kardiovaskular
KELOMPOK 2 :
ALISAH
INDRI FITRI LISTI
M.TAUFIQ ADRIAN
SELVIRA ROSA NUR SANTI
RINI ANGRAENI
WARDAN
Obat Kardiovaskuler merupakan obat yg mempengaruhi &
memperbaiki sistem kardiovaskuler <jantung dan pembuluh darah> secara
langsung ataupun tidak langsung. Jantung dan pembuluh darah merupakan
organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan
dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung
sebagai organ pemompa darah sedangkan darah sebagai penyalur darah ke
jaringan.
Penyakit Penyakit
Jantung Rematik Serebrovas
Penyakit Kular
Kardiovaskuler
GEJALA URAIAN
SESAK Apabila ada penyakit jantung kadang- kadang ada cairan yang masuk
NAFAS ke dalam rongga paru- paru maka sangat menggangu udara ketika
masuk ke paru paru hingga akhir nya mengalami sesak nafas
PUSING Akibat dari sistem kerja otot jantung yang mulai melemah sehingga
HINGGA darah yang di pompa tidak bekerja secara normal dan pasokan darah
PINGSAN ke seluruh bagian tubuh menjadi kacau.
Lisinopril 12 10 10-80
Jika pemasukkan
Maka jantung dan Tekanan darah
kalsium ke otot
pembuluh darah menurun
jantung dan pembuluh
akan sedikit rileks
darah
5. Gol. Nitrat Bekerja pada otot polos vaskuler yang mencangkup
peningkatan nitrat oksida dan peningkatan cGMP intraselukuer .
Menyebabkan vasodilatasi perifer. Penurunan disteni dinding
jantung menurunkan kebutuhan oksigen dan nyeri cepat
menghilang.
Efek Samping mual muntah, pusing, sakit kepala
STUDI KASUS
INTERAKSI OBAT PADA KASUS HIPERTENSI
2. Obat - obatan lambung golongan lain seperti ranitidin, omeprazole, sukralfat apa interksinya sama
jika bersama obat hipertensi ? (lince)
Jawaban (rini Anggraini) : secara umum ranitidin dan amlodipin tidak saling berinteraksi. Sebaiknya
di minum sesuai dengan dosis dan aturan pakai yg diberikan sesuai kondisi pasien. ( sumber
alodokter )
3. Bagaimana pemberian obat gol.antasida dengan amlodipin, apakah harus di minum secara
bersamaan ? (Lince)
Jawab : (Indri) Pada permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan pemberian jeda antara
pemberian amlodipine dengan antasida, pemberian amlodipin dapat diberikan sesudah atau sebelum
makan jadi lebih baik diberikan sesudah makan saja agar tidak bersamaan dengan pemberian
antasida karena antasida lebih baik jika diberikan sebelum makan, jika diberikan sesaat setelah
makan maka absorbsinya dapat terganggu dan efeknya akan lambat sehingga dengan begitu lebih
baik diberikan sebelum makan atau saat perut kosong dengan begitu tidak terjadi interaksi obat
antara amlodipin dengan antasida (sumber jurnal)
4. Bagaimana mekanisme aspirin dengan amlodiflin dapat menghambat
siklooksiginase sehingga terjadi peningkatan tekanan darah terjadi. (siti rahayu)
Jawab: (Alisah)
Karena, Aspirin bekerja melalui inhibisi enzim siklooksigenase 1 dan 2 (COX-1
dan COX-2) secara ireversibel, sehingga menurunkan produksi prostaglandin dan
derivatnya, yaitu thromboxan A2. Penghambatan pada COX-1 dan 2 akan
menghambat pembentukan prostaglandin yang berperan dalam proses inflamasi.
Selain daripada itu, akan menghambat pula produksi thromboxan A2 yang memiliki
kemampuan untuk menginduksi agregasi platelet. Efek samping utama penggunaan
aspirin adalah pendarahan. (Alofarma)
Amlodipine yang bekerja dengan menghambat masuknya ion kalsium ke dalam
otot pembuluh darah dan jantung, sehingga vasodilatasi dan menurunkan tekanan
darah.
Berdasarkan mekanisme NSAID yang dapat menghambat sintesis prostaglandin
yang tidak hanya menyebabkan efek antiinflamasi namun juga dapat menyebabkan
vasokontriksi pada afferent ginjal yang menyebabkan penurunan aliran darah
menuju ginjal sehingga menyebabkan teraktifasinya sistem renin angiotensin
(Fournier et al., 2012). Namun penelitian yang dilakukan oleh (White, 2009)
menyebutkan bahwa pemberian obat hipertensi golongan CCB bersamaan dengan
NSAID tidak menyebaban peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi
karena didasarkan pada mekanisme CCB yang tidak berhubungan dengan kadar
natrium sehingga dapat mengontrol tekanan darah pasien. (jurnal ani anggriani dkk.
2021. potensi interaksi obat amlodipine pada pasien hipertensi disalah satu puskesmas
kabupaten sumedang. Jurnal riset kesehatan farmasi Indonesia. Vol 03. No1. Universitas
Bhakiti Kencana).
Sumber
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler-0/24-anti-
angina/241-nitrat
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/viewFile/
17727/17252
Muller-Lissner SA "Adverse effects of laxatives: fact and fiction."
Pharmacology 47 (1993): 138-45
https: //allodokter.com/vasodilator.
https://youtu.be/-4cVTAOKyng
Terima kasih