Anda di halaman 1dari 23

Komitmen Organisasi

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


O Dalam dunia kerja, komitmen seseorang
terhadap organisasi/perusahaan seringkali
menjadi isu yang sangat penting.
O Dapat menjadi salah satu syarat untuk
memegang suatu jabatan/posisi yang
ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan
pekerjaan.

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Pengertian
Porter (Mowday, 1982:27) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu
dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam
bagian organisasi.
Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal, yaitu :
O Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
O Kesiapan dan kesedian untuk berusaha dengan sungguh-
sungguh  atas nama organisasi.
O Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam
organisasi (menjadi bagian dari organisasi)
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
Richard M. Steers (1985 : 50) mendefinisikan
komitmen organisasi sebagai rasa:

 Identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai


organisasi),
 Keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik
mungkin demi kepentingan organisasi)
 Loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota
organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh
seorang pegawai terhadap organisasinya

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


O Komitmen organisasi mengandung pengertian sebagai
sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang
pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen
organisasi menyiratkan hubungan anggota organisasi
dengan organisasi secara aktif.
O Karena anggota organisasi yang menunjukkan
komitmen tinggi memiliki keinginan untuk
memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih
dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan
organisasi tempatnya beraktifitas.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
Secara umum Komitmen Organisasi
mencakup tiga hal ( Neale & Northcraft, 1991)
O Kepercayaan kuat terhadap tujuan dan nilai
organisasi
O Kemauan kuat atau sungguh-sungguh pada
kepentingan organisasi
O Keinginan kuat untuk terus menerus atau selalu
menjadi anggota organisasi

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Komitmen Organisasi
(Spencer & Spencer 1993)
O Kemampuan individu dan kemauan menyelaraskan
prilakunya dengan kebutuhan, perioritas, dan tujuan
organisasi dan bertindak untuk tujuan atau
kebutuhan organisasi

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Armstrong, 2003,
Komitmen Organisasi mencakup tiga hal :

Penyatuan dengan Keinginan untuk Kesediaan


tujuan dan nilai- tetap bekerja keras
nilai perusahaan/ bersama/berada atas nama
organisasi dalam organisasi organisasi

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Meyer & Alen 1991
( DIMENSI KOMITMEN ORGANISASI )

AFEKTIF ; CONTINUANCE NORMATIVE :


( Komitmen yang : ( Komitmen yang
menimbulkan ( Komitmen atas menimbulkan
perasaan memiliki biaya atau resiko keinginan atau
perasaan karyawan
dan terlibat dalam yang harus untuk tetap tinggal
organisasi ditanggung apabila di sebuah
)/hubungan sesorang keluar perusahaan atau
emosional dari organisasi ) organisasi )

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


conclusion
O Komitmen Organisasi merupakan kompetensi
individu dalam mengikatkan dirinya terhadap nilai
dan tujuan ofganisasi

O Keterkaitan individu terhadap nilai dan tujuan


organisasi akan mendorong individu untuk selalu
menyesuaikan atau menyelaraskan dirinya dengan
tujuan dan kepentingan organisasi.

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Con’t…
O Keterikatan individu terhadap nilai dan tujuan
organisasi akan menjadikan individu memilki loyalitas
yang kuat terhadap organisasi, menjadikan anggota
organisasi tetap ingin tinggal atau bekerja dalam
organisasi itu.

O Setiap pimpinan organisasi pasti menghendaki agar


individu atau anggotanya memiliki komitmen yang
kuat terhadap organisasi.

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Komitmen individu yang kuat
terhadap organisasi :
O Akan memudahkan pemimpin organisasi untuk
menggerakkan sdm yang ada dalam mencapai tujuan
organisasi.
O Dapat menghindarkan tinggi tingkatnya turn over
karyawan yang dimiliki organisasi.
O Akibatnya organisasi tidak akan kehilangan sdm yang
potensial
O Akibatnya tidak akan kehilangan anggaran untuk
mengadakan rekrutmen
O Menimbulkan kepuasan yang tinggi terhadap pekerjaan
atau kebijakan organisasi.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
Upaya untuk meningkatkan komitmen pada karyawan
( Mcshane & Glinow, 2010)
• Justice and support ( keadilan dan dukungan )
Komitmen affektif akan tinggi apabila organisasi
memenuhi kewajibannya kepada karyawan dan
mematuhi nilai-nilai kemanusiaan ( keadilan,
kesopanan,integritas moral) karena organisasi yang
mendukung kesejahteraan karyawan cendrung
menumbahkan loyalitas karyawan yang lebih tinggi
sebagai imbalannya.

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Cont”….
• SHARED VALUES ( nilai kebersamaan)
Organisasi harus memilki values yang berhubungan
dengan values karyawan dan karyawan tersebut
percaya akan hal itu, karena itu akan membuat
karyawan nyaman dan memotivasi nya untuk tetap
tinggal diorganisasi tersebut.
• TRUST( kepercayaan)
Organisasi harus memiliki kepercayaan kepada
karyawannya, dalam artian harus yakin bahwa
dengan bekerja sama akan membuahkan hasil yang
baik pada saat situasi yang berisiko.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
Cont”….
• Organizational Comprehension
Dalam artian karyawan harus mengerti mengenai
organisasi dan tetap up tu date mengenai acara
ofrganisasi, strategi organisasi, berhubungan baik dengan
rekan kerja, paham mengenai sejarah ofganisasi dan
rencana masa depan.

• Employee involvemen ( keterlibatan karyawan)


Kepercayaan untuk membiarkan karyawan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan akan masa depan
ofganisasi, dengan hal tersebut membuat karyawan
menjadi bagian dalam organisasi.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
conclusion
O Jika komitmen ofganisasi seorang karyawan tinggi
maka kepuasan kerja karyawan tersebut akan tinggi
O Jika seorang karyawan sudah berkomitmen dalam
berorganisasi, maka karyawan tersebut sudah
memiliki kepercayaan dan penerimaan yang kuat
terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan
yang kuat untuk bekerja demi organisasi, dan
keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota
ofrganisasi.

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Jenis komitmen organisasi dari Mowday, Porter
dan Steers
Komitmen organisasi dari Mowday, Porter dan Steers lebih dikenal sebagai pendekatan
sikap terhadap organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap
dan kehendak untuk bertingkah laku.

Sikap mencakup:
O Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaan
ini merupakan dasar komitmen organisasi. Identifikasi pegawai tampak melalui sikap
menyetujui kebijaksanaan organisasi, kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi,
rasa kebanggaan menjadi bagian dari organisasi.
O Keterlibatan sesuai peran dan tanggungjawab pekerjaan  di organisasi tersebut. 
Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan
tanggungjawab pekerjaan yang diberikan padanya.
O Kehangatan, afeksi dan loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi terhadap
komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dengan
pegawai. Pegawai dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa
memiliki terhadap organisasi.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
Kehendak untuk bertingkah laku , mencakup:
O Kesediaan untuk menampilkan usaha.
Hal ini tampak melalui kesediaan bekerja melebihi
apa yang diharapkan agar organisasi dapat maju.
Pegawai dengan komitmen tinggi, ikut
memperhatikan nasib organisasi.
O Keinginan tetap berada dalam organisasi.
Pada pegawai yang memiliki komitmen tinggi, hanya
sedikit alasan untuk keluar dari organisasi dan
berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi
yang telah dipilihnya dalam waktu lama.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
MENUMBUHKAN
KOMITMEN
a. IDENTIFIKASI
Bentuk kepercayaan anggota organisasi terhadap
organisasi, dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan
organisasi, sehingga mencakup beberapa tujuan pribadi
para anggota organisasi ataupun dengan kata lain
organisasi memasukkan pula kebutuhan dan keinginan
anggota organisasi dalam tujuan organisasinya.
Hal ini akan membuahkan suasana saling mendukung
diantara para anggota organisasi dengan organisasi.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
b. KETERLIBATAN
atau partisipasi anggota organisasi dalam aktivitas-aktivitas
kerja penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibatan
anggota organisasi menyebabkan mereka akan mau dan
senang bekerja sama baik dengan pimpinan ataupun dengan
sesama teman kerja.
Salah satu cara yang dapat dipakai untuk memancing
keterlibatan anggota organisasi adalah dengan memancing
partisipasi mereka dalam berbagai kesempatan pembuatan
keputusan, yang dapat menumbuhkan keyakinan pada
anggota organisasi bahwa apa yang telah diputuskan adalah
merupakan keputusan bersama.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
c. LOYALITAS
Anggota organisasi terhadap organisasi memiliki makna kesediaan
seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi,
kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa
mengharapkan apapun (Wignyo-soebroto, 1987).

Kesediaan anggota organisasi untuk mempertahankan diri bekerja


dalam organisasi adalah hal yang penting dalam menunjang
komitmen anggota organisasi terhadap organisasi dimana mereka
beraktifitas.

Hal ini dapat diupayakan bila anggota organisasi merasakan adanya


keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung
untuk berorganisasi.
Hj. Agustin Basriani, SE.,MM
Pemberdayaan Komitmen ( Sharafat
Khan dalam Rokhman, 1997 )
O Lama bekerja / time
O Kepercayaan / trust
O Rasa percaya diri / confident
O Kredibilitas/credibility
O Pertanggungjawaban / accountability

Hj. Agustin Basriani, SE.,MM


Hj. Agustin Basriani, SE.,MM

Anda mungkin juga menyukai