Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

Aspek Radiologi Mucocele


Sinus Frontal

Oleh:
Sophian Sujana
Pembimbing:
dr. Luthfy Attamimi, Sp. Rad
Pendahuluan
Pertumbuhan kantong sejenis kista yang terletak di sinus
paranasal  > 160 tahun yang lalu

Mucocele (Rollet ,1896)  lesi ekspansil jinak dengan


pertumbuhan lambat pada sinus paranasalis.  lesi destruktif
yang dapat mendekstruksi tulang – tulang sekitarnya termasuk
orbita.
Pendahuluan

M
U ●
Semua umur, >> 40 - 60 tahun
C ●
Destruksi tulang dan ekstensi ke
O intrakranial sebesar 10 - 55 %
C ●
>> sinus frontal & sinus etmoid dan
E << sinus maksilla dan sphenoid
L
E
Anatomi

Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia


yang sulit dideskripsikan karena bentuknya yang bervariasi
untuk tiap individu.
Ada empat pasang sinus paranasal, yaitu :
1. sinus maksila,
2. sinus frontal,
3. sinus etmoid, dan
4. sinus sfenoid
Patofisiologi
Penyebab pasti mucocele belum jelas
Obstruksi dari ostium yang bisa disebabkan oleh :
• Inflamasi
• Trauma / Operasi  Fraktur, CWL
• Massa tumor
• Radioterapi
Patofisiologi

Produksi Sekret / mukus yang terus menerus 


akumulasi  tekanan  devaskularisasi
tulang  osteolisis  Mucocele
Gambaran klinis

Gejala orbita : proptosis, diplopia, penglihatan


berkurang, epifora
Gejala hidung : obstruksi, rinore mukupurulen
Nyeri kepala
Benjolan pada daerah frontal atau wajah
Klasifikasi Mucocele
Tipe I Mucocele hanya terbatas pada sinus frontal (dengan
atau tanpa ekspansi orbita).
Tipe II Mucocele fronto-etmoid (dengan atau tanpa ekspansi
orbita).
Tipe III Mucocele mengalami erosi dinding posterior sinus
A. Minimal atau tanpa ekpansi intra cranial
B. Ekspansi intrakranial yang luas.
Tipe IV Mucocele mengalami erosi dinding anterior.
Tipe V Mucocele mengalami erosi dinding posterior
dan anterior
A. Minimal atau tanpa expansi intracranial
B. Ekspansi intrakranial yang luas.
Pemeriksaan Radiologik
Ct-scan sinus paranasal potongan koronal dan
aksial adalah gold standar
Diagnosis
Ada tiga kriteria dari ct-scan untuk mendiagnosis
mucocele yaitu :

1. Massa isodens yang homogen,


2. Margin yang jelas, dan
3. Osteolisis di sekitar massa
Penatalaksanaan
Transnasal
approach Eksternal Approach

Endoscopic
sinus surgery Riedel
Microscopic Killian
sinus surgery Lynch -Howart
Pendekatan Lotroph
transpenoidal
Laporan Kasus
Seorang pasien laki-laki, 63 tahun dengan keluhan utama
sefalgia terutama di dahi kiri yang dialami sejak 4 bulan
terakhir, tidak ada keluhan lainnya seperti hidung
tersumbat, ingus mengalir dibelakang tenggorok,
perdarahan dari hidung dan gangguan penghidu, riwayat
trauma pada daerah dahi disangkal. Tidak ada keluhan
telinga dan tenggorok.
Laporan Kasus

Pemeriksaaan fisik

Rhinoskopi anterior : normal

Otoskopi : normal

Faringoskopi : normal

Tampak massa ukuran 1,5x1,5cm pada


dearah supraorbita kiri

Laboratorium : dalam batas normal


Foto thoraks : dalam batas normal
Laporan Kasus

Ct scan kepala potongan koronal

Tampak lesi isodens (23,52 HU) ukuran 3,5 x 2, 6 cm dengan ekspansi dan ballooning
tulang pada supraorbitalis kiri.
Kesan : Suspek massa sinus frontal sinistra
Laporan Kasus

Diagnosis

MUCOCELE FRONTAL

Tindakan
Marsupialisasi dengan
pendekatan eksternal dan
internal (endonasal)
Laporan Kasus

Laporan operasi :

Pendekatan eksternal

Pendekatan internal
Laporan Kasus
Follow Up Post Operasi
7 April 2015 R/ IVFD RL 28 tpm
KU : baik Inj cefotaxime 1 gr / 12 jam / iv
S :Keluhan : nyeri luka operasi (-), sefalgia (-), Inj ketorolac 30 mg/8 jam/iv
perdarahan (-) Inj dexametason 5 mg/8 jam/iv
O : terpasang tampon boorzalf S/ Inj. ranitidin 50 mg/8jam/iv
Perdarahan (-)
A: Post Op. Marsupialisasi mucocele frontal
eksternal dan internal approach hari I

8 April 2015 Af infuse


KU : baik Af tampon boorzalf S/
S :Keluhan : nyeri luka operasi (-), sefalgia (-), Ganti verban
perdarahan (-) Boleh rawat jalan, control poli
O : terpasang tampon boorzalf S/ klinik 10 April 2015
Perdarahan (-) Cefadroxil 2 x 500mg
A: Post Op. Marsupialisasi mucocele frontal Methyl prednisolon 3 x 4mg
eksternal dan internal approach hari II Asam mefenamat 3 x 500mg
Laporan Kasus

Follow Up Post Operasi


Kontrol pertama 10 April 2015 (perawatan hari 5)
KU : baik
S: keluhan : nyeri luka operasi (-), sefalgia (-),
perdarahan (-)
O:Luka operasi baik, perdarahan (-)
A:Post Op. Marsupialisasi mucocele frontal
eksternal dan internal approach hari V
P: Af hecting, terapi oral lanjut
Hasil cairan yang dikirim di laboratorium
mikrobiologi (10/4/2015) :
Mikroskopik : sediaan hapuasan cairan tumor terdiri
dari sel – sel radang limfosit, netrofil, latar belakang
eritrosit, tidak ada sel epitel maligna.
Kesimpulan : LESI INFLAMASI
Diskusi

Kasus mucocele paling banyak ditemui pada dekade umur 40 – 60, pasien ini
berada pada decade 60an. Keluhan sakit kepala pada pasien mucocele sinus
frontal patut kita curigai ada ekspansi mucocele sinus frontal hingga ke intra
cranial, dan dari gambaran Ct-scan potongan koronal tampak mucocele yang
ekspansi hingga ke intra orbita dan cranial. Dalam terapi bedah pendekatan
internal (endonasal) yang akan dilakukan mungkin akan mengalami kesulitan
dikarenakan posisi sinus frontal dan kita tidak dapat mengevaluasi sinus frontal
dengan baik. Dikarenakan alasan ini maka kami melakukan marsupialisasi
mucocele sinus frontal dengan pendekatan eksternal (modifikasi lynch howart)
dan internal ( endoscopic sinus surgery).
Kesimpulan
Penguasaan anatomi , pemahaman dan Kemampuan teknik
.
dari seorang operator dalam penanganan mucocele sangat
berperan dalam keberhasilan operasi untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan rekurensi saat dan pasca
penatalaksanaan mucocele
Pemeriksaan penunjang CT scan potongan coronal dan
axial akan sangat membantu operator dalam perencanaan
teknik dan pendekatan operasi
Terima kasih

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai