Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1.

(Pulveres)
Compounding
Budi Raharjo 2130122203
Fandi Firmawan Putra 2130122209 And
Dina Elpiza 2130122206
Hani Wahyuni Hilvada
Jujur Krisnawati Gea
2130122210
2130122212
Dispensing
Laqua Vindy M.S 2130122215
Nur Aullia Batasunah 2130122223
Noni Afriva Sari 2130122222
Rani Yulia Sari Bz 2130122227
Sadza Putri A.S 2130122230
Ulfa Nuruliza 2130122235
Septi Dwi Putri 2130122231
Sri Delvia Putri 2130122234
Wilna Kurniati 2130122238
PULVERES 1. Pengertian Pulveres

Menurut FI edisi III pulveres


adalah serbuk yang dibagi
dalam jumlah bobot yang
kurang lebih sama, dibungkus
menggunakan bahan
pengemas yang cocok untuk
sekali minum.
2. Keuntungan Keuntungan
- Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada
& Kekurangan
sediaan yang di padatkan
- Mudah digunakan anak-anak atau orang tua yang sukar
menelan kapsul atau tablet
- Masalah stabilitas yang sering di hadapi dalam dalam
Content Here
Yousediaan cair,
can simply tidak
impress yourdiaudience
temukan dalam
and add serbuk
a unique zing and appeal
to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
- Obat yang terlalu besar volumenya untuk di buat tabletnya
Content Here
atau kapsul dapat di buat dalam bentuk serbuk
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal
to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
- Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesui dengan
keadaan penderita
Kekurangan
- Tidak tertutup rasa dan bau yang tidak enak
(pahit,sepet,lengket di lidah,amis dll)
- Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah
3. Skrining Resep
Inscriptio Signatura
Nama dokter - Nama Pasien √
SIP dokter -
Alamat dokter Jenis Kelamin -
No. Telepon Umur Pasien √
Tempat dan tanggal √
Berat Badan -
Penulisan resep √ Aturan pakai √
Invocatio
Alamat pasien
Subcriptio √
Tanda R/ √
Ttd dokter -
Prescriptio √ Iter atau tanda lain
Nama Obat √

Kekuatan Obat √

Jumlah Obat √
4. PEMBACAAN RESEP

R/ PCT No. III


CTM No. III
METILPEREDNISON II
Mf la pulv no. X
ᶴ 3 dd pulv l
Altaf (4,5 Tahun)
5. Informasi Obat
a. Paracetamol Tab

Dewasa : 1 tablet 3-4x sehari


Golongan Obat Obat bebas Aturan pakai Anak-anak 6-12 tahun : ½-1 tablet
3-4x sehari
Aturan Pemakaian

Meringankan rasa sakit Efek Samping Reaksi hipersensitifitas, penggunaan


Indikasi dan menurunkan demam jangka lama dan dosis besar
menyebabkan kerusakan hati

Peningkatan risiko terjadinya


Bentuk Sediaan . Interaksi Obat perdarahan jika digunakan dengan
Tablet
warfarin. Penurunan kadar
paracetamol dalam darah jika
digunakan dengan carbamazepine,
colestiramine, phenobarbital,
Penderita hipersensitif dan
Kontra Indikasi Komposisi Obat phenytoin, atau primidone.
gangguan fungsi hati yang
Peningkatan resiko terjadinya efek
berat
samping obat busulfan
Paracetamol (Lanjutan)

Tiap tablet mengandung :


Komposisi Acetaminophen 500mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya

Farmakologi Farmakodinamik
Obat Efek analgesik yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri
ringan sampai sedang. Sebagai antipiretik, paracetamol
menghambat peningkatan konsentrasi prostaglandin di sistem
saraf pusat dan cairan serebrospinal yang disebabkan oleh
pirogen.
Aturan Pemakaian .
Farmakokinetik
Paracetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran
cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu
½ jam dan masa paruh plasmaantara 1-3 jam. Obat ini
tersebar ke cairan seluruh tubuh. Dalam plasma 25%
paracetamol terikat protein plasma. Obat ini dimetabolisme oleh
enzim mikrosom hati.
b. CTM (Chlorpheniramine • Komposisi
Kandungan : Chlorpeniramine Maleat 4 mg
Maleat)
• Kelas terapi : Antihistamin
• Golongan obat : Bebas terbatas
• Bentuk sediaan : Tablet 4mg, Syrup 60 ml
• Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam
etanol dan dalam kloroform; sukar larut
S THREAT
T dalam eter dan dalam benzene.
• Bentuk sediaan : Tablet, Syrup
• Interaksi obat :
STRENGTH -Penggunaan bersama dengan alkohol, antidepresan trisiklik,
S
S

barbiturat, atau depresan sistem saraf pusat lain akan


S
WEAKNES

memperkuat efek sedatif antihistamin


OPPORTUNITI
ES -Penggunaan bersama antikolinergik lain ; atropin,

W O scopolamine meningkatkan risiko timbulnya efek


antimuskarinik

-Penggunaan bersama penghambat MAO memperpanjang


masa kerja dan meningkatkan efek antihistamin
CTM (lanjutan)

INDIKASI
Antihistamin (digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala
akibat reaksi alergi, juga bisa digunakan untuk meredakan batuk,
pilek, flu biasa, mual atau muntah terutama akibat mabuk
perjalanan)

KONTRA INDIKASI
Serangan asma akut, bayi prematur

EFEK SAMPING
Mengantuk, gangguan saluran cerna, pusing, sakit kepala, hipotensi,
kelemahan otot, tinnitus, euforia, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi
alergi, kelainan darah
Anak-anak
Usia 1-2 tahun, 1 mg 2x Oral : 4 mg
sehari DOSIS
Usia 2-5 tahun, 1 mg setiap tiap 4-6 jam
4-6 jam per hari
Usia 6-11 tahun, 2 mg
setiap 4-6 jam per hari
Dewasa AT UR A N
Usia 12 tahun hingga
G GU N A
dewasa, 4 mg setiap 4-6 PEN
jam per hari AN
Usia diatas 65 tahun, dosis
maksimal CTM : 12 mg per
hari
CTM (lanjutan)
FARMAKOLOGI CTM

Chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat kerja


histamin, yaitu senyawa yang bisa menyebabkan
munculnya gejala alergi saat seseorang terpapar zat atau
bahan pemicu alergi (alergen).
Mekanisme kerja yang berguna untuk mengatasi tipe alergi
yang bersifat eksudatif akut, seperti manifestasi sintom dari
rhinitis alergi, urtikaria, dan konjungtivitas alergi. CTM
memiliki efek antikolinergik dan sedatif ringan. Mekanisme
antihistamin obat ini juga memiliki efek antiemetik,
antimotion, sickness, dan anti vertigo, berhubungan dengan
kerja obat dalam mempengaruhi antikolinergik pusat.
c. Methylprednisolon
• Komposisi (fornas ed.2 hal. 195)
Tiap tablet mengandung :
Methylprednisolonum 4 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya

• Golongan obat : K
• Indikasi : Sebagai anti inflamasi atau imuno supresi pada
beberapa penyakit hematologi, alergi, inflamasi, neuplasma
maupun autoimun.
• Bentuk sediaan : Tablet, injeks
• Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam dioksan, agak
sukar larut dalam aseton, etanol, kloroform, dan metanol
Kontra indikasi : Diabetes mellitus, tukak peptik/duodenum, infeksi berat,
hipertensi atau gangguan system kardiovaskular lainnya.
Methylprednisolon (Lanjutan)
• Aturan pakai :
Dewasa : 4 - 48 mg/hari dalam dosis terbagi (dosis
disesuaikan dengan jenis penyakit dan respon pasien)
Dosis anak : antiinflamasi : peroral, iv danim: o,5 - 1,7
mg/kgBB/hari diberikan dalam dosis terbagi.
• Efek samping
-Penghentian obat secara tiba-tiba setelah penggunaan yang lama dapat
menyebabkan insufesiensi adrenal akut dengan gejala demam mealgia
(nyeri otot), atralgia (nyeri sendi), malaise (rasa tidak nyaman/lelah).
-Komplikasi yang timbul akibat penggunaan lama :gangguan cairan dan
elektrolit, hiperglikemia, osteoporosis, habitus pasien cushing (moon face,
buffalo hump, obesitas sentral, acne, hirsutisme), miopati, psikosis dan
hiperkoagulabilitas.

• Farmakologi
Methylprednisolon adalah sebagai agonis reseptor hormone kortikosteroid
yang termasuk dalam golongan glukokortikoidsintetik
Metilprednisolon x Furosemid
Methylprednisolon
01 Tipe interaksi minor dapat menyebabkan nyeri otot, (Lanjutan)
kehilangan nafsu makan, kelemahan, pusing serta
meningkatkan resiko hipokalemia,

Metilprednisolon x Warfarin • Interaksi


02 Tipe interaksi moderate. Metilprednisolon menurunkan egek
warfarin dengfan mempengaruhi meyabolisme enzim
CYP3A4 yang berada pada hati atau intestine
Obat
Metilprednisolon x Ciprofloxacin

03 Tipe interaksi mayor kombinasi kedua obat meningkatkan


resiko terjadinya tendon rupture

Metilprednisolon x Meloxucam

04 Tipe interaksi moderate. Kombinasi kedua obat dapat


menimbulkan efek samping gastrointestinal seperti
inflamasi, pendarahan, dan ulcer
6. Penimbangan Bahan

• Penimbangan bahan tablet :


PCT : 3 tab
CTM : 3 tab
METHYILPREDNISOLON : 2 tab

• Penimbangan Bahan serbuk


PCT : 3 tab x 500 mg/tab = 1500 mg
CTM : 3 tab x 4 mg/tab = 12 mg
METHYILPREDNISOLON : 2 tab x 4 mg/tab = 8 mg
7. Compounding
• Lakukan skrining resep
• Siapkan alat (mortar & stamfer)
• Ambil masing-masing obat sesuai jumlah
• Masukkan paracetamol kedalam mortir sebanyak
3 tablet, gerus + CTM sebanyak 3 tablet, gerus,
lalu + metylprednison sebanyak 2 tablet, gerus
ad homogen
• Keluarkan serbuk dari lumpang, bagi menjadi 10
bagian sama banyak di atas kertas perkamen,
1 2 lalu bungkus
• Masukkan dalam plastik klip, beri etiket putih
3
4
• Tandai “Tiga kali sehari satu bungkus setelah
makan”
• Cek kembali jumlah puyer (obat)
• Serahkan obat ke pasien.
8. Dispensing
2. Puyer mengandung 1. Membari tahu indikasi obat
paracetamol untuk serta aturan pakai nya
meredakan rasa nyeri dan
menurunkan demam, CTM
6. Simpan obat pada suhu
untuk meredakan gejala alergi
ruang dan terlindung dari
yang bisa dipicu oleh
cahaya
makanan dan metylprednison
untuk mengatasi penyakit
yang menimbulkan
peradangan 5. Efek samping dari CTM
membuat kantuk (sebaiknya
anak di anjurkan beristirahat
dan tidak melakukan aktifitas
3. Puyer diminum tiga sekali yang berat dan
sehari (setiap 8 jam sekali) membahayakan anak
satu bungkus sesudah
makan
4. hentikan penggunaan obat
setelah pasien sembuh.
9. Perhitungan Dosis
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai