TENTANG
Oleh :
NIM : 2042620156
NIM : 2042620185
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya yang telah
diberikan, sehingga terselesaikan tepat waktu, proposal penelitian yang berjudul “Menangani
Pelanggan Kedai Cumel Nyam.”
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana kedai
makanan home made Cumel Nyam dalam penanganan pelanggan penggunaaan. Masa-masa
saat ini adalah masa-masa yang sulit karena pandemi Virus Korona yang melanda seluruh
dunia sehingga segala kegiatan harus berhenti dan para pekerja dirumahkan. Karena
dirumahkan, maka semua orang mencari alternatif agar bisa tetap berpenghasilan dengan
membuka beberapa kedai, dan membuka beberapa usaha sendiri untuk menambah
perekonomian mereka..
Penelitian ini mungkin tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak-pihak tertentu. Maka, saya
ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah membantu, diantaranya sebagai berikut :
1. Drs. Joni Dwi Pribadi, M.AB. selaku dosen pengampu mata kuliah MS.Word
2. Drs. Rulirianto, M.SI. selaku dosen mata kuliah Proyek Menangani Pelanggan
4. Kedua orangtua, sahabat, dan pihak-pihak yang membantu, mendukung lainnya yang
Diharapkan, laporan penelitian ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan dari si pembaca agar laporan ini bisa lebih baik lagi
kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Pelanggan................................................................................................................5
2.2 Pengertian Pelayanan................................................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Pelanggan................................................................................................................6
2.4 Pengertian Pelanggan................................................................................................................6
2.5 Sikap Melayani Pelanggan........................................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................12
METODE PENELITIAN..............................................................................................................12
3.1 Objek Penelitian......................................................................................................................12
3.2 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................................12
3.3 Pengelolaan Data.....................................................................................................................12
3.4 Penyajian Data.........................................................................................................................12
BAB IV…………………………………………………………………………………………………………………………………..…….13
BAB V………………………………………………………………………………………………………………………………………...17
5.2 Kesimpulan...……………………………………………………………………………….…………………………………...18
5.3 Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia Era Globalisasi sekarang ini sudah tidak dapat di pungkiri lagi bahwa
semakin kesini kemajuan perkembangan ekonomi-ekonomi rumah makan dan wisata
kuliner sangat membawa dampak tinggi bagi kehidupan manusia terutama dunia
usaha yang banyak saat ini.
Disamping itu banyak usaha-usaha yang bermunculan baik rumah makan kecil atapun
besar berdampak pada persaingan-persaingan yang sangat ketat antar rumah makan
baik sejenis maupun yang tidak sejenis. Dengan banyaknya rumah makan kecil
ataupun besar saat ini masyarakat dengan mudahnya bisa memenuhi dan mendapatkan
kebutuhan hidupnya. Semakin tinggi gaya hidup masyarakat sekarang ini,
menyebabkan banyak masyarakat yang pasif dalam memenuhi kebutuhannya.
Maksud dari kata pasif disini adalah mereka yang lebih suka membeli berbagai
macam kebutuhan secara instan dan mudah di dapat. Industri pengolahan bahan
makanan siap saji.
Sedangkan UMKM adalah usaha mikro kecil menengah yang merujuk pada usaha
ekonomi yang dimiki beberapa perorangan. Dengan banyaknya UMKM banyak dari
mereka yang kurang dalam pelayanan terhadap konsumen atau pelanggan. Padahal
pelayanan terhadap konsumen sendiri sangat penting dalam kelancaran bisnis mereka.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka
rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor- faktor apa sajakah
yang mempengaruhi keputusan konsumen berkunjung ke kedai Cumel Nyam di
Malang ?
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pelanggan
Pelanggan atau customer adalah individu atau kelompok yang terbiasa membeli
sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan mereka atas pertimbangan manfaat maupun
harga yang kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan melalui telepon, surat, dan
fasilitas lainnya untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari perusahaan (Greenberg,
2010).
Perusahaan yang membeli barang atau jasa dengan menghasilkan dalam ekonomi. Secara
spesifik kata ini sering kali diartikan sebagai orang yang terbiasa untuk membali barang pada
suatu toko tertentu. Dalam berbagai pendekatan pelanggan bisa di sebut sebagai client,
nasabah, dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan usaha seseorang penjual akan mendekati prospek. Prospek adalah relasi yang
sudah menjadi pelanggan atau belum. Kebutuhan pelanggan dapat didefinisikan sebagai
barang atau jasa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan pelanggan
dapat di definisikan sebagai barang atau jasa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Kebutuhan maupun pengharapan pelanggan dapat ditentukan melalui
wawancara,survei,perbincangan, penggalian data, atau metode-metode pengumpulan lainnya
(Blithe, jim 2008)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah orang yang menjadi pusat perhatian
perushaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan harus menjaga kepercayaannya
agar tidak dapat merugikan perusahaan yang dapat merusak serta menjatuhkan reputasi
perusahaan itu sendiri.
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan
kepada masyaraat, yang bersifat tidak terwujud dan tidak dapat dimiliki. Berkaitan dengan
pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu pelayanan dan melayani. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa pelayanan adalah usaha melayani
kebutuhan orang lain, sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan apa yang
diperlukan seseorang.
Pelayanan juga memiliki karakterisrik dimana yang harus dimiliki oleh petugas atau
karyawan dalam beberapa perusahaan, kedai, dan lain sebagainya. Dalam melakukan
pelayanan kepada konsumen atau client tidak boleh melakukan perbuatan tercela, memegang
teguh amanah, menjaga nama baik perusahaan, mempunyai rasa tanggung jawab moral, sabar
tetapi tegas dalam menghadapi permasalahan, tidak egois disiplin dan tidak berkelakuan
kasar.
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan atau kedai untuk memenuhi suatu
standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada perfoma kita atau perusahaan
manajemen (Nasition, 2004:101) yang memberikan beberapa definisi seperti :
1. Pelanggan adalah orang yang tidak bergantung pada kita, tetapi kita yang bergantung
padanya.
2. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya
3. Tidak ada seorangpun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan
4. Pelanggan adalah seorang yang teramat penting yang harus di hapuskan asution
(2004:102) pada dasarnya, dikenal ada 3 jenis golongan dalam sistem kualitas
modern, yaitu :
1. Pelanggan internal : orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki
pengaruh pada performasi pekerjaan
2. Pelanggan antara : mereka yang bertindak atau berperan sebagai
perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk
3. Pelanggan eksternal : pembeli atau pemakai akhir produk, yang sering
disebut dengan pelanggan nyata. Pelanggan eksternal merupakan orang yang
membayar untuk menggunakan produk yang di hasilkan.
2.4 Pengertian Pelanggan
Pelanggan atau langganan merujuk pada individu atau rumah tangga, perusahaan yang
membeli barang atau jasa yang dihasilkan dalam ekonomi. Secara spesifik, kata ini sering
pula diartikan sebagai seseorang yang terbiasa untuk membeli barang pada suatu toko
tertentu. Dalam berbagai pendekatan, tergantung dari sifat dari industri atau budaya,
pelanggan bisa disebut sebagai klien, nasabah, pasien. Maknanya adalah pihak ketiga di luar
sistem perusahaan yang karena sebab tertentu, membeli barang atau jasa perusahaan.
Dalam kegiatan usaha, seorang pemasar atau penjual, mendekati prospek. Prospek dipahami
sebagai relasi bisnis yang membangun hubungan dengan perusahaan. Prospek adalah relasi
yang bisa sudah menjadi pelanggan ataupun belum. Dalam pengertian yang lebih luas, relasi
bisnis menyangkut hubungan bisnis dengan semua pihak ketiga di luar perusahaan. Termasuk
dalam kriteria ini: penyedia/vendor, bank, atau pihak lainnya.
Kebutuhan pelanggan dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa yang dibutuhkannya untuk
mencapai tujuan tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda tingkatannya dan
pengharapan pelanggan biasanya dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, iklan, pemasaran, serta
bentuk komunikasi lain, baik dari pemasok maupun sumber-sumber lainnya.
Kebutuhan maupun pengharapan pelanggan dapat ditentukan melalui wawancara, survei,
perbincangan, penggalian data, atau metode-metode pengumpulan informasi lainnya.
Pelanggan mungkin tak memiliki pemahaman jelas mengenai kebutuhannya. Bantuan untuk
menentukan kebutuhan dapat menjadi suatu layanan yang berharga bagi pelanggan. Pada
proses ini, pengharapan dapat diatur atau disesuaikan dengan kemampuan produk atau jasa
tertentu.
Pelanggan Menurut Para Ahli
Menurut Lupiyoadi (2001:134)
Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat
yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan
suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut.
Menurut Gasperz dalam (Nasution, 2004:101)
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar
kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada performansi perusahaan dan
manajemen perusahaan
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik pelanggan, terdiri atas:
a) Pelanggan pemula, Jenis Pelanggan pemula cirinya adalah pelanggan yang datang
banyak bertanya. Dan Pelanggan pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang
akan datang.
b) Pelanggan curiga, ada Pelanggan yang datang dengan rasa curiga bahwa anda menjual
barang gelap dengan harga gelap dan untung anda berlipat. Jadi dia akan menawar di
bawah harga kepantasan.
c) Tipe cerewet. Terkadang mereka ini banyak bicaranya. Tipe seperti ini cepat akrab
dengan siapa saja dan santai bicaranya.
d) Tipe arogan dan sombong. Tipe orang ini sulit banget menerima pendapat orang lain
dan bangga pada diri sendiri. Orang ini terkadang suka membantah terhadap
perkataan anda dan senang memamerkan yang mereka miliki.
e) Tipe kikir. Tipe ini mempertimbangkan untung rugi yang akan mereka dapatkan.
Perhitungan mereka sangat terperinci.
f) Tipe pendiam. Mereka irit dalam bicara. Mereka terkadang bicara pada hal-hal yang
penting saja, namun dapat diandalkan karena mereka tipe banyak melakukan aksi.
g) Tipe pembanding. Mereka adalah tipe yang sangat paham tentang produk/jasa yang
anda tawarkan, sehingga anda terkadang kesulitan menaklukan mereka.
h) Pelanggan pengadu domba, ada jenis Pelanggan lain lagi, yaitu yang suka mengadu
domba. Mungkin karena menganggap anda adalah domba yang layak diadu-adu.
Pelanggan jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih murah daripada
barang yang Anda tawarkan.
i) Pelanggan yang selalu marah. Solusinya dengarkan pada saat mereka marah dan
jangan mencoba memberikan argumentasi yang terkesan anda membela diri namun
dengarkan saja dulu semua keluhannya dengan baik kemudian setelah suasa sudah
mereda baru anda jelaskan duduk persoalannya kemudian cari solusi jalan keluarnya.
j) Pelanggan yang tidak sabar. Misalnya beli sprei maunya buru-buru melulu maka
solusinya adalah kasih penjelasan lama pembuatan dan pengirimannya, bagi orang
yang tidak sabaran dengan penjelasan tersebut bisa mengambil keputusan jadi atau
tidaknya beli sprei. Jika mereka jadi beli paling tidak sudah tahu dari awal sehingga
mereka akan menjadi sabar menanti.
k) Pelanggan yang baik hati. Meskipun pelanggan itu termasuk baik hati bukan berarti
kita menyepelekan mereka, dengan adanya pelanggan yang baik hati ini maka urusan
bisnis menjadi lancar. Jaga jangan sampai mengecewakan mereka karena jika mereka
sering dikecewakan kita tidak menutup kemungkinan mereka akan kabur.
l) Pelanggan yang cerewet. Untuk menghadapi pelanggan yang cerewet harus
mempunyai data-data yang akurat tentang apa yang kita jual karena mereka biasanya
masalah kecil saja bisa dibesar-besarkan. Coba kita hadapi dengan sifat kalem karena
jika kita juga menghadapi dengan cerewet maka masalah tidak akan selesai. Orang
cerewet kebanyakan hanya di mulutnya saja namun biasanya hatinya baik asalkan kita
dapat mengambil hati mereka. Tipe pelanggan cerewet ini jika kita sudah mengetahui
cara mengatasinya maka mereka akan menjadi pelanggan setia kita karena keluhan
mereka sudah dapat kita atasi.
m) Pelanggan yang curang. Menghadapi tipe pelanggan yang curang ini kita mesti ekstra
hati-hati dengan cara semua catatan kita harus lengkap dan rapih karena jika mereka
curang maka akan dapat dilacak dari semua catatan dan transaksi yang ada. Pelanggan
yang curang biasanya ada kaitannya dengan kebohongan, dibenak mereka adalah
bagaimana mencurangi kita agar mereka mendapat keuntungan langsung. Contohnya,
barang sudah dikirim katanya ada kekurangan padahal sebenarnya barangnya sudah
lengkap dengan tujuan ingin dikirim lagi kekurangan tersebut. Hal semacam ini
namanya curang dan sebagai pelaku usaha online hal ini bisa saja terjadi.
n) Pelanggan yang judes. Menghadapi pelanggan yang judes tidak ada solusi yang jitu
kecuali menghadapinya dengan sifat ramah agar situasi menjadi mencair. Pelanggan
yang judes memang bawaan orangnya judes namun demikian pada dasarnya mereka
baik hati. Bisa menjadi pelanggan setia asalkan kita bisa menanggapi mereka seramah
mungkin meskipun didalam hati kecil kita tidak menerima hal demikian.
o) Pelanggan yang tidak tahu diri. Kuncinya kita harus sabar jangan ikut kepancing
emosi dengan ulah pelanggan yang tidak tahu diri. Disamping sabar kita juga harus
selalu waspada terhadap pelanggan yang tidak tahu diri karena pada dasarnya mereka
kurang peduli terhadap orang lain. Misalnya, malam hari waktunya tidur kemudian
telpon untuk beli barang. Ini khan tidak tahu diri namanya bagaimana kalau hal
demikian diperlakukan kepada dirinya pasti tidak akan terima. Pelaku online tidak
jarang mengalami semacam ini jadi mesti sabar.
p) Pelanggan yang lemot. Terkadang kita dibuat sewot terhadap pelanggan yang lemot
betapa tidak sudah diterangin panjang lebar tahunya tidak faham ingin diulangi lagi.
Jika menghitung pelanggan yang lemot biasanya suka salah. Kita harus mempunyai
sifat maklum dan jiwa mendidik dalam hal ini sehingga jika mereka lemot mesti kita
tuntun pelan-pelan biar mengerti yang akhirnya menjadi pelanggan setia kita.
q) Pelanggan yang ramah. Pelanggan yang ramah paling enak dilayani dan segala
masalah yang dihadapi biasanya dapat dicari jalan keluarnya dengan baik. Jangan
sampai terjadi kebalikan pelanggannya sudah ramah malah kita yang melayani judes
dan bila ini terjadi pelanggan ini akan kabur. Judes dan ramah bisa juga kita lihat via
SMS atau BBM bagaimana kata-kata yang ditulis selama berinteraksi.
r) Pelanggan yang detail. Pelanggan yang detail biasanya akan menanyakan segala
sesuatu sampai sedetil-detilnya dan mereka perhitungannya sangat matang sehingga
kita harus dapat meyakinkan kepada dia bahwa apa yang kita jual mengusai sampai
yang sedetail-detailnya agar jika mereka minta penjelasan dapat kita terangkan
dengan baik. Tipe pelanggan detail ini adalah tipe pelanggan yang suka membanding-
bandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lain.
s) Pelanggan pengutil. ada lagi jenis Pelanggan yang suka mengutil. Dia sering bertanya
apa saja, yang pada intinya bertujuan agar Anda bingung dan linglung, dan pada
akhirnya setelah Pelanggan tersebut pergi, anda mendapatkan ada barang yang hilang.
t) Pelanggan yang loyal pada harga, Inilah tipikal Pelanggan pada umumnya.
Loyalitasnya hanya pada harga bukan pada anda. Kalau harga kompetitor anda lebih
murah dia akan lari ke sana.
u) Pelanggan banyak uang, Ini yang kita cari. Uangnya banyak, tidak cerewet, lagi
penurut. Tapi hati-hati menanganinya. Bagi mereka biasanya mutu nomor satu. Anda
harus menyuguhkan hanya yang terbaik. Sekali kecewa, mereka pindah ke pesaing.
v) Pelanggan kumuh, sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak pernah
mengatakan apa-apa. Banyak konglomerat, purnawirawan atau bos-bos besar keluar-
masuk toko sengaja memakai kaos oblong dan celana pendek. Pasti bukan untuk
memperdaya kita, agar kita menjual murah, melainkan karena begitulah memang
kepribadian mereka yang sejati: sederhana, apa adanya. Ada pepatah bilang: Don’t
judge the book from the cover. Jangan menghakimi orang dari penampilannya.
2.5 Sikap Melayani Pelanggan
Sikap melayani pelanggan yang telah berkecimpung di dalam dunia bisnis, haruslah
memiliki paradigram yang benar mengenai seluk beluk bisnis yang dijalani dan tak
ketinggalan pula dengan segala hal yang berhubungan dengan pelanggan. Pelanggan
memiliki arti yang sangat penting untuk kemajuan sebuah bisnis. Oleh karena itulah kita
harus fokus terhadap segala cara agar memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Lalu,
bagaimanakah sikap yang baik dalam melayani pelanggan? Berikut ini kami akan
memberikan beberapa Sikap Melayani Pelanggan yang baik untuk bisnis anda.
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang kami observasi ini adalah UMKM Kedai Cumel Nyam
yang beralamat di Jalan Pamali no 31, Perumahan Srikandi, Malang.
Profil UMKM
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara
Indonesia UMKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian
masyarakat. UMKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan
lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain
dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang
berkapasitas lebih besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh
informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah :
· Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.
· Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
· Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Ciri-ciri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Ciri-ciri Usaha Mikro
· Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
· Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
· Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan
keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
· Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
· Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
· Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke
lembaga keuangan non bank;
· Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
· Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan
dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang;
· Tidak sensitive terhadap suku bunga;
· Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter;
· Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan
dengan pendekatan yang tepat
b. Ciri-ciri Usaha Kecil
· Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
· Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
· Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan
perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
· Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
· Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
· Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
· Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business
planning.
- Finance Manager
1. Menyusun laporan keuangan dari marketing
2. Menyusun laporan keuangan dari Franchise fee
3. Menyusun laporan keuangan dari hasil penjualan bahan baku dan distribusinya
4. Mengalokasikan keuangan untuk keperluan promosi dan stok bahan baku serta
kelengkapan
5. Membuat grafik bulanan laporan keuangan
5.1 Kesimpulan
UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM adalah salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara
indonesia ukm ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
Kedai Cumel Nyam termasuk dalam kriteria Usaha Menengah karena omzet per tahunnya
kurang dari Rp. 50.000.000.000,-. Dari berbagai macam kriteria usaha yang bisa dikatakan
sukses, telah memenuhi semuanya sehingga Kedai Cumel Nyam memang pantas dikatakan
sukses. Selain itu, kesuksesannya terlihat dari prestasi yang diperoleh.
5.2 Saran
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu dikembangkan karena peran UMKM dalam
Perekonomian Nasional cukup besar yaitu meningkatkan lajunya perekonomian masyarakat.
UMKM ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja
baru dan lewat UMKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-
tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga
memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih
besar. UMKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat,
agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen
daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Depkop, Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Menurut UU No. 20 Tahun 2008
Tentang UMKM.
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129.
Diakses pada tanggal 7 Desember 2013.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM).