Anda di halaman 1dari 21

KASUS 3

AMENOREA
Kelompok 4

Destiana Dirgantari 112170018


Dimas Nur Wibiksono 112170023
Dudy Humaedi 112170024
Gerry Ariant 112170036
Gilang Rahmi P 112170037
Innes Andhika P 112170042
Intan Rensiska 112170043
Syarafina Nadila 112170067
KASUS 3
AMENOREA
Seorang perempuan berusia 22 datang ke praktek
dokter umum dengan keluhan amenorea sejak 2 bulan
yang lalu. Ia merasakan nyeri pada perut bagian bawah
dan menurutnya hal ini biasa terjadi menjelang
menstruasi, tetapi dalam dua bulan ini ia hanya
merasakan nyeri dan tidak mengalami menstruasi. Ia
menjadi sangat emosional karena ia sudah terlambat
menyelesaikan skripsinya dan ditambah khawatir kondisi
kesehatannya. Dokter mengatakan raksinya terlalu
berlebihan dan ia tidak perlu khawatir karena tidak ada
apa-apa.
STEP 1

1. Amenorea : Tidak terjadi menstruasi pada masa


subur wanita
2. Menstruasi : Proses perdarahan periodik yang
dilanjutkan dengan peluruhan dinding endometrium
STEP 2
1. Apa penyebab amenorea?
2. Macam-macam amenorea?
3. Bagaimana siklus menstruasi?
4. Bagaimana makroskopis dan mikroskopis genitalia
wanita?
5. Pengaturan hormonal?
6. Bagaimana proses oogenesis?
7. Bagaimana hubungan nyeri dengan menstruasi?
8. Bagaimana gejala amenorea?
9. Kelainan fungsi ovarium?
STEP 3
1. a. Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
 Pubertas terlambat

 Kegagalan dari fungsi indung telur

 Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim


dan vagina)
 Gangguan pada susunan saraf pusat

 Hymen imperforata yang menyebabkan sumbatan


keluarnya darah menstruasi dapat dipikirkan apabila
wanita memiliki rahim dan vagina normal.
b. Penyebab amenore sekunder:

 Penurunan berat badan yang drastis


 Olah raga yang berlebihan

 Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme

 Mengkonsumsi hormon tambahan

 Obesitas

 Stres emosional

 Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan


sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
 Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil
KB, fenotiazid)
 Prosedur dilatasi dan kuretase

 Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta)


dan sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan
rahim akibat infeksi atau pembedahan).
2. Macam-macam amenorea

 Fisiologis: sedang menyusui/ kehamilan


 Patologis: gangguan genetik, anatomi, dan endokrin

 Amenore primer: tidak terjadi menstruasi sampai umur


16 tahun atau 2 tahun setelah tanda-tanda alat kelamin
sekunder berkembang penuh
 Amenore sekunder: berhentinya menstruasi pada
perempuan yang pernah mengalmi menstruasi
sebelumnya
3. Siklus Menstruasi
4. MAKROSKOPIS GENITALIA WANITA
 Interna : Ovarium, tuba uterina, uterus, vagina
 Eksterna : Mons pubis, labia mayor, labia minor,
vestibulum vagina, clitoris, bulbus vestibuli

 Vaskularisasi : a. Ovarica, v. Ovarica dextra, v. Ovarica


sinistra
 Inervasi : plexus hypogastricus
MIKROSKOPIS GENITALIA WANITA
Mesovarium
Fundus of
Oviduct uterus Ovarian Ampulla
Isthmus of ligament
oviduct

Myometrium
Fimbriae
Endometrium
Infundibulum Cervical canal
External cervical os Broad ligament

Ovary (cross section)


Vagina

External vaginal os
5. PENGATURAN HORMONAL
6. PROSES OOGENESIS
7. Bagaimana hubungan nyeri dengan menstruasi

 Penyebab nyeri : meluruhnya endometrium, kontraksi


myometrium

8. Bagaimana gejala amenorea


 Sakit kepala

 Pusing

 Nyeri pinggang

 Meriang

 Sakit terus menerus

 Mual dan muntah


9. Kelainan fungsi ovarium
 Ovarium polikistik

 Gangguan hormonal

 Kista

 Disgenesis gonadal

 Metrorargial
STEP 4
STEP 5
1. Hubungan tubektomi dengan menstruasi?
2. Pengaturan hormonal pada wanita?

STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
1. Hubungan tubektomi dengan menstruasi

Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang


pada pria disebut vasektomi dan pada wanita disebut
tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut
tubektomi ialah suatu pembedahan dengan cara mini
laparatomi (minilap) yaitu tindakan pada tuba fallopii
wanita melalui irisan kecil di dinding perut ± 2-3 cm yang
dapat mengakibatkan wanita tersebut tidak dapat hamil.
Meskipun seorang wanita telah melakukan tubektomi, dia
masih bisa melakukan menstruasi dikarenakan siklus
menstruasi adalah siklus hormonal, jadi tubektomi tidak
akan mempengaruhi siklus menstruasi.
2. Pengaturan sekresi hormon selama siklus menstruasi
DAFTAR PUSTAKA

Agamemnon Despopoulos, M.D..2003. Color Atlas of Physiology 5th edition.


New York: Thieme
 
Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:EGC
 
Handojo, Yurita. 2000. Atlas Berwarna dan Text Fisiologi. Edisi 4. Jakarta:
Hipokrates
 
Snell, Richard. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran edisi 6. EGC:
Jakarta
 
Lauralee Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC
 
Rizzo,Donald C. 2001. Delmar’s Fundamentals of Anatomy And Physiology.
USA: Delmar

Anda mungkin juga menyukai