Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. D

Agustina Nara
Alinda Liukae
Munika Lak’apu
Nego Kase
Aden Tanaem
Deby Liubana
Ardi Iau
Studi Kasus
Keluarga Tn.D (37 Tahun) memiliki istri yang bernama
Ny.E yang berusia 34 tahun, mempunyai 2 orang anak.
Anak pertama bernama An.S berusia 9 tahun yang
sedang duduk di bangku sekolah dasar dan anak ke 2
bernama Balita F berusia 25 bulan. Balita F menderita
gizi kurang. Setiap bulan Balita F dibawa ke posyandu
oleh ibunya. Berat badan balita.F 8.2 Kg. Ny.E
mengatakan bahwa Balita.F susah jika diberi makan
nasi. Dia hanya mau memakan makanan yang manis,
gorengan dan makanan ringan saja.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
 Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. D
2. Alamat dan telepon : Kp. Pasir koja RT 04 RW 16 No. 70
kupang
3. Pekerjaan Kepala Keluarga: Mancing
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Komposisi Keluarga dan Genogram :
6.mengukur satus gizi anak :mengukur antropometri
BB:8,2 kg
TB:74 Sentimeter
Lila:14
7.kategori status nutrisi
8. RUMUS IMT:BB/TB X TB:
Kalikan tinggi badan anak dalam satuan meter yang
dikuadarkan 7,4x7,4=5,4
Selanjutnya, bagi angka berat badan anak dengan
hasil kuadrat tinggi badan 8,2/5,4= 1,51
Imt:anak mengalami gizi buruk karna <-3
No Nam Jenis Tpt, tgl Lahir Pekerjaan
a Kelamin Hubungan dengan
Umur
Pedidikan
keluarga

1 Tn.D p Kepala keluarga kupang, 4 Mancing SMA


Januari 1978
37 Tahun

2 Ny. E P Istri kupang, 25 Irt SMA


Oktober 1980
34 Tahun

3 An. S p Anak kupang, 13 Juni Pelajar Sd


2005
9 Tahun

4 Balita L Anak kupang, 12 - -


.F Februari 2013
2 Tahun
1. Tipe Keluarga : Keluarga inti
2. Suku Bangsa : timor/Indonesia
3. Agama : Islam

1. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. D bekerja sebagai pemancing di kolam yang tak
jauh dari rumahnya dan Ny. E Ibu Rumah Tangga yang
mengasuh anaknya di rumah. Penghasilan kelurga
kurang lebih Rp. 600.000,- tiap bulannya. Keluarga
mengganggap kebutuhan belum bisa terpenuhi
dengan penghasilan tiap bulannya untuk kebutuhan
sehari-hari dan menyekolahkan anaknya.
2. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi. Keluarga
jarang berlibur keluar rumah tetapi setiap malam
keluarga Tn.D selalu menyempatkan untuk makan
bersama.
2.Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Kelurga Tn. D memiliki 1 Istri dan 2 orang anak. Anak pertama
bernama An.S berusia 9 tahun dan anak kedua bernama Balita.
F berusia 25 bulan, maka keluarga Tn. D berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tn. D memiliki 2 orang anak. Anak ke 2 mengalami susah
makan, Balita. F hanya mau makan makanan yang manis,
gorengan dan makanan ringan sehingga susah untuk makan
nasi. Setiap bulan Balita.F selalu ke posyandu dengan diantar
oleh Ny.E. Ketika ditimbang kader posyandu selalu mengatakan
bahwa berat badan balita.F kurang dari batas BB seusia 2 tahun
1. Riwayat Keluarga Inti
Tn. D tidak memiliki riwayat penyakit apapun, dan Istrinya
Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit. Anak pertamanya
An.S sehat dan tidak mempunyai riwayat penyakit berat.
Sakit yang diderita An.S hanya demam, batuk dan pilek.
Gizi kurang yang dialami anak ke 2 dari Tn.D dan Ny.E ini
diketahui sejak lama karena sering menimbang BB anaknya
di posyandu
2. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam kelurga Tn. D Ibunya sudah meninggal karena
memiliki riwayat penyakit Paru-paru dan dalam Keluarga
Ny. E Ayahnya memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus
dan Ibu Ny. E memiliki riwayat penyakit asam urat. Kedua
orang tua Ny.E sudah meninggal
3. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang memiliki Luas 80 m2 dengan tipe 18, dan
memiliki 1 lantai yang terdiri dari: ruang tamu, 2
Kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur,. Jumlah
jendela ada 2, dan terdapat ventilasi di depan. Jarak
septic tank dengan sumber air sekitar 2,5 m. Sumber
air minum dan air untuk masak yang digunakan
berasal dari sumur milik sendiri yang letaknya ada di
dalam jamban. Berikut denah rumah Tn. D
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Sebagian masyarakatnya merupakan warga asli, dan
merupakan kalangan menengah kebawah. Dimana banyak
penduduk yang bekerja seharian sebagai buruh pabrik dan
berdagang. Di RW 16 tempat tinggalnya merupakan
perumahan padat penduduk yang berhimpitan. Kebanyakan
rumah tipe 18 yang ditempati oleh warga RW 16.
2. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.D belum pernah berpindah-pindah rumah.
Lingkungan tempat tinggal jauh dari jalan besar yang dilewati
oleh kendaraan umum. Alat transportasi yang digunakan
adalah motor atau terkadang berjalan kaki jika bepergian
dengan jarak yang dekat. Jarak dengan tempat pelayanan
kesehatan (Puskesmas dan Dokter sekitar rumah) kurang
lebih 2 km dan jarak ke posyandu sekitar 100 m.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga memiliki waktu untuk berkumpul dimana
untuk mempertahankan hubungan yang harmonis
dengan anggota keluarga. Setiap malam keluarga Tn.D
selalu menyempatkan waktu untuk makan malam
bersama. Biasanya setiap siang Ny.E suka menyuapi
Balita.F di luar rumah sambil bermain dengan teman
sebaya Balita.F. Ny. E sangat dekat dengan tetangga
sebelah rumah.
4. Sistem Pendukung keluarga
Pendukung keluarga adalah adik, kakak dan juga
saudara-saudara yang selalu memberi dukungan berupa
semangat saat menjalankan aktivitas.
4. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan
menggunakan bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.
Komunikasi menggunakan dua arah dan anggota keluarga
selalu menghormati orang yang sedang berbicara dalam
artian jika ada orang yang sedang berbicara maka yang lain
mendengarkan tidak boleh memotong pembicaraan
tersebut. 
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. D yang mengambil keputusan adalah Tn.
D selaku kepala rumah tangga. Akan tetapi jika ada masalah
selalu di bicarakan terlebih dahulu kepada istrinya karena
kedua anaknya masih kecil.
3. Struktur Peran
Tn. D berperan sebagai kepala keluarga, Ny. S juga
berperan sebagai Ibu rumah tangga. Biasanya Ny. E bekerja
mengurus segala kebutuhan suami dan kedua anaknya
mulai dari memasak, mencuci dan mengasuh anak
balitanya mulai dari pagi hari sampai sore hari.
4. Nilai dan norma keluarga
Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang
bertentangan dengan kesehatan. Keluarga menganggap
kesehatan itu sangatlah penting.
 
5. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Tn.D selalu mengajarkan kepada anaknya untuk menghormati
orang yang lebih tua dan saling menyayangi satu sama lain.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.D mengatakan bahwa cara menanamkan
hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan
masyarakat yaitu dengan menganjurkan anaknya
berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika di RW
mereka selalu ada perlombaan Tn.D selalu menganjurkan
anaknya untuk mengikuti lomba tersebut.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga tidak mengetahui jika ada anggota keluarga
yang menderita gizi kurang. Tn.D dan Ny.E
mengetahui bahwa anak ke 2 nya menderita gizi
kurang setelah rutin menimbang BB nya di posyandu
dekat rumahnya. Keluarga belum mengetahui
penyebab dan bagaimana upaya agar anaknya tersebut
mau makan nasi atau makanan pokok lainnya tidak
hanya makanan manis yang anaknya sukai saja.
Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan
Keluarga belum mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatannya karena belum mengetahui
banyak tentang masalah penyakit yang dialami balita.F.
Kemampuan keluarga melakukan perawatan
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang
menderita gizi buruk, karena keluarga saja kebingungan karena
anaknya susah untuk disuruh makan nasi dan makanan pokok
lainnya. Yang keluarganya ketahui hanya banyak makan
makanan saja tanpa tahu makanan yang seimbang untuk balita.
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan,
lingkungan di rumahnya kurang sehat. Di depan rumahnya
terdapat kandang ayam dan jambannya pun tidak sehat
Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga selalu memanfatkan fasilitas kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh anaknya,
tetapi terkadang keluarga mempunyai kesulitan ekonomi
jika berobat ke puskesmas karena keluarga tidak
mempunyai asuransi, BPJS ataupun jamkesmas.
1. Fungsi reproduksi
Tn. D memiliki 2 orang anak, dimana anak
pertamanya yang bernama An.S belum mengalami
menstruasi karena umurnya yang masih 9 tahun.
Istrinya Ny. S belum mengalami menopause.
2. Fungsi Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya
keluarga Tn.D termasuk kurang dari cukup karena
Tn.D seorang pemancing yang gaji per bulannya tidak
tentu.
6. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Untuk saat ini Ny.E sering merasa kebingungan jika anaknya
tidak mau makan nasi hal ini terkadang mengganggu
aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Keluarga
merasakan adanya masalah yang membutuhkan penyelesaian.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Ny.E mengatakan bahwa terkadang dirinya selalu memikirkan
masalahnya sampai berlarut-larut dalam arti dia adalah orang
yang sulit mengambil keputusan dan terlalu cemas terkait gizi
kurang yang dialami anaknya.
3. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan jika ada masalah adalah
dengan cara meminta pendapat dari suaminya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada keluarga
menggunakan adaptasi yang positif. Karena keluarga
menyadari jika menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan masalah tidak akan dapat
menyelesaikan masalah justru akan semakain
berlarut-larut dan semakin rumit.
Pemeriksaan Nama nama
fisik anggota
keluarga
Tn D Ny. E An.S Balita.F
TD 130/80 mmHg 110/70 mmHg - -
N 86x/mnt 90x/mnt 90x/mnt 86x/menit

RR 18x/menit 20x/mnt 24x/mnt 22x/mnt


BB 62 kg 51 kg 30 kg 8,2 kg
Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik


Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab
Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Baik Baik Baik Baik
Keluhan - - - -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid thyroid thyroid thyroid

Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan tambahan tambahan tambahan
detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung
regular regular regular regular

Abdomen Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak


ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan tekan tekan tekan

Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak
ada edema ada edema ada edema ada edema
8. Harapan Keluarga
Keluarga menginginkan petugas
kesehatan/mahasiswa dapat memberikan penjelasan
dan informasi tentang kesehatan khususnya tentang
gizi kurang mulai dari upaya agar anak mau makan
sampai gizi yang seimbang untuk balita, sehingga
tidak timbul masalah gizi kurang kembali. Dan
keluarga berharap di hidup bahagia bersama anggota
keluarga dan semua anggota keluarga sehat.
b. Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Penyebab
1 Data subyektif: Ketidakkeseimbangan Ketidakmampuan
-ibu mengatakan berat badan nutrisi kurang dari keluarga mengenal
bayinya sulit naik kebutuhan tubuh pada masalah
Data Obyektif: anak f dari keluarga
Usia anak:2,5 bulan tn.D
Bb badan:8,2 kg
Lingkar=
Bayi tampak kurus
2 Faktor yang mempengaruhi Resiko Guanguan Ketidak mampuan
tumbuh kembang tumbuh kembang pada krluarga
1.pola asu orang tua anak f dari keluarga memodifikasi
2.lingkungan sekitar anak tn,D lingungn
3,nutrisi dan gisi yang di berikan
3 Ds:ibu mengatakan anak f Koping keluarga Kemampuan
mengalami gisi kurang setelah keluarga memfatkan
mengikuti posyandu bulan lalu, lingkungan yang ada
ibu M mengatakan masi kurang
mengerti gizi kurang pada balita.
Do: Usia anak:2,5 bulan
Bb badan:8,2 kg
Lingkar=
Bayi tampak kurus
3. Rumuskan diagnose keperawatan keluarga
Ketidakkeseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada anak f dari keluarga tn.D
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Resiko Guanguan tumbuh kembang pada anak f
dari keluarga tn,D b.d ketidak mampuan keluar
memodifikasi lingkungan
Koping keluarga b.d kemampuan keluarga
memfatkan fasilitas kesehatan
KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN

3/3 x 1 1
Sifat masalah: An. f sudah berada pada garis

kuning, dan 2 bulan tidak naik.


Aktual BB

anak f 8,2 kg.


1/2 x 2 1
Potensi untuk Ny. D bertugas mengurus anak

sepenuhnya. Dengan focus pada

diubah: mngurus anak diharapkan dapat

sebagian mengubah kondisi An. f.


2/3 x 1 2/3
Potensi untuk An. F merupakan anak yang sehat

dengan berat lahir baik. Dengan

dicegah: pola asuh yang baik, keadaan An.

Cukup Y dapat membaik dan tidak terjadi

gizi kurang lagi.

Menonjolnya
2/2 x 1 2
masalah: Tn. D menyatakan bahwa anaknya

Masalah berat, harus dirawat agar gizinya kembali

harus segera baik.


3 2/3
Ditangani
Total scor
Diagnosa prioritas

Ketidakkeseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh pada anak f dari keluarga tn.D
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Resiko Guanguan tumbuh kembang pada anak f
dari keluarga tn,D b.d ketidak mampuan keluar
memodifikasi lingkungan
Koping keluarga b.d kemampuan keluarga
memfatkan fasilitas kesehatan
 
Intervensi keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Ketidakkeseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada anak f dari keluarga tn.D b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 23
jam,diharapkan keluarga dapat mengenal masalah
kesehatan:
Tujuan umum
nutrisi pada anak f terpenuhi
Tujuan khusus
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Rencana tindakan
Observasi:
Identifikasi masalah kesehatan,keluarga dan
masyarakat
Identifikasi kesiapan dan kemampuan meneima
informasi
Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Terapeutik
Menyediakan materi dan media kesehatan
Wujudkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan
Melibatkan keluarga untuk membimbing pemenihan
kebutuhan kesehatan
Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
2.Tujuan
Keluarga mampu mengambil keputusan
Rencana tindakan
Terapeutik
Identifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga dalam
menerima informasi
menyediakan materi dan pendidikan kesehatan
menjelaskan pentingnya pengamblan keputusn
Anjurkan cara memecahkan masalah secara konstruksi
Hindari menggambil keputusan saat keluaraga berada
dalam tekanan.
Diagnosa Ke 2
Resiko Guanguan tumbuh kembang pada anak f dari
keluarga tn,D b.d ketidak mampuan keluar
memodifikasi lingkungan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 23
jam,diharapkan keluarga dapat mengenal masalah
kesehatan:
Tujuan umum
nutrisi pada anak f terpenuhi
Tujuan khusus
1.keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Rencana Tindakan
Edukasi
Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Mengajarkan hidup bersih dan sehat
Mengajarkan strategi yang dapat memnuhi nutrisi
pasien
Membimbing untuk bertanggung jawab
Diagnosa ke 3
Kesiapan peningkatanKoping keluarga b.d
kemampuan keluarga memfatkan fasilitas yang ada
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 23
jam,diharapkan keluarga dapat mengenal masalah
kesehatan:
Tujuan umum
nutrisi pada anak f terpenuhi
Tujuan khusus
1.keluarga mampu memfatkan fasilitas yang ada
Rencana Tindakan
Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang
tersedia
Dukung pengunaan fasilitas yang ada
Memotivasi mengukapkan perasaan ketika
memanfaatkan fasilitas yang ada.
IMPLEMENTASI
Diagnosa 1
Ketidakkeseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada anak f dari keluarga tn.D b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masala
hari tanggal 15 desember 2021
Implementasi
Melakukan inform concent kepada keluarga Tn.D
Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn.D
Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
MengIdentifikasi masalah kesehatan,keluarga dan
masyarakat
mengIdentifikasi kesiapan dan kemampuan meneima
informasi
mengidentifikasi tingkat pengetahuan saat ini
Menyediakan materi dan media kesehatan
mewujudkan pendidikan kesehatan sesuai
memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan
Melibatkan keluarga untuk membimbing pemenihan
kebutuhan kesehatan
mengIdentifikasi tingkat pengetahuan saat ini
mengIdentifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga dalam
menerima informasi
menjelaskan pentingnya pengamblan keputusn
menganjurkan cara memecahkan masalah secara konstruksi
menhindari menggambil keputusan saat keluaraga berada
dalam tekanan
Evaluasi
15 desember 2021
S : Keluarga mengatakan senang dengan kedatangan
petugas kesehatan yang berkunjung ke rumah
O : Keluarga terlihat antusias dengan kedatangan
petugas kesehatan yang berkunjung ke rumahnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
S : Keluarga klien mengatakan mengerti apa yang
dijelaskan oleh perawat
O : Klien terlihat senang diberi penyuluhan tersebut
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai