Anda di halaman 1dari 10

Virus

Dra. Rita Tri Puspitasari, M.Si


mikroskop elektron
Uniseluler
Virus parasit berukuran mikroskopik Eukariot
Multiseluler

menginfeksi sel organisme biologis Prokariot (Bakteri)


karena :
- hanya dapat bereproduksi
be di dalam material hidup Bakteriofage/fage
- menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup

virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi


sendiri

mengandung asam nukleat (DNA


( atau RNA diselubungi envelope---Kapsid
(protein, lipid, glikoprotein)

bahan genetik
Genom virus menyandi protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Mikroskop Dua Nilai penting mikroskop
- Perbesaran
- Resolusi
Mikroskop cahaya 1000x
Macam Mikroskop Spesimen/obyek tebalnya tdk lebih 2mm

Mikroskop scanning elektron


Tebalnya obyek
untuk melihat luar sel silia 0,2 nm

Mikroskop transmisi elektron 100.000 x


Seperti 3 dimensi
Untuk melihat struktur bagian dalam
sel/ organel sel mitokondria

1
1 nm = mm
1.000.000
Sel Prokaryot
Sel Eukaryot (Hewan)
 Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas Parasit obligat

 Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung, flu babi), atau tanaman (misalnya
virus mosaik tembakau/TMV).

1. Ukuran, struktur, dan anatomi, serta reproduksi virus


 ukurannya sangat kecil mikroskop elektron.
lebih kecil daripada bakteri tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Contoh : Poxvirus 300 x 250 x 100 nm sampai Parvovirus Ø 20 nm

Struktur
HIV mrpk retrovirus. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter-kira-kira 60 kali
lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"
Perbedaan virus dengan sel hidup
Sel Hidup Virus
1 memiliki 2 tipe asam nukleat hanya memiliki 1 tipe asam
sekaligus nukleat
2 dapat mereproduksi semua bagian tidak dapat mereproduksi semua
selnya bag. selnya, virus hanya
mereproduksi materi genetik dan
selubung proteinnya
3 memiliki system metabolisme tidak memiliki system
metabolisme, oleh karena itu virus
tidak dapat tumbuh dan
bereproduksi tanpa adanya sel
inang.
 virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus dan berfungsi dalam pengikatan dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
 Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.

Litik (pada bakteri)


Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri •
Bereproduksi dengan bebas tanpa terikat pada
kromosom bakteri
Reproduksi virus

Lisogenik (pada bakteri)


Waktu relatif lama • Mengkombinasi materi genetik
bakteri dengan virus • Terikat pada kromosom bakteri

Cara efektif dengan pencegahan vaksinasi


Contoh Virus pada Tumbuhan
 Tobacco mosaic virus (TMV)
Tobacco mosaic virus (TMV) adalah virus penyebab penyakit mosaik pada tumbuhan
tembakau. Virus ini populer karena merupakan cikal bakal dari nama “virus” dan
virologi (cabang ilmu yang mempelajari tentang virus). TMV termasuk dalam
kelompok (+)ssRNA, fam. Virgaviridae, genus Tobamovirus. Gejala pertama dari
penyakit ini adalah warna hijau muda di antara urat-urat daun muda. Hal ini diikuti
dengan cepat oleh perkembangan pola “mosaik” atau belang-belang warna hijau
terang dan hijau gelap pada daun. Kerutan juga dapat dilihat di mana daun tumbuhan
yang terinfeksi menampilkan keriput-keriput acak kecil.

 Tomato spotted wilt virus (TSWV)


Tomato spotted wilt virus (TSWV) adalah virus penyebab penyakit layu berbintik atau
spotted wilt pada tumbuhan tomat dan bbbg tanaman lain. TSWV termasuk
(-)ssRNA, family Bunyaviridae, genus Tospovirus. Identifikasi telah difasilitasi oleh
penggunaan serologi dan teknik molekuler. Tospovirus ditularkan oleh thrips (ordo:
Thysanoptera) yang diketahui dapat menularkan lebih dari 13 jenis virus ini.
 Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV)
virus penyebab penyakit kuning keriting pada tumbuhan tomat. TYLCV termasuk ssDNA,
fam.Geminiviridae, genus Begomovirus.
Vektor fam. Aleyrodidae, Hemiptera: whitefly atau kutu kebul/kutu putih (Bemisia tabaci).
Inang utama tomat, dan inang lain Fam Solanaceae (terong, kentang, tembakau, Cabai, dan paprika)
juga kacang-kacangan.
Gejalanya adalah daun keriting (ke atas), bintik-bintik, ukuran daun mengecil, tanaman kerdil, sehingga
menurunkan hasil.

 Cucumber mosaic virus (CMV)


Gejala penyakit ini adalah mosaik atau bintik daun, menguning, bercak cincin, pengerdilan, distorsi
daun, bunga, dan buah. CMV menunjukkan gejala pada daun- efek “shoestring” efek untuk hampir
semua spesies inang, terlihat kurus dan seluruh tanaman akan mengerdil. Secara khusus CMV pada
ketimun untuk menjadi pucat dan bergelombang. Daun yang terinfeksi berubah mosaik, berkerut,
dan berubah bentuk. sedikit bunga, bentuk buah mentimun aneh dan tampak abu-abu“acar putih”,
juga seringkali yang terinfeksi rasanya pahit. 
Potato virus Y (PVY)
 Penyakit bercak cincin nekrotik atau potato tuber necrotic ringspot disease (PTNRD) pada
tumbuhan kentang. Bercak cincin nekrotik. PVY termasuk (+)ssRNA, family Potyviridae,
genus Potyvirus. PVY ditularkan oleh vektor kutu tetapi dapat dorman dalam benih kentang.
Penggunaan jalur keturunan yang sama berturut-turut untuk produksi benih kentang akan
menyebabkan peningkatan progresif pada jumlah virus yang terkandung (viral load), gagal
panen 10-100%.

Penyakit Tungro
Penyakit paling berbahaya pada tanaman padi. Kegagalan panen merupakan dampak terbesar
jika tanaman padi di suatu lokasi sudah terjangkit virus ini. Penyebaran bisa dilakukan oleh
angin, serangga, maupun kontak langsung dari tanaman sehat ke tanaman yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai