Rp310.000.000,00
Diketahui lebih lanjut bahwa terjadi kesalahan dalam mencatat penerimaan sebesar Rp121.400.000,00 salah dicatat sebesar Rp122.500.000,00 dan saldo akhir kas sebesar
Rp740.300,00.
Rekonsiliasi laporan bank per 31 Desember 2016 dengan akun-T (T-account) tampak sebagai berikut :
PT Andalas
Rekonsiliasi Pelaporan Bank
Per 31 Desember 2016
Ditambah:
Setoran dalam perjalanan 216.000,00
Uang kas belum disetor 48.000,00
Biaya bank 1.900,00
Koreksi penerimaan 1.100,00 +
267.000,00 +
1.060.900,00
Dikurangi:
Cek yang masih beredar
Nomor 0980 70.000,00
Nomor 0984 95.000,00
Nomor 0989 145.000,00 +
310.000,00
Jasa giro 10.600,00 +
320.600,00 –
Saldo kas dalam buku 740.300,00
Ayat jurnal yang dibuat atas rekonsiliasi bank tersebut adalah sebagai berikut.
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
31 Des Kas dan Bank 10.600.000,00
2016 Penghasilan Jasa Giro 10.600.000,00
Piutang 1.100.000,00
Kas dan Bank 1.100.000,00
AKUNTANSI PAJAK
Kas dan bank sebagai pos yang paling likuid dalam bentuk uang kertas, logam, saldo
rekening, giro dan tabungan. Perlakuan akuntansi kas dan bank ini tidak diatur tersendiri dalam
UU pajak, sehingga dalam pengertian kas juga mengikuti ketentuan akuntansi komersial seperti
yang tidak termasuk kategori kas, yaitu sebagai berikut :
1. Deposito
2. Persediaan Prangko dan Materai
3. Uang Muka
4. Cek Mundur/ Cek Kosong
Pada Tanggal 4 Februari 2016, Tn. Murdin menerima bunga deposito dari bank mandiri sebesar Rp8.000.000,00
dengan tariff pajak penghasilan yang pemungutannya bersifat final (pasal 4 ayat(2)) yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2000 besarnya PPh atau bunga deposito bersifat final
= 20% x Rp8.000.000,00 = Rp1.600.000,00 ayat jurnal yang diperlukan tergantu WP mengunakan metode
pencatatan yaitu sebagai berikut.
1. Metode Bruto (Gross Method)
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
4 Feb 2016 Kas dan Bank 6.400.000,00
PPh Pasal 4 (2) 1.600.000,00
Penghasilan Bunga 8.000.000,00
Bila dasar saldo penjualan yang digunakan, maka besarnya piutang tidak tertagih yang dibebankan sama dengan
penyisihannya, maka pembebanannya dibuat adalah ayat jurnal berikut ini.
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Biaya Piutang Tidak Tertagih 2.800.000,00
Penyisihan Piutang TidakTertagih 2.800.000,00
Penghapusan Piutang
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dibentuk sebagai
cadangan kemungkinan rugi akibat piutang tidak dapat ditagih. Kenyataan
dalam periode tertentu piutang perusahaan nyata-nyata tidak dapat ditagih
karena pailit atau sebab lain, maka piutang tersebut harus dihapuskan (write-
off).
Akuntansi Pajak
Dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h Undang-Undang Pajak Penghasilan telah
mengatur pembebanan sebagai biaya atas piutang yang nyata-nyata tidak
dapat ditagih dikenal dengan penghapusan piutang dengan beberapa syarat.
Pembentukan Cadangan Piutang Tidak
Tertagih Usaha Bank
Besarnya dana cadangan piutang tidak tertagih :
• 5% dari kredit yang digolongkan perhatian khusus;
• 15% dari kredit yang digolongkan kurang lancar:
• 50% dari kredit yang digolongkan diragukan;
• 100% dari kredit yang digolongkan macet.