Anda di halaman 1dari 38

PEREKONOMIAN INDONESIA

DRS. AGUS LUTHFI, MSi


POTENSI
Kekayaan alam di Indonesia melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
•Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh
dengan cepat.
•Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pengunungan yang kaya akan mineral.
•Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan
hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16%
dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan
laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman
perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kepala sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang
banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
sepertipetroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, perak dan
emas. 
Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam
yang sangat besar.
Kekayaan Alam Indonesia
Dari segi kekayaan jenis tumbuhan dan mikroba, didunia ini
ada beberapa tempat pusat kehidupan yg salah satunya
Indonesia :
28.000 jenis tumbuhan
350.000 jenis binatang
10.000 mikroba
17.536 buah Pulau tersebar di Nusantara
1,32% Daratan dunia merupakan daratan Indonesia
10% jenis tumbuhan dari yg ada didunia
12% binatang menyusui dari yg ada didunia
16% reptilia dan ampibia dari yg ada didunia
17% burung dari yg ada didunia
15% serangga dari yg ada didunia
25% ikan dari yg ada didunia
Kekayaan Alam Indonesia
Di dunia hewan, Indonesia juga mempunyai Kedudukan
yang istimewa didunia;
515 jenis mamalia besar 36% endemik;
33 jenis primata,18% endemik;
78 jenis bengkok, 40% endemik;
121 jenis kupu-kupu, 44% endemik;
6.000 jenis tumbuhan;
1.600 jenis hewan;
100 jenis jasad.
Oleh karena itu, indonesia dikenal sebagai salah negara
yang mempunyai “Mega diversitty” jenis hayati dan
“mega center” keanekaragaman hayati
KEKAYAAN ALAM INDONESIA
•  Pada daerah hutan hujan tropis (tropical rainforest) Indonesia setidaknya ditemukan
10% spesies bunga dunia, 2% spesies mamalia, 16% spesies reptil dan amphibi,
17% spesies burung, dan 25% spesies ikan dari total spesies dunia. Iklim tropis, luas
dan wilayah, dan geografi arkipelagik Indonesia, mendukung keragaman hayati dari
Indonesia menempati level kedua tertinggi setelah Brazil (Lester, 1997; Lambertini,
2000). Indonesia memiliki sekurang-kurangnya 17.508 pulau besar dan kecil (ASEM,
2010). 
• Flora dan fauna Indonesia merupakan campuran antara spesies Asia dan
Australasia. Indonesia merupakan zona nomor dua setelah Australia untuk total
endemic species dengan total 36% dari 1.531 spesies burung dan 39% dari 515
spesies mamalia merupakan endemic species (Lambertini, 2000). Sekitar 80 ribu km
dari zona Indonesia merupakan wilayah pantai yang dikitari oleh laut tropis yang juga
mendukung tingginya level keragaman hayati di Indonesia (Tomascik et al., 1996).
• Indonesia juga memiliki rentang laut dan ekosistem pantai, termasuk pantai-pantai,
mangrove, terumbu karang, gumuk pasir, muara, sea grass beds, coastal mudflats,
tidal flats, algae beds, dan ekosistem pulau-pulau kecil (Tomascik et al., 1996).
Indonesia termasuk satu dari negara Coral Triangle dengan keragaman hayati ikan
terumbu karang (coral reel fish) terbesar di dunia yang berjumlah lebih dari 1.650
spesies hanya di kawasan timur Negara Indonesia (Tamindael, 2011).
Kekayaan Alam Indonesia
Pada sektor pertambangan menurut data
yang dirilis oleh Worldbank (2011)
Indonesia menempati :
•produksi timah ke-2 di dunia,
•tembaga terbesar ke-4,
•nikel terbesar ke-5, dan
•emas terbesar ke-7.
Kekayaan Alam Indonesia

OKSIGEN = O2 = 50%
DARI OKSIGEN DUNIA
PARADIGMA PEMBANGUNAN
• Dewasa ini, paradigma dan pola pembangunan ekonomi yang
bertumpu pada pertumbuhan semakin menular dan dikejar oleh
banyak negara.
• Mereka yakin(siapa mereka), pertumbuhan ekonomi dapat
mengantarkan masyarakat menuju kemajuan dan kesejahteraan,
karena itulah berbagai daya dan upaya ditempuh oleh negara-
negara di dunia untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi.
• United Nations Development Programe (UNDP) pada Maret 2013
lalu mencatat kompetisi pertumbuhan ekonomi negara-negara
berkembang semakin sengit.
• Badan Pembangunan PBB ini memperkirakan bahwa output
ekonomi gabungan dari Brazil, China, dan India, akan melampaui
AS, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia pada tahun 2020.
EMISI GAS
• Saat ini Indonesia merupakan negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ke-
3 di dunia yang berasal dari penebangan hutan yang berakibat terjadinya deforestasi,
setelah Cina dan AS (FAO, 2005).
• Pada periode tahun 2000-2009, luas hutan Indonesia yang mengalami deforestasi
adalah sebesar 15,16 juta ha. Pulau Kalimantan menjadi daerah penyumbang
deforestasi terbesar yaitu sekitar 36,32% atau setara dengan 5,50 juta ha. Deforestasi
terluas terjadi di dalam areal penggunaan lain yaitu sebesar 28,63% dari total deforestasi
Indonesia atau setara dengan 4,34 juta ha.
• Deforestasi juga terjadi di Hutan Lindung dan Kawasan Konservasi, kawasan yang
seharusnya dilindungi dari kegiatan penebangan hutan. Luas Hutan Lindung yang yang
mengalami deforestasi adalah 2,01 juta ha, sementara Kawasan Konservasi mengalami
deforestasi seluas 1,27 juta ha.
• Apabila laju deforestasi tidak ditekan, diperkirakan pada tahun 2020 tutupan hutan di
Jawa akan habis, dan pada tahun 2030 tutupan hutan di Bali-Nusa Tenggara juga akan
habis, diikuti oleh Kalimantan dan pulau-pulau lainnya.
• Pesatnya kegiatan pertambangan juga ikut memberi tekanan yang besar terhadap
kawasan hutan. Hingga tahun 2011 lebih dari 6.000 Izin Usaha Pertambangan (IUP)
diterbitkan sebagai hasil proses clean and clear di dalam kawasan hutan, dan hanya
sekitar 200 izin yang telah memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (Forest Watch
Indonesia, 2011).
PENCEMARAN TAMBANG
• Berbagai bentuk kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia akibat
aktivitas pertambangan, antara lain seperti yang dialami oleh masyarakat
Kalimantan. Di daerah Barito Utara, Kalimantan Tengah misalnya,
pencemaran lingkungan akibat dari pencucian batubara dan pasir zircon
termasuk penambangan emas tidak berizin (PETI) telah mencemari Sungai
Barito, yang selama ini diandalkan sebagai salah satu sumber air bagi
masyarakat Kalimantan Tengah.
• Buruknya pengelolaan SDA yang ada, menyebabkan Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) Kalimantan Tengah berada pada peringkat 26
dengan nilai 50,38 (dari 100) dari penilaian yang dilakukan terhadap 29
provinsi yang ada di Indonesia tahun 2010 (IKLH Indonesia 2010, 2011).
Selain itu, banyaknya batubara terbakar yang tersebar dipermukaan tanah
seperti di berbagai kawasan hutan di Kalimantan Timur telah menyebabkan
kawasan ini sangat rawan kebakaran hutan.
• Dampak sangat serius terhadap kelestarian hutan, kematian flora dan
fauna, termasuk jasad renik, dan terjadinya erosi tanah, tanah longsor,
banjir, maupun gangguan terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat
(Alikodra, 2000).
Sustainable Development
• konsep pembangunan berkelanjutan menjadi permasalahan krusial yang sering
diperdebatkan.
• Konsep pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development (SD)
banyak dikenal setelah Brundtland Report (1987) dalam Our Common Future
mendefinisikan SD yaitu “Development that meets the needs of the present
without compromising the ability of future generations to meet their own needs”
(p. 8). Definisi ini telah diterima secara universal, meskipun ada juga definisi
dan penafsiran berbeda tentang SD (Kates et al., 2005; Barrow, 2006; Zeijl et
al., 2008),
• namun secara umum konsep ini mengakui bahwa kemajuan ekonomi harus
diinkorporasi dengan pilar-pilar sosial dan lingkungan. Ketiga pilar SD ini lazim
disebut triple bottom line.
• Menurut konsep SD ini, tata-kelola eksplorasi, ekstraksi, dan pengolahan SDA
perlu mendukung SD dengan mengentaskan kemiskinan, meningkatkan
standar kesehatan, pendidikan dan kualitas hidup masyarakat sekitar
pertambangan, memajukan kesejahteraan rakyat, dan melestarikan lingkungan
(United Nations Environment Programme/UNEP, 2000).
Peta Penyebaran Potensi Pertambangan di Indonesia
(Sumber: ESDM, 2012)
PATAHAN BUMI
RING OF FIRE INDONESIA
Sepuluh Produsen Terbesar Batubara (Mt)

2005 2008 2009 2010 2011 Prosentase 2011

1 Cina 2,226 2,761 2,971 3,162 3,576 46%


2 AS 1,028 1,076 985 997 1,004 13%
3 India 430 521 561 571 586 8%
4 Australia 372 397 399 420 414 5%
5 Indonesia 318 284 301 336 376 5%
6 Rusia 222 323 297 324 334 4%
7 Afrika Selatan 315 236 247 255 253 3%
8 Jerman Nd Nd Nd Nd 189 2%
9 Polandia 160 144 135 134 139 2%
10 Kazakhstan 79 108 101 111 117 2%
11 Kolombia 65 79 73 74 1% Nd
Total 5,878 6,796 6,903 7,229 7,783 100%
10 besar 89% 87% 88% 88% nd 90%
(Sumber: IEA Key World Energy Statistics, 2012)
(Catatan: termasuk hard coal dan brown-coal)
NEGARA KESEJAHTERAAN
Sehubungan dengan konsep negara kesejahteraan tersebut, Friedman (1971) dalam Priyono (2002)
menjabarkan bahwa negara yang mengatur kesejahteraan dapat mengemban 4 (empat) fungsi yaitu:
•The State as Provider (Negara sebagai penyedia/fasilitator)
Fungsi ini berkaitan dengan konsep negara kesejahteraan (welfare state). Pada kapasitas ini, negara
bertanggung jawab untuk menyediakan dan memberikan pelayanan-pelayanan sosial untuk atau kebebasan
kekuatan-kekuatan ekonomi.
•The State as Regulator (Negara sebagai pengatur)
Negara menggunakan berbagai pengaruh kontrol khususnya kekuasaan untuk mengatur investasi dalam
pembangunan industri, volume, dan jenis ekspor serta impor, melalui cara-cara seperti kontrol kurs, dan
pengendalian lisensi impor serta industri.
•The State as Enterpreneur (Negara sebagai wirausaha)
Fungsi ini merupakan fungsi yang terpenting dalam ekonomi campuran. Keterlibatan negara dalam kegiatan
ekonomi dapat dilakukan melalui departemen pemerintah semi otonomi maupun melalui korporasi-korporasi
yang dimiliki negara. Keterlibatan negara dalam fungsi sebagai wirausaha dapat berbentuk publik dan privat
dan
•The State as Umpire (Negara sebagai wasit)
Negara dapat menjalankan fungsi sebagai wasit karena negara memiliki kekuasaan legislatif, administratif,
dan yudisial. Pada hal ini, negara harus mengembangkan standar keadilan seperti sektor ekonomi umum
yang dilakukan oleh perusahaan negara. Oleh karena itu, negara harus membedakan antara fungsinya
sebagai wasit dengan fungsinya sebagai wasit dengan fungsinya sebagai wirausaha.
PROSES PEMBANGUNAN SAAT INI SEMAKIN
MENINGKAT.
• SDA Milik Negara Mengalami Tekanan Yang Paling Besar, Seperti : Hutan, Lautan
Bebas, Udara, Sungai, Dll.

• Menimbulkan Masalah Yang Semakin Komplek.

• Memerlukan SDA Yang Semakin Besar, Misal :

SDA semula mampu mendukung 40 orang dalam kondisi negara sedang


berkembang.

Menjadi 1 orang dalam kondisi negara maju

• Adanya Ketimpangan Penduduk Antar Pulau dan Daerah, Sehingga Tingkat


Pencemaran Terpusat Pada Daerah-Daerah Padat, Seperti: Jabotabek, Gerbang
Kertasusila, Bandung Raya, Dll.
ISU KEBIJAKSANAAN SDA

1. APAKAH PRODUKSI SECARA TOTAL DAPAT DIPERTAHANKAN BAHKAN


DITINGKATKAN UNTUK MENGHADAPI MENINGKATNYA KEBUTUHAN
MASYARAKAT KARENA PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PENDAPATAN
MEREKA.
2. APAKAH LINGKUNGAN DIMANA KITA TINGGAL DAPAT BERTAHAN LAMA
TANPA MENGALAMI GANGGUAN PENCEMARAN YANG MERUGIKAN KITA.
3. BAGAIMANA MENGELOLA SDA SECARA BIJAK-SANA AGAR TERTOPANG
PROSES PEMBANGUNAN YANG BERKESINAMBUNGAN BAGI PENINGKATAN
KUALITAS HIDUP RAKYAT GENERASI DEMI GENERASI SEPANJANG MASA.
DARI ISU TERSEBUT ADA 3 HAL :

1. Pengelolaan SDA yang bertanggung jawab.


   

2. Pembangunan berkesinambungan sepanjang masa.


   

3. Peningkatan kualitas hidup generasi ke generasi.


   

YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SDA :


1.     Jumlah, kualitas dan lokasi penduduk.
2.     Teknologi yang dipakai.
3.     Sifat SDA.
4.     Pola hidup yang mengkonsumsi SDA.
HAKEKAT PEMBANGUNAN
DALAM GHBN, BAHWA ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DILAKSANAKAN
DALAM RANGKA PEMBANGUNAN MANUSIA SEUTUHNYA DAN PEMBANGUNAN
SELURUH MASYARAKAT INDONESIA.
HAL INI BERARTI PEMBANGUNAN :

1. Mengejar kemajuan lahiriah, seperti: sandang, pangan, papan,


kesehatan.
2. Mengejar kepuasan batiniah, seperti: pendidikan, rasa aman, rasa
keadilan, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab.
3. Pembangunan merata di seluruh tanah air untuk seluruh masyarakat.

4. Harus benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan


tingkat berkeadilan sosial.
TUJUAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG IALAH MEM-BANGUN MASYARAKAT
MAJU, ADIL DAN MAKMUR BERDASARKAN PANCASILA.
DAN INI MENCAKUP TERBINANYA MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA
YANG MENJALIN KESE-LARASAN HUBUNGAN :
DAN INI MENCAKUP TERBINANYA MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA
YANG MENJALIN KESELARASAN HUBUNGAN :
1.     Antara manusia dengan Tuhannya.
2.     Antara manusia dengan masyarakat.
3.     Antara manusia dengan lingkungan alam.
4.     Antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
5.     Antara cita-cita hidup di dunia dengan mengejar kebahagiaan di akhirat.
UNTUK MENCAPAI SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG INI, MAKA
SETIAP PROSES PEMBANGUNAN DILAKSANAKAN SECARA BER-TAHAP, SETIAP
TAHAP BERTUJUAN :
Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Meletakkan landasan yang kuat untuk pembangnan tahap berikutnya.

OLEH KARENA ITU PENGGUNAAN SDA PADA TIAP TAHAP HARUS


DIPERHITUNGKAN UNTUK TAHAP BERIKUTNYA.
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Pasal 1
1.Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2.Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
3.Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kini dan generasi masa depan.
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

4. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya


disingkat RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah
lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun
waktu tertentu.
5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
6. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
7. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan
antarkeduanya.
8. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya.
9. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber
daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan
ekosistem.
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

10. Kajian lingkungan hidup strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program.
11. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal,
adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
12. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup,
yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap
usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan.
13. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
14. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
KEBIJAKSANAAN SDA
YANG BERTANGGUNG JAWAB

KEBIJAKSANAAN SDA YANG BERTANGGUNG JAWAB


TERHADAP GENERASI SAAT INI MAUPUN GENERASI YANG
AKAN DATANG ADALAH TERDIRI DARI SATU HIMPUNAN
PERATURAN SERTA TINDAKAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENGGUNAAN SDA UNTUK MEMBUAT
PEREKONOMIAN BEKERJA SECARA EFISIEN SERTA DAPAT
BERTAHAN DALAM WAKTU YANG TIDAK TERBATAS,
TIDAK MENURUNKAN POLA KONSUMSI AGREGAT, TANPA
TIDAK DIPULIHKAN LINGKUNGAN FISIK YANG RUSAK
MAUPUN TANPA MENIMBULKAN RESIKO YANG BESAR
BAGI GENERASI YANG AKAN DATANG, TETAPI JUSTRU
SEBALIKNYA AKAN MEMBUAT GENERASI YANG AKAN
DATANG LEBIH SEJAHTERA (SUPAMOKO, 278 – 279).
28 Tujuan Sustainable Development
Goals
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN
1. INTEGRASIKAN PERENCANAAN & PENGELOLAAN
LINGKUNGAN.
2. PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN.
3. PENGUNAAN/PEGEMBANGAN TEKNLOGI DG
MENGACU PADA :
a. HEMAT SUMBERDAYA
b. ORIENTASI PD SUMBERDAYA PULIH
c. BAHAN YG DAPAT DIPAKAI ULANG
d. UMUR PRODUK YG PANJANG
e. SUBSTITUSI PRODUK
f. HINDARI MANIPULASI SELERA KONSUMEN
g. TEKNOLOGI ORIENTASI RAKYAT BANYAK
h. TEKNOLOGI LINGKUNGAN HAUS MENJADI
INSENTIF.
Soal
1. Dengan potensi sumberdaya alam yang luar biasa di Indonesia, bagaimanakah
model pembangunan ekonomi harus dilaksanakan oleh Indonesia ? Jelaskan
2. Apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan ?
3. Apakah pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan di Indonesia dimasa yang
akan datang ?
4. Faktor apakah yang menjadi penghambat utama pembangunan berkelanjutan di
Indonesia ?

Kerjakan dengan baik dan kumpulkan pada paling lambat saat UAS
Kuliah dalam minggu ini dengan e-learning, tidak ada tatap muka, mahasiswa tetap
mengisi daftar hadir
S I H
K A
I MA
E R
T

Anda mungkin juga menyukai