Anda di halaman 1dari 17

Nilai dan Prinsip Anti

Korupsi
Dosen
BAMBANG IRAWAN, S.Sos.,M.K.M
PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

Transparans

Akuntabilitas Kewajaran
PRINSIP-PRINSIP ANTI
KORUPSI

Aturan Main Kontrol Aturan Main


Akuntabilitas
 Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja.
 Semua lembaga mempertanggung jawabkan
kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk
konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure),
baik pada level budaya (individu dengan individu)
maupun pada level lembaga.
Bagaimana mengukur kuntabilitas
1. Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan
melalui mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan semua kegiatan
2. Evaluasi atas kinerja administrasi, proses pelaksanaan,
dampak dan manfaat yang diperoleh masyarakat baik secara
langsung maupun manfaat jangka panjang dari sebuah
kegiatan.
Transparansi
 Transparansi: prinsip yang mengharuskan semua
proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga
segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh
publik.
 Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol
bagi seluruh prosesdinamika struktural kelembagaan.
 Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi
mengacu pada keterbukaandan kejujuran untuk saling
menjunjungtinggi kepercayaan(trust).
Perlunya keterlibatan masyarakat
dalam proses transparansi:
 Proses penganggaran yang bersifat bottom up, mulaidari
perencanaan, implementasi, laporan pertanggungjawaban dan
penilaian (evaluasi) terhadap kinerja anggaran.
 Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. Hal
ini terkait pula dengan prosespembahasan tentang sumber-
sumber pendanaan(anggaran pendapatan) dan alokasi
anggaran (anggaran belanja).
 Proses pembahasan tentang pembuatan rancangan peraturan
yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan)
dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan
tender, pengerjaan teknis,pelaporan finansial dan
pertanggungjawaban secarateknis.
  Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek
pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan publik dan
yang lebih khususlagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh
masyarakat sendiri.
 Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang
dilakukan secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban
secara administratif, tapi jugasecara teknis dan fisik dari setiap
out put kerja-kerja pembangunan.
Fairness

 Prinsip fairness ditujukan untuk mencegah


terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam
penganggaran, baik dalam bentuk mark up
maupun ketidakwajaran lainnya.
Lima langkah penegakan prinsip
fairness
1. Komprehensif dan disiplin : mempertimbangkan keseluruhan aspek,
berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan,pengeluaran dan
tidak melampaui batas (off budget).
2. Fleksibilitas : adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi dan efektifitas.
3. Terprediksi : ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas
value for money dan menghindari defisit dalam tahun anggaran
berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan cerminan dari adanya
prinsip fairness di dalam proses perencanaan pembangunan.
4. Kejujuran : adanya bias perkiraan penerimaan maupun pengeluaran
yang disengaja, yang berasal dari pertimbangan teknis maupun politis.
Kejujuran-bagian pokok dari prinsip fairness.
5. Informatif : adanya sistem informasi pelaporan yang teratur dan
informatif sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses
pengambilan keputusan. Sifat informatif -ciri khas dari kejujuran. lima
langkah penegakan prinsip fairness.
 korupsi adalah penyakit moral dan
kecenderungan semakin berkembang dengan
penyebab multifaktor, lemahnya penegakan
hukum mendorong masyarakat lebih berani
melakukan tindakan korupsi, sebab hukuman
yang diperoleh lebih ringan dibandinkan nilai
perolehan korupsi.

 pihak yudikatif, eksekutif dan legislatif, yang


seharusnya banyak berperang dalam
mendorong gerakan pemberantasan korupsi
malah banyak terlibat dan ikut berperan dalam
KKN, sebagai dampak dari penegakan hukum
yang lemah.
Kebijakan Anti - Korupsi
 Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
 Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-
undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya
yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus
mengontrol terhadap kinerja dan penggunaananggaran negara
oleh para pejabat negara
  .
 Kebijakan Anti 
  -
   Korupsi 
4 Aspek Kebijakan Anti  -Korupsi

1. Isi
2. Pembuat
3. Pelaksanaan
4. Kultur.
4 Aspek Kebijakan
1. Isi kebijakan : Kebijakan anti – korupsi akan efektif apabila di
dalamnya terkandun unsur – unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.
2. Pembuat kebijakan : Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan
integritas pembuatnya.
3. Pelaksanaan kebijakan : Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi
apabila didukung olehaktor - aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian,
kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.
4. Kultur kebijakan : Eksistensi sebuah kebijaka terkait dengan nilai -nilai,
pemahaman, sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum
ata undang - undang anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan
menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi .
Kontrol Kebijakan

g a r
y a a f
u pa k ti
an l e fe .
a k e t u p s i
e r up u l - b k o r u
a n m b et tu k
i j a k u a t be n
k eb d i b u a
t ro l a n g s e m
n
Ko akan y as i
in
e b ij g e li m
k m e n
d a n
3 Model Kontrol Kebijakan

OPOSISI
PARTISIPA
SI

KEBIJAKAN

REVOL
USI
3 Model Kontrol Kebijakan

1. PartisipasI : Melakukan kontrol terhadap


kebijakan dengan ikut serta dalam
penyusunan dan pelaksanaannya.
2. Oposisi : Mengontrol dengan
menawarkan alternatif kebijakan baru
yang dianggap lebih layak.
3. Revolusi ; MengontrolN dengan
mengganti kebijakan yang dianggap
tidak sesuai.
b i j a k an
d a p k e n .
o l t e r h a b a n g u
k o n t r an g t e r
b e d a a n s t e m y a h
Per a d a s i n g s u d
u n g p a si y a n
tergant stem demokr ntrol kebijaka asi
la m s i d ) , k o p a r ti s ip
Da t ab l is he m e l a l u i
p a n ( es k u k a n
ma p a t d i la
e b u t d a
ters i si.
p o s
dan o

Anda mungkin juga menyukai