Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 4 b

Konstipasi
Identitas pasien
• Nama pasien: Mirna
Usia : 54 th
Riwayat penyakit
• Keluhan : Datang ke UGD mengeluh kram perut meningkat selama
beberapa hari, bab terakhir 6 hr yang lalu, mulai tidak nyaman pada hari
yang lalu, sedikit menggigil, kembung, nafsu makan menurun serta
kelelahan.
• memiliki episode serupa sekitar 1 tahun yang lalu
• Catatan kolon terakhirnya, yang dilakukan 6 tahun lalu, biasa-biasa saja
• Asthma Obstructive, sleep apnea, HTN, Mitral valve stenosis, Atrial fibrillation,
Depression, Hypothyroidism, Iron deficiency, anemia, GERD.
• Riwayat keluarga : Ibu Berumur 70’s dan sehat. Bapaknya meninggal di usia 50
thn karena kanker. Memiliki 3 saudara laki laki dan 3 saudara perempuan. Salah
sau saudara laki2 mengalami hepatitis virus. Dia memiliki 2 anak laki-laki yang
sehat.
• Riwayat sosial: menikah dan bekerja sebagai pekerja sosial. Dia berhenti merokok
sejak 20+ tahun yl. tidak mengkonsumsi alkohol demikian juga obat-obatan,
minum air 1 galon/Hari, biasanya buang air besar setiap hari, tanpa mengejan, dan
menghabiskan waktu kurang dari 10 menit, dengan sedikit usaha, dan sebuah
gerakan usus.
Riwayat penggunaan obat
• Magnesium Sitrat
• Miralax
• Fleet enema ( monobasix Na Fosfat, dibasix fosfat -> golongan pencaharr
emollient )
Objective
• Parameter darah normal
• Diagnosa: konstipasi dengan rasa tidak nyaman
• Penyebab: tidak diketahui
Pertanyaan
• Apa sasaran terapi untuk pasien ini?
• Apa tujuan dari farmakoterapi dalam mengobati sembelit
• Kemukakan Terapi Alternatif
• Apa saja langkah nonfarmakologis yang berguna dalam mengobati? sembelit?
• Apa saja pilihan farmakologis untuk pengobatan? sembelit?
• Apakah rejimen pasien saat ini untuk anemia defisiensi besi? sesuai? Jika
tidak, rekomendasi apa yang dapat Anda berikan?
Sasaran Terapi pada pasien ini

• meringankan gejala, membangun kembali kebiasaan bab yg normal


• meningkatkan kualitas hidup dengan meminimalkan efek samping
pengobatan
Tujuan utama pengobatan
• (a) meredakan gejala;
• (b)membangun kembali kebiasaan buang air besar yang normal;
• (c) meningkatkan kualitas hidup dengan meminimalkan efek samping
pengobatan.
Penyebab konstipasi
• Gangguan Psikiatri (FT)
• Hipotiroid (Hipotiroidisme dapat menyebabkan kelemahan kontraksi otot-
otot ini sehingga usus bergerak lambat dan tinja dapat menumpuk di
dalam usus, menyebabkan terjadinya konstipasi)
• penyebabnya pasien memiliki riwayat airon deficiency
Kemukakan Terapi Alternatif

• Minyak jarak (castor oil) -> Minyak jarak dimetabolisme dalam saluran cerna menjadi
asam risinoleat yang merangsang proses sekresi, meningkatkan motilitas saluran cerna
terutama usus halus. Minyak jarak umumnya menghasilkan pergerakan usus dalam
waktu 1-3 jam setelah pemberian
• Gliserin (Gliserin umumnya diberikan karena dapat memberikan efek aksi osmotik pada
rektum, onsetnya kurang dari 30 menit)
• Saline (Memiliki efek osmotik dalam menahan cairan di saluran cerna)

( ISO Farmakoterapi)
Terapi Non Farmakologi
• Memodifikasi makanan yang kaya akan serat.
• Pembedahan dan terapi Bio feedback.
Terapi farmakologi untuk sembelit
• 1. senyawa yang dapat melunakan feses dalam 1-3 hari : metil selulosa,
emolien laktulosa, sorbitol, manitol.
• 2. senyawa yang dapat menghasilkan feses lunak dan semifluid dalam 6-12
jam : bisakodil, fenolftalin.
• 3. senyawa yang mempermudah pengosongan usus dalam 1-6 jam :
magnesium sitrat, magnesium hidroksida, magnesium sulfat,natrium fosfat,
polietilen glikol
(iso farmakoterapi)
Apakah rejimen pasien saat ini untuk anemia defisiensi besi?
sesuai? Jika tidak, rekomendasi apa yang dapat Anda berikan?

• Iritasi saluran cerna mungkin timbul akibat garam besi. Keluhan mual dan
nyeri epigastrik tergantung dari dosis tetapi hubungan antara dosis dan
perubahan defekasi (konstipasi atau diare) masih kurang jelas. Solusi pemberian pengobatan
defisiensi anemia (preparat besi)
• Sediaan besi oral, khususnya sediaan lepas lambat, dapat memperburuk
diare pada pasien dengan inflammatory bowel disease; penggunaan pada dengan cara mengkonsumsi
pasien dengan striktur dan divertikulum usus juga harus hati-hati.Sediaan preparat saat makan atau segera
besi oral dapat menimbulkan konstipasi khususnya pada pasien lanjut usia, setelah makan
kadang berlanjut kepada pemadatan (impaction) feses.Bila timbul efek
samping, dosis bisa diturunkan; sebagai alternatif, dapat digunakan garam
besi lain namun perubahan toleransinya disebabkan oleh rendahnya
elemen besi.
• Efek samping fero sulfat tidak lebih besar daripada efek samping yang
ditimbulkan oleh garam besi lain bila pembandingan didasarkan pada
kesetaraan elemen besi.

(PIONAS)
PLAN
• Tangani dulu penyebab konstipasi, salah satunya -> hipotiroid
(Levotiroksin, Dosis awal : 50- 100 mcg/hari).
• Dosis secara bertahap di tingkatkan tiap 3-4 minggu sampai metabolisme
kembali normal (biasanya 100-200 mcg/hari)
• Non farmakologi : Mengonsumsi makanan beryodium, termasuk garam
beryodium, rumput laut, telur, udang, dan produk susu

Anda mungkin juga menyukai