Anda di halaman 1dari 43

INDUSTRIAL FIRE

PREVENTION
(Information Practice)

1
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
TUJUAN
• Mereview pemahaman aspek-aspek terjadinya
api/ kebakaran
• Membahas Fire Safety Management dan
Persyaratannya
• Memberi gambaran dan informasi dasar tentang
program persyaratan pekerjaan di daerah
berisiko tinggi terjadinya kebakaran.
Yang bermanfaat untuk membantu peserta
pelatihan dalam menciptakan lingkungan
kerjaman yang aman terhadap bahaya api/
kebakaran (fire-safe operations).

2
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
FIRE PREVENTION & FIRE
PROTECTION
Adalah bagian dari Fire Engineering yang
merupakan suatu keilmuan yang
memerlukan pemahaman tentang berbagai
aspek terjadinya kebakaran, dan cara-cara
penghindaran dan penanggulangan
kebakaran yang diterapkan di industri
dengan memperhitungkan berbagai situasi
dan kondisi setempat yang ada pada setiap
kegiatan industri.
3
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
S
VE

PR
LI

O
PA
VE

AN

PE
EN

SS
TI

RT
HE
YG

HU
AC

IV

Y
SAF OBJECT
A

FIR

E
OX

E
FUEL E
FIRE SAFETY ENVIRONMENT
MANAGEMENT

4
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
TOPIK BAHASAN

• Fire Safety Management;


Procedures & Requirements
• Safe Practices: Non- Hazardous
and Hazardous Area

5
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Kebijakan (Fire Safety Policy)
Manual & Prosedur

Fire Safety  Identifikasi (Pre-Fire Planning)


 Pengorganisasian (Fire Team)

Management  Pembinaan dan Latihan (Education &


Training)
 Tanggap Darurat (F E P)
 Gladi Terpadu (Fire Drill)
 Riksa-Uji (Inspection & Testing)
 Pemeliharaan (Preventive
Maintenance)
 Audit (Fire Safety Audit)
MANAJEMEN
 Sistem Informasi & Komunikasi
PENANGGULANGAN
(Information & Communication
KEBAKARAN
System)
 POSKO Pengendalian Darurat
(Emergency Control Center) 6
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
DAFTAR KEBUTUHAN PROSEDUR
UNTUK PERPABRIKAN & INDUSTRI PADA UMUMNYA
1. DESAIN PLANT DAN FASILITAS
2. PERALATAN LISTRIK DAN PERLINDUNGAN TERHADAP
SISTEM
3. SISTEM PENGENDALIAN IJIN PEKERJAAN PANAS
4. RENCANA TANGGAP DARURAT
5. SISTEM IJIN KERJA
6. PERLINDUNGAN TERHADAP CAIRAN DAN GAS MUDAH
MENYALA/ TERBAKAR
7. PERBAIKAN SISTEM PERLINDUNGAN KEBAKARAN
8. PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN
9. ALAT PEMADAM API RINGAN
10. INTERAKSI DENGAN UNIT PEMADAM LUAR
11. EVAKUASI PERSONIL
12. PENCEGAHAN KERUGIAN PERALATAN KOMPUTER DAN
KANTOR

7
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
PENETAPAN KEBIJAKAN
Perusahaan harus menyediakan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja (termasuk
pernyataan tentang pencegahan kebakaran)
yang tertulis, bertanggal dan secara jelas
menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja dan komitmen dalam
memperbaiki kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.

8
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Contoh

Fire Safety Policy


Adalah menjadi kebijakan PT. XXX untuk memelihara lingkungan kerja
yang sehat dan aman. Kami mempunyai komitmen terhadap
pelaksanaan operasi aman terhadap kecederaan manusia, kerusakan,
kebakaran, gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. Dalam
hal ini kami menjalankan peralatan dan proses kerja secara aman,
memenuhi peraturan, dengan menerapkannya secara seimbang
melalui motivasi personil kami untuk berpikir, melakukan dan
merasakan tanggung jawab pribadi terhadap keselamatan & kesehatan
kerja dan lingkungan.

Kami mengharapkan Manager dan Pengawas Lini mengambil


perhatian dalam motivasi dan penekanan terhadap praktek-praktek
kerja yang memperhatikan keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan. Mereka harus berdedikasi khusus waspada terhadap
pentingnya persyaratan dan cara-cara kerja aman, sehat dan
perlindungan lingkungan. Kinerja mereka dalam keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan akan diukur dengan kinerja
keseluruhan.
9
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
ALAT PEMADAM API RINGAN
Informasi teknis dan administratif tentang
peralatan dan media APAR serta jenis-jenis
kebakaran, yang perlu digunakan oleh semua
personil di plant, workshop, tempat-tempat kerja,
dan fasilitas, khususnya bagi pihak-pihak tertentu
yang berkaitan dengan pengadaan dan
pemeliharaan: Purchasing Department, Operation/
Production Department, Environmental & Safety
Department, dan bagian-bagian yang terkait
lainnya.
10
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
DESAIN PABRIK DAN FASILITAS

Mencakup persyaratan umum, sistem


proteksi kebakaran, standar minimum
penggunaan bahan-bahan, sarana
kelistrikan dan jalan-jalan keluar saat
keadaan darurat yang harus dipatuhi oleh
semua personil yang terlibat dalam
pemeliharaan, perencanaan modifikasi dan
pembangunan.

11
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
PENCEGAHAN KERUGIAN PERALATAN
KOMPUTER DAN KANTOR
Mencakup pengaturan mengenai lokasi
ruang komputer dan kantor, konstruksi
bangunan (dinding pemisah tahan api,
konstruksi lantai, interior), tindakan
perlindungan (data, sistem pemadaman
dan deteksi, listrik, Alat Pemadam Api
Ringan), tindakan pencegahan dan
rencana keadaan darurat.

12
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
SISTEM PENYEDIAAN AIR
Mencakup peralatan pompa, pemipaan,
tanki penyimpanan, hidran dan kelengkapan
lain yang berhubungan dengan sistem
penyediaan air di plant, fasilitas dan
sekitarnya.

13
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
EVAKUASI PERSONIL
Mencakup tahapan-tahapan kegiatan yang
dilakukan dalam mengevakuasi personil
Perusahaan bilamana terjadi keadaan
gawat darurat/ kebakaran.

14
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
INTERAKSI DENGAN UNIT
PEMADAM LUAR
Berupa pedoman mengenai hubungan
atau interaksi antara manajemen plant/
produksi/ operasi dengan Dinas
Pemadam Kebakaran (PMK) setempat
dalam menangani keadaan gawat
darurat.

15
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
SISTEM IJIN KERJA

Mencakup pekerjaan panas, dingin,


masuk ruang tertutup, isolasi mekanis &
kelistrikan termasuk pemasangan sistem
penguncian (lock-out) dan penandaan
(tag-out) pada peralatan dan mesin yang
sedang dalam perbaikan/ tidak layak
untuk dioperasikan untuk sementara
waktu.

16
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
PERALATAN LISTRIK DAN
PERLINDUNGAN TERHADAP SISTEM
Meliputi kegiatan pemeliharaan dan
pemeriksaan terhadap peralatan listrik
utama di plant, instalasi dan tempat-
tempat kerja yang meliputi unit
transformator, mesin pembangkit tenaga
listrik cadangan, instalasi kabel-kabel
listrik, ruang baterai serta pemasangan
peralatan listrik pada lokasi berbahaya.

17
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
PERBAIKAN SISTEM PERLINDUNGAN
KEBAKARAN
Persyaratan ini berlaku untuk semua
sistem perlindungan kebakaran termasuk
deteksi kebocoran gas, asap, api dan
panas berikut dengan sensor dan alarm
keadaan darurat, hidran, sprinkler, fixed-
fire fighting installation, dan pompa
persediaan air.

18
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
PERLINDUNGAN TERHADAP CAIRAN
DAN GAS MUDAH MENYALA/
TERBAKAR

Prosedur ini meliputi identifikasi dan


pelabelan, praktek yang aman dalam
penyimpanan, pemindahan dan
penggunaan, sumber-sumber penyalaan,
lokasi penyimpanan dan pengendalian
terhadap kebakaran dari gas dan cairan
mudah menyala/ terbakar yang ada di plant,
instalasi dan tempat-tempat kerja.
19
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
REGU PEMADAM KEBAKARAN

Meliputi pengorganisasian, pelatihan dan


kelengkapan peralatan untuk regu
pemadam kebakaran / keadaan darurat
di perusahaan.

20
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
ADDITIONAL PROC. FOR HIGH RISK PLANT &
INSTALLATION
1. AREA CLASSIFICATION (FLAMMABLE ATMOSPHERE, NON-
HAZARDOUS AREAS)
2. CODES/ STANDARDS (IP CODE PIPING, ELECTRICAL)
3. GRADES OF RELEASE/ TYPES OF HAZARDOUS AREAS:
-> CONTINUOUS GRADE/ ZONE 0, > 1000 HOURS PER YEAR,
-> PRIMARY GRADE/ ZONE 1, 10 AND 1000 HOURS PER
YEAR,
-> SECONDARY GRADE/ ZONE 2 - < 10 HOURS PER YEAR
4. AREA CLASSIFICATION DRAWINGS
5. RESPONSIBILITY FOR AREA CLASSIFICATION
6. REQUIREMENTS CONCERNING MOBILE IGNITION SOURCES
7. INSTALLATION OF FIXED SOURCES OF IGNITION
8. ENGINES IN ZONE 2 AREAS
9. DRIVEN EQUIPMENT IN ZONE 2 AREAS
10. PROTECTION AGAINST LIGHTNING

21
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
EQUIPMENT IN
HAZARDOUS AREAS
• Safety: Equipment used in hazardous
areas shall cases be explosion-proof.
Hand tools shall be spark-resistant.
• Maintenance: Each Mechanic shall specify
the equipment it intends to use in terms of
safety plan prescriptions. Company shall
each appoint an employee to be
responsible for equipment maintenance.

22
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
REGULATION FOR PERSONNEL
• Risk Assessment
• No Smoking Policy
• Permit To Work System
• Notice

23
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
SPECIAL PRECAUTIONS
Precautions pertaining to
• The handling and use of hazardous substance,
• Work on electrical installations,
• Frequent inspections of tanks, reservoir, and
flammable atmosphere,
• Frequent patrolling in a all spaces and areas,
inspection of flame arresting devices,
• Banning of gasoline engines, and
• Use of closing metal bins, prompt removal of
cardboard, wood, straw or packing materials.
24
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Lokasi Instalasi Resiko Tinggi/
Instalasi Gas & BBM
• Lokasi daerah instalasi gas, minyak dan/ atau
BBM dikategorikan daerah yang berbahaya
karena sifatnya yang gampang menimbulkan
bahaya kebakaran.
• Klasifikasi daerah berbahaya berdasarkan
tingkat bahaya dari daerah tersebut.

25
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Penyebab Ledakan/ Kebakaran karena
Peralatan Listrik

• Adanya atmosfer berbahaya (flammable


mixture)
• Adanya bunga api ataupun temperatur tinggi
pada peralatan listrik, baik karena adanya
gangguan (short-circuit) ataupun karena kerja
alat itu sendiri

26
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Klasifikasi Daerah Berbahaya

• Lokasi Kelas I : lokasi yang banyak


mengandung gas dan uap yang mudah terbakar
• Lokasi Kelas II : lokasi yang banyak
mengandung kotoran dan debu yang mudah
terbakar
• Lokasi Kelas III : daerah dimana banyak
terdapat bahan-bahan seperti kertas, fiber,
plastik dan sejenisnya yang mudah terbakar.

27
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Tiap Daerah Berbahaya Dibagi Menjadi 2 Divisi
(menurut National Electrical Code)

• Daerah Divisi 1: bila sewaktu-waktu bisa terjadi


atmosfer berbahaya. Atmosfer bahaya tidak
terus menerus, tergantung keadaan operasi
misalnya saat pengisian bahan bakar.
• Daerah Divisi 2: (tingkat bahaya lebih rendah
dari divisi 1) , atmosfer berbahaya ada bila
terjadi hal-hal yang tidak normal, misalnya
kebocoran pipa gas atau minyak yang mudah
menguap.

28
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Institute of Petroleum (IP) Menambahkan
1(satu) Divisi Daerah Berbahaya
• Daerah Divisi 0: atmosfer berbahaya terus
menerus selalu ada. Di industri perminyakan
kondisi ini jarang terdapat di udara terbuka. Jadi
hanya pada ruang-ruang atau tabung-tabung
tertutup saja, seperti tabung-tabung proses,
tangki-tangki penyimpanan bahan bakar dan
sebagainya.

29
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Peralatan Listrik berbahaya
• Di daerah ini dikenal dengan daerah kelas 1,
dimana semua peralatan listrik yang sifat
kerjanya bisa menimbulkan bunga api atau
panas yang tinggi harus ditempatkan pada suatu
tempat tertutup atau ruang khusus (explosion
proof).
• Keadaan tertutup dimasudkan supaya bisa
mencegah suatu sumber penyalaan bergabung
dengan suatu komposisi gas atau uap minyak
yang bisa terbakar.

30
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Persyaratan Peralatan yang
Explosion Proof

• Kuat
• Sambungan-sambungan tidak bisa
melewatkan gas
• Dingin dalam pengoperasian
• Semua tutup bulat dradnya minimum 6 ulir

31
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Wiring
• Kabel yang digunakan untuk lokasi Kelas 1
Divisi 1 adalah type MI (Mineral Insulated).
• Pemasangan kabel selalu menggunakan
pipa selubung (conduit) dari bahan logam
agar bisa explosion proof.
• Untuk Kelas 1, Divisi 2, selain kabel type MI
yang bersifat hygroscopic (sensitif terhadap
air), bisa juga digunakan kabel jenis “armor”

32
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Seal Untuk Sistem Conduit

• Seal digunakan untuk pembatas volume untuk


mencegah meluasnya suatu ledakan atau
kebakaran di dalam conduit atau dari suatu
peralatan. (cement)
• Dengan seal ini gas ataupun uap minyak bisa
dihentikan pergerakan dari daerah berbahaya
menuju daerah yang dinyatakan aman.

33
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Pemasangan Seal

• Seal dipasang di tempat dimana conduit akan


memasuki suatu enclosure yang merupakan sumber
penyalaan (sealing conduit)
• Jarak pemasangan antara seal satu dengan seal
lainnya paling dekat 18 inch.
• Seal juga dipasang bila conduit meninggalkan
daerah Divisi 1 atau 2 menuju daerah yang tidak
berbahaya.
• Seal untuk conduit tidak digunakan pada ukuran
conduit yang lebih kecil dari 2 inch.

34
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
MATERIAL YANG MUDAH
TERBAKAR
• Flammable liquid disimpan dalam
kontainer khusus yang dilengkapi dengan
tutup kedap udara
• Penyediaan ventilasi yang baik
• Penyediaan warning signs
• Tidak terdapat sumber-sumber percikan/
penyalaan api.

35
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
BAHAN/ MATERIAL
BERBAHAYA LAIN
• Hindari air dengan Sodium dan Potassium, bila
becampur mengeluarkan gas hydrogen, dan
dapat menyala/ terbakar dengan sendirinya
• Yellow Phosphorus dapat menyala/ terbakar
dengan sendirinya bila bercampur udara,
sehingga perlu penganganan khusus.
• Ether disimpan terlalu lama menjadi tidak stabil
dan bersifat explosive.
• Acuan pada MSDS, label pada kontainer, dan
gunakan prinsip FIFO.

36
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Standard Internasional untuk Identifikasi,
Pengangkutan dan Penanganan Bahan Beracun
Berbahaya (B3)

National Fire Protection Association NFPA 704 :


Standard for the Identification of the Fire Hazards of
Materials for Emergency Response

2000 Emergency Response Guidebook (Join


development of Transport Canada, U.S. Department of
Transportation and Secretariat of Transport and
Communications of Mexico).

1. Safety in the Use of Chemicals at Work - An ILO code


of practice
2. Safety and Health in the Use of Chemicals at Work - A
training manual
37
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Penandaan Identifikasi Bahan Kimia menurut
National Fire Protection Association
Menggunakan Sistem Kode Warna dan Angka (NFPA)

Fire Reactivity
(merah) (kuning)
1
2 3
Oxy
Health Hazard
Others / Special
(biru)
Hazards
(putih)

38
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
39
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Titik Nyala (Flash Point)

• Bensin - 38oC • Kerosin 40 - 70oC


• Parafin 38oC • Jet Fuel 38oC
• Crude Oil 7oC • Prophane -104oC
• ADO 38oC • Asetelin -18oC
• Buthane - 60oC • Belerang 307oC
• Spiritus 13oC

40
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
41
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
42
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM
Tanggung Jawab Manajemen dan
Pengawas Lini
• Mengetahui dan mengenal bahaya api/ kebakaran yang
ada di lingkungan kerjanya melalui risk assessment
• Mengidentifikasi prilaku aman dan tidak aman karyawan
dan memberi pengertian untuk waspada terhadap
bahaya kebakaran
• Melakukan periodic fire inspection
• Mengusahakan tersedianya peralatan pemadam
kebakaran dan meyakinkan kondisi baik untuk dipakai
setiap saat
• Melatih karyawannya menghadapi keadaan darurat
khususnya kebakaran, baik kemampuan pemadaman
kebakaran maupun evakuasi pekerja
• Menyediakan Program Tanggap Daurat

43
Author: Ridwan Mahzun, MIIRSM

Anda mungkin juga menyukai