Manusia sebagai kenyataan faktual terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu
komposisi yang menunjukkan keberadaannya. Untuk mengetahui jiwa mana yang potensial
untuk berpikir dan menerima berbagai ilmu, Al-Ghazali menganalisisnya melalui
konsepsinya tentang manusia.
Sebagai seorang yang banyak mengkaji manusia, Al-Ghazali cukup arif dalam memahami
manusia. Menurutnya, manusia yang diciptakan Allah terdiri dari dua unsur yang berbeda,
yaitu jasmani (jism) dan jiwa (nafs). Jism merupakan tampat tinggalnya jiwa. Ia merupakan
unsur manusia, yang bersifat kasat mata, membutuhkan makanan untuk pertumbuhannya
dan mengalami kematian, kerusakan dan akhirnya menyatu dengan tanah.
Eksistensi Manusia Perspektif Pendidikan Islam
• Eksistensi manusia dalam perspektif Al-Quran • Manusia sejak saat penciptaannya telah dibekali
merupakan perpaduan antara unsur jasmani oleh Allah berupa akal dan pikiran yang kemudian
(materi) dan unsur rohani(immateri), yaitu membedakan manusia dari makhluk yang
perpaduan antara badan (sebagai unsur materi), lain.Karena hal tersebutlah manusia dianggap
akal dan ruh (sebagai unsur immateri). Unsur- sebagai makhluk yang istimewa dan mulia
unsur tersebut tidak bisa dipisahkan dalam diri sehingga diangkat menjadi khalifah dimuka bumi.
manusia antara satu dan yang lainnya. • Kemampuan manusia untuk mengetahui sesuatu
hal dikarenakan oleh adanya akal. Dalam konteks
al qur’an akal juga disebut hati. Akal dalam
pengertian yang sederhana adalah alat untuk
berfikir.
Eksistensi Penciptaan Manusia
Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT.
• Vertical (aspek ritual)
• Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).
Tanggung Jawab kepada Allah adalah tanggung Ibadah yang dilakukan oleh manusia terhadap
jawab tertinggi dari eksistensi manusia yang Allah, mencakup ibadah dalam bentuk umum
beragama. Sebab tujuan utama dari beragama maupun khusus. dalam al-Qur’an dan Sunnah
adalah untuk mengabdi kepada Tuhan. Manusia Rasul, mencakup segala macam perbuatan,
yang memiliki nilai tanggung jawab yang kuat tindakan dan sikap manusia dalam hidup sehari-
kepada Tuhannya akan memberikan efek positif hari. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus
kepada bentuk tanggung jawab lainnya. Akan (mahdah) yaitu berbagai macam pengabdian
tetapi, Penyembahan manusia kepada Allah lebih kepada Allah yang bentuk dan cara
mencerminkan kebutuhan manusia terhadap melakukannya sesuai dengan ketentuan yang
terwujudnya sesuatu kehidupan dengan tatanan telah disyariatkan yang telah dicontohkan oleh
yang baik dan adil. Rasulullah SAW.
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dan dalam berbagai ayat al- Qur’an
dijelaskan tentang kesempurnaan penciptaan manusia tersebut. Kesempurnaan penciptaan manusia
itu kemudian semakin “disempurnakan” oleh Allah dengan mengangkat manusia sebagai khalifah di
muka bumi yang mengatur dan memanfaatkan alam. Allah juga melengkapi manusia dengan
berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebuTuhan hidup manusia itu sendiri.
Di antara potensi-potensi tersebut adalah potensi emosional, potensi fisikal. potensi akal dan potensi
spritual. Keseluruhan potensi manusia ini harus dikembangkan sesuai dengan fungsi dan tujuan
pemberiannya oleh Tuhan. Ada berbagai pandangan dan pendapat seputar pengembangan potensi
manusia, seperti pandangan filosofis, kronologis, fungsional dan sosial. Di samping memiliki
berbagai potensi manusia juga memiliki berbagai karakteristik atau ciri khas yang dapat
membedakannya dengan hewan yang merupakan wujud dari sifat hakikat manusia.