Anda di halaman 1dari 8

MENDESKRIPSIKAN BIAYA

PRODUKSI,PENERIMAAN DAN LABA


MAKSIMUM

KELOMPOK 5
1. NURWULAN IMADRI
2.RAHISTA MAYA PUSPITA
3.ROSIANA
4.RIZKY PERMANA
Pengertian Biaya Produksi, Penerimaan dan
Laba/Rugi
Tujuan membahas materi tersebut, agar pembaca
atau siswa dan mahasiswa dapat menjelaskan
hubungan biaya produksi, penerimaan dengan
laba/rugi dari suatu usaha.
Biaya produksi
1.Pengertian Biaya produksi
Dalam ilmu ekonomi, biaya produksi diartikan
sebagai keseluruhan pengorbanan yang perlu untuk
suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang
menurut harga pasar yang berlaku. Makanya itu
pengertian biaya produksi mengandung empat unsur
yang perlu diperhatikan yakni sebagai berikut. a.
Pengorbanan, b. Pengorbanan yang perlu untuk
produksi, c. Dinilai dalam uang, d. Menurut
harga pasar yang berlaku.
b.Pengorbanan yang perlu untuk produksi
Yang dihitung sebagai biaya hanyalah pengorbanan yang
perlu saja, artinya yang tidak dapat dihindarkan. Jadi,
pemborosan bahan atau waktu yang sebenarnya tidak ikut
dihitung sebagai biaya. Misalnya, karena kurang hati-hati
seorang tukang cat menjatuhkan sebuah kaleng cat sehingga
tercecer semua. Ini bukan biaya yang perlu untuk proses
produksi, maka tidak boleh dihitung sebagai biaya produksi
yang nantinya akan dibebankan pada konsumen. Lain
halnya misalnya perusahaan konveksi. DIsini tentu ada sisa-
sisa kain yang terpotong dan harus dibuang (sisa-sisa ini
disebut afval). Ini tidak dapat dihindari, maka termasuk
biaya produksi.
c. Dinilai dalam uang
Semua biaya produksi dinilai dengan uang. Pengeluaran yang memang harus
dibayar dengan uang, seperti membeli bahan-bahan atau gaji pegawai, sudah
dengan sendirinya termasuk perhitungan biaya. Akan tetapi, dapat terjadi bahwa
ada hal-hal yang sebenarnya termasuk biaya produksi tetapi tidak dibayar dengan
uang. Misalnya tenaga sendiri atau bahan-bahan yang diambil dari kebun sendiri.
Oleh karena tidak menyangkut pengeluaran uang, maka sering kali juga tidak
dihitung sebagai biaya. Padahal sebenarnya tenaga sendiri dan bahan-bahan itu
juga harus diperhitungkan sebagai biaya, meskipun tidak berupa pengeluaran
uang. Contoh lain adalah penyusutan gedung dan alat-alat produksi (mesin), yang
betul-betul termasuk biaya, meskipun tidak ada satu sen pun dikeluarkan untuk
itu. Biaya seperti itu, yang secara ekonomis harus dihitung sebagai biaya produksi
tetapi bukan merupakan pengeluaran uang, makanya disebut biaya implisit. Jadi,
pada dasarnya pengorbanan atau biaya yang tidak menyangkut pengeluaran uang
itu harus diperhitungkan. Cranya ialah biaya-biaya itu dinilaidalam uang, yaitu
disamakan dengan harga yang umum berlaku dalam masyarakat untuk hal-hal
seperti itu.
d. Menurut Harga Pasar Yang Berlaku
Oleh karena biaya harus dinilai dalam uang, nilai atu harga
yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku, bukan dengan harga
yang dulu telah dibayar untuk membeli bahan/barang tersebut.
2. Teori Biaya Produksi
Produksi dan biaya produksi bagaikan keping mata uang
logam berisi dua. Jika produksi berbicara tentang nilai fisik
penggunaan faktor produksi, biaya mengukurnya dengan nilai
uang. Dalam ekonomi modern, ukuran efisiensi yang paling
baik adalah uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum
tentu menguntungkan secara finansial dan ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi, biaya produksi diartikan sebagai
semua pengorbanan yang diperlukan untuk proses produksi,
dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku.
Macam-macam biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap atau Fixed Cost (FC)
2. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
3. Biaya Variabel atau Variable Cost (VC)
4. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost
(AVC)
5 . Biaya Total atau Total Cost (TC)
6. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC) dan Biaya
Marjinal
7. Biaya Produksi Jangka Panjang
3. Penerimaan
Penerimaan (Revenue) adalah total pendapatan yang
diterima oleh produsen berupa uang yang diperoleh dari hasil
penjualan barang yang diproduksi. Beberapa konsep
penerimaan adalah sebagai berikut:
a. Penerimaan Total atau Total Revenue (TR)
TR adalah penerimaan seluruhnya yang diterima oleh
produsen dari hasil penjualan. Secara matematis dapat
diumuskan
sebagai berikut:
TR = P × Q
b. Penerimaan Rata-Rata atau Average Revenue (AR)
AR adalah penerimaan produsen per unit barang yang
dijualnya. Secara matematis dapat diumuskan sebagai berikut:
AR = TR / Q
c. Penerimaan Marjinal (MR)
MR adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh
tambahan penjualan sebesar 1 unit.
4. Laba/Rugi
Laba/rugi adalah selisih antara nilai yang dihasilkan dengan
nilai yang dikeluarkan. Nilai yang dihasilkan merupakan
penerimaan, sedangkan nilai yang dikeluarkan merupakan
biaya produksi. Apabila TR>TC maka perusahaan memperoleh
laba (profit). Sedangkan, apabila TR<TC maka perusahaan
menderita kerugian (loss). Secara matematis dapat diumuskan
sebagai berikut: Selalu diasumsikan bahwa setiap perusahaan
berusaha untuk memaksimumkan laba (atau meminimumkan
kerugian). Asumsi ini digunakan untuk menentukan jumlah
barang yang diproduksi dan harganya.
Secara matematis, laba maksimum tercapai apabila
turunan pertama fungsi profit sama dengan 0. Berikut adalah
penjabarannya:
Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba
maksimum (atau kerugian minimum) bila berproduksi pada
tingkat
output dimana MR=MC

Anda mungkin juga menyukai