Anda di halaman 1dari 25

Laporan Jaga

Senin, 7 Februari 2022


Pembimbing Klinik dr. Heri Pratomo, M.Si.Med, Sp.B

Putri Jihan Khairunisa 30101700142


Fara Dilla Sheni Julianawa 30101700059
IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Ny. RA
2. Umur : 27 tahun 
3. Agama : Islam
4. No rekam medis : 00557xxx
5. Alamat : Pulokulon
6. Ruang rawat : Lavender
KELUHAN
UTAMA

Paha kiri bengkak dan nyeri


Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Soedjati pada tanggal 7 Februari 2022 pukul 10.00 WIB dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada paha kiri sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan secara terus menerus. Awalnya benjolan sebesar kepalan
tangan mucul tepat di bagian atas lutut, semakin membesar dan muncul benjolan lain pada bagian lateral dan medial paha
pasien. Nyeri dirasakan semakin memberat jika pasien berusaha melakukan aktivitas dengan menggunakan kaki bagian kiri,
dan dirasakan semakin ringan ketika pasien meminum obat analgesic yang dibeli di warung, pasien menyatakan tidak bisa
tidur jika tidak meminum obat analgesic karena nyeri yang dirasakan. 3 bulan yang lalu pasien pernah dibawa berobat,
belum dilakukan tindakan (masalah ekonomi).
Pasien juga mengeluh lemas dan mengalami penurunan berat badan. Mual muntah sesak disangal
Riw. Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan sama (-), Konsumsi obat-obatan (-), Riwayat alergi (-)

Riw. Penyakit Keluarga


DM (-), HT (-), Alergi (-), Asma (-), Penyakit jantung (-), Riwayat konsumsi obat-obatan (-)

Riw. Sosial Ekonomi


BPJS non PBI
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Compos Mentis
Kesadaran : GCS E4V5M6 (15)
Tekanan darah : 176/112 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,0o C
VAS :6
Status Generalis
• Bentuk Kepala : mesocephal
• Wajah : simetris, deformitas (-), tampak luka robek yang sudah dijahit pada dagu, atas bibir
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, edema palpebra -/-,
• pupil isokor Ø 3mm/3mm, reflek cahaya +/+
• Telinga : bentuk normal, simetris, ottorae -/-, discharge berupa darah
• Hidung :bentuk normal, septum deviasi -/-, discharge -/-
• Bibir : simetris, sianosis (-), laserasi (-)
• Gigi : lengkap, maloklusi (-)
Status Lokalis
• Inspeksi : Terlihat masa tunggal pada paha kiri, warna kulit sama
dengan kulit sekitar

• Palpasi : Teraba massa tunggal di seluruh lapang paha kiri, ukuran


20x10x15 cm,  nyeri tekan (+), konsistensi padat, batas tegas,
terfiksir, teraba lebih hangat dibandingkan dengan paha sebelah kanan

• Terdapat keterbatasan ROM pada hip joint kiri dan knee joint kiri
PEMERIKSAAN FISIK THORAX
PEMERIKSAAN ANTERIOR POSTERIOR

Inspeksi jejas -, RR : 20x/min, pernapasan jejas -, RR : 20x/min, pernapasan


thoracal, hyperpigmentasi (-), spider thoracal, hyperpigmentasi (-), spider
Statis nevi (-), atrofi M. Pectoralis (-), nevi (-), atrofi M. Pectoralis (-),
Hemithoraks D=S, ICS Normal, Diameter Hemithoraks D=S, ICS Normal, Diameter
AP < LL AP < LL

Dinamik Pergerakan hemitoraks D=S , retraksi Pergerakan hemitoraks D=S , retraksi


otot pernapasan (-), retraksi ICS (-) otot pernapasan (-), retraksi ICS (-)

Palpasi Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm fremitus Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm fremitus
D=S D=S

Perkusi Sonor (+) Sonor (+)

Auskultasi Vesikuler (+), Wheezing (-), Ronki (-) Vesikuler (+), Wheezing (-), Ronki (-)

Interpretasi Normal
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
INSPEKSI
Ictus cordis tak tampak
PALPATION
Ictus cordis teraba ICS VI, 2 cm ke medial dari linea mid clavicula sinistra, thrill (-), pulsus epigastrium (-), pulsus parasternal (-),
sternal lift (-)

PERCUSSION

Dull sound
▪ Upper borderline : ICS II linea sternalis sinistra
▪ Waist : ICS III linea parasternalis sinistra
▪ Lower right borderline : ICS V linea sternalis dextra
▪ Lower left borderline : ICS V, 2 cm medial from linea mid clavicula sinistra

AUSCULTATION

▪ Aorta valve : S1 & S2 standart, Suara bising tambahan (-)


▪ Pulmonal valve : S1 & S2 standart, Suara bising tambahan (-)
▪ Trikuspidal valve : S1 & S2 standart, Suara bising tambahan (-)
▪ Mitral valve : S1 & S2 standard, Suara bising tambahan (-)

Interpretasi Normal
Pemeriksaan Fisik Abdomen
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Simetris, cembung, sikatriks (-), striae (-), dilatasi vena(-), massa
(-), pulsasi aorta di regio epigastric (-)
Aukultasi Peristaltik (+) normal
Bising aorta abdominal (-)
Perkusi Timpani

Palpasi Nyeri (-)


Interpretasi Normal
Pemeriksaan Fisik Ekstremitas
Superior Inferior
Edema -/- -/+
Akral Dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Pulsasi distal a. Radialis : +/+ a. Dorsalis pedis : +/+

Interpretasi Bengkak pada paha bagian kiri


Diagnosis Klinis

Masa Genu Sinistra c/ ganas


Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana IGD

Infus RL 20 tpm Injeksi Ranitidin


50 mg/12 jam

Injeksi Ketorolac
30 mg/12 jam
Thank You
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Osteosarkoma adalah tumor ganas tulang primer yang berasal dari sel mesenkimal primitif yang memproduksi
tulang dan matriks osteoid.
• Osteosarkoma lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dengan perbandingan 3:2. Hal ini bisa disebabkan
masa pertumbuhan tulang pada pria lebih lama daripada wanita.
• Predileksi tersering pada: daerah lutut yaitu distal femur, proksimal tibia, proksimal humerus, osteosarkoma
muncul terutama pada daerah metafisis tulang panjang
• Diagnosis di tegakkan berdasarkan anamnesis (usia umumnya muda, adanya keluham nyeri), pemeriksaan fisik
(lokalisasi, besar tumor), dan pemeriksaan penunjang.
Faktor resiko
• Senyawa kimia : Senyawa antrasiklin dan senyawa pengalkil, beryllium dan methylcholanthrene merupakan
senyawa yang dapat menyebabkan perubahan genetik

• Virus : Rous sarcoma virus yang mengandung gen V-Src yang merupakan proto-onkogen, virus FBJ yang
mengandung proto-onkogen c-Fos yang menyebabkan kurang responsif terhadap kemoterapi.
• Radiasi, dihubungkan dengan sarcoma sekunder pada orang yang pernah mendapatkan radiasi untuk
terapi kanker
• Penyakit lain :
- Paget’s disease, osteomielitis kronis, osteochondroma, poliostotik displasia fibrosis, eksostosis
herediter multipel dll.
- Genetik : Retinoblastoma, sindrom Werner, Rothmund-Thomson, Bloom
Tanda dan Gejala

• Nyeri lokal yang semakin progresif (yang awalnya ringan dan intermiten namun lama kelamaan menjadi semakin hebat
dan menetap)
• Massa (pada ekstremitas yang membesar dengan cepat, nyeri pada penekanan dan venektasi)
• Edema jaringan lunak ( ± )
• Fraktur patologis dapat terjadi pada 5-10% pasien osteosarcoma
• Keterbatasan gerak (range of motion )
• Penurunan berat badan
• Anemia
Pemeriksaan Penunjang

• X Foto
• CT (Computed Tomographic) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dikerjakan untuk mengetahui
adanya ekstensi dari tumor ke jaringan sekitarnya, termasuk juga pada jaringan neurovaskuler atau invasinya
pada jaringan otot
• Bone scan (Bone Scintigraphy): seluruh tubuh bertujuan menentukan tempat terjadinya metastase, adanya
tumor yang poliostotik, dan eksistensi tumor apakah intraoseous atau ekstraoseous.
• BIOPSI
STAGING
Tumor muskuloskeletal stagingnya memakai
Enneking System. Staging ini berdasarkan gradasi
histologis dari tumor (ada low-grade dan high-grade),
ekstensi anatomis dari tumor (intrakompartmental
atau ekstrakomparmental), dan ada tidaknya
metastase (Mo atau M1).
Diagnosis Banding

Beberapa kelainan yang menimbulkan bentukan massa pada tulang sering sulit dibedakan
dengan osteosarkoma, Adapun kelainan-kelainan tersebut adalah:
1. Ewing’s sarcoma
2. Osteomyelitis
3. Osteoblastoma
4. Giant cell tumor
5. Aneurysmal bone cyst
6. Fibrous dysplasia

Anda mungkin juga menyukai