Anda di halaman 1dari 8

MASA MEGALITHIKUM

Kelompok 3:
-Jason S
-Amirah F.N.P
-Steven Yudianto
-Yessica Dhita F
-Giselle Meiranda
-Zahra Putri C
-Elsa Septiani
-Fajar Setiawan
-Desvita Liany
1.PENGERTIAN MASA MEGALITHIKUM

Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos
yangberarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman
batu besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat
dan meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai
zamanPerunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat
awal, yaitu kepercayaanterhadap roh nenek moyang, Kepercayaan
ini muncul karena pengetahuanmanusia sudah mulai meningkat.
2.KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM
 Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat Anda
lihat sampai sekarang, karena pada beberapa suku-suku bangsa di
Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan megalithikum
tersebut. Contohnya seperti suku Nias.

Adapun beberapa hasil-hasil kebudayaan pada zaman megalitikum


adalah sebagai berikut:
Punden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesaji
dolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji
waruga : kubur batu yang berbentuk kubus
kubur batu : tempat menyimpan mayat
Sarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung
1.MENHIR

 Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh
nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta
ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat
ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan
Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,

Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada satu bentuk
saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek moyang. Lokasi
tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah
dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir, maka simaklah gambar-gambar berikut
ini.

Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada satu bentuk
saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek moyang. Selain
menhir terdapat bangunan yang lain bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu sebagai punden
berundak-undak
2.PUNDEN BERUNDAK-UNDAK
 Punden berundak-undak adalah bangunan dari
batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek
moyang yang telah meninggal.
Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan
yang suci, dan lokasi tempat penemuannya
adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng
Bukit Hyang di Jawa Timur.
3.DOLMEN
 Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai
tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya
di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar
mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka
kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh
batu.
Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan mayat disebut dengan kuburan batu. Lokasi
penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan / Jawa Barat,
Bondowoso / Jawa Timur, Merawan, Jember / Jatim,
Pasemah / Sumatera, dan NTT.
4.WARUGA
 Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman
megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai
macam jenis benda antara lain berupa tulang- tulang manusia, gigi
manuisa, periuk tanah liat, benda- benda logam, pedang, tombak, manik-
manik, gelang perunggu, piring dan lain- lain. Dari jumlah gigi yang
pernah ditemukan didalam waruga, diduga peti kubur ini adalah
merupakan wadah kubur untuk beberapa individu juga atau waruga bisa
juga dijadikan kubur keluarga (common tombs) atau kubur komunal.
Benda- benda periuk, perunggu, piring, manik- manik serta benda lain
sengaja disertakan sebagai bekal kubur bagi orang yang akan meninggal.
5.PETI KUBUR
 Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar.
Kubur batu dibuat dari lempengan/papan batu yang disusun persegi
empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan alas dan bidang
atasnya juga berasal dari papan batu.

Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon


(Jawa Barat), Wonosari (Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur). Di
dalam kubur batu tersebut juga ditemukan rangka manusia yang
sudah rusak, alat-alat perunggu dan besi serta manik-manik. Dari
penjelasan tentang peti kubur, tentu Anda dapat mengetahui
persamaan antara peti kubur dengan sarkofagus, dimana keduanya
merupakan tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya

Anda mungkin juga menyukai