Anda di halaman 1dari 13

Dilema Etik Kedokteran di

Indonesia

ALDO JOSUA VS
102017232
Skenario

Seorang pria berusia 75 tahun, dirawat di ICU sebuah RS. Pasien ini

sudah dalam keadaan coma selama lebih dari 1 bulan, dengan harapan
yang sembuh sangat kecil. Pada suatu ketika, ada seorang pasien laki-
laki berusia 35 tahun, datang dalam keadaan kritis dan sangat
membutuhkan penanganan diruang ICU. Saat itu semua ranjang di ICU
dalam kondisi penuh.
Keadaan Pasien

Vegetative State
Koma
Mati
Vegetative State

Setelah pasien melewati masa kritis dalam penyakitnya, pasien akan

memasuki tahap pemulihan yang menunjukan respon pasien membaik


terhadap keadaan sekitar
Dibagi menjadi 2
 Permanent vegetative state (koma >1 th brain injury, koma >6 bulan non brain injury)
 Persistent vegetative state
Koma

keadaan dimana seorang pasien tidak sadar (mata tertutup, tidak ada

pergerakan) dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan


Kematian

Beberapa kritetia yang menyatakan bahwa pasien meninggal adalah :


 Tidak ada aktivitas batang otak
 Organ vital sudah tidak berfungsi
 Pernafasan terhenti
 Jantung tidak berdenyut (tidak ada aktifitas listrik)
 Tidak ada respon terhadap rangsangan nyeri
 Tubuh kaku (3 jam setelah kematian)
 Suhu tubuh turun (8 jam setelah kematian)
Ordinary dan Extraordinary

Proporsional dan tidak proporsional

Secara medis terapi ordinary :


 Sudah teruji secara ilmiah
 Berhasil secara statistic
 Tersedia secara rasional

Secara moral terapi ordinary :


 Menguntungkan
 Bermanfaat
 Tidak menjadi beban (fisik, psikologis, dan keuangan dari pasien dan keluarga)
Euthanasia

Kata Yunani eu “good”, Thanatos “death” = good death

mengakhiri hidup pasien agar tidak menderita lagi dari penyakit

terminal yang dideritanya


Dibagi menjadi :
 Aktif
 Passif
 Voluntary
 Involuntary
 Permintaan dokter
Four Box
Tindakan Lanjutan

Dari skenario yang didapatkan, hal yang perlu dilakukan dokter adalah

pertama melakukan evaluasi ulang dari pasien 75 tahun tersebut, lalu


meminta inform consent kepada keluarga pasien unutk melakukan
euthanasia pasif. Setelah itu melakukan pertolongan yang cepat dan
tepat sesuai SOP pada pasien yang berusia 35 tahun.
Tindakan Lanjutan

Pengambilan keputusan ini harus didasari dari berbagai macam

pertimbangan sehingga tidak menyebabkan maslaah hukum. Jika kita


lihat dari four box pada pasien 75 tahun quality of life dan medical
indication pasien tersebut sudah sangat buruk karena prognosisnya, dan
pasien tersebut juga sudah mendapat perawatan extra-ordinary.
Sedangkan pasien yang berumur 35 tahun sudah sangat kritis dan
mungkin masih dapat disembuhkan jika mendapat pertolongan yang
tepat.
Kesimpulan

Pengambilan keputusan dari seorang dokter dalam masalah etik

tidaklah mudah, perlu banyak pertimbangan dan evaluasi terhadap


keadaan pasien. Setiap keputusan yang diambil dokter perlu ada
perimbangan dari masalah etik dan juga perlu persetujuan dari pihak
pasien sehingga tidak menimbulkan masalah hukum kedepannya.
Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai