BERPIKIR SISTEM
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
OLEH
SUCY RAMADANY (1611211057)
AI IKM 2016
Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, manajer strategi
harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaa
n. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengeval
uasi keberhasilan.
Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Organisasi/perusahaan harus mempert
emukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbanka
n, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya per
usahaan.
Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen strategi memungkinka
n eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengen
dalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara perspektif dan
memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.
Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang manajer bukan han
ya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi henda
knya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara le
bih baik dan efektif.
Proses dan Tahapan Manajemen Strategi
David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang mencakup mengembang
kan visi dan misi, mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan ke
kuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alter
natif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat membutuhkan
untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utam
a untuk memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melaku
kan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas penilaian yang me
ndasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi
strategi saat ini, Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi
sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selal
u berhasil untuk di masa yang akan datang.
BERFIKIR SISTEM
Sistem berasal dari bahasa latin systēma dan bahasa Yunani sustēma yaitu suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informas
i, materi atau energi. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan at
au himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling t
ergantung satu sama lain, dan terpadu. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang sa
ling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Berpikir sistemik (systemic thinking) didefinisikan sebagai hal yang lebih kearah proses mema
hami dan berpikir bagaimana agar kita memandang suatu sistem dalam perspektif yang lebih lu
as, melihat keseluruhan pola berbagai macam komponen di dalam sistem tadi saling mempeng
aruhi satu sama lain dalam suatu kesatuan. Contohnya di dalam suatu organisasi, bagaimana ki
ta memahami suatu sistem yang terdiri dari orang – orang, struktur dan proses dapat saling bek
erja sama agar membuat organisasi tersebut dapat bekerja dengan baik atau tidak baik.
Dengan berpikir sistemik, kita akan diarahkan untuk melihat suatu permasalahan sebagai bagia
n dari suatu sistem secara luas, bukan sebagai suatu bagian spesifik yang terpisah. Dengan de
mikian, akan lebih mudah dalam mengidentifikasi isu – isu yang ada di suatu sistem / organisa
si kemudian berusaha berpikir lebih luas dan jangka panjang tentang bagaimana mengatasi per
masalahan tersebut.
Komponen sistem
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat komponen:
1. Objek: berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun kedu
anya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
2. Atribut: menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
2. Strategic Acting, merupakan pelaksana dari rencana yang sudah dibuat oleh per
usahaan, seorang pemimpin strategis harus dapat membuat keputusan yang tepat
disaat yang tidak tepat sekalipun tanpa mengorbankan visi perusahaan.
1. Anticipate, merupakan langkah penting untuk melihat resiko dan kesempatan dalam
bisnus. Hal tersebut dapat lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui customer,
supplier dan rekan bisnis lainnya. Hal lainnya adalah melakukan market research dan
simulasi bisnis dalam memahami kondisi kompetitor serta pasar yang kita masuki.
3. Interpret, seorang pemimpin bisnis yang baik dapat mengutarakan isi dari pikirannya,
bukan hanya menerima masukan dan melaksanakannya tanpa diolah terlebih dahulu.
.
4. Decide, terkadang pengambilan keputusan harus dilakukan disaat yang sulit dan
tak terduga, pemimpin yang baik harus dapat mengambil keputusan berdasarkan
tingkat kepentingan dan dapat membagi sebuah keputusan besar menjadi bebera
pa bagian sehingga dapat terlihat lebih jelas komponen apa saja yang dapat terp
engaruh dari pengambilan keputusan tersebut.
5. Align, dengan banyaknya faktor pendukung dalam suatu proyek seperti stakeh
olders, diperlukannya pengertian yang sama akan tujuan proyek untuk setiap orang
yang dilibatkan agar adanya dukungan penuh dari setiap yang dilibatkan.
6. Learn, tentunya akan ada beberapa kesalahan dan hal yang harus diperbaiki ke
tika akan menjalani proyek selanjutnya. Diperlukan adanya audit dalam dokumen y
ang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan mempelajarinya kembali