Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TEKNOPRENEURSHIP
PENGUSAHA KEDAI KOPI
(Bumbung Coffee)

NAMA KELOMPOK:

1. IRFANDI ILYAS (1526002)


2. KHAIRUNISA RAMDHONI (1526009)
3. M.AGUNG YUSRI (1526018)
4. ABDI AGUNG HAERULLAH (1526039)
5. YOGI SETIO UTOMO (1526007)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2016
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan laporan wawancara ini. Laporan ini dibuat sebagai bukti bahwa kami
sebagai penulis telah melaksanakan wawancara.
Kami berupaya semoga laporan ini sesuai dengan harapan pembaca . dalam
menyusun laporan ini kami tidak mengurangi apa yang terkandung dalam tujuan
mengetahui bagaimana usaha kedai kopi.
Tidak lupa kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Bang Ichyar
Irianto dan Bang Assahram, karena telah meluangkan waktu untuk kami wawancara
dan terima kasih pula kepada dosen kami yang telah membimbing kami. Segala saran
dan kritik yang membangun demi penyempurnaan laporan ini akan kami terima dengan
senang hati.
Semoga laopran ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau siapa saja yang
membutuhkan.

Penulis

Malang, Juni 2016

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar --------------------------------------------------------------------------------- ii


Daftar isi ---------------------------------------------------------------------------------------- iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................................ 1


1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan manfaat .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bumbung coffee ................................................................................ 3


2.2 Entrepreneur yang baik dan berkualitas......................................................... 4
2.3 Cara entrepreneur mengelolah Usahanya untuk menjadi sukses ................... 5
2.4 Kesuksesan Seorang entrepreneur ................................................................. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 7


3.2 Saran ................................................................................................................ 7

Daftar Pustaka ............................................................................................................ iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship menjadi perbincangan di
kalangan perguruan tinggi. Hal ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya
lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena “jumlah lulusan tidak sebanding
dengan lapangan kerja yang tersedia”. Kondisi ini mendorong para praktisi
pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan reorientasi terhadap lulusannya
yang dinilai semata-mata disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja.
Istilah entrepreneurship diperkenalkan kali pertama oleh Richard Cantillon,
seorang ekonom Irlandia yang berdiam di Perancis pada abad ke-18. Dia
mendefinisikan entrepreneurship sebagai, “The agent who buys means of production
at cerium prices in order to combine them into a new product”. Dia menyatakan
bahwa entrepreneur adalah seorang pengambil resiko. Tidak lama kemudian J.B Say
dan Perancis menyempurnakan definisi Cantillon menjadi, “One who brings other
people together in order to build a single productive organism”. Artinya
entrepreneur menempati fungsi yang lebih luas. yaitu seorang yang
mengorganisasikan orang lain untuk kegiatan produktif.
Baru satu abad berikutnya ekonom Inggris sepenti Adam Smith dan John Stuart
Mill membahas tentang konsep ini dan menyatakan bahwa entrepreneurship
merupakan keterampilan yang tidak biasa, tetapi tidak menemukan istilah yang tepat
di dalam bahasa Inggris. Smith dan Mill menyebutnya, business management. John
Stuart Mill memisahkan fungsi entrepreneur antara yang menerima laba dan yang
menerima bunga. Diperluas lagi oleh Schumpeter yang menempatkan manusia
sebagai faktor sentral proses perkembangan ekonomi. Dalam proses itu entrepreneur
melakukan inovasi dalam bentuk cara atau produk dan eksploitasi sumber-sumber
baru.
Saat ini, ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan
entrepreneurial, maupun entrepreneur. Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur
yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar.
Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan

1
material yang dibutuhkan seorang entrepreneur. Intrapreneurship didefinisikan
sebagai entrepreneur yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan
kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar. Sedang, Entrepreneur didefinisikan
sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan
aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar
daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan,
inovasi, dan aturan baru. Sementara, istilah Entrepreneurial adalah kegiatan dalam
menjalankan usaha.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjadi entrepreneur atau wirausaha yang baik dan berkualitas
2. Bagaimana seorang entrepreneur atau wirausaha mampu mengelola usahanya
3. Apa yang dibutuhkan seorang entrepreneur atau wirausaha untuk menjadi sukses
4. Kapan seorang entrepreneur dikatakan sukses.
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi bagaimana menjadi seorang enterpreuner yang baik dan
berkualitas
2. Mengetahui bagaimana seorang entrepreuner mampu mengelolah usahanya
3. Memahami apa dibutuhkan seorang entrepreneur atau wirausaha untuk menjadi
sukses
4. Memahami kapan seorang enterpreuner menjadi sukses.
1.4 Manfaat
1. Penulis dan pembaca mampu menjadi seorang entrepreneur atau wirausaha yang
baik dan berkualitas
2. Penulis dan pembaca mampu mengelolah sebuah usaha
3. Penulis dan pembaca mengetahui kebutuhan untuk menjadi enterpreuner yang
sukses
4. Penulis dan pembaca memiliki target untuk menjadi seorang enterpreuner yang
sukses.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bumbung coffee


Bumbung coffee digagas oleh bung Samuel pada Februari 2016 dan didirikan
pada tanggal 14 maret 2016 oleh Assahram dan Ichyar Irianto. Bumbung coffee
bertempat di Malang. Jalan Mertojoyo Barat nomor 12, dekat Universitas Gajayana
kecamatan lowokwaru kabupaten Malang. Bumbung coffee berbeda dengan tempat kopi
lainnya, biji kopi di ambil langsung dari perkebunan kopi yang ada di Malang,
pemiliknya bernama Pak Wahyu. kopi di kedai ini memiliki cita rasa yang berbeda
karena di sajikan dengan, menggunakan gelas dari bambu, selain itu Bumbung coffee
juga menyediakan ruangan kajian dan dimanjakan dengan fasilitas diantaranya wifi, dan
musik.
Kata salah satu pemilik Bumbung coffee kedai ini masih dalam proses
perkembangan hingga mampu bersaing dengan kedai-kedai lainnya, saat ini Bumbung
coffee dalam proses pengembangan tempat dan menu untuk lebih menarik konsumen
demi kemajuan kedai ini. Kedai ini memiliki 2 karyawan.
Pada proses pengembang kedapan di rencanakan oleh salah satu pemilik
Bumbung coffee adalah menambah perluasan usahan untuk mendukung kemajuan kedai
ini, salah satunya proses perencanaan tempat biliyar dan catur untuk lebih menarik
minat pengunjung demi proses pengembalian modal “ujar pemilik Bumbung coffee”
inilah salah satu proses pembangunan untuk proyeksi kedepan demi keberlangsungan
usaha yang di tekuninya, yakni bumbung coffee.

Kami sempat mewawancarai salah satu pemilik Bumbung coffee, apa yang
dikatanya..? “dia mengatakan” pada proses awal berdirinya kedai ini menghabiskan
anggaran sebesar ± Rp.70 juta rupiah. Dan pendapatan disini bukan di hitung perhari
tetapi perminggu, pendapatan yang diperoleh perminggu rata-rata adalah
±Rp.1000.000.00 rupiah. Itupun tergantung pelanggan yang berkunjung ke tempat ini
(Bumbung coffee). “ujar pemilik kedai tersebut”.

3
2.2 Entrepreneur yang baik dan berkualitas
Untuk menjadi seorang entrepreneur yang berkualitas, entrepreneur tersebut
harus mampu mengambil resiko yang cukup besar dan mampu melihat sebuah
tantangan menjadi sebuah peluang, agar mampu mengembangkan kreatifitas diri untuk
pengembangan usaha menjadi lebih baik. Seorang entrepreneur harus memiliki sikap
sebagai berikut.
Percaya dengan diri sendiri
Fokus dan memiliki keteguhan untuk mencapai tujuan dan percaya dengan
kemauan kita sepanjang waktu. Mindset yang positif merupakan atribut yang sangat
penting dimiliki setiap orang yang ingin sukses.

Selalu mencari ide-ide baru


Banyak hal yang terlalu cepat menjadi tua dalam bisnis sehingga penting untuk
tetap unggul. Pengusaha sukses tidak akan menghentikan langkah saat mulai maju
kedepan, kami selalu menambahkan teknik baru untuk menumbuhkan bisnis.

Menerima perubahan
Jika sesuatu tidak berhasil, kami akan langsung mengubahnya. Penting untuk
selalu di baris depan dan terlibat dan sesekali waktu berubah.

Kompetitif secara alami


Satu-satunya cara untuk tetap unggul adalah dengan berkompetisi dengan bisnis
sukses lainnya. Pengusaha harus tahu perubahan dan teknologi dan harus mampu
berkompetisi.

Motivasi yang tinggi


Pengusaha memiliki motivasi yang sangat tinggi dan banyak energi. Kami
terdorong untuk sukses tanpa ada keraguan.

Menerima penolakan dan kritikan


Penolakan dan kritikan adalah kenyataan dalam bisnis, tidak semua orang setuju
dengan apa yang kita lakukan, nyatanya, banyak yang menentangnya. Pengusaha sukses
siap dikritik di awal bisnis karena kami tahu jalan yang kami ambil dan kemana
arahnya.

4
2.3 Cara Entrepreneur mengelolah Usahanya untuk menjadi Sukses
Memulai bisnis sendiri tentu diimpikan setiap orang yang ingin meraih
kemapanan finansial tanpa harus mengandalkan gaji. Namun, seringkali hambatan yang
datang bukan dari orang lain melainkan dari diri sendiri. Ada saja alasan yang
dilontarkan orang yang baru akan memulai bisnis, bahkan sebelum mereka
mencobanya. Permasalahan yang paling klise adalah soal modal. Seseorang yang belum
pernah terjun ke dunia bisnis mengira bahwa bisnis memerlukan modal yang besar dan
penghasilan yang didapat langsung besar. Hal ini kurang tepat adanya, karena tidak
semua bisnis yang sukses dan menghasilkan dimulai dari modal yang fantastis.
Adakalanya pengusaha kecil memulai usahanya dengan modal yang sangat terbatas,
kemudian dari modal itulah usahanya berkembang. Ada pula yang memulai usaha yang
langsung besar, namun tak sampai setahun bisnisnya gulung tikar karena
ketidakmampuan dalam mengelola usaha.

2.4 Kesuksesan seorang Entrepreneur


- Belajar dari Kesuksesan Orang Lain
Prinsip utama dalam memulai bisnis adalah dengan melihat bisnis orang lain.
Jika kita melihat seseorang menjalankan bisnis dalam kurun waktu yang cukup
lama (dan tetap buka), maka kita bisa memulai usaha yang sama dengan sedikit
inovasi di dalam usaha tersebut. Misalnya saja berdagang baju muslim atau jilbab.
Usaha yang satu ini memang sudah banyak yang menggeluti, namun karena
permintaan pasar akan sandang terus ada maka kita bisa mencobanya. Untuk
inovasi, kita bisa menjual brand yang belum ada di kota atau bahkan memproduksi
baju dan jilbab itu sendiri.
- Siasati Modal
Setiap orang yang memulai usaha pada awalnya akan terbentur masalah modal.
Solusinya, gunakan uang tabungan untuk memberanikan diri memulai usaha.
Berapapun jumlahnya tidak masalah, yang penting kita bisa menemukan bisnis atau
dagangan yang tepat untuk bisnis.
- Mencari Partner
Seiring perkembangan, usaha kecil akan terus membesar sehingga kita harus
memerlukan partner dalam mengelolanya. Entah itu partner dalam sisi permodalan,

5
atau partner dalam menjalankan operasional usaha (karyawan). Pilihlah partner
yang dapat mendukung kesuksesan bisnis sehingga bisnis dapat berkembang
menjadi lebih maju.
- Menghargai Waktu
Dalam berbisnis, waktu adalah faktor yang sangat penting. Manfaatkan waktu
yang kita miliki untuk membuat usaha kian maju, dagangan laris dan keuntungan
meningkat. kita harus berani menggunakan waktu untuk bekerja keras. Suatu saat
kerja keras kita akan terbayar dengan kesuksesan yangkita raih.
- Kelola Keuangan dengan Rapi
Salah satu faktor penting dalam usaha adalah masalah keuangan. Jika usaha
melaju pesat, namun pengelolaan keuangannya berantakan, bisa dipastikan bisnis
akan gampang tumbang. Solusinya, serahkan kepada ahlinya untuk merapikan
catatan transaksi keuangan. kita juga dapat menyewa jasa seorang akuntan yang
berkompeten jika menginginkan laporan keuangan tersaji secara profesional.
Dengan catatan keuangan yang rapi, akan mudah mendapatkan suntikan dana dari
investor atau perbankan.
- Selalu Mencoba Hal Baru
Usaha kecil rawan “terlalu nyaman di zona nyaman”. Maksudnya, jika dalam
beberapa waktu terjebak dalam rutinitas usaha, kita akan merasa jenuh dan malas
dalam menjalankan usaha kecil tersebut. Solusinya, selalu berikan sentuhan baru
pada usaha. Misalnya dengan mencari atau memproduksi barang baru setiap bulan,
menanti interior toko setiap tiga bulan sekali, atau menerapkan pola pemasaran baru
pada bisnis tersebut. Jika dulunya hanya berjualan offline, cobalah menjual secara
online atau sebaliknya, jika biasanya berjualan online kita bisa coba ikut bazaar
dengan menyewa lapak saat ada pameran. Hal baru inilah yang akan meyegarkan
kita saat mengelola bisnis sehingga akan mencapai kesuksesan dalam binis yang
kita tekuni.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bumbung coffee adalah salah satu kedai yang memiliki cara penyajian kopi
yang unik dan menarik, karena gelas yang digunakan terbuat dari bambu dan
kopinya memiliki cita rasa yang khas. Bumbung coffee tersebut berada di
malang, berdirinya kedai tersebut belum sampai satu tahun baru beberapa bulan,
sampai saat ini kedai tersebut masih dalam proses perkembangan untuk
kedepannya lebih baik.
Seorang entrepreneur harus memiliki keunggulan untuk mencapai tujuan dan
percaya dengan kemauan kita sepanjang waktu, pengusaha sukses tidak akan
menghentikan langkah saat maju kedepan untuk menumbuhkan bisnis yang di
tekuninya. Motivasi yang sangat tinggi mampu mendorong untuk sukses, berani
menerima kritikan dimana bisnis karena tahu jalan yang diambil arahnya
kemana.
Seorang yang belum pernah terjun ke dunia bisnis mengira bahwa bisnis
memerlukan modal yang besar dan penghasilan yang didapat langsung besar.
Hal ini kurang tepat adanya, karena tidak semua bisnis yang sukses dan
menghasilkan.
Prinsip utama dalam memulai bisnis adalah dengan melihat bisnis orang lain,
setiap orang yang memulai usaha pada awal akan terbentur maslah modal
solusinya adalah gunakan uang tabungan untuk memberanikan diri memulai
usaha. Dalam berbisnis waktu adalah faktor yang sangat penting, salah satu
faktor penting dalam usaha adalah masalah keuangan.
3.2 Saran
Menjadi entrepreneur di usia muda adalah dambaan sebagian besar kita. Hanya
saja, proses untuk mencapai level tersebut tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. jangan mudah terpengaruh dengan ide bisnis orang lain sebelum
Anda benar-benar telah eksis dengan bisnis saat ini.
o Tahu Apa yang Anda Lakukan, dan Lakukan Apa yang Anda Tahu
o Kuasai Konsep Bisnis Anda

7
o Tahu apa yang Anda tahu, apa yang Anda tidak tahu dan siapa yang tahu
apa yang Anda tidak tahu!
o Bertindaklah Secara Sederhana
o Belajarlah dari Kegagalan
o Berhematlah
o Jaga Kesehatan
o Jangan Terlalu Banyak Mengumbar Kata
o Tahu Kapan Saatnya Berhenti
Evaluasi apa yang akan kamu lakukan secara berbeda. Tentukan bagaimana kita
akan memanfaatkan hal-hal yang sulit untuk bisa lebih baik untuk masa depan
bisnis tersebut. Kegagalan memang tidak dapat dihindari, namun seorang
pengusaha sejati akan selalu berhasil melewati setiap kesulitan yang ada.

8
DAFTAR PUSTAKA

http:// www.Web binus ac.id. Membangun intrepreneur yang berkualitas.28 Mei


2016.
http:// www. Student Entrepreneur.co.id. Ingin jadi Entrepreneur.28 Mei 2016.

iv

Anda mungkin juga menyukai