Insiden:
Pasien Diberikan Obat yang Tidak Sesuai Hingga Berkurangnya Fungsi Sistem Otonom
(Kesalahan Pemberian Obat)
Keterangan Kasus:
• Nilai Dampak: 3 (Moderate) Pasien mengalami penurunan saturasi 92-93, sesak, konjungtiva hipermis bilateral, edem palpebra bilateral, dan mata berair
sehingga menyebabkan berkurangnya kerja fungsi sistem otonom yang tidak berhubungan dengan penyakitnya.
• Nilai Probabilitas: 4 (Sering Terjadi) - Kesalahan Pemberian Obat pada bulan april ini merupakan kejadian ketiga dalam kurun waktu Januari-April 2021.
• Risiko: DampakxProbabilitas = 3x4
• Warna Bands: Kuning (Tinggi), yaitu perlu dilakukan Root Cause Analysis (RCA)
2. Tim Investigator
Anggota :
1. dr. Rika Wydiawati (Asman Pelayanan Medis Rajal)
2.dr. Disa Almira (GP/ Yanmed Ranap)
3.Elisabeth Ninung, M.Farm., Apt (Asman Farmasi)
4.Ns. Susi Apri Kusumawati, S.Kep (Asman Keperawatan Rajal)
5.Fetty Sulistyaningsih, AMK (Asman Keperawatan Ranap)
6.Vita Qori Nurul Fadzilah, SKM (Pelaksana Keselamatan Pasien & Manajemen Risiko)
A. Observasi Langsung: Pada map Berkas Rekam Medis Pasien sudah ada tanda bahwa
pasien tersebut alergi antibiotik ceftriaxon
B. Dokumentasi (Kebijakan/SPO/proses):
1. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
2. Catatan Terintegrasi Perioperatif Kamar Bedah
3. Berkas Rekam Medis Pasien
4. SPO Keperawatan
5. SPO Farmasi
6. Laporan Insiden Keselamatan Pasien
C. Interview:
1. Petugas yang jaga saat itu
2. Dokter penanggungjawab
3. Pasien
4. Pemetaan Kronologi Insiden
(Tabular Time Line)
WAKTU/ 14 April 2021 19 April 2021 19 April 2021 19 April 2021
KEJADIAN Jam 09.27 WIB Jam 09.00 WIB Jam 10.15 Jam 10.17
KEJADIAN Tn. IG kontrol ke poli bedah untuk • Perawat poli (zr.e) melakukan operan Zr.S mengantar dan melakukan Br.D mengecek obat premedikasi
rencana remove implant tgl 19 April kepada teman jaganya (zr. s) terkait serah terima Tn.IG dengan perawat Tn.IG yang dibawa dari poliklinik
2021 rencana tindakan Tn. IG pada hari ini. kamar bedah (Zr.Sn)
• Zr.s mengambil obat terfacef dan terapi
medikasi lainnya ke farmasi
• Zr.s menulis pada form transfer pasien
dan Catatan Terintegrasi Perioperatif
Kamar Bedah mengenai rencana
Tindakan dan tatalaksana premed
Tindakan operasi
INFORMASI • Keadaan umum baik • Pada form transfer pasien dan Catatan Tn.IG sudah diberikan premedikasi Br.D memberitaukan kepada Zr.S
TAMBAHAN • DPJP meresepkan therapi Terintegrasi Perioperatif sudah tertulis sejak di polikinik kecuali terfecef (zr.s bahwa terfacef berisi kandungan
terfacef dan beberapa obat untuk bahwa Tn.IG alergi ceftriaxone belum sempat memberikan terfacef ceftriaxon
premed. • Pada catatan terintegrasi perioperatif karena DPJP menginstruksikan
• Tn. IG punya alergi ceftriaxone. tertulis bahwa obat terfacef sudah bahwa Tn.IG harus segera dibawa ke
diberikan (realisasinya belum kamar bedah)
diberikan)
GOOD Pada map berkas medis Tn. IG - Zr.SN menginformasikan ke perawat • Zr.S konfirmasi ke DPJP bahwa
PRACTICE sudah ada keterangan bahwa Tn. bedah lainnya (Br.D) yang sedang pasien alergi ceftriaxone dan
IG alergi ceftriaxone mengganti baju Tn.IG bahwa Tn.IG terfacef berisi ceftriaxone.
alergi ceftriaxon • DPJP menginstruksikan penundaan
pemberian antibiotic terfacef
MASALAH DPJP tidak membaca dan mengkaji Perawat sudah terlebih dahulu - Terfacef tidak segera direturn Ketika
PELAYANAN ulang riwayat alergi yang tertulis di menuliskan terapi di form catatan instruksi penundaan pemberian
rekam medis pasien terintegrasi perioperatife sebelum terapi antibiotic
tersebut diberikan
4. Pemetaan Kronologi Insiden
(Tabular Time Line)
WAKTU/ 19 April 2021 19 April 2021 19 April 2021 19 April 2021
KEJADIAN
Jam 11.00 Jam 12.00 Jam 12.10 Jam 12.21
KEJADIAN Tn.IG dilakukan operasi remove Operasi Tn.IG selesai dilakukan DPJP menuliskan instruksi post Tn.IG dijemput oleh perawat ranap
implant operasi dan menulis resep baru (zr.L dan Zr.H)
untuk post operasi dan obat pulang
INFORMASI Pada saat operasi dilakukan Pada saat durante operasi, pasien • Br.D menemani DPJP mengisi • Operan pasien dilakukan oleh
TAMBAHAN tidak ada kendala apapun dalam keadaan stabil laporan operasi dan DPJP Zr.SN ke Zr.L dengan membaca
memberi instruksi lisan bahwa apa yang tertulis di CPPT
terfacef diganti baquinor • Perawat yang melakukan
• Tn.IG direcanakan pulang tanggal handover ke ranap bukan
20 April 2021 perawat yang menerima
instruksi dari DPJP
GOOD - - - -
PRACTICE
INFORMASI • Dilakukan assesmen awal Daftar obat yang ditulis mengikuti Petugas farmasi (T) menginformasikan Operan dinas dilakukan dengan
TAMBAHAN ranap dan pasien dalam daftar obat yang telah ditulis di bahwa Forcef tidak termasuk didalam mengacu pada apa yang
kondisi stabil poliklinik formularium FOPI terdokumentasi pada CPPT dan
• Zr.L mengecek kelengkapan rekam medis pasien
berkas dan konfirmasi DPJP
terkait pemeriksaan
penunjang post op dan terapi
ranap (DPJP
menginformasikan Kembali
terkait perubahan baquinor
menjadi forcef)
INFORMASI Resep diterima oleh petugas Perawat yang menerima telpon dari Petugas farmasi (M) tidak Pada saat dilakukan handover,
TAMBAHAN farmasi (M) petugas farmasi (M) tidak konfirmasi menyiapkan obat untuk Tn.IG kondisi pasien stabil.
ulang ke DPJP dan langsung setelah pembatalan resep dari
meminta pembatalan resep terakhir perawat ranap
yang berisi forcef
INFORMASI Pada saat dilakukan handover, - Kesadaran: Compose mentis • Tn.IG tampak sesak, mata bengkak,
TAMBAHAN kondisi pasien stabil. Tensi: 110/70 berair dan kemerahan, saturasi 93%
Nadi: 70 • Perawat menghubungi DPJP dan
RR: 20 dokter jaga ruangan terkait keluhan
pasien, Instruksi: Dexametson tablet 1
Suhu: 36.2
tab, Tozalos 1 tablet, pasang oksigen 5
lt.
• Tn.IG menginformasikan ke perawat
bahwa dia mempunyai alergi obat
tetapi lupa nama obatnya
GOOD - Sebelum dilakukan pemberian obat, - Perawat segera melakukan instruksi dari
PRACTICE Zr.IC melakukan identifikasi pasien dokter jaga ruangan
dan sudah sesuai
INFORMASI KU: Sakit sedang Perawat menghubungi DPJP melalui Perawat melakukan pemeriksaan -
TAMBAHAN Kesadaran: Compose Mentis whatsapp, jawaban DPJP adalah tanda-tanda vital sebelum Tn.IG
Sesak berkurang pasien acc pulang hari ini. pulang, KU: Baik
Tensi: 118/72
Nadi: 80, Suhu: 36%
RR: 20, Saturasi: 96%
2. Perawat sudah terlebih dahulu menuliskan terapi di form catatan terintegrasi 5 Why
perioperatife sebelum terapi tersebut diberikan
3. Terfacef tidak segera direturn Ketika instruksi penundaan pemberian antibiotic 5 Why
4. Petugas farmasi (M) tidak melakukan konfirmasi ke DPJP terkait perubahan 5 Why
antibiotik dan tidak mendokumentasikan resep yang telah dibatalkan
5. Perawat yang memberikan terapi tidak melakukan double check pemberian obat 5 Why
6. Analisis Informasi
DPJP tidak membaca/ mengkaji ulang riwayat alergi yang tertulis di rekam medis pasien dan tidak
MASALAH
menuliskan penggantian antibiotic di CPPT serta Form Daftar Pemberian Obat
Mengapa
DPJP tidak melakukan anamnesis pasien dengan lengkap
Mengapa
Pada form pengkajian awal pasien poliklinik tidak tertulis Riwayat alergi obat
Mengapa
Tulisan Riwayat alergi di cover status pasien sudah mulai pudar
Mengapa
Tulisan Riwayat alergi di cover status pasien tidak ditulis dengan tinta waterproof
Mengapa Tidak ada label etiket khusus di cover status pasien sebagai pengingat riwayat alergi pasien
6. Analisis Informasi
Perawat sudah terlebih dahulu menuliskan terapi di form catatan terintegrasi perioperatife sebelum terapi tersebut
MASALAH diberikan
Mengapa Perawat tidak mengingat terkait isi dari SPO Pemberian Terapi Injeksi
Mengapa Tidak dilakukan sosialisasi secara berkala mengenai SPO Pemberian Terapi Injeksi
Mengapa Tidak ada program sosialisasi secara berkala oleh CI dan Diklat
6. Analisis Informasi
MASALAH
Perawat tidak mengetahui terkait tindaklanjut obat/ terapi yang tidak jadi digunakan untuk pasien
Mengapa
Mengapa Farmasi belum mempunyai SPO Return Obat (NOTE: Bu Elis tolong dicek)
Mengapa
6. Analisis Informasi
Petugas farmasi (M) tidak melakukan konfirmasi ke DPJP terkait perubahan antibiotik dan tidak mendokumentasikan
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Mengapa
6. Analisis Informasi
Perawat yang memberikan terapi tidak melakukan double check pemberian terapi
MASALAH
Perawat tidak mengetahui bahwa pada saat pemberian terapi harus melakukan double check
Mengapa
Mengapa Belum dilakukan resosialiasi SPO Pemberian Terapi mengenai double check
Mengapa Tidak ada program sosialisasi secara berkala oleh CI dan Diklat
Mengapa
Mengapa
Fish Bone/Analisis Tulang Ikan
xxxxxxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxxxxxx
xxxxx
Effect /
Dampak
xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
xxxxx
xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxx xxx