Anda di halaman 1dari 10

TEORI TERBENTUKNYA NEGARA

DISUSUN OLEH :

A. GALIH PRASETYO UMAR


THAMARA ELLYA SULISTYANI
ANGGA
HARTONO

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2021
Manusia merupakan makhluk sosial sehingga
memerlukan individu lainnya dalam melakukan
interaksi sosial. Interaksi sosial yang dilakukannya,
yaitu menciptakan komunitas-komunitas dalam
menghimpun keseragaman tujuan serta cita-cita yang
dimiliki. Dalam hal ini, masyarakat berkeinginan
dalam menciptakan suatu organisasi skala besar atau
disebut negara.
DEFINISI NEGARA

• Negara adalah sebuah organisasi dalam


suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan

Menurut KBBI tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.


• Negara merupakan kelompok sosial yang
menduduki wilayah/daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, memiliki kesatuan
politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya.
Menurut Para Ahli

Roger F. Soultau : Negara


adalah alat ( agency ) /
wewenang atau authority
yang mengatur atau
mengendalikan persoalan
bersama atas nama
masyarakat.
Aristoteles : Negara adalah perpaduan beberapa
keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada
akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan
tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
TEORI TERBENTUKNYA
t NEGARA

TEORI THEOKRASI

TEORI KEKUATAN

TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT


Dari ketiga teori tersebut,
mana yang paling benar dan
cocok untuk konteks Indonesia
???
TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT

THOMAS HOBBES
( 1588 - 1679 )
JOHN LOCKE
( 1632 – 1704 )
JEAN JACQUES
ROUSSEAU
( 1712 – 1778 )
“Teori Perjanjian Dalam Konteks
Indonesia’’
Pendekatan yang terkait dalam konteks Indonesia adalah “teori
perjanjian masyarakat’’, hal tersebut di dasari oleh 4 hal berikut :

 Hadirnya  Rasonalisasi
Demokrasi dari hubungan
 Negara adalah  Hadirnya pemerintah
produk Menghadirkan Hukum dan yang
manusia demokrasi ke dalam diperintah
masyarakat
Menghadirkan hukum
dikarenakan adanya
Negara merupakan guna mengatur Dalam hal ini,
kesepakatan bersama
produk manusia dan kehidupan dengan berdasarkan hakikat
sehingga keputusan
bukanlah hasil dari batas-batas hak dan persetujuan pemerintah
yang hadir tidak
mitos ataupun karunia kewajiban yang akan dalam urusan negara
didominasi oleh salah
dari makhluk spritual. terpenuhi. yang akan tumbuh
satu pihak, tetapi
terkait kebijakan-
menampung aspirasi
kebijakan yang
pihak lainnya.
dihadirkan.

Anda mungkin juga menyukai