Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR ATOM, SISTEM

PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA

FADHLAN ZUHAIR
03051282025068
SISTEM PERIODIK
• Dasar dan Penyusunan Sistem Periodik Unsur Modern
• Sistem periodik unsur modern (lihat gambar) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
dan kemiripan sifat. Lajur horizontal, yang selanjutnya disebut periode, disusun menurut
kenaikan nomor atom, sedangkan lajur vertikal, yang selanjutnya disebut golongan,
disusun menurut kemiripan sifat.
• Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang sama, melainkan mempunyai
kemiripan sifat. Setiap unsur memiliki sifat khas yang membedakannya dari unsur
lainnya. Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
unsur-unsur yang menempati golongan A yang disebut unsur golongan utama, dan
unsur-unsur yang menempati golongan B yang disebut unsur transisi (James E. Brady,
1990).
• Sistem periodik unsur modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, terdiri
atas 7 periode dan 8 golongan. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi
sedikit unsur, sedangkan periode lainnya disebut periode panjang. Golongan terbagi atas
golongan A dan golongan B. Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama,
sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan B terletak antara
golongan IIA dan IIIA. Golongan B mulai terdapat pada periode 4 .Dalam sistem periodik
unsur yang terbaru, golongan ditandai dengan golongan 1 sampai dengan golongan 18
secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini, maka unsur transisi terletak pada
golongan 3 sampai dengan golongan 12.
TABEL PERIODIK
PERIODE DAN GOLONGAN UNSUR
a. Periode
Sistem periodik unsur modern mempunyai 7 periode. Unsur-unsur yang mempunyai jumlah
kulit yang sama pada konfigurasi elektronnya, terletak pada periode yang sama.
 Jumlah periode yang ada di tabel periodik unsur adalah 7.
 Periode 1 termasuk periode pendek karena memuat 2 unsur.
 Periode 2 dan 3 termasuk periode pendek karena memuat 8 unsur.
 Periode 4 dan 5 termasuk periode panjang karena berisi 18 unsur.
 Periode 6 termasuk periode sangat panjang karena berisi 32 unsur.
 Periode 7 termasuk periode belum lengkap karena belum semua unsurnya ditemukan.

b. Golongan
Sistem periodik unsur modern mempunyai 8 golongan
utama (A).
Unsur-unsur pada sistem periodik modern yang
mempunyai elektron
valensi (elektron kulit terluar) sama pada konfigurasi
elektronnya, maka
unsur-unsur tersebut terletak pada golongan yang
sama (golongan
utama/A).
TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM
 
1.      Bilangan Kuantum • Bilangan kuantum spin (s)
• Bilangan kuantum utama (n). Bilangan kuantum spin menyatakan
Bilangan kuantum utama merupakan bilangan yang arah perputaran electron dalam
menunjukan tingkat energi orbital orbital.Arah perputaran yang
n merupakan bilangan bulat positif dan tidak termasuk searah dengan jarum jam nilainya
nol. n = 1,2,3,…. +1/2 dan arah perputaran yang
Semakin tinggi harga n, maka semakin semakin besar berlawanan arah jarum jam
orbitalnya. nilainya -1/2.
• Bilangan kuantum azimuth (l) • Bilangan kuantum magnetic (m)
Bilangan kuantum azimuth menyatakan bentuk orbital. Bilangan kuantum magnetic
l = 0 orbital s (Sharp) menunjukan arah orbital dalam
l = 1 orbital p (principal) sumbu x, y, z atau orientasi orbital
l = 2 orbital d (diffuse) dalam ruang.
l = 3 orbital f (fundamental)
Nilai l dimulai dari 0 sampai (n-1). Hubungan antara kulit,
tingkat energi dan bentuk orbital dapat digambarkan 2. Teori yang mendasari
sebagai berikut. 1. Teori / hukum Einstein
Kulit K n = 1, l = 0 , orbital s dikenal dengan energi foton
Kulit L n = 2, l = 0 , 1 , orbitas s ,p 2. Teori Max Planck
Kulit M n = 3, l = 0, 1, 2 orbital s, p, d 3. . Hipotesis Louis de Broglie
Kulit N n = 4, l = 0, 1, 2, 3 orbital s, p, d, f 4. . Azas ketidak pastian
Dan seterusnya. Heisenberg
BENTUK DAN ORIENTASI ORBITAL
Orbital s Orbital p Orbital d Orbital f

Bentuk orbital s Orbital p berbentuk Orbital d memiliki 5 Orbital f(mempunyai


memiliki satu orbital cuping-dumbbell orbital dengan bentuk 7 orbital) dan
dengan bentuk seperti (bagai balon yang komplek sdan dikelompokan
bola, sehingga tidak terpilin).Sub kulit p orientasi yang menjadi
tergantung pada sudut memiliki tiga orbital. berbeda. Empat orbital tigakelompok, yaitu :
manapun. Orbital s Pada sub kulit ini pertama memiliki 1) kelompok
hanya terdapat 1 nilai m terdapat 3 nilai m(–1, bentuk yang sama, pertama: fxyz
, sehingga hanya 0, +1) sehingga sedangkan satu orbital 2) kelompok kedua :
terdapat 1 orientasi, terdapat 3 orientasi memiliki bentuk yang fx(z2-y2),fy(z2-
yaitu sama ke segala yang satu dan lainnya berbeda.Kelima orbital y2),fz(x2-y2)
arah. membentuk sudut itu adalah 3) kelompok ketiga :
9o. dxy ,dxz ,dyz,dx2y2,da fx3,fy3,fz3
n dz2.
KONFIGURASI ELEKTRON
BERDASARKAN KONSEP BILANGAN
KUANTUM
• 1. Aturan Aufbau 2. Aturan Pauli (Eksklusi 3. Aturan Hund
Pengisian orbital dimulai Pauli) Aturan ini dikemukakan oleh
dari tingkat energi yang Friedrick Hund Tahun 1930.
rendah ke tingkat energi Aturan ini dikemukakan yang menyatakan “elektron-
yang tinggi. Elektron oleh Wolfgang Pauli pada elektron dalam orbital-
mempunyai tahun 1926. Yang orbital suatu subkulit
kecenderungan akan menyatakan “Tidak boleh cenderung untuk tidak
menempati dulu subkulit terdapat dua elektron berpasangan”.
yang energinya rendah.
dalam satu atom dengan
Urutan energi dari yang
paling rendah ke yang empat bilangan kuantum
paling tinggi sebagaimana yang sama”. Contoh :
digaram yang dibuat Pada orbital 1s, akan
oleh Mnemonik ditempati oleh 2
Moeler adalah sebagai elektron, yaitu :
berikut: Elektron Pertama à n=1,
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < l=0, m=0, s= +½
3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s Elektron Kedua à n=1,
< 4f < 5d …. l=0, m=0, s= – ½
KONFIGURASI ELEKTRON
IKATAN KIMIA
• Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi
gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa 
diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini
sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam praktiknya,
para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif
yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan
kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron
antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal,
dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan 
struktur suatu zat.

• Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan 


ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan
van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah
bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan "kuat" yang
paling lemah.
JENIS-JENIS IKATAN KIMIA
• Ikatan Kovalen • Ikatan Ion
Ikatan kovalen adalah ikatan yang Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi
terjadi akibat pemakaian pasangan akibat perpindahan elektron dari
elektron secara bersama-sama oleh satu atom ke atom lain (James E.
dua atom (James E. Brady, 1990). Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk
Ikatan kovalen terbentuk di antara antara atom yang melepaskan
dua atom yang sama-sama ingin elektron (logam) dengan atom yang
menangkap elektron (sesama atom menangkap elektron (bukan logam).
bukan logam).

• Ikatan logam
merupakan jenis ikatan yang
terbentuk karena adanya
penggunaan pasangan elektron
valensi bersamaan namun pada atom
logam dengan atom lainnya.
CONTOH SOAL
• Ion X2+ memiliki konfigurasi elektron [Ar] 3d10. Nilai keempat bilangan
kuantum dari elektron terakhir dengan energi tertinggi atom X adalah

A. n = 3, l = 1, m = +1, dan s = + ½
B. n = 3, l = 2, m = +2, dan s = + ½
C. n = 3, l = 2, m = +2, dan s = – ½
D. n = 4, l = 1, m = +1, dan s = – ½
E. n = 4, l = 2, m = +2, dan s = – ½
Jawaban: C
Pembahasan:
A. n = 3, l = 1, m = +1, dan s = + ½ (memiliki konfigurasi elektron [Ne]
3s2 3p3)
B. n = 3, l = 2, m = +2, dan s = + ½ (memiliki konfigurasi elektron [Ar]
4s2 3d5)
C. n = 3, l = 2, m = +2, dan s = – ½ (memiliki konfigurasi elektron [Ar]
3d10)
D. n = 4, l = 1, m = +1, dan s = – ½ (memiliki konfigurasi elektron [Ar]
4s2 3d10 4p6)
CONTOH SOAL
• Suatu atom memiliki elektron terakhir dengan bilangan kuantum n = 4, l = 2, m =
– 2, s = – ½. Jumlah orbital yang berisi elektron berpasangan dalam atom
tersebut adalah …
A. 20
B. 21
C. 22
D. 23
E. 24
Jawaban: A
Pembahasan:
Bilangan kuantum n = 4, l = 2, m = ↑↓ – 2, s = ↑– ½ memiliki
↑ konfigurasi
↑ ↑elektron
sebagai berikut:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d6
Konfigurasi elektron dari 1s sampai 5s telah terisi penuh, itu artinya sudah terdapat
19 orbital yang berisi elektron berpasangan. Kemudian, hanya tersisa 4d6 yang
mana orbitalnya belum terisi penuh yang dapat kita gambarkan sebagai berikut:
Dari diagram orbital tersebut dapat kita lihat bahwa, hanya terdapat 1 orbital yang
berisi elektron berpasangan. Sehingga jumlah orbital yang berisi elektron
berpasangan dalam atom tersebut adalah 20.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai