TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Deskripsi
Pemodelan menggunakan Excel dilakukan untuk memperkirakan dampak
loading atau limbah terhadap lingkungan. Model sederhana Excel yang digunakan
dalam praktikum pemodelan ini adalah suatu model spreadsheet sederhana untuk
simulasi konsentrasi atau beban BOD dan reduksi dari deoksigenasi (k1).
Pemodelan Excel ini dilakukan dengan mendeskripsikan sungai yang dimodelkan
kemudian memasukan data–data sungai. Pemodelan Excel ini menggunakan
rumus-rumus pada setiap kolom–kolom data sehingga akan muncul nilai secara
otomatis dari rumus tersebut.
Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam pemodelan sungai dengan excel
adalah :
Headwater: Hulu sungai
Standard Element: Bagian dari daerah aliran sungai yang belum
terdapat pembuangan limbah
Point Source: Titik pembuangan limbah di sungai yang tidak
bergerak/tetap
1
Withdrawal: Pengambilan sejumlah debit air sungai untuk
pemanfaatan selanjutnya.
2
Middle Align Menjadikan teks berada di
tangah atas sel
Bottom Align Menjadikan teks menepi
ke bawah sel
Home; Alignment Align text left Menjadikan teks rata kiri
3
Switch Row/ Mengganti dari bentuk
Column baris ke bentuk kolom atau
sebaliknya
Chart title Menambahkan,
memindahkan judul grafik
Axsis titles Menambahkan,
memindahkan teks yang
digunakan untuk label
Chart tools; layout pada setiap sumbu x,y
Legend Menambahkan,
memindahkan legenda
grafik
Bata labels Menambahkan,
memindahkan label data
4
Gambar 2.1. Perhitungan Luas Pada Deskripsi Sungai
Rumus :
Kolom Area (luas) = Kolom width x Kolom Depth
Rumus excel : K =J17*I17
Gambar 2.2. Perhitungan BOD Loading Pada deskripsi Beban Point Source
5
Rumus : BOD Loading = (Debit x BOD)/1000 x 86400
Keterangan : BOD Loading = kg/day
Debit = m3/s
BOD = mg/l
Rumus Excel : I =((G12*H12)/1000)*86400
6
5. Hasil Simulasi Hidrologi
1. Penulisan judul “Deskripsi Simulasi Hidrologi” pada Sheet4
2. Masukan angka 1 sampai 14 pada kolom elemen.
3. Menghitung Volume (kolom F), Flow (kolom G), Velocity (kolom H),
Traveling Time (kolom I).
Rumus Excel :
Kolom F =’Deskripsi Sungai'!H17*'Deskripsi Sungai'!I17*'Deskripsi
Sungai'!J17
Kolom G = 'Beban Point Source'!G12+'Deskripsi Incremental Inflow'!G16
Kolom H = G16/'Deskripsi Sungai'!K17
Kolom I = 'Deskripsi Sungai'!H17/'Hasil Simulasi Hidrologi'!H16/86400
7
Gambar 2.5. Perhitungan Hasil Simulasi BOD
Rumus Excel :
Kolom G =’Deskripsi Sungai'!H17*'DeskripsiSungai'!I17*'Deskripsi
Sungai'!J17
Kolom H = 'Beban Point Source'!G12+'Deskripsi Incremental Inflow'!G16
Kolom I = (H15*1000*1000/(60*60*24))/('Hasil Simulasi
Hidrologi'!G16*1000)
8
Gambar 2.6.Menentukan Jenis Grafik
e. Klik , lalu klik sheet “Hasil Simulasi BOD”, sorot range data
kolom (E(BOD Remaind (kg/day)) dan (F(Concentration)). Akan
muncul seperti gambar 2.7. Setelah itu , akan muncul Source Data
(gambar 2.8)
9
Gambar 2.8 Source data
f. Klik pada grafik garis Concentration, klik kanan, pilih format data
series, pada series option pilih Secondary Axis. Perhatikan gambar
2.9.
10
g. Klik Layout, dilayar terlihat berbagai macam kolom penambahan
labels. Perhatikan gambar 2.10
KlikChart Titel, pilih Above Chart, Ketik text Loading &
Concentration
Klik Axis Titel, pada Primary Horizontal Axis pilih Title Below
Axis, Ketik text Element
Klik Axis Title, pada Primary Vertical Axis pilih Rotated
title,Ketik Loading (kg/day)
Klik Axis Title, pada Secondary Vertical Axis pilih Rotated
title, Ketik textConcentration
Klik Gridlines, pada Primary Horizontal Gridlines pilih Major
Gridlines
Klik Gridlines, pada Primary Vertical Gridlines pilih Major
Girdlines.
11
2.2 Program QUAL2KW
SoftwareQual2Kw merupakan pengembangan dari model Qual2E dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic for Application (VBA) yang
dapat dijalankan dengan program Microsoft Excel. Dalam penelitian ini
digunakan model Qual2Kw versi 5.1. Model ini mampu mensimulasi parameter
kualitas air antara lain Temperature, Conductivity, Inorganic Solids, Dissolved
Oxygen, CBODslow, CBODfast, Organic Nitrogen, NH-4 Nitrogen, NO3-
Nitrogen, Organic Phosporus, Inorganic Phosporus (SRP), Phytoplankton,
Detritus (POM), Pathogen, Generic Constituent,Alkalinity, PH.
Pada tahun 2003, Pelletir dan Chapra mengembangkan model QUAL2K,
yang kemudian dikembangkan menjadi QUAL2Kw. Sebagai tambahan proses
dalam QUAL2K, QUAL2Kw memasukkan beberapa proses dan pilihan baru.
Model QUAL2Kw memodelkan pertukaran air antara kolom permukaan air dan
zona hyporheicserta pori sedimen otomatis. Zona hyporheicmerupakan area di
bawah dasar sungai dimana air berperkolasi melalui ruang-ruang diantara batu-
batuan dan kerikil yang merupakan fitur penting lain untuk mensimulasikan
sungai yang dangkal. Suatu pathogen generic disimulasikan sebagai fungsi
temperature, cahaya, dansettling. Selain itu, QUAL2Kw memasukan suatu
algoritma genetik untuk mengkalibrasi parameter – parameter laju kinetik secara
otomatis.
2.2.1 Deskripsi
A. Worksheet
Worksheet QUAL2K
Worksheet QUAL2K (gambar 7) digunakan untuk memasukkan
informasi umum tentang aplikasi model.
12
Gambar 2.11 WORKSHEET QUAL2K
River name.
Nama sungai yang akan dimodelkan. Setelah program berjalan, nama ini
bersama dengan tanggalnya, disajikan pada semua sheet dan grafik.
File Name.
Nama file data yang dibuat saat Q2K running.
Directory where file saved.
Menunjukkan path lengkap direktori dimana file disimpan.
Month.
Bulan simulasi yang dimasukkan dalam format numeric seperti Januari =
1, Februari = 2, dst.
Day.
Hari simulasi.
Year.
Tahun simulasi.
Time zone.
Untuk memilih zona waktu US yang sesuai.
13
Gambar 2.12. menu zona waktu
Daylight saving time.
Menu pull-down untuk menentukan apakah ada efek waktu penghematan
siang hari.
Calculation step.
Langkah waktu/time step yang digunakan untuk perhitungan. Harus ≤ 4
jam. Bila dimasukkan lebih dari 4 jam, program akan secara otomatis
menetapkan langkah perhitungan menjadi 4 jam. Nilai ini merupakan level
resolusi yang diperlukan untuk membuat plot diel yang halus.
Final time.
Mendefinisikan durasi/jangka waktu perhitungan. Sebuah integer ≥ 2 hari.
Ini merupakan pembatas karena model dijalankan dalan mode variable
waktu sampai dicapai kondisi tetap. Oleh karena itu hari pertama simulasi
didominasi kondisi awal. Bila dimasukka nilai < 2 hari, program akan
secara otomatis menetapkan langkah perhitungan menjadi 2 hari. Waktu
akhir ini minimal sebaiknya 2 kali travel time /waktu perjalanan sungai.
Untuk sungai dengan travel time pendek dimana bottom algae
disimulasikan, biasanya lebih panjang.
Program determined calc step (output).
Program mengambil Calculation step yang dimasukkan dan selanjutnya
menurunkannya sampai 2. Untuk time step yang lebih rendah, calculation
step dikurangi dibawah nilai ini.
Time of last calculation (output).
Komputer secara otomatis menyajikan waktu yang diperlukan computer
untuk simulasi.
Time of sunrise.
Waktu matahari terbit untuk reach hilir yang paling jauh.
14
Time of solar noon.
Waktu siang hari untuk reach hilir yang paling jauh.
Time of sunset.
Waktu matahari terbenam untuk reach hilir yang paling jauh.
Photoperiod.
Fraksi hari dimana matahari diatas untuk reach hilir yang paling jauh.
Sama dengan waktu dalam jam antara sunrise dan sunset dibagi 24.
B. Worksheet Headwater
Untuk memasukkan aliran dan konsentrasi sistem.
Flow.
Aliran headwater dalam m3/detik.
Prescribed Downstream Boundary?.
Bila sekitar hilir berpengaruh dalam simulasi, diset yes.
Headwater Water Quality.
Untuk memasukkan temperatur dan kualitas air headwater. Untuk data
yang bervariasi, bisa dimasukkan nilai setiap jamnya. Bila nilainya
konstan selama satu hari, dimasukkan nilai rata-rata untuk semua waktu.
15
Downstream Boundary Water Quality.
Digunakan untuk memasukkan temperatur dan kualitas air hilir, bila
sekitar hilir berpengaruh dalam simulasi.
C. Worksheet Reach.
Untuk memasukkan informasi yang berhubungan dengan headwater
(Nomor Reach 0) dan reach-reach.
16
Gambar 2.15 Contoh skema penamaan reach
Downstream end of reach label (optional). Untuk memasukkan nama identikasi
batas antara reach-reach. Seperti pada gambar 12. Akhir hilir dari reach pertama
dalam gambar 11dinamakan “Jefferson Dam”. Dengan cara sama. Akhir hilir dari
reach kedua dinamakan “ Route 11 Bridge”.
Reach number (output).
Model secara otomatis menomori secara ascending (semakin besar ke hilir).
Reach length (output).
Model secara otomatis meghitung dan menyajikan panjang setiap reach.
Dowstream Latitude ang Longitude (output).
Model secara otomatis meghitung dan menyajikan latitude dan jarak dari akhir
hilir setiap reach dalam desimal.
Downstream location.
Untuk memasukkan kilometer sungai dari akhir
Upstream and downstream elevation.
Untuk memasukkan elevasi dalam meter dpl untuk akhir hulu dan hilir setiap
reach.
Dowstream Latitude ang Longitude (output).
Untuk memasukkan latitude dan longitude akhir hilir setiap reach dalam
derajat, menit, detik. Atau bisa dimasukkan dalam decimal derajat dan
masukkan menit dan detik dibiakan kosong atau nol.
17
Gambar 2.16 Bagian worksheet reach untuk menentukan sistem hidrolik
Hydraulic Model.
Q2K menyediakan dua opsi untuk menghitung kecepatan dan kedalaman dari
aliran. (1) rating curve (2) rumus Manning. It is important to pick one of the
options and leave the other blank or zero. Bila model mendeteksi nilai kosong
atau nol untuk Manning n,maka akan digunakan rating curve. Jika tidak,
Rumus Manning akan digunakan.
Rating Curve
Velocity coefficient, a
Velocity exponent, b
Depth coefficient, α
Depth exponent, β
Manning Formula
Bottom width. Lebar dasar reach, B0(m).
Side slope. Kemiringan dinding saluran ,nilainya > 0. Contohnya untuk
saluran persegi panjang mempunyai side slope/kemiringan kedua
dindingnya nol.
Channel slope. Slope saluran dalam meter, penurunan per meter dari
jarak.
Manning n. Kekasaran saluran, saluran buatan 0,012 – 0,03 dan saluran
alami 0,025 – 0,2. Nilai awal yang baik untuk saluran alami 0,04.
18
Gambar 2.17 Bagian Akhir Worksheet Reach
Prescribed Dispersion.
Bila dispersi akhir hilir setiap reach diketahui, dimasukkan dalam kolom Y dari
sheet Reach. Bila dikosongkan, secara otomatis akan dihitung program.
Weir Height.
Bila limpasan terletak pada akhir hilir reach, maka ketinggian limpasan ini
yang dimasukkan. Bila tidak ada aliran, dikosongkan atau nol.
Prescribed Reaeration.
Bila reaerasi reach diketahui, bisa dimasukkan pada kolom AA dari Reach
sheet. Bila dibiarkan kosong, program otomatis menghitung sendiri dari
masukan pada Rates Worksheet.
Bottom Algae Coverage.
Di sungai, seluruh dasar reach bisa ditumbuhi bottom algae. Oleh karena itu,
Q2K menyediakan input persentase dasar dimana tumbuhan bisa tumbuh.
Contohnya bila hanya seperlima area dasar reach mempunyai substrat yang
layak untuk pertumbuhan tumbuhan, bottom algae coverage diset 20 %.
Bottom SOD Coverage.
Di sungai, seluruh dasar reach bisa tidak layak untuk pembentukan SOD. Q2K
menyediakan fasilitas bagi pemakai untuk menentukan persen dasar dimana
sedimen terakumulasi dan SOD bisa terjadi. Contohnya bila tiga perempat, area
dasar reach mempunyai lumpur yang terakumulasi sediment,maka input untuk
bottom SOD coverage-nya 75%.
Prescribed SOD.
Q2K mensimulasi SOD sebagai fungsi jumlah detritus dan biomassa
phytoplankton yang mengendap dari air ke sediment pada kondisi steady state.
19
Karena sediment bisa mengandung senyawa organic tambahan dari runoff
selama periode runoff pada kondisi non steady state, Q2K menyediakan input
untuk Prescribed SOD setiap reach pada kolom AD.
Prescribed CH4 (Methan) Flux.
Dengan cara yang sama seperti SOD, Q2K juga menyediakan input untuk
tambahan methan (karbon tereduksi) pada kolom AE.
Prescribed NH4 (Ammonium) Flux.
Dengan cara yang sama seperti SOD, Q2K juga menyediakan input untuk
tambahan amonium pada kolom AF.
Prescribed Inorganic Phosphorous Flux. Q2K mensimulasi sediment yang
dilepaskan fosfor anorganik. Input untuk ini pada kolom AG.
20
Gambar 2.18 Worksheet Temperatur Udara
E. Worksheet Rates
Worksheet ini digunakan untuk memasukkan parameter rate model.
Gambar 2.19 Bagian Worksheet Rate untuk input stoikiometri dan parameter
rate dari inorgonic SS dan oxygen
22
Stoikiometri :
Model mengasumsikan stoikiometri yang tetap dari tumbuhan dan senywa
detrital. Nilai yang direkomendasikan untuk parameter tersebut adalah sbb :
Tabel 3.2. Nilai rekomendasi dari stoikiometri
Karbon 40 mgC
Nitrogen 7.2 mgN
Fosfor 1 mgP
Udara kering 100 mgD
Klorofil 1 mgA
Perlu dicatat bahwa klorofil adalah variabel penting dengan range nilai 0.5 sampai
2 mgA.
Inorganic suspended solid.
Settling velocity
Oxygen :
Reaeration model.
Buka kembaliworksheet reach untuk menentukan rate reaerasi setiap reach.
Catat, bila reaerasi dimasukkan dengan cara ini, semua opsi akan
diabaikan.Bila reaerasi tidak ditentukan pada sheet reach, menu pull-down
(gambar 17 ) akan digunakan untuk memilih beberapa opsi untuk menentukan
reaerasi sungai. :
Internal. Reaerasi dihitung secara internal dari kedalaman dan kecepatan
sungai.(Covar, 1976)
O’Connor-Dobbin formula.
Churchill formula.
Owen-Gibbs ormula.
23
Opsi terpilih akan digunakan pada semua sel yang tidak ditentukan.
24
Oxygen enhancement denitrification parameter. Untuk menentukan model
peningkatan oksigen pada sel B25.
Gambar 2.21 Bagian Worksheet Rate Untuk input parameter rate dari slow
CBOD, fast CBOD, organic N, ammonium, nitrate dan organic P
Slow CBOD:
Hydrolysis rate
Temperature correction
Fast C:
Oxidation rate
Temperature correction
Organic N:
Hydrolysis
Temperature correction
Ammonium:
Nitrification
Temperature correction
Nitrate:
Denitrification
Temperature correction
25
Sediment denitrification transfer coefficient.
Merupakan kecepatan nitrat berdifusi pada sedimen dimana terjadi
denitrifikasi nitrat menjadi gas nitrogen.
Temperature correction
Organic P:
Hydrolysis
Temperature correction
Gambar 2.22 Bagian Worksheet Rate Untuk input parameter rate dari
phytoplankton, bottom algae, detritus, pathogens, dan pH
26
Floating Plant (Phytoplankton):
Maximum Growing Rate
Temperature correction
Respiration
Temperature correction
Death
Temperature correction
Nitrogen half saturation constant
Light model.
Menu pull-down untuk memilih salah satu dari tiga model pencahayaan.
Light constant
Ammonia preference
Settling velocity
Bottom algae:
Maximum growth
Temperature correction
Respiration
Temperature correction
Death
Temperature correction
Nitrogen half saturation constant
Phosphorus half saturation constant
Light model.
Menu pull-down (gambar 21) untuk memilih salah satu dari tiga model
pencahayaan: Half saturation, Smith dan Steele.
Light Constant
Ammonia preference
27
Detritus (POM):
Dissolution
Temperature correction
Settling velocity
Pathogens:
Decay
Temperature correction
Settling velocity
pH:
pCO2. Tekanan parsial CO2 di atmosfer (lihat gambar 20 untuk nilai yang
disarankan).
Gambar 2.23 Worksheet Light untuk input parameter yang terkait dengan
pencahayaan
28
Photosynthetically Available Radiation.
Merupakan fraksi dari radiasi sinar matahari yang tersedia untuk fotosintesis.
Direkomendasikan nilainya 0.47.
Background light extinction.
Parameter ini memperhitungkan keterbatasan cahaya terhadap air dan warna.
Linear chlorophyll light extinction.
Parameter ini memperhitungkan ketergantungan linear dari keterbatasan
cahaya terhadap phytoplankton chlorophyll a. Menurut Riley (1956),
direkomendasikan nilainya 0.0088/(m μgA/L).
Nonlinear chlorophyll light extinction.
Parameter ini memperhitungkan ketergantungan nonlinear dari keterbatasan
cahaya terhadap phytoplankton chlorophyll a. Menurut Riley (1956),
direkomendasikan nilainya 0.054/(m μgA/L). Bila hubungannya linear,
parameter ini diset nol dan selanjutnya koefisien linear dimodikasi.
Inorganic suspended solid light extinction.
Parameter ini memperhitungkan ketergantungan nonlinear dari keterbatasan
cahaya terhadap inorganic suspended solid.
Detritus light extinction.
Parameter ini memperhitungkan ketergantungan nonlinear dari keterbatasan
cahaya terhadap detritus.
Atmosferic attenuation model for solar (default:Bras).
Menu pull-down untuk memilih salah satu diantara 2 pilihan: model Bras atau
Ryan-Stolzenbach.
Atmosferic turbidity coeficient (2=clear/cerah, 5=smoggy/berkabut,
default=2).
Digunakan bila yang dipilih model solar Bras.
Atmosferic transmission coeficient (0.70-0.91, default=0.8).
Digunakan bila yang dipilih model solar Ryan-Stolzenbach.
Atmosferic longwave emissivity model (default: Brutsaert).
Menu pull-down untuk memilih salah satu diantara 3 pilihan: model
Brutsaert, Brunt, dan Koberg.
29
Wind speed function for evaporation and air convection/conduction
(default: Brady-Graves-Gayer).
Menu pull-down untuk memilih salah satu diantara 3 pilihan: model Brady
Graves-Gayer, Adam 1, Adam 2.
Name.
Label dari pemakai untuk identifikasi inflow.
Location.
Km dimana point source atau abstraksi masuk atau meninggalkan sungai.
Source Inflow and Outflows.
Sumber berupa inflow (limbah atau anak sungai) atau outflow (abstraksi).
Catat tidak bisa keduanya. Bila berupa aliran abstraksi (contoh nilai positif
dalam kolom C, informasi tersisa pada kolom D sampai T akan diabaikan.
Point abstraction. Untuk suatu abstraksi, nilai positif untuk aliran (m3/s)
harus dimasukkan dan nilai pada kolom D sampai T dibiarkan kosong.
Point inflow. Untuk suatu input, nilai aliran (m3/s) dimasukkan pada
kolom D dan kolom C kosong atau nol.
Constituent.
Temperatur dan konsentrasi kualitas air inflow dimasukkan dalam kolom E
sampai AZ.
QUAL2K bisa untuk memasukkan temperatur dan konsentrasi setiap point
source berupa sinusoid yang bervariasi sepanjang siklus diel. Gambar 22
menunjukkan contoh untuk temperatur dari Boulder CO WWTP.
30
Gambar 2.25 Temperatur untuk Boulder, CO wastewater tretment plant effluent
pada 21-22 Sep 1987
31
Constituent.
Temperatur dan konsentrasi kualitas air diffuse dimasukkan dalam kolom F
sampai U.
32
Worksheet untuk memasukkan data temperatur.
Distance.
Jarak (km) dimana data temperatur diplot.
Mean Temperature-data.
Temperatur rata-rata dalam °C.
Minimum Temperature-data.
Temperatur minimum dalam °C.
Maximum Temperature-data.
Temperatur maksimum dalam °C.
33
Worksheet Data WQ
Worksheet untuk memasukkan data rata-rata harian kualitas air . Bagian pertama
dari worksheet ditunjukkan pada gambar 26.
34
Ultimate carbonaceous BOD. Merupakan total detritus, slow CBOD, fast
CBOD, dan biomassa phytoplankton yang dinyatakan dalam ekivalen oksigen.
Total Organic Carbon. Merupakan total suspended solid anorganik,
biomassa phytoplankton dan detritusyang dinyatakan dalam berat kering (dry
weight).
35
Gambar 2.31 Worksheet Data Diel
I. Worksheet-Worksheet Output.
Ada serangkaian worksheet yang menampilkan tabel numerik output yang
dibuat oleh Q2K.
Source Summary. Worksheet ini menyimpulkan total loading setiap reach
model.
36
Hydraulics Summary.Worksheet ini menyimpulkan parameter hidrolis setiap
reach model.
37
WQ Output. Worksheet ini menyimpulkan output konsentrasi rata-rata setiap
reach model
38
WQ Min. Worksheet ini menyimpulkan output konsentrasi minimum setiap
reach model.
WQ Max. Worksheet ini menyimpulkan output konsentrasi maksimum setiap
reach model.
Sediment Fluxes. Worksheet ini menyimpulkan fluxes oksigen dan nutrien
diantara air dan sedimen setiap rwach model.
39
2.2.2 Kegunaan Program Dalam Permodelan Kualitas lingkungan
Qual2Kw memiliki beberapa kegunaan diantaranya :
a) Model QUAL2Kw memsimulasikan perpindahan dan perubahan
sejumlah komponen kualitas air seperti temperatur,
carbonaceousbiological oxygen demand (CBOD), Oksigen
terlarut (DO), Phtoplanktondan berbagai bentuk nutrient
phosphorus dan nitroge.
b) Aplikasi QUAL2Kw dapat mensimulasikan beberapa komponen
lain yang tidak secara tipikal dimasukkan di dalam fasilitas
software secara umumsecara khusus, model ini mensimulasikan
pH,
c) QUAL2Kw dapat mensimulasikan pengaruh penambahan polutan
terhadap kualitas air sungai.
d) QUAL2Kw dapat memasukkan suatu algoritma genetik untuk
mengkalibrasi parameer-parameter laju kinetik secara otomatis.
2.3.1 Deskripsi
2.3.1.1 Ruang Lingkup Paket Program EPANET Versi 2.0
Epanet dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam menganalisis
sistem distribusi air bersih, misalnya untuk merencanakan sistem distribusi,
analisa kandungan chlorine pada aliran dalam sistem distribusi, menganalisa arah
aliran pada sistem distribusi air bersih, menganalisa ketinggian air di tandon,
40
kecepatan aliran dan tekanan di dalam pipa, dan lain sebagainya. Secara umum
program EPANET terdiri dari tiga program utama yang saling berhubungan,
yaitu :
a. Program simulasi (simulation routine) yaitu program yang
mensimulasikan kondisi hidroulik pada semua komponen sistem
distribusi air minum untuk kondisi permintaan permanen namun juga
dapat dilakukan simulasi hidroulik non permanen. EPANET
menggunakan metode penyelarasan titik simpul (Simultaneous Node
Adjustment Method) yaitu program yang menghitung analisa kondisi
hidroulik semua komponen sistem distribusi air minum pada kondisi
kebutuhan air yang berubah sepanjang waktu dengan
mempertimbamgkan perubahan fluktuasi muka air tendon (tank
reservoir) dan operasi control pompa, sebagai metode penyelesaian
numerik pada analisa jaringan pipa dengan persamaan Hazen-William
atau Darcy-Weisbach (dipilih salah satu) untuk mencari kehilangan
tekanan pada jaringan pipa.
b. Program simulasi kualitas air merupakan program simulasi dinamik
untuk kualitas air yang bisa melacak senyawa kimia yang ditambahkan
dalam aliran pada suatu sistem jaringan.
c. Program lama dan arah aliran, disamping untuk simulasi hidroulik dan
simulasi kualitas air. EPANET dapat digunakan untuk mengetahui lama
air dalam pengaliran pada suatu sistem distribusi air bersih dan juga
dapat melacak sumber atau asal dari suatu pengaliran di dalam suatu pipa
berasal dari mana.
41
stasiun pompa, katup perubahan tekanan (PRV) dan katup control dengan
sedikitnya 1 buah titik simpul kondisi tetap (tank reservoir) dan beberapa sumber
air. Paket program EPANET menggunakan Satuan British maupun juga Satuan
International terserah mana yang akan digunakan dalam perencanaan.
Brows
er
42
b) JUNCTION (titik simpul), yaitu nomor titik simpul, elevasi (m), debit
kebutuhan (ltr/detik).
43
f. Report (output), nama file, option, (yes, full or on), lines(nomor garis pada
halaman dalam hasil keluaran), nomor titik simpul, nomor pipa, variabel,
value (nilai tertentu).
44
Gambar 2.7 Times Options
c) QUALITY (kualitas air dalam jaringan) yaitu nomor titik pada kedua
ujungnya, kulaitas (konsentrasi senyawa kimia).
45
2. Dapat digunakan sebagai dasar analisis dan berbagai macam sistem distribusi,
detail desain, model kalibrasi hidrolik, analisa sisa khlor dan beberapa unsur
lainnya.
3. Dapat membantu menentukan alternatif strategis manajemen dalam sistem
jaringan pipa distribusi air bersih, seperti:
o Sebagai penentuan alternatif sumber/instalasi, apabila terdapat banyak
sumber/instalasi.
o Sebagai simulasi dalam penentuan alternatif pengoperasian pompa dalam
melakukan pengisian reservoir maupun injeksi ke sistem distribusi.
o Digunakan sebagai pusat treatment, seperti dimana dilakukan proses
khlorinasi, baik itu di instalasi maupun didalam sistem jaringan. Dapat
digunakan sebagai penentuan prioritas terhadap pipa yang akan
dibersihkan/diganti.
2.4.1 Deskripsi
2.4.1.1 Lingkup Paket program WATERCAD Versi 5.0
Watercad dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam menganalisis
sistem distribusi air bersih, misalnya untuk merencanakan sistem distribusi,
analisa kandungan chlorine pada aliran dalam sistem distribusi, menganalisa arah
aliran pada sistem distribusi air bersih, menganalisa ketinggian air di tandon,
kecepatan aliran dan tekanan di dalam pipa, dan lain sebagainya. Secara umum
program WATERCAD terdiri dari tiga program utama yang saling berhubungan,
yaitu :
46
a. Program simulasi (simulation routine) yaitu program yang
mensimulasikan kondisi hidroulik pada semua komponen sistem
distribusi air minum untuk kondisi permintaan permanen namun juga
dapat dilakukan simulasi hidroulik non permanen. WATERCAD
menggunakan metode penyelarasan titik simpul (Simultaneous Node
Adjustment Method) yaitu program yang menghitung analisa kondisi
hidroulik semua komponen sistem distribusi air minum pada kondisi
kebutuhan air yang berubah sepanjang waktu dengan
mempertimbamgkan perubahan fluktuasi muka air tendon (tank
reservoir) dan operasi control pompa, sebagai metode penyelesaian
numerik pada analisa jaringan pipa dengan persamaan Hazen-William
atau Darcy-Weisbach (dipilih salah satu) untuk mencari kehilangan
tekanan pada jaringan pipa.
b. Program simulasi kualitas air merupakan program simulasi dinamik
untuk kualitas air yang bisa melacak senyawa kimia yang
ditambahkan dalam aliran pada suatu sistem jaringan.
c. Program lama dan arah aliran, disamping untuk simulasi hidroulik dan
simulasi kualitas air. WATERCAD dapat digunakan untuk
mengetahui lama air dalam pengaliran pada suatu sistem distribusi air
bersih dan juga dapat melacak sumber atau asal dari suatu pengaliran
di dalam suatu pipa berasal dari mana.
47
programWATERCAD menggunakan Satuan British maupun juga Satuan
International terserah mana yang akan digunakan dalam perencanaan.
2.4.1.3 Struktur Program WATERCAD Versi 5.0
A. Program Kontrol
Operasional program WATERCAD dikendalikan dari menu program
control utama. Dari program kontrol ini dapat diakses 7 menu utama yang saling
terkait yaitu file, edit, view, project, report, windows dan help. Struktur menu dari
masing-masing program utama pada program control ini sangat interaktif.
WATERCAD adalah suatu software yang sangat efisien untuk
mensimulasikan suatu jaringan distribusi air bersih. Kita hanya perlu untuk
mempersiapkan model skematik dari jaringan perpipaan, dan WaterCad yang akan
menghubungkan semua node dari jaringan perpipaan tersebut. Di dalam
merencanakan suatu jaringan distribusi kita tidak perlu menampilkan label-label
untuk pipa dan node karena secara otomatis WATERCAD akan menampilkan
label-label tersebut. Hanya saja panjang pipa harus di input secara manual. Saat
membuat gambar skematik, otomatis panjang pipa akan langsung diukur dari titik
awal sampai titik node pada bidang gambar. Adapun user interface dari
WATERCAD adalah sebagai berikut :
48
a. Drawing Pane :
Drawing Pane adalah layar utama dari WATERCAD, dimana pada
drawing pane akan menampilkan semua elemen pada perencanaan
jaringan perpipaan mulai dari pembuatan gambar jaringan, analisa data
dan menampilkan hasil running. Pada saat membuat simulasi perpipaan,
kita memerlukan file gambar background (biasanya berupa peta yang
berskala) dengan format .DXF. Gambar background ini akan sangat
membantu dalam meletakkan elemen-elemen dari jaringan perpipaan.
Untuk membuat file background dengan format .DXF dapat dilakukan
pada program AutoCad dengan perintah export ke .DXF
49
Gambar 4.3. Menu Pull Down
Toolbars
Tombol-tombol toolbar menawarkan satu akses cepat kepada
sebagian dari fitur umum yang paling sering digunakan. Sebagai
contoh, untuk membuka satu file yang ada cukup dengan meng-klik
tombol file open.
Shortcut Keys
Tombol-tombol shortcut dapat diakses dari mengkombinasikan
tombol-tombol pada keyboard. Contohnya untuk menyimpan
pekerjaan cukup dengan mengkombinasikan tombol “Ctrl + S”.
B. Menu Tools pada Watercad Versi 5
Menu tools pada WaterCad umumnya berisi tombol-tombol untuk
memodifikasi unsur-unsur gambar, menambahkan catatan, mengganti warna,
merubah kontur, dan mengganti opsi dari proyek yang sedang dikerjakan.
Selection Sets :
Dengan meng-akses dialog Selection Set, maka dapat mensetting unsur-
unsur dasar seperti unsur label, unsur tipe, filter dan lain sebagainya.
Color Coding :
Akses ke tombol color coding dapat digunakan untuk mengontrol
tampilan dari unsur dasar dalam berbagai ukuran seperti diameter pipa,
kelas hidrolik dan lain sebagainya.
Element Annotation :
Akses ke tombol element annotation dapat digunakan untuk pe-labelan
atribut seperti diameter pipa dan aliran air dalam pipa.
Profilling :
Membuka dialog profilling setup akan menghasilkan suatu profil dari
jaringan sistim perpipaan sepanjang suatu alur yang telah ditetapkan.
50
Countouring :
Akses ke tombol countouring untuk membuat dan menampilkan kontur
dari peta yang digunakan sebagai bidang gambar jaringan perpipaan.
Relabel Elements :
Dengan meng-akses perintah relabel elements memungkinkan untuk
memodifikasi label sebagian atau keseluruhan project.
Element Labeling :
Mengatur format dari label yang akan diaplikasikan ke gambar.
Prototypes :
Untuk menetapkan nilai-nilai atau ukuran-ukuran awal untuk project
jaringan perpipaan baru.
Engineering Libraries :
Memperlihatkan alur project dan mengedit bahan pustaka yang
digunakan di dalam proyek ini.
User Data Extension :
Membuka dialog User Data Extension, dapat menambahkan dan
menggambarkan penyesuaian field-field data. Sebagai contoh, anda dapat
menambahkan field-field baru seperti tanggal instalasi pipa.
FlexUnits :
Membuka dialog FlexUnits, dapat mengontrol ketepatan unit kendali dan
tampilan untuk setiap parameter. Contohnya dapat mengubah ketepatan
unit dan tampilan variabel-variabel dari beberapa bidang-bidang pada
program ini.
Layout / Select :
Mengaktifkan alat layout / select tool digunakan untuk menyoroti
elemen-elemen. Begitu elemen-elemen terpilih, maka elemen-elemen
tersebut dapat dipindahkan.
51
Mengaktifkan tipe elemen yang sesuai untuk menempatkan elemen-
elemen di dalam editor grafis.
Layout / Legends :
Mengaktifkan tool legenda digunakan untuk menambahkan keterangan
pada gambar.
Option :
Option digunakan untuk menentukan proyek yang ada, seperti metoda
friksi, sistem koordinat, sistim unit, dan auto prompting.
Tabular Reports :
Mengakses Table Manager, memungkinkan untuk membuka tabel-tabel
sudah ada atau membuat tabel baru.
Go :
Open dialog kalkulasi untuk skenario yang ada.
Tool Pallete :
Terdapat select tool (untuk memilih elemen gambar agar dapat diedit,
dihapus maupun dipindahkan), network element (untuk menambah
elemen pada gambar), Graphic Annotation (untuk menambah garis, text
dan border).
52
1. Menganalisis distribusi air dari jaringan pada aliran tetap dengan
mengunakan pompa, tangki dan pintu pengontrol (katup).
2. Memberikan tahapan-tahapan atau periodisasi dari simulasi jaringan
pemipaan terhadap adanya kebutuhan air maupun pemberian air yang
bervariasi (berfluktuatif).
3. Menunjukkan kualitas dari air yang didistribusikan dan mengkalkulasi
adanya kehilangan dari suatu unsur kimia tertentu selama distribusi
berlangsung.
4. Melakukan analisa aliran untuk hidrant (Fire Flow Analysis) dan
menunjukkan bagaimana perilaku jaringan pemipaan tersebut pada
kondisi ekstrim.
5. Melakukan perkiraan biaya terperinci berdasarkan analisa biaya yang
terintegrasi dari suatu sistem pemodelan.
53
54