Anda di halaman 1dari 68

Konsep Dasar Kepemimpinan

& Manajemen Keperawatan


FG 3
1. Alya Ishfahanie (1806203502)
2. Khadijah Atthahirah (1706038746)
3. Nur Azizah (1806140211)
4. Muhammad Ulil Amri (1806203490)
5. Rahma Adhalia (1806140256)
6. Tiara Yasmina Huda (1806140382)
OUTLINE

1. Konsep manajemen asuhan keperawatan dan perawat sebagai leader


2. Penerapan kepemimpinan dan manajemen pada setting pelayanan
keperawatan di ruang rawat RS
3. Metode penugasan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang
rawat
4. Peran dan tugas perawat dalam manajemen asuhan keperawatan
5. Proses timbang terima per-shift dan ronde keperawatan di ruang rawat
6. Dokumentasi dalam asuhan keperawatan di ruang rawat
7. Upaya peningkatan kualitas kepemimpinan dan manajemen
keperawatan agar sesuai dengan kualitas akreditasi secara
internasional/ JCI
Konsep Manajemen Asuhan
Keperawatan dan Perawat
Sebagai Leader
• Proses memimpin dan mengarahkan semua atau Sebagian organisasi,
seringkali bisnis melalui penyebaran dan manipulasi SDM (Marquis, B. L., &
Huston, C. J., 2017)

Pengertian • Perencanaan, pengorganisasian, penguasaan, koordinasi, dan pengendalian


pengerjaan sekelompok karyawan (Weiss dan Tappen, 2015)

Management • Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada
tingkat administrasi (Mugianti, 2016)
Proses mengorganisir sumber-sumber untuk mencapai

Kesimpulan
tujuan dimana arah dan tujuan yang yang akan dicapai
ditetapkan berdasarkan visi, misi, dan filosofi
organisasi
1. Scientific Management (1900 – 1930)
⮚ Pekerja yang diberi tugas yang dirancang dengan
baik dan insentif yang cukup untuk menyelesaikan
pekerjaan, pekerja akan lebih produktif.
⮚ Manajer perawat yang menggunakan prinsip
scientific management akan memberikan
Teori perhatian khusus pada jenis penilaian dan
perawatan yang dilakukan pada unit, peralatan
Management yang diperlukan untuk melakukan ini secara
efisien, dan strategi yang akan memfasilitasi
penyelesaian tugas-tugas ini secara efisien.
Biasanya, manajer perawat ini mencatat dengan
cermat jumlah pekerjaan yang diselesaikan dan
memberi penghargaan kepada mereka yang
paling berhasil.

(Weiss dan Tappen, 2015)


2. Human Relations Management (1930-1970)
• Teori X seorang manajer perlu menerapkan
aturan yang ketat, pengawasan, dan juga
ancaman (teguran, kenaikan gaji yang
ditahan, dan ancaman kehilangan pekerjaan)

Teori agar pekerja menjadi rajin serta teliti.


• Teori Y percaya bahwa pekerjaan itu sendiri
Management yang memotivasi, manager menyediakan
lingkungan yang mendukung agar
pekerjanya bekerja lebih keras. Teori Y
menekankan bimbingan daripada kontrol,
pengembangan daripada pengawasan ketat,
dan hadiah bukan hukuman.

(Weiss dan Tappen, 2015)


Management Functions (1925)

• Henri Fayol (1925) pertama


kali mengidentifikasi fungsi
manajemen dari perencanaan,
organisasi, komando,
koordinasi, dan kontrol.

(Marquis, B. L., & Huston, C. J., 2017)


Perbedaan Manager dan Leader

(Mugianti, 2016)
Manajemen
Keperawatan
suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan,
pengobatan, dan bantuan
terhadap para pasien
(Mugianti, 2016)
Tujuan Manajemen Keperawatan
1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan

2. Mencegah./mengatasi permasalahan

3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan


melibatkan seluruh komponen yang ada

4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf


perawatan bekerja lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja
yang sia-sia, mengurangi duplikasi tenaga dan upaya.
(Mugianti, 2016)
Hasil Akhir (Outcome) Manajemen
Keperawatan

Terselenggaranya pelayanan

Asuhan keperawatan yang berkulaitas

Pengembangan staf

Budaya riset bidang keperawatan


(Mugianti, 2016)
Lingkup Manajemen Keperawatan

Manajemen
Operasional/Layanan

Manajemen Asuhan
Keperawatan

(Mugianti, 2016)
Manajemen Operasional/Layanan
Perawat terdaftar RN
Direktur keperawatan, pimpinan
Atas/Tinggi perawatwakil presiden keperawatan

Supervisor, Manajer perawat,


Menengah kepala perawat

Pertama/Bawah Perawat primer, kepala tim,


perawat kasus, perawat
penanggung jawab

(Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., 2016)


Manajemen Asuhan Keperawatan
suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep-konsep
manajemen didalamnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, implementasi, pengendalian, dan evaluasi.

Menekankan pada penggunaan proses keperawatan dan hal


ini melekat pada diri seorang perawat

Setiap perawat dalam menjalankan tugasnya harus


menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tujuan
asuhan keperawatan pasien.
(Mugianti, 2016)
Perbedaan

• Manajemen Asuhan Keperawatan

• Manajemen Keperawatan Digunakan oleh perawat dalam

lebih menekankan pada bagaimana menyelesaikan masalah pasien, bisa


manajer keperawatan (secara structural)dikatakan bahwa perawat adalah manajer
mengatur anggota staf keperawatan danasuhan keperawatan.
sumber daya yang lain untuk
menyelesaikan tugas.

(Mugianti, 2016)
Keterampilan dan Kompetensi Perawat sebagai Manager
(Pengelola Asuhan)

Berpikir kritis

Berkomunikasi

Mengelola sumber daya

Meningkatkan performa/kinerja karyawan

Membina dan mengelola tim

(Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G., 2016)


Peran Perawat Ners sebagai Leader
▪ Membimbing team dan menilai keefektifan perawatan.

▪ Menerapkan evidence-based practice dan memastikan sumber daya penelitian tersedia untuk
staf.

▪ Menjamin keseuaian antara tujuan organisasi dan asuhan keperawatan yang digunakan.

▪ Bertanggung tanggung jawab dalam pengendalian biaya yang berdampak pada keselamatan
pasien, sehingga dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk menjamin setidaknya standar
perawatan minimum

(Marquis & Huston, 2012)


Penerapan Kepemimpinan dan
Manajemen
Pada Setting Pelayanan Keperawatan
di Ruang Rawat RS
Organisasi Rumah Sakit
Kepala Rumash Sakit atau Direktur Rumah Sakit

Unsur Pelayanan Medis

Unsur Pelayanan Keperawatan

Unsur penunjang medis

Unsur administrasi umum dan keuangan

Komite medis

Satuan Pemeriksaan internal

PP No 77 tahun 2015
Unsur Keperawatan (PP No 77 tahun 2015)

Bertanggung jawab kepada Kepala RS atau Direktur RS

Unsur keperawatan terdiri dari:

1. Direktur 2. Wakil Direktur 3. Kepala bidang 4. Manajer

Unsur keperawatan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana pemberian pelayanan keperawatan;


b. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan; c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan
keselamatan pasien di bidang keperawatan; dan d. pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan
Perencanaan Menentukan filosofi, sasaran/ goal, tujuan/
objektif, kebijakan, prosedur, aturan, perencanaan
jangka panjang (strategik), dan pendek
(operasional), rencana tindakan (PoA)
Konsep
Manajemen Pengorganisasian Membentuk struktur, metode penugasan, dan
pengelompokkan aktivitas

Dalam Setting Ketenagaan Rekrutmen, wawancara, penempatan, orientasi


staf

Pelayanan Pembuatan jadwal dinas, pengembangan staf,


team building

Pengarahan Motivasi, manajemen konflik, delegasi,


komunikasi, fasilitasi kolaborasi
Pengendalian Evaluasi kinerja (performance appraisal,
pengendalian mutu, pengendalian etik dan legal,
pengendalian profesi
Metode Tradisonal Penugasan
Dalam Manajemen Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat
Tujuan Penugasan Manajemen ASKEP

Membuat perubahan dalam desain


Memilih perawatan pasien yang
kerja untuk memfasilitasi pencapaian
sesuai kebutuhan
tujuan organisasi

Menggunakan literatur ilmiah dan


penelitian terkini untuk menganalisis Memfasilitasi koordinasi dan
perubahan dalam model pemberian komunikasi dengan departemen lain
asuhan keperawatan

Mengatur waktu dan biaya seefektif


mungkin
Perawatan Pasien Total

Perawat bertanggungjawab Disebut juga sebagai Perawatan ini masih banyak


secara penuh memenuhi metode penugasan kasus, digunakan oleh RS atau
kebutuhan pasien yang karena pasien ditetapkan pelayanan keperawatan di
dirawatnya sebagai kasus rumah

Merawat pasien dengan


Perawat dapat mengubah
sederhana secara langsung
Otonomi dan rejimen perawatan. Ex: jika
dan tidak memerlukan
tanggungjawab perawat ada 3 shift, pasien dapat
perencanaan yang
sangta tinggi menerima 3 perawatan
dibutuhkan pada metode
yang berbeda
lain
Kelemahan Perawatan Pasien Total

• Perlu tenaga perawat yang banyak dan memiliki kemampuan kompetensi


yang tinggi dan setara (RN)
• Jika metode perawatan pasien total ditangani oleh perawat vokasional,
maka mengakibatkan perawatan yang tidak aman
Keperawatan Fungsional

• Pengorganisasian tugas keperawatan


yang didasarkan kepada pembagian
tugas menurut jenis pekerjaan yang
dilakukan
• Perawat lebih terampil untuk tugas dan
pekerjaan tertentu
• Tidak membutuhkan tenaga ahli yang
banyak, karena dapat diganti dengan
tenaga yang kurang
• Memudahkan kepala ruangan untuk
mengawasi staf atau peserta didik yang
praktek untuk keterampilan tertentu.
Kelemahan Keperawatan Fungsional

• Pelayanan keperawatan terbagi-bagi sehingga tidak tercapainya perawatan


yang holistik
• Apabila pekerjaan selesai cenderung perawat meninggalkan klien dan
melaksanakan pekerjaan non keperawatan
• Kepuasan kerja secara keseluruhan sulit dicapai
• Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai ketrampilan saja.
Keperawatan Tim

Perawatan yang dilakukan oleh sekelompok perawat untuk sekelompok pasien dan
dipimpin oleh ketua tim yang ahli pada bidangnya

Ketua tim memiliki tanggungjawab untuk mengarahkan anggotanya sebelum


perawatan berlangsung dan menerima semua laporan kemajuan pelayanan
keperawatan pasien

Ketua tim membantu anggota tim dalam setiap tugasnya jika ada permasalahan
Keuntungan dan Kelemahan Keperawatan Tim
Keuntungan Kelemahan
• Memberikan pelayanan keperawatan yang • Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada
holistik dan komprehensif situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-
• Pencapaian proses keperawatan sangat buru, sehingga dapat mengakibatkan
komunikasi dan koordinasi antar anggota tim
dirasakan
terganggu sehingga kelancaran tugas
• Permasalahan yang terjadi dapat terhambat
diselesaikan dengan rapat tim
• Perawat yang kurang berpengalaman dapat
• Dapat menyatukan kemampuan anggota berlindung di bawah perawat yang
tim yang berbeda-beda secara aman dan berpengalaman
efektif
Keperawatan Modular

Merupakan gabungan dari


perawatan tim & fungsional
Terdiri dari pasangan perawat sekitar
2-3 orang dengan salah satunya RN
Unit perawatan pasien dibagi ke dalam modul dan
penugasan didasarkan sesuai dengan semua kondisi
Anggota tim akan bekerja lebih baik karena tim
yang kecil membutuhkan sedikit komunikasi
Memberikan anggota lebih baik untuk
memberikan perawatan langsung kepada pasien
Keperawatan Primer

Menciptakan kesempatan
Perawat professional
Melakukan ASKEP untuk memberikan asuhan
bertanggung jawab dan
pengkajian-evaluasi dari keperawatan yang
gugat terhadap pasien yang
pasien masuk RS hingga komprehensif, dimana
ditanganinya selama 24
pulang asuhan keperawatan
jam/hari
berorientasi kepada pasien

Tugas Perawat primer (RN):


Tugas perawat asosiet:
Pengkajian dan menyusun
melaksanakan rencana
rencana asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan pasien
Kelebihan dan Kelemahan Keperawatan Primer
Kelebihan Kelemahan

Motivasi dan tanggung jawab perawat Ruangan tidak memerlukan bahwa semua
meningkat sehingga kualitas otonomi perawat pelaksana harus perawat profesional
meningkat
Menjamin komprehensifnya asuhan Memerlukan biaya cukup besar
keperawatan
Hubungan perawat-pasien meningkat

Citra buruk perawat sebagai “asisten dokter”


tersingkirkan
Terbangunnya kolaborasi yang kuat

Terciptanya profesionalisme keperawatan


Manajemen Kasus
Dicanangkan oleh Case Management Society of America (CMSA)

Perawat memfasilitasi pasien secara individu untuk mendapatkan


pelayanan Kesehatan yang paling hemat dan komunitas Kesehatan yang
dibutuhkan pasien

Membantu pasien mempelajari regimen pengobatan dan rencana


perawatan mereka

Manajemen kasus sering digunakan sebagai rujukan pasien rawat inap,


namun saat ini sudah tersedia untuk pasien rawat jalan

Manajer kasus sebaiknya dipegang oleh perawat RN advance


Peran dan Tugas Perawat
Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Ketenagaan (staffing)

4. Pengarahan (Directing)

5. Pengawasan (Controlling)

(Marquis & Huston, 2017)


Leadership Roles :
Perencanaan (Planning)
1. Menerjemahkan pengetahuan tentang perubahan paradigma kontemporer dan tren yang berdampak pada pelayana
kesehatan, visi dan wawasan yang mendorong pencapaian tujuan
2. Menilai lingkungan internal dan eksternal organisasi dalam memperkirakan dan mengidentifikasi faktor pendukung d
hambatan untuk perencanaan strategis
3. Menunjukkan pemikiran visioner, inovatif, dan kreatif dalam perencanaan organisasi dan unit, yang menginspirasi
perencanaan proaktif daripada reaktif
4. Mempengaruhi dan menginspirasi anggota kelompok untuk terlibat aktif dalam perencanaan jangka pendek dan jang
panjang
5. Secara berkala melengkapi klarifikasi nilai untuk meningkatkan kesadaran diri
6. Aktif mendengarkan dan memberikan umpan balik
7. Mengkomunikasikan dan menjelaskan tujuan dan nilai organisasi kepada tim kerja
8. Mendorong tim untuk terlibat dalam pembentukan kebijakan, termasuk mengembangkan, melaksanakan, dan menin
nilai, tujuan, sasaran, kebijakan, prosedur, dan aturan
9. Menerima ide-ide baru
10. Sebagai role model dalam metode perencanaan proaktif
Perencanaan (Planning)
Management functions :
1. Memiliki pengetahuan tentang hukum, politik, ekonomi, dan factor sosial yang mempengaruhi
perencanaan perawatan kesehatan
2. Menunjukkan pengetahuan dan menggunakan teknik yang sesuai baik dalam perencanaan personal
maupun organisasi
3. Memberikan kesempatan kepada rekan kerja untuk berpartisipasi dalam perencanaan organisasi
4. Mengkoordinasikan perencanaan tingkat unit agar sejalan dengan tujuan organisasi
5. Secara berkala menilai kendala unit dan aset untuk menentukan sumber daya yang tersedia untuk
perencanaan
6. Mengembangkan dan mengartikulasikan filosofi yang sejalan dengan filosofi organisasi
7. Mengembangkan dan mengartikulasikan tujuan dan sasaran unit yang mencerminkan filosofi unit
8. Mengembangkan dan mengartikulasikan kebijakan, prosedur, dan aturan
9. Secara berkala meninjau filosofi unit, tujuan, kebijakan, prosedur, dan aturan dan merevisinya untuk
memenuhi kebutuhan perubahan
10.Secara aktif berpartisipasi dalam perencanaan organisasi, mendefinisikan, dan mengoperasionalkan
rencana di tingkat unit
Pengorganisasian (Organizing)
Leadership Roles :
1. Mengevaluasi struktur organisasi Management functions :
1. Memiliki pengetahuan tentang struktur internal
2. Mendorong dan membimbing staff untuk organisasi, dan tanggung jawab dalam struktur
mengikuti peraturan yang berlaku itu
2. Memfasilitasi struktur kelompok formal yang
3. Mendukung staf dalam posisi penasihat konstruktif
4. Menjaga akuntabilitas dan tanggung jawab 3. Memberi staf bagan organisasi yang akurat dan
membantu interpretasi
5. Membantu staf untuk melihat bagaimana peran 4. Memperjelas unity of command bila ada
mereka dan melengkapi misi organisasi, visi, dan kebingungan
tujuan 5. Mendengarkan keluhan staf dan memberikan
penyelesaian
6. Memfasilitasi struktur kelompok 6. Menetapkan rentang kendali yang sesuai
7. Menumbuhkan budaya organisasi yang positif 7. Menciptakan budaya organisasi yang konstruktif
dan iklim organisasi yang positif
antara kelompok kerja dan subkultur yang
8. Menyusun tujuan organisasi
memfasilitasi nilai dan tujuan bersama
8. Mempromosikan pengambilan keputusan
partisipatif dan pemerintahan bersama untuk
memberdayakan staf
Ketenagaan (Staffing)
Leadership Roles :
1. Memiliki pengetahuan tentang variabel kepegawaian saat ini dan yang lalu
2. Mengidentifikasi dan merekrut orang-orang berbakat ke organisasi
3. Mendorong dan mencari keragaman dalam susunan staf
4. Memperhatikan bias pribadi selama proses pre-employment
5. Mencari kecocokan terbaik antara potensi karyawan dan kebutuhan staf organisasi
6. Meninjau program induksi dan orientasi secara berkala untuk memastikan memenuhi
kebutuhan unit
7. Memastikan bahwa setiap karyawan baru memahami kebijakan organisasi yang sesuai
8. Berusaha untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan kepuasan pekerja
9. Mempromosikan perekrutan berdasarkan kriteria yang diutamakan daripada kriteria
minimum
Ketenagaan (Staffing)
Management Functions :
1. Merencanakan kebutuhan staf di masa depan perlu dilakukan secara proaktif untuk memastikan tenaga
kerja yang terampil memadai untuk memenuhi tujuan organisasi
2. Berbagi tanggung jawab untuk perekrutan staf dengan organisasi perekrut
3. Merencanakan dan menyusun kegiatan wawancara yang sesuai
4. Menggunakan teknik yang meningkatkan validitas dan reliabilitas proses wawancara
5. Menerapkan pengetahuan tentang persyaratan wawancara dan seleksi untuk memastikan bahwa
organisasi adil dalam praktik perekrutannya
6. Mengembangkan kriteria yang ditetapkan untuk tujuan seleksi pekerjaan
7. Menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan organisasi dan kekuatan staf untuk membuat keputusan
penempatan
8. Memberikan informasi di buku pegangan karyawan dan memberikan masukan untuk revisi buku
pegangan
9. Berpartisipasi aktif dalam orientasi karyawan
Pengarahan (Directing)
Leadership Roles :
1. Mengakui setiap pekerja sebagai individu unik yang dimotivasi oleh berbagai hal
2. Mengidentifikasi sistem nilai individu dan kolektif dari unit dan menerapkan sistem penghargaan dan
konsisten dengan nilai-nilai tersebut
3. Mendorong keterlibatan karyawan dan komitmen terhadap tujuan organisasi
4. Mendengarkan dengan seksama nilai-nilai dan sikap kerja individu dan kolektif untuk mengidentifikasi
kebutuhan yang belum terpenuhi untuk menghindari ketidakpuasan
5. Mendorong pekerja untuk "mengembangkan" diri mereka sendiri dalam upaya untuk mempromosikan
pertumbuhan diri dan aktualisasi diri
6. Mempromosikan citra pemberdayaan diri yang positif
7. Mendorong pendampingan, sponsorship, dan pembinaan staf
8. Menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong perkembangan staf
9. Bersikap autentik dalam memberikan pujian dan dukungan
10.Mengembangkan filosofi unit yang mengakui nilai unik setiap karyawan dan mempromosikan
penghargaan
Pengarahan (Directing)
Management Function :
1. Menggunakan otoritas yang sah untuk menyediakan sistem penghargaan formal
2. Menggunakan umpan balik positif untuk menghargai individu
3. Mengembangkan tujuan unit yang mengintegrasikan kebutuhan organisasi dan staf
4. Menjaga lingkungan unit untuk menghilangkan atau mengurangi ketidakpuasan pekerjaan
5. Mempromosikan lingkungan yang berfokus pada motivasi staf
6. Menciptakan ketegangan yang diperlukan untuk menjaga produktivitas sekaligus mendorong kepuasan
kerja
7. Mengkomunikasikan harapan kepada tim/staf dengan jelas
8. Menunjukkan dan mengomunikasikan rasa hormat yang tulus, perhatian, kepercayaan, dan rasa memiliki
9. Memberikan tugas kerja yang sesuai dengan kemampuan staf dan kinerja masa lalu untuk menumbuhkan
rasa kemampuan
10.Mengidentifikasi pencapaian, afiliasi, dan mengembangkan strategi motivasi untuk memenuhi tujuan
Pengawasan (Controlling)
Leadership Roles :
1. Mendorong tim/staf untuk terlibat aktif dalam proses kendali mutu
2. Mengkomunikasikan standar perawatan yang diharapkan kepada tim dengan jelas
3. Mendorong penetapan standar tinggi untuk memaksimalkan kualitas
4. Merangkul dan memperjuangkan peningkatan kualitas sebagai proses yang berkelanjutan
5. Menggunakan kontrol sebagai metode untuk menentukan mengapa tujuan tidak tercapai
6. Aktif dalam mengkomunikasikan temuan pengendalian mutu dan implikasinya kepada profesional kesehatan lainnya
7. Bertindak sebagai panutan bagi staf dalam menerima tanggung jawab dan akuntabilitas atas tindakan keperawatan
8. Menggunakan standar profesional dan kode etik yang ditetapkan sebagai panduan untuk keunggulan praktik
9. Membedakan antara standar klinis dan standar pemanfaatan sumber daya, memastikan bahwa pasien menerima
perawatan berkualitas
10.Mendukung / secara aktif berpartisipasi dalam upaya penelitian untuk mengidentifikasi dan mengukur hasil perawatan
pasien
11.Menciptakan budaya kerja yang tidak menekankan menyalahkan individu atau tim atas kesalahan, namun berfokus pada
mengatasi faktor-factor penyebab
12.Menetapkan tolok ukur yang mencerminkan kinerja terbaik organisasi dan yang mendorong peningkatan kualitas
13.Mengupayakan transparansi
Pengawasan (Controlling)
Management Functions :
1. Menetapkan standar perawatan yang jelas dan terukur dan menentukan metode yang paling tepat, serta
mengukur apakah standar tersebut telah dipenuhi
2. Memilih dan menggunakan proses, hasil, dan audit struktur dengan tepat sebagai alat kendali mutu
3. Mengumpulkan dan mengakses sumber informasi yang sesuai dalam pengumpulan data untuk kegiatan
pengendalian kualitas
4. Menentukan perbedaan antara perawatan yang diberikan dengan standar organisasi dan menggunakan
root cause analysis (RCA) untuk menentukan mengapa standar tidak terpenuhi.
5. Menggunakan temuan kendali mutu dalam menentukan bidang yang dibutuhkan untuk pendidikan atau
pembinaan staf
6. Mengikuti perkembangan pemerintah, badan akreditasi, dan peraturan perizinan yang mempengaruhi
quality control
7. Menilai secara berkala unit atau lingkungan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan
kesalahan yang ada
8. Membangun lingkungan di mana bukti penelitian dan pedoman klinis mendasari pembuatan keputusan
dan perawatan pasien
Proses Timbang Terima Per-Shift dan Ronde
Keperawatan
PENGERTIAN TIMBANG TERIMA

● Merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima


sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien
● LANGKAH-LANGKAH OPERAN
✓ Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
✓ Petugas Shift yang akan mengoperkan mempersiapkan hal-hal yang
akan disampaikan.
✓ Perawat primer atau ketua tim menyampaikan kepada penanggung
jawab shift yang selanjutnya.
✓ Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas & tidak
terburu-buru.
✓ Perawat primer atau ketua tim & anggota kedua shift observasi
langsung kondisi klien.
PELAKSANAAN PROSEDUR OPERAN

1. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift.


2. Dari Nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah & yang belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
3. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
perawat jaga berikutnya.
PELAKSANAAN PROSEDUR OPERAN
1. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan :
a. Identitas pasien & diagnosa medis
b. Masalah keperawatan yang muncul
c. Tindakan keperawatan yang sudah dan yang belum
d. Intervensi kolaboratif dan dependensi
e. Rencana umum & persiapan lain.
2. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan.
3. Penyampaian pada operan secara singkat & jelas.
4. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi
khusus.
5. Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh Perawat primer.
PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN

Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk


mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh
perawat, dengan melibatkan klien untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang
dilakukan oleh kepala tim (KATIM), kepala ruangan, PA, serta
melibatkan seluruh anggota tim .
Dokumentasi Dalam Asuhan
Keperawatan di Ruang Rawat
Upaya Peningkatan Kualitas
Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan Berdasarkan Standar Quality
Improvement & Patient Safety JCI
Quality Improvement & Patient Safety

● Perawat adalah garis depan pertahanan dalam hal mencegah kesalahan dan
mempromosikan keselamatan pasien (Joint Commision International, 2020).
● Seluruh tenaga kesehatan diharapkan mampu melakukan perbaikan nyata yang
dapat membantu pasien dengan menerapkan standar QPS dalam pekerjaan sehari-
hari.
● Dengan cara ini, semua pemberi pelayanan kesehatan akan memahami bagaimana
proses klinis dan manajerial dapat lebih efisien, bagaimana mengelolanya dengan
bijak dan efisien, serta mengurangi risiko fisik di rumah sakit
QPS Standar 1
Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas
Dibimbing Oleh Individu Yang Berkualitas

QPS.1 Mereka yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengelola rumah sakit berpartisipasi
dalam perencanaan dan pengukuran program peningkatan kualitas dan keselamatan pasien.
● QPS.1.1 Pimpinan rumah sakit bekerja sama untuk melaksanakan program peningkatan
kualitas dan keselamatan pasien.
● QPS.1.2 Pemimpin memprioritaskan proses mana yang harus diukur dan peningkatan dan
aktivitas keselamatan pasien mana yang harus dilakukan.
● QPS.1.3 Pemimpin memberikan dukungan teknologi dan lainnya untuk peningkatan kualitas
dan program keselamatan pasien.
● QPS.1.4 Peningkatan kualitas dan informasi keselamatan pasien dikomunikasikan kepada
staf.
● QPS.1.5 Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam program.
QPS Standar 2
Pemilihan dan Pengukuran
Didukung oleh Staf Program Peningkatan Kualitas

Desain Proses Klinis dan Manajerial

QPS. 2 Merancang sistem dan proses baru dan yang dimodifikasi sesuai dengan prinsip
peningkatan kualitas.

QPS. 2.1 Panduan praktik klinis, jalur klinis, dan / atau protokol klinis digunakan untuk
memandu perawatan klinis
QPS Standar 3
Pengumpulan Data Untuk Pengukuran Kualitas

QPS.3 Pimpinan mengidentifikasi langkah-langkah utama dalam struktur, proses, dan


hasil yang akan digunakan dalam peningkatan kualitas dan rencana keselamatan pasien.
● QPS.3.1 Pimpinan mengidentifikasi langkah-langkah kunci untuk setiap struktur,
proses, dan hasil klinis rumah sakit.
● QPS.3.2 Pemimpin mengidentifikasi langkah-langkah kunci untuk setiap struktur
manajerial, proses, dan hasil organisasi.
● QPS.3.3 Pimpinan mengidentifikasi langkah-langkah kunci untuk setiap Tujuan
Keselamatan Pasien Internasional.
QPS Standar 4
Analisis Data Terukur

QPS.4 Individu dengan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai


mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematis dalam organisasi.
● QPS.4.1 Frekuensi analisis data sesuai dengan proses yang dipelajari dan memenuhi
persyaratan organisasi.
● QPS.4.2 Proses analisis mencakup perbandingan secara internal, dengan organisasi
lain jika tersedia, dan dengan standar ilmiah dan praktik yang diinginkan.
QPS Standar 5-8
Analisis dan Validasi Data Terukur

Analisis dan Validasi


● QPS.5 Organisasi menggunakan proses internal untuk memvalidasi data.
QPS.5.1 Ketika organisasi mempublikasikan data atau memposting data di
situs web publik, pimpinan organisasi memastikan keandalan data.
● QPS.6 Rumah sakit menggunakan proses yang ditentukan untuk mengidentifikasi
dan mengelola peristiwa sentinel.
● QPS.7 Data dianalisis jika terdapat tren dan variasi yang tidak diinginkan dari data.
● QPS.8 Rumah sakit menggunakan proses yang ditentukan untuk identifikasi dan
analisis kejadian nyaris meninggal.
QPS Standar 9-11
Perbaikan

● QPS.9 Peningkatan kualitas dan keamanan dicapai dan dipertahankan.


● QPS.10 Peningkatan dan aktivitas keselamatan dilakukan untuk area prioritas yang
diidentifikasi oleh pemimpin rumah sakit.
● QPS.11 Program manajemen risiko yang berkelanjutan digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengurangi kejadian buruk yang tidak terduga dan risiko
keselamatan lainnya bagi pasien dan staf.
Daftar Pustaka

● Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, and Practice (Tenth Edition). New York: Pearson Education, Inc.
● Joint Commission International. (2017). Joint Commission International accreditation standards for
hospitals including standards for academic medical center hospitals. Oak Brook: Joint Commission
Internationals.
● Marquis, Bessie L., Huston, Carol J., and Propst, Joan. (2017). Leadership roles and management
functions in nursing : theory and application (9thed). Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
● Mugianti, S. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan
● Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2013). Fundamental Keperawatan. Edisi ke-7. Terj. dr. Adriana
Ferderika. Jakarta: Salemba Medika.
● Weiss, S.A & Tappen, R.M. (2015). Essentials of Nursing Leadership and Management. 6th edition.
United States of America: F.A Davis Company

Anda mungkin juga menyukai