Anda di halaman 1dari 40

1

Pengertian Interaksi Obat: Kerja atau efek


obat yang berubah, atau mengalami
modifikasi sebagai akibat interaksi obat
dengan obat yang lain.
Interaksi obat : peristiwa dimana aksi st
obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain
yg diberikan bersamaan.
o Tdk semua interaksi obat membawa pengaruh
merugikan →beberapa interaksi justru diambil
manfaatnya.

oCth:
1.Interaksi antara probenesid dg penisilin →
probenesid akan menghambat sekresi penisilin di
tubuli ginjal → memperlambat ekskresi penisilin &
mempertahankan penisilin lebih lama dlm tubuh.

3
2. Kombinasi obat antihpertensi →
meningkatkan efektivitas & mengurangi
efek samping.
3. Kombinasi obat kanker →
meningkatkan efektivitas & mengurangi
efek samping.
4. Kombinasi obat antituberkulosis →
memperlambat resistensi kuman thd obat
5. Antagonis efek toksik obat oleh antidotnya
masing2
 Interaksi →berdampak negatif/merugikan kalau
tjdnya Interaksi tsb sp tdk dikenali → tdk dpt
dilakukan optimalisasi.

 Kemungkinan timbulnya dampak negatif dr Interaksi


dpt berupa sbg:
- Tjd efek samping
- Tdk tercapainya efek terapi yg diinginkan.

 Survei (2011) ttg polifarmasi pd rawat inap di RS →


insidens efek samping pd penderita yg mendapat 0-
5 macam obat 3,5% & yg mendapat 16-20 macam
obat 54%.
 Pembagian dan mekanisme
interaksi
Interaksi obat berdasarkan

mekanismenya dibagi mjd 3 gol :

1. Interaksi farmaseutik /
inkompatibilitas
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
o Tjd di luar tubuh (sblm obat
diberikan) antara obat yg tdk dpt
diberikan (inkompatibel). → Tjd
interaksi langsung secara fisiko-
kimiawi terlihat sbg bentuk endapan,
perubahan warna atau jg bisa tdk
terlihat berakibat inaktivasi obat.
o Banyak obat suntik inkompatibel dg
berbagai obat suntik lain, yi dgn bhn
obat atau dgn bhn pembawa 
dianjurkan tdk mencampur obat suntik
dlm satu semprit/dg cairan infus kecuali
bila jelas dik tdk ada interaksi.
o Cth :
 gentamisin akan mengalami inaktivasi
bila dicampur dg karbenisilin
 Penisilin G akan mengalami inaktivasi bila
dicampur dgn vit C
 Amfoterisin B akan mengendap dlm lar
garam fisiologis/lar ringer.
1. Jgn memberi suntikan campuran obat
kecuali kalau yakin betul tdk ada
interaksi antar msg2 obat.
2. Dianjurkan sedapat mgkin menghindari
pemberian obat bersama2 infus.
3. Petunjuk pemberian obat dr pembuatnya
hrs selalu diperhatikan melihat
peringatan2 pd pencampuran& cara
pemberian obat (terutama utk parenteral)
4. Sebelum memakai larutan infus, IV atau
yg lain, perhatikan tdk ada perubahan
warna, kekeruhan, presipitasi, dll dr
larutan.
5. Siapkan larutan hanya kalau diperlukan
saja.
6. Botol infus hrs selalu diberi labell ttg
jenis larutannya, obat2 yg sdh
dimasukkan, termasuk dosis & waktunya.
7. Jk hrs memberi per infus 2 macam obat,
berikan lewat 2 jalur infus, kecuali kalau
yakin tdk ada interaksi.
 Tjd bila obat presipitan
mempengaruhi /mengubah proses
absorbsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresi dr obat2 obyek.
kadar plasma obat kedua meningkat
atau menurun. Tjd peningkatan
toksisitas/penurunan efektifitas.
 Interaksilangsung → Interaksi sec
fisik/kimiawi antar obat dlm saluran cerna
sblm absorbsi → menganggu proses absorbsi
→ dpt dihindarkan/dikurangi → jarak waktu
minimal 2 jam
 Contoh → tabel
► CONTOH INTERAKSI FARMAKOKINETIK

Obat A Obat B Efek


I. Absorbsi
a. Interaksi
langsung

-Tetrasiklin (Ca²⁺, Mg²⁺, Al³⁺, Terbentuk kelat


dlm antasid). yg tdk diabsorbsi
(Ca²⁺ dlm susu), & jlh absorbsi
(Fe²⁺ dlm zat obat A dan Fe²⁺ ↓
besi)
Obat A Obat B Efek

- Digoksin, Kaolin- Obat A diadsorbsi oleh


Linkomisin pektin obat B →jlh absorbsi obat
A↓
-Digoksin Mg trisilikat, IDEM
AL(OH)3 gel

-Rifampisin Bentonit IDEM

- Digoksin, Kortikosteroi Obat A diikat oleh obat B


digitoksin d, tiroksin →jlh jlh absorbsi obat A ↓
 Cairan sal cerna alkalis (akibat antasid)
meningkatkan kelrtan obat bersifat asam yg
sukar lrt dlm cairan sal cerna. Mis :aspirin
pd suasana alkalis, aspirin lbh byk
terionisasi shg absorbsi lbh lambat, ttp krn
sgt luasnya area absorbsi di usus halus mk
kec absorbsi sec keseluruhan tdk byk
dipengaruhi. Dipercepatnya disolusi
aspirin oleh basa akan mempercepat
absorbsinya
 Ttp bbrp obat yg bersifat basa spt tetrasiklin
pd suasana alkalis di sal cerna akan
mengurangi kelrtan obat yg bersifat basa shg
absorbsi akan berkurang.
 Berkurangnya asam lambung oleh antasida

akan mengurangi pengrusakan obat yg


tdk tahan asam shg ↑ bioavailabilitasnya &
mengurangi absorbsi Fe, yg diabsorbsi bila cairan
lambung sgt asam.
b. Perubahan PH saluran cairan cerna

Obat A Obat B Efek

- NaHCO₃ aspirin Kecepatan disolusi B ↑→


Kecepatan absorbsi obat B↑
-- NaHCO₃ tetrasiklin Kelarutan obat B↓→ jlh absorbsi
obat B↓
-Antasid Penisilin G, pH lambung ↑→ pengrusakan
eritromisin obat B ↓ →jlh absorbsi obat B ↑

--Vitamin C Fe pH lambung ↑→jlh absorbsi obat


B↑
-Antasid Fe pH lambung ↑→ jlh absorbsi
obat B ↓
 Makin cepat obat sampai di usus halus,
makin cepat absorbsinya obat yg
memperpendek wkt pengosongan lambung
(mis: metoklopramid) akan mempercpt
absorbsi obat lain bila diberikan bersama2
 Obat yg memperpanjang wkt pengosongan

lambung (mis: antikolinergik, antidepresi


siklik, bbrp antihistamin, antasid garam AL
dan analgesik narkotik) akan
memperlambat absorbsi obat lain
C. Perubahan waktu pengosongan lambung dan transit usus

Obat A Obat B Efek

Antikolinergik Parasetamol Obat A memrpanjang wkt


Antidepresi ,diazepam, pengosongan lambung→
trisiklik propranolol, Memprlambat absorbsi obat B ↓
fenibutazon
Analgesik Parasetamol IDEM
narkotik, ,levodopa
Antikolinergik, Levodopa Obat A memrpanjang wkt
Antidepresi pengosongan lambung→
trisiklik bioavilabilitas obat B ↓
Al(OH)₃ Isoniazid, IDEM
Klorpromazin
litium Klorpromazin IDEM
Obat A Obat B Efek

Antikolinergik Digoksin Obat A memrpanjang wkt transit


usus→
bioavilabilitas obat B↑
Antidepresi Dikumarol IDEM
trisiklik
Metoklopramid Parasetamol,d Obat A memperpendek wkt
iazepam, pengosongan
propranolol, lambung→mempercepat absorbsi
obat B ↓
Metoklopramid levodopa Obat A memperpendek wkt
pengosongan
lambung→mempercepat absorbsi
obat B ↓
Mg(OH)₃ Digoksin, Obat A memperpendek wkt transit
prednison, usus→ bioavilabilitas obat B ↓
dikumarol
Metoklopramid Digoksin Obat A memperpendek wkt transit
usus→ bioavilabilitas obat B ↓
 Terapi kronik dgn asam mefenamat,
neomisin, kolkisin menimbulkan
malabsorbsi obat lain yg menyebabkan
absorbsi obat lain terganggu.
Obat A Obat B Efek

Kolkisin Vit B12 Obat A mengganggu absorbsi


obat B

-Neomisin Penisilin IDEM


Digoksin

Neomisin Kolesterol, Obat A mengganggu


asam2 empedu, pembentukan misel →
vit A menghambat absorbsi obat B
 Tjd terutama bila obat2 dgn ikatan protein yg
lbh kuat menggusur obat2 lain dgn ikatan
protein yg lbh lemah dr tempat ikatannya pd
protein plasma. Akibatnya kadar obat
bebas yg tergusur akan lbh tinggi pd darah
peningkatan efek toksik.
 Cth : efek toksik dr antikoagulan warfarin

atau obat2 hipoglikemik (tolbutamid,


klorpropamid) akan meningkat dgn
pemberian bersamaan dg fenilbutason, sulfa
atau aspirin.
Obat A Obat B Efek

Warfarin Fenilbutazon, perdarahan


oksifenbutazon,
salisilat,fenitoin,
sulfinpirazon, asam
mefenamat
Obat A Obat B Efek

Tolbutamid, Fenilbutazon,oks hipoglikemia


klorpropamid ifenbutazon,
salisilat

Bilirubin Salisilat, Kernikterus pd neonatus


sulfonamid
 Tjd dgn 2 kemungkinan:
1. Pemacuan enzim (enzime inducer)
suatu obat dpt memacu obat lain shg
mempercept eliminasi obat tsb. Kenaikan
kec. Eliminasi (pembuangan/ inaktivasi)
kadar obat ↓ dlm darah.
Obat yg termasuk sifat Pemacu enzim yi:
- Rifampisin
- Antiepileptik
- Etanol
- Fenilbutazon
- etanol
2. Penghambat enzim (enzime inhibitor)
metabolisme obat dpt dihambat oleh obat lain
akibatnya kadar obat dlm darah ↑
cth obat yg dpt menghambat aktifitas enzim:
1. kloramfenikol
2. isoniazid
3. simetidin
4. propanolol
5. eritromisin
6. fenilbutazon
7. alopurinol
Obat A Obat B Efek

Warfarin Penurunan efek


antikoagula
Tolbutamid Rifampisin Penurunan efek
Fenitoin antidiabetik
Kontrasepsi Fenobarbital Kegagalan
oral steroid karbamazepin kontrasepsi
Fenitoin Kegagalan terapi anti
epilepsi
Doksisiklin Penurunan kadar obat
kortikosteroid
Obat A Obat B Efek
Fenitoin INH
Fenilbutazon, Efek toksik ↑
kloramfenikol
Warfarin Alopurinol Perdarhan
Tolbutamid & Fenilbutason, Perdarahan
klorpropamid kloramfenikol hipoglikemia
Teofilin INH, propanolol
Simetidin, Efek toksik ↑
eritromisin
 Interaksi obat/metabolitnya mel organ
ekskresi (terutama ginjal) dipengaruhi oleh
obat2 lain.
 Cth : interaksi probenesid & penisilin melalui

kompetisi sekresi tubuli shg proses sekresi


penisilin terhambat kadar penisilin dpt
dipertahankan di dlm tubuh interaksi
menguntungkan
Obat A Obat B Efek
Penisilin Probenesid Kenaikan kadar
penisilin
Digoksin Kinidin Toksisitas
digoksin
Salisilat Probenesid Toksisitas
digoksin
Indometasin Probenesid Toksisitas
digoksin
Aminoglikosida Furosemid Nefrotoksisitas
aminoglikosida
Interaksi antar obat yg bekerja pd
sistem reseptor, tempat kerja atau sistem
fisiologik yg sama shg tjd efek yg aditif,
sinergik atau antagonistik ► merupakan
interaksi obat yg penting dlm klinik.
Interaksi yg tjd bila dua obat/lebih
bekerja pd tempat yg sama, atau
pd tempat yg berbeda ttp dgn hasil
efek yg sama atau hampir sama.
Interaksi pd tempat yg sama dpt
tjd sec. antagonisme dan
sinergisme
A. Antagonisme pd tempat yg sama:
Cth:
- Penetralan efek obat opiat oleh nalokson
- Pengobatan aritmia yg disebabkan
intoksikasi antidepresan trisiklik dgn obat
fisostigmin
- Pengobatan keracunan pestisida organofosfat dg
sulfas atropin utk menetralisir efek2 kolinergik yg
tjd.
B. Sinergisme pd pd tempat yg sama:
Cth:
- Efek obat pelemas otot depolarisasi akan diperkuat

aminoglikosida, kolistin, polimiksin


- Kombinasi beta-bloker & Ca chanel bloker

(verapamil) → aritmia/asistole.
 Cth :
 Alkohol & obat2 yg berpengaruh thd SSP
 Antara obat yg punya efek sama thd SSP, mis:

obat pendepresi SSP


 Kombinasi antibiotika
 Kombinasi bbrp obat antihipertensi
 Interaksi pd sistem fisiologik yg sama dpt
menghasilkan peningkatan atau penurunan respon
Obat A Obat B Efek
Hipnotik/sedatif Analsgesik Depresi SSP↑
narkotik, antihis,
antikonvulsan,
antipsikotik,
antidepresi,
reserpin,
klonidin,
metildopa,
etanol, dll
Antihipertensi Simpatomimetik Efek obat A↓
Obat A Obat B Efek
Antihipertensi Antipsikotik, Efek obat A ↑
antidepresi,
anestesi,
diuretik,
penghambat SSP
Antihipertensi Simpatomimetik Efek obat A↓

Diazoksid Hidralazin, Hipotensi berat


antihipertensi
Antikoagulan Aspirin, AINS Efek obat A ↑

Aminoglikosida As.etakrinat, Ototoksisitas ↑


furosemid,
vankomisin
4.1. Interaksi antar antimikroba
 pd meningitis yg disebabkan oleh

pneumokokus yg sensitif thd ampisilin,


pemberian ampisilin bersama klorampenikol
→ tjd antagonisme
 Pemberian ketokonazol bersama amfoterisin

B utk peny jamur sistemik → antagonisme.


Obat A Obat B Efek
L- Dopa Vitamin B6 Obat B
meningkatkan
aktifitas enzim
metabolisme
obat A di perifer
efek obat A ↓
Klonidin Sotalol TD ↑ (pd bbrp
penderita)
Spironolakton Aspirin Obat B
mengurangi efek
diuretik obat A
40

Anda mungkin juga menyukai