Sulastri,S.Kep,.Ns., M.Kep
Anatomi Genetalia Wanita
Anatomi Genetalia Pria
Pengertian
• Umur 18 – 30 tahun
• Perkembangan secara fisik sudah cukup dan
ciri sek sekunder mencapai puncaknya
• Dari perkembangan psikososial sudah mulai
terjadi hubungan intim antara lawan jenis,
proses pernikahan, memiliki anak sehingga
terjadi perubahan peran
Masa dewasa tua
1. Pola Seksual
Suatu kondisi sorang individu mengalami
atau beresiko mengalami perubahan
kesehatan seksual, sedangkan kesehatan
sekual sendiri adalah integrasi dari aspek
somatis, emosional, intelektual, dan sosial
dari keberadaan seksual yang dapat
meningkatkan rasa cinta, komunikasi, dan
kepribadian.
2. Disfungsi Seksual
Keadaan di mana seseorang mengalami
atau beresiko mengalami perubahan fungsi
seksual yang negatif, yang dipandang
sebagai tidak berharga dan tidak
memadainya fungsi seksual.
Asuhan Keperawatan Pada Masalah Seksual
A. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat keperawatan : riwayat penyakit
yang berhubungandengan masalah seksual
seperti : penyakit DM yang kronis, adanya
trauma pada alat genetalia,terjadi
peradangan dan adanya penyakit pada alat
kelamin (HIV/AIDS, shipilis)atau penyakit
yang dapat mempengaruhi seksual.
2. Riwayat psikososial
B. Diagnosis Keperawatan
• Perubahan disfungsi seksual berhubungan
dengan stres.
• Efek penyakit akut dan kronis.
• Perubahan atau kehilangan anggota tubuh.
• Perubahan pascapartum.
• Perasaan takut hamil.
• Penyakit hubungan seksual.
• Ketakutan pada efek koitus (adanya serangan
jantung).
• Trauma tulang belakang.
• Perubahan neurologi seperti impotensi.
• Pandangan negatif terhadap perubahan tubuh
seperti (masektomi).
• Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
karna hubungan seksual.
• Ketakutan bayi cacat akibat koitus.
• Penggunaan alkohol yang berlebihan.
• Perasaan yang bersalah.
• Pengalaman traumatik.
• Ketakutan ketidakmampuan memuaskan
pasangan.
• Rasa nyeri karna tidak cukupnya cairan vagina.
C. Perencanaan dan Tindakan Keperawatan.
1. Tujuan
• Agar pasien mampu mempertahankan
atau menolong individu untuk mencapai
integritas seksual serta dapat
menggembangkan kesadaran diri terhadap
sikap, keyakinan, dan pengetahuan tentang
seksual.
• Memahami berbagai informasi dan
pendidikan seksual yang akurat
• Mampu mengidentifikasi masalah seksual.
• Meningkatkan body image serta harga diri
pasien.
2. Rencana dan Intervensi
a. Memberikan pendidikan dan konseling
tentang kebutuhan dan masalah seksual.
b. Mencegah isolasi sosial.
c. Mengurangi dorongan seksual.
d. Meningkatkan citra diri dan harga diri
pasien