Anda di halaman 1dari 18

PAPER

ATRESIA BILIER

Ahmad Wildan Haryadi


20360128
 
Pembimbing:
Atresia Bilier
DEFINISI
Atresia Bilier adalah suatu
keadaan dimana saluran empedu
tidak terbentuk atau tidak
berkembang secara normal.
PENDAHULUAN
• Fungsi dari sistem empedu adalah
membuang limbah metabolik dari hati
dan mengangkut garam empedu yang
diperlukan untuk mencerna lemak di
dalam usus halus.

• Pada atresia bilier terjadi penyumbatan


aliran empedu dari hati ke kandung
empedu. Hal ini bisa menyebabkan
kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika
tidak diobati bisa berakibat fatal.
=
Etiologi

• Atresia bilier terjadi karena adanya


perkembangan abnormal dari saluran
empedu di dalam maupun diluar hati.
• Tetapi penyebab terjadinya gangguan
perkembangan saluran empedu
ini tidak diketahui.
• Atresia bilier ditemukan pada 1
dari 15.000 kelahiran.
PATOFISIOLOGI

• Penyebab atresia bilier tidak diketahui secara pasti


sekalipun mekanisme imun atau viral injurio bertanggung
jawab atas progresif yang menimbulkan obstruksi saluran
empedu.
• Obstruksi pada saluran empedu ekstra hepatic
menyebabkan obstruksi aliran normal empedu keluar hati,
kantung empedu dan usus ahirnya akan menyebabkan
peradangan edema degenerasi hati bahkan hati menjadi
fibrosis dan sirosis
• Tinja oucat seperti kapur dikarenakan dua ductus hepatis
dan biliaris mengalami obstruksi sehingga menyebabkan
penyumbatan saluran bilirubin ke usus
GEJALA
Gejala biasanya timbul dalamwaktu 2 minggu
setelah lahir,yaitu berupa:

- air kemih bayi berwarna gelap


- tinja berwarna pucat
- kulit berwarna kuning > 2 minggu
- berat badan tidak bertambah atau
penambahan berat badan berlangsung
lambat
- hati membesar.
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan,
akan timbul gejala berikut:
- gangguan pertumbuhan
- gatal-gatal
- rewel
- tekanan darah tinggi pada vena porta
(pembuluh darah yang mengangkut darah
dari lambung, usus dan limpa ke hati).
DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa
dilakukan:
- Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan
kadar bilirubin direk > 20%)
- USG perut
- Rontgen perut (tampak hati membesar)
- Kolangiogram
- Biopsi hati
- Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum
bayi berumur 2 bulan).
KLASIFIKASI

a.duodenum, b. common bile duct, c. common hepatic duct,


d. cystic duct, e. gallbladder, f. liver, g. liver
Kasai mengajukan klasifikasi atresia bilier
sebagai berikut :

I. Atresia (sebagian atau total) duktus


bilier komunis, segmen proksimal paten.
IIa. Obliterasi duktus hepatikus komunis , (duktus
bilier komunis, duktus sistikus, dankandung empedu
semuanya normal).
IIb. Obliterasi duktus bilier komunis, duktus
hepatikus komunis, duktus sistikus. 
Kandungempedu normal.
III. Semua sistem duktus bilier ekstrahepatik
mengalami obliterasi, sampai ke hilus.
• Tipe I dan II merupakan jenis atresia bilier yang
dapat dioperasi (correctable), sedangkan tipe
III adalah bentuk yang tidak dapat dioperasi
(non-correctable).
• Sayangnya dari semua kasusatresia bilier, hanya
10% yang tergolong tipe I dan II
PENGOBATAN

Prosedur yang terbaik adalah


mengganti saluran empedu yang
mengalirkan empedu ke usus. Tetapi
prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada
5-10% penderita.
• Untuk melompati atresia bilier dan langsung
menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan
pembedahan yang disebut prosedur Kasai.

• Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum


bayi berusia 8 minggu.

• Biasanya pembedahan ini hanya merupakan


pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu
dilakukan pencangkokan
THANKS FOR
YOUR SWEET
ATTENTION…☺

Anda mungkin juga menyukai