278176 [a,x] 0.003906250000000
9 -0.57031250 -0.56835938 -0.56640625 -0.00878000 -0.00336366 0.00203538 [x,b] 0.001953125000000
10 -0.56835938 -0.56738281 -0.56640625 -0.00336366 -0.00066198 0.00203538 [x,b] 0.000976562500000

pada iterasi ke 10, ditemukan x = -0,56835938 dengan f(x) = -0,000666198, dan |


a-b| mendekati  yaitu 0,000976525…
Metode tertutup

Pada iterasi ke 10 diperoleh x = -0.56738 dan


f(x) = -0.00066
Untuk menghentikan iterasi, dapat dilakukan
dengan menggunakan toleransi error atau iterasi
maksimum.

Catatan :
Dengan menggunakan metode biseksi
dengan tolerasi error 0.001
dibutuhkan10 iterasi, semakin teliti (kecil
toleransi errornya) maka semakin bear
jumlah iterasi yang dibutuhkan.
Metode tertutup

Latihan

•  
Metode tertutup
Metode Regula Falsi
( Metode Interpolasi Linier )
Metode biseksi adalah mudah tapi tidak efisien. Untuk
mendapatkan hasil yang mendekati nilai eksak
diperlukan langkah iterasi yang cukup panjang.

Metode Regula Falsi dapat menutup kekurangan itu.

Metode Regula Falsi didasarkan pada interpolasi antara


dua nilai dari fungsi yang mempunyai tanda berlawanan
Metode tertutup

Metode Regula Falsi


Metode tertutup

gradien garis AB = gradien garis BX


f (b)  f ( a ) f (b)  0

ba bx

Yang disederhanakan menjadi


f (b)(b  a )
x b
f (b)  f (a )
Metode tertutup

Algoritma Metode Regula Falsi


1. Definisikan f(x) yang akan dicari akarnya.
2. Tentukan nilai batas bawah (a) dan batas atas (b)
3. Tentukan toleransi nilai ε dan iterasi maksimum N
4. Hitung F(a) = f(a) dan F(b) = f(b)
5. Untuk iterasi I = 1 s/d N atau ε > 0
f (b)(b  a )
x b
- f (b)  f ( a )
-
Hitung Fx = f(x)
-
Hitung error = IF(x)I
-
Jika Fx.Fa < 0 maka b = x dan Fb = Fx jika tidak a = x
dan Fa = Fx
6. Akar persamaan adalah x
Metode tertutup

Langkah-langkah yang dilakukan dalam


penyelesaian persamaan dengan metode Regula
Falsi adalah sebagai berikut :

1.Hitung fungsi pada interval yang sama dari x


sampai pada perubahan tanda dari fungsi f(a) dan
f(b), yaitu f(a) . f(b) < 0
2.Mencari nilai x* dengan persamaan :
f (b)(b  a )
x b
f (b)  f ( a )
Metode tertutup

3. Nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai


f(x*), yang kemudian digunakan lagi untuk
interpolasi linier dengan nilai f(a) atau f(b)
sedemikian sehingga kedua fungsi mempunyai
tanda berbeda.
4. Prosedur diulang lagi sampai didapat nilai f(x*)
mendekati nol
Metode tertutup

Contoh
Contoh ::

Hitung salah satu akar dari persamaan :


f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0
dengan metode Regula Falsi

Penyelesaian :

Seperti dalam metode biseksi , langkah pertama adalah menghitung


nilai f(x) pada interval antara dua titik sedemikian sehingga nilai f(x)
pada kedua titik tersebut berlawanan tanda.

Untuk x1 =1 maka f(x1) = f(1) = (1)3 + (1)2 – 3(1) – 3 = -4


Untuk x2 =2 maka f(x2) = f(2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
Metode tertutup

Dengan menggunakan rumus :


f (b)(b  a )
x b
f (b)  f ( a )

3
 2 (2  1)  1,57142
[3  (4)]

f( x*) = f(1,57142) = (1,57142)3 + (1,57142)2 – 3(1,57142) – 3 = -1,36449


Metode tertutup

Karena f(x*) bertanda negatif maka akar


terletak antara x = 1,57142 dan x = 2.

Selanjutnya dihitung nilai x*


3
x  2 (2  1,57142 )  1,70540
[3  (1,36449)]

f(x*)=f(1,70540) = (1,70540)3 + (1,70540)2 – 3(1,70540) – 3 = -0,24784


Metode tertutup

Prosedur
Prosedur hitungan
hitungan seperti
seperti diatas
diatas dilanjutkan
dilanjutkan sampai
sampai akhir
akhir didapat
didapat nilai
nilai f(x
f(x )≈
)≈ 0.
0. Dan
Dan ditunjukkan
ditunjukkan
dalam
dalam tabel
tabel dibawah
dibawah ini
ini ::

f(x) = x^3 + x^2 – 3 x – 3 = 0


a b X* f(a) f(b) f(x*)
1 2 1.5714 -4.0000 3.0000 -1.3644
1.5714 2 1.7054 -1.3646 3.0000 -0.2478
1.7054 2 1.7279 -0.2478 3.0000 -0.0394
1.7279 2 1.7314 -0.0392 3.0000 -0.0061
1.7314 2 1.7320 -0.0062 3.0000 -0.0010
1.732 2 1.7320 -0.0005 3.0000 -0.0001
Metode tertutup

Latihan
1. Selesaikan persamaan x3 + 2x2 + 10x – 20
=, dengan menggunakan range x = [0, 2],
dan ε = 0,000001!
2. Selesaikan persamaan xe-x+1 = 0, dengan
menggunakan range x=[-1,1], dengan nilai
galat yang diberikan ε = 0,000001!
Metode terbuka

Metode Newton-Raphson
Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar dari suatu
persamaan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian persamaan dengan metode


Newton-Raphson adalah sebagai berikut :

1.Pilih nilai awal xi sembarang


2.Hitung xi+1 dan f (xi+1) dengan rumus :
f(x i )
x i 1  x i  '
f (x i )

3.Demikian seterusnya sampai didapatkan f (xi+1) yang kecil


Metode terbuka

Contoh :

Selesaikan persamaan :

f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0

dengan metode Newton Raphson

Penyelesaian :

Persamaan yang diselesaikan :

f (x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0

Turunan pertama dari persamaan itu adalah :

f ’(x) = 3x2 + 2 x – 3
Metode terbuka

• Dengan menggunakan persamaan :


f(x i )
x i 1  x i  '
f (x i )
Pada awal hitungan ditentukan nilai xi sembarang,
misalnya x1 = 1 ;
f (x1) = f(1) = (1)3 + (1)2 – 3 (1) – 3 = –4
f ’(x1) = f’ (1) = 3(1)2 + 2 (1) – 3 = 2
-4
x2  1 3
2
Metode terbuka

Langkah berikutnya ditetapkan x2 = 3

f (x2) = f(3) = (3)3 + (3)2 – 3 (3) – 3 = 24


f ’(x2 ) = f’(3) = 3(3)2 + 2 (3) – 3 = 30

24
x3  3   2,2
30
Metode terbuka

Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama


dan hasilnya diberikan dalam tabel berikut ini :
Jumlah xi xi+1 f(xi) f(xi+1)
iterasi

1 1,0 3,0 -4,0 24,0

2 3,0 2,2 24,0 5,888

3 2,2 1,83 5,888 0,987387

4 1,83 1,73778 0,987387 0,05442

5 1,73778 1,73207 0,05442 0,0001816


Metode terbuka

Metode Secant

Kekurangan Metode Newton Raphson adalah


diperlukannya turunan pertama (differensial) dari f(x)
dalam hitungan. Kadang-kadang sulit untuk
mendiferensialkan persamaan yang diselesaikan.

Untuk itu maka bentuk diferensial didekati dengan


nilai perkiraan berdasarkan diferensial beda hingga.
Metode terbuka

Yang disubstitusikan dalam persamaan :


f(x i )(x i  x i-1 )
x i 1  xi 
f(x i ) - f(x i -1 )
Dalam metode ini pendekatan memerlukan
dua nilai awal dari x
Metode terbuka

Contoh :

Selesaikan persamaan : f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0


dengan metode Secant

Penyelesaian :
Iterasi 1
Diambil dua nilai awal x1 =1 dan x2 = 2
Untuk x1 =1 maka f(x1) = f(1) = (1)3 + (1)2 – 3(1) – 3 = - 4
Untuk x2 =2 maka f(x2) = f(2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
Dengan menggunakan persamaan :
f(x 2 )(x 2  x 1 ) 3(2  1)
x3  x2   2  1,57142
f(x 2 ) - f(x 1 ) 3  ( 4)
Metode terbuka

Maka :
f(x3)= (1,57142)3 + (1,57142)2 – 3(1,57142) – 3 = -1,36449

Iterasi 2
Untuk x2 =2 maka f(x2) = f(2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
Untuk x3 =1,57142 maka
f(x3)= (1,57142)3 + (1,57142)2 – 3(1,57142) – 3 = -1,36449

Dengan menggunakan persamaan :


f(x 3 )(x 3  x 2 )  1,36449(1,57142  2)
x4  x3   1,57142   1,70540
f(x 3 ) - f(x 2 )  1,36449  3
Metode terbuka

Hitungan
Hitungan dilanjutkan
dilanjutkan dengan
dengan prosedur
prosedur yang
yang sama
sama dan
dan hasilnya
hasilnya diberikan
diberikan dalam
dalam
tabel
tabel berikut
berikut ::

Jumlah x1 x2 x3 f(x1) f(x2) f(x3)


iterasi

1 1,0 2,0 1,57142 -4,0 3,0 -1,36449


2 2,0 1,57142 1,70540 +3,0 -1,36449 -0,24784
3 1,57142 1,70540 1,73513 -1,36449 -0,24784 0,02920
4 1,70540 1,73513 1,73199 -0,24784 0,02920 -0,000575
5 1,73513 1,73199 1,73205
Metode terbuka

Metode Iterasi
Dalam metode iterasi ini digunakan suatu
persamaan untuk memperkirakan nilai akar
persamaan. Persamaan tersebut dikembangkan
dari fungsi f(x) = 0 sehingga parameter x berada
disisi kiri dari persamaan, yaitu :
x= g(x)
Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai x
merupakan fungsi dari x, sehingga dengan
memberi nilai perkiraan awal dari akar dapat
dihitung perkiraan baru dengan rumus iteratif
berikut :
Metode terbuka

x i 1  g ( x i )
Besar kesalahan dihitung dengan rumus
berikut : x i 1  x i
εa  x100%
x i 1
Metode terbuka

Contoh :

Selesaikan persamaan : f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0


dengan metode Iterasi
Penyelesaian :
Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk :
x3 = - x2 + 3 x + 3 → x = (- x2 + 3 x + 3 )1/3
Kemudian persamaan diubah menjadi :
xi+1 = (- x2 + 3 x + 3 )1/3
Apabila ditentukan perkiraan awal x1 = 2 maka
didapat :
x2 = (- x12 + 3 x1+ 3 )1/3 = (- 22 + 3 x 2 + 3 )1/3 =
1,70998
Metode terbuka

x 2  x1 1,70998  2
εa  x100%  x100%  16,9607%
x2 1,70998

Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama dan hasilnya


diberikan dalam tabel berikut :
Iterasi (i) xi εa (%)
1 2,00000
2 1,70998 16,9607
3 1,73313 1,3362
4 1,73199 0,0658
5 1,73205 0,0034
6 1,73205 0,0002
Dari tabel terlihat bahwa hasil hitungan pada iterasi
yang lebih tinggi semakin dekat dengan akar
persamaan yang benar, dengan kata lain kesalahan
yang terjadi semakin kecil. Penyelesaian persamaan
seperti ini disebut konvergen
Metode terbuka

Persamaaan x3 + x2 – 3 x – 3 = 0 dapat juga diubah dalam bentuk berikut :


x3  x2  3
x
3
Dalam bentuk iterasi persamaan diatas
menjadi :
3 2
xi  xi  3
x i 1 
3
Untuk perkiraan awal x1 = 2 maka didapat :

3 2
x1  x1  3 23  2 2  3
x2   3
3 3
Besar kesalahan :

x 2  x1 3 2
εa  x100%  x100%  33,3333%
x2 3
Metode terbuka

Dengan prosedur yang sama hitungan dilanjutkan


dan hasilnya diberikan dalam tabel berikut ini :
Iterasi (i) xi ε a (%)
1 2,00000
2 3,00000 33,3333
εa
3 11,00000 72,7273
4 483,00000 97,7226
5 37637290,0 99,9987

Tampak bahwa hasil hitungan pada iterasi yang lebih tinggi


semakin menjauhi nilai akar persamaan yang benar.
Keadaan hitungan seperti ini disebut divergen.
Kesimpulan.
Kesimpulan. akar
akar dari
dari persamaan
persamaan f(x)
f(x) == xx33 ++ xx22 –– 33 xx –– 33 == 00

Persamaan non linear

Metode tertutup Metode terbuka

X= 1,73199 dengan ε =
metode tabel secant
0,000575
X= 1,734375 dengan ε = X= 1,73207 dengan ε =
metode bisection Newton rhapson
0,220299 0,0001816
X= 1,7320 dengan ε = X= 1,73205 dengan ε =
metode regula falsi iterasi sederhana
0,0001 0,0002
Persamaan non linear
metode Tabel Dibuatkan range
ab
X 
metode bisection
2
f (b)(b  a )
metode regula palsi x b
f (b)  f (a )

f(x i )
Newton Rhapson x i 1  x i 
f ' (x i )
f(x i )(x i  x i-1 )
secant x i 1  x i 
f(x i ) - f(x i -1 )

iterasi sederhana
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tentukan akar persamaan :

f(x) = -0.9 x2 + 1.7 x + 2.5 = 0

a. Dengan menggunakan rumus akar kuadrat (rumus abc)


b. Dengan menggunakan metode Biseksi pada interval
[2.8,3.0] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 3 angka di belakang koma.
c. Dengan menggunakan metode regula falsi pada interval
[2.8,3.0] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 3 angka dibelakang koma.
2. Tentukan akar dari persamaan :

f(x) = -2 + 6.2x - 4 x2 + 0.7 x3 = 0

a. Dengan menggunakan metode Biseksi pada interval


[0.4,0.6] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Regula Falsi pada
interval [0.4,0.6] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
3. Tentukan akar dari persamaan :
f(x) = 9.34 - 21.97x +16.3 x2+3.07 x3= 0
a. Dengan menggunakan metode Newton
Raphson dengan akar pendekatan awal
adalah 1.00 sebanyak 5 iterasi dengan
ketelitian hitungan hingga 2 angka
dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Secant
dengan akar pendekatan awalnya 0.9 dan
1.00 sebanyak 5 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 2 angka dibelakang koma.
4. Tentukan akar dari persamaan :
1 – 0.61 x
f(x) = ----------------- = 0
x
a. Dengan menggunakan metode Newton
Raphson dengan akar pendekatan awal adalah
1.50 sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Secant dengan
akar pendekatan awalnya 1.5 dan 2.00
sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 3 angka dibelakang koma.
5. Tentukan akar dari persamaan :
f (x) = x3 - 6 x2 + 11 x – 5.9 = 0

a. Dengan menggunakan metode Biseksi pada interval


[2.5,3.5] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 3 angka dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Regula Falsi pada interval
[2.5,3.5] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 3 angka dibelakang koma.
c. Dengan menggunakan metode Newton Raphson dengan
akar pendekatan awal 3.5 sebanyak 3 iterasi dengan
ketelitian hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
d. Dengan menggunakan metode Secant dengan akar
pendekatan awal 2.5 dan 3.5 sebanyak 3 iterasi dengan
ketelitian hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
6.Tentukan akar dari persamaan-persamaan
berikut dengan metode Iterasi, masing-
masing 6 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 4 angka dibelakang
koma:
a. f(x) = sin x – 5x = 0, dengan akar
pendekatan awal 0.1
b. f(x) = x2 + 4 x – 3 , dengan akar
pendekatan awal 0.65
Thank You!

L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai