Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi Antarpribadi

2. Memahami Diri Pribadi


Memahami Diri Pribadi Dalam
Komunikasi
Diri pribadi adalah suatu ukuran atau kualitas yang
dapat menjadi dianggap berbeda dengan orang lainya.
Pengalaman hidup menentukan dan membentuk diri
pribadi setiap manusia, namun manusia harus
menyadari apa yang sedang dan telah terjadi pada
dirinya.
Kesadaran terhadap diri pribadi adalah proses
persepsi yang ditujukan pada dirinya sendiri.
Persepsi
Menurut Sendjaja, Persepsi adalah pengetahuan tentang
apa yang dapat ditangkap oleh indera kita. Cohen, Fisher
(1987;118) Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi
terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-
objek eksternal.
Terdapat 3 karakteristik dalam definisi tersebut yang
mendasari upaya untuk memahami proses antarpribadi.
Pertama, Kehadiran objek eksternal untuk dapat
ditangkap oleh indera kita. Kedua, adanya informasi
untuk diinterpretasikan (segala sesuatu yang diperoleh
melalui indera). Ketiga, representatif dari
penginderaan.
Persepsi tidak lebih dari pengetahuan mengenai apa
yang tampak sebagai realitas bagi diri kita.
Pengetahuan melalui persepsi sifatnya belum dapat
diyakini. Ini sebabnya komunikasi antarpribadi sangat
sulit dipahami, namun mudah dikenali.
Sifat-Sifat Persepsi
1. Persepsi adalah pengalaman.
2. Persepsi adalah selektif.
3. Persepsi adalah Penyimpulan.
4. Persepsi tidak akurat (Pengaruh dari pengalaman,
selektif, penyimpulan.
5. Persepsi adalah evaluatif (tidak objektif, lebih subjektif
berdasarkan nilai tertentu bagi diri kita.
Elemen-Elemen Persepsi
Proses persepsi melibatkan beberapa elemen, sebagai berikut:
1. Sensasi/Pengindraan dan Interpretasi
 Ketika seseorang menangkap sesuatu dengan inderanya,maka secara
simultan ia akan menginterpretasikan makna dari hasil penginderaanya
2. Harapan
 Harapan dapat menjadi kekuatan dalam mengarahkan persepsi.
Harapaan mempengaruhi persepsi terhadap diri pribadi.
3. Bentuk dan Latarbelakang
 Persepsi mencangkup pembeda antara informasi yang menjadi figur dan
informasi yang menjadi background.
4. Perbandingan
 Menentukan kevalidan dari sebuah persepsi. Jika makna yang
dipersepsikan konsisten atau mirip dengan kriteria yang digunakan
sebagai pembanding , maka kita akan menganggapnya valid.
5. Konteks
 Menginterpretasikan makna dalam konteksnya merupakan faktor utama
dalam memahami komunikasi antarpribadi dan hubungan sosial.
Kesadaran Diri (Self Awarness)
Langkah pertama dalam persepsi diri adalah
mengetahui atau menyadari diri kita sendiri, yaitu
mengungkapkan siapa dan apa kita ini.
Ketika kita menyadari siapa diri kita, secara simultan
kita juga telah mempersepsikan diri kita sendiri.
“Self/Diri”: “Identitas individu”/identitas spesifik dari
individu.
Fisher (1987;134) menyebutkan ada beberapa elemen
dari kesadaran diri; konsep diri, self esteem, dan
multiple selves.
Konsep Diri
 Bagaimana kita memandang diri kita sendiri.
Karakteristik atau Sifat Pribadi (Fisik/Kemampuan)
 Sifat-sifat yang kita miliki, paling tidak dalam persepsi kita
mengenai diri sendiri.
Karakteristik Sosial
 Menunjukan sifat-sifat yang kita tampilkan dalam hbungan kita
dengan orang lain.
Peran sosial
 Mencangkup hubungan hubungan dengan orang lain dan dalam
masyarakat tertentu. Ketika peran sosial merupakan bagaian dari
konsep diri,makan kita mendefinisikan hubungan sosial kita
dengan orang lain, seperti hubungan dalam keluarga, lingkungan
pergaulan.
 Peraan sosial ini juga dapat berupa afiliasi terhadap budaya,
etnik, agama dsb.
Self Esteem
 Bagian yang inheren dari konsep diri. Self esteem
merupakan persepsi evaluatif seseorang terhadap dirinya
sendiri.
 Self esteem bersifat lebih mendalam dan langgeng
daripada suatu rekasi temporal. Sevagai contoh ketika
kita merasa gagal atau kehilangan ketika dikecewakan
sahabat, maka itu hanyalah reaksi sementara yang tidak
mengubah self esteem. Self esteem kita adalah bagaian
dari interpretasi dan penyimpulan dari persepsi diri.
 Self esteem berpengaruh terhadap perilaku kita,
khususnya perilaku komunikasi. Jika SE tinggi, maka
kita cenderung merasa kompeten sehingga berperilaku
secara percaya diri, lebih mandiri, tegas, dan tidak
mudah dipersuasi, begitu sebaliknya.
Multiple Selves
 Setiap individu memiliki berbagai identitas diri yang
berbeda.
 Berkaitan dengan peran kita dalam berbagai hubungan
sosial yang berbeda; suami-istri, ayah-anak, teman-
teman, atasan-bawahan dan salam lingkup yang lebih
besar.
 Multiple selves harus dipahami sebagai seseorang
dengan berbagai aktivitas, kepentingan, dan hubungan
sosial.
 Ketika kita terlibat dalam komunikasi antarpribadi, kita
memiliki dua diri dalam konsep diri kita, persepsi
mengenai diri kita dan persepsi orang lain terhadap diri
kita (metapersepsi).
Selama proses kehidupan dan interaksi kita dengan
orang lain, kita secara terus menerus mengembangkan
konsep diri.
Proses pengembangan konsep diri akan berlangsung
secara terus-menerus, oleh sebab itu untuk
memahami sepenuhnya tingkat hubungan
antarpribadi maka kita perlu menyadari konsep diri
dan bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi di
dalamnya.
Tiga konsep proses pengembangan kesadaran diri,
reflexive self, social self, becoming self.
Reflexive Self
 Kita memandang ke dalam cermin dan kita tidak hanya
melihat diri kita, tetapi melihat diri kita (yang
dipantulkan oleh cermin) yang sedang memandang kita.
 Kesadaran diri dikatakan reflexive jika bersifat dua arah,
ketika kita mempersepsikan diri kita, kita
mempersepsikan bahwa diri kita terlibat dalam persepsi
diri.
 Pada saat yang bersamaan kita adalah subyek dan objek
dari tindakan kita.
Social Self
 Menggunakan orang lain sebagai kriteria untuk menilai
konsep diri kita.
 Mengembangkan konsep diri dengan interaksi.
 Dalam interaksi, reaksi orang lain merupakan informasi
mengenai diri kita, dan kemudian kita menggunakan
informasi tersebut untuk menyimpulkan, mengartikan,
dan mengevaluasi konsep diri kita.
Becoming Self
 Dalam proses menjadi konsep diri, konsep diri tidak
pernah dalam kondisi tetap (selalu berkembang dan
berubah) dan selalu diterpa oleh informasi baru setiap
kali terlibat komunikasi. Becoming menunjukan bahwa
perubahan konsep diri tidak terjadi secara mendadak
melainkan secra graduall melalui aktivitas sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai