Pengganggu Tanaman Pengertian Hama dan Penyakit Tanaman Hama : binatang yang merusak tanaman yang dibudidayakan oleh petani dan dapat dilihat oleh mata telanjang.
Penyakit : penyebab tanaman menjadi sakit atau mati yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, cendawan, virus) bisa juga kekurangan atau kelebihan air dan unsur hara, suhu terlalu panas atau terlalu dingin dan penyebabnya tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. • Hama dan penyakit tanaman atau yang disebut sebagai Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah salah satu risiko yang dihadapi oleh para petani. OPT yang tidak terkendali dapat akan berdampak kepada penurunan produksi hingga kematian tanaman yang di budidayakan. Di saat yang sama, penggunaan bahan kimia berbahaya untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut juga dapat menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati. Sistem PHT yang dilakukan memadukan pengendalian alami, pengendalian hayati, dan pengendalian teknis (biologi dan kimia). Pengendalian teknis sebagai upaya terakhir dilakukan apabila pengendalian secara alami dan hayati sudah tidak mampu menekan populasi hama secara signifikan. Pengendalian alami dan hayati memanfaatkan musuh alami (predator, parasitoid, dan entomopatogen) yang mampu menekan populasi hama secara alami serta mengurangi resiko kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida. Ada 3 sistem pengendalian hama dan penyakit : a. Secara MEKANIS ; memasang perangkap atau menangkap binatang yang menyerang tanaman satu persatu. b. Secara BIOLOGIS ; menggunakan predator atau musuh alaminya, contoh : hama lalat buah dengan musuh alaminya semut hitam. c. Secara KIMIAWI ; pemberantasan hama dan penyakit dengan menggunakan langsung bahan kimia. Pengenalan dan Identifikasi Gulma • Gulma : tanaman pengganggu tanaman budidaya dan tentunya merugikan manusia dari aspek ekonomi, kesehatan, estetika, dsb.
• Berbeda dengan hama dan penyakit tanaman, pengaruh yang
diakibatkan oleh gulma ini tidak terlihat secara langsung dan berjalan lambat. Namun, secara keseluruhan kerugian yang ditimbulkan terrbilang sangat besar. Gulma ini mampu berkompetisi kuat dengan tanaman budidaya untuk memenuhi kebutuhan unsur har, air, dan sinar matahari, udara, dan ruang tumbuh. Jenis-Jenis Gulma 1. Gulma Golongan RUMPUT (famili : poaceae) dengan ciri utama batang berbentuk silinder dan beruas, daun berbentuk pita dan tulang daun sejajar, dan bunga berbentuk malai. 2. Gulma Golongan TEKI (famili : cyperaceae) dengan ciri utama pertumbuhan daun pada tangkal batang, daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar, dan tangkai bunga berbentuk segi 3, segi 4, atau silindris. 3. Gulma Golongan DAUN LEBAR (famili selain poaceae dan cyperaceae) dengan ciri yang sangat beragam tergantung familinya. Pengendalian Gulma • Pengendalian gulma : upaya untuk menekan pertumbuhan gulma hingga batas yang tidak merugikan petani. • Metode pengendalian gulma : 1. Preventif (pencegahan) 2. Mekanik/Fisik (merusak fisik gulma) 3. Kultur Teknis (teknik budidaya) 4. Hayati (menggunakan organisme) 5. Kimia (menggunakan herbisida) 6. Terpadu (memadukan berbagai metode pengendalian) Herbisida • Herbisida : pestisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma. • Menurut sifatnya : 1. Sifat Translokasinya : kontak (tidak di translokasikan) dan sistemik (di translokasikan dalam jaringan tumbuhan) 2. Sifat Selektivitasnya : tidak selektif (meracuni banyak jenis tumbuhan) dan selektif (meracuni tumbuahan tertentu) 3. Sifat Formulasinya : bentuk cair (larutan, emulsi/pekatan) atau padatan (tepung, butiran, kapsul) 4. Sifat Pola Kerjanya : mempengaruhi fotosintesis, pembelahan sel, proses enzimatis, permeabilitas sel, dsb.