Judul Resensi : Ilmu Morfologi Bahasa Dan Berbagai Problematikanya
IDENTITAS BUKU Judul Buku: Morfologi Penulis: Iyo Mulyono Penerbit: CV YRAMA WIDYAJumlah Halaman: 183 halaman Tahun Terbit: 2013 Tempat Terbit: BandungHarga Buku : Rp 39.000 Berangkat dari bertambahnya pemahaman mengenai seluk-beluk bentuk kata yangdidapat dari pengalaman dalam perkuliahan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Baratselama bertahun-tahun. Iyo Mulyono melahirkan sebuah buku yang berjudul Morfologi(Teori dan Sejumput Problematik Terapannya). Dalam buku ini, Iyo Mulyono menyajikanberbagai teori serta contoh-contoh yang cukup luas dan mendalam, sehingga siapapun yangmembacanya tidak akan kesulitan untuk memahaminya. Adapun ulasan tentang isi buku inisebagai berikut. Mulyono beranggapan bahwa buku morfologi sangat penting dipelajaraipengguna bahasa Indonesia atau mahasiswa dibidang bahasa. Karena dari kajian morfologiini kita akan mengerti seluk beluk bentuk kata terhadap golongan arti kataPada bab I berjudul Pengantar. Di dalam pengantar mulai dari halaman 1 sampai 59membahas tentang pengertian marfologi, morfem, tentang pengenalan morfem dengan anekajenis morfem beserta contohnya, tentang kata (termasuk akar kata, pokok kata, kata dasar)dan diakhiri dengan materi deretan marfologis. Semua sub-sub tersebut disajikan denganmenarik karena disusun terstruktur sehingga sangat mudah dipahami. Pada bab II berjudulAfiksasi Proses Pembentukan Kata Berafiks. Pada bab ini, mulai halaman 75-96 membahassecara detail mengenai afiksasi, dimulai dari definisi afiksasi secara umum kemudian masukkedalam pengelompokan afiksasi yang dilengkapi dengan tebel butir- butir afiksasi (halaman76) tentu sangat bermanfaatbagi pembaca dalam memahami pengelompokkan afiksasi.Kemudian kita masuk ke Bab III yang berjudul Proses Morfofonemik (halaman 87-96).Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian morfofonemik dan macam-macammorfofonemik yang dilengkapi contoh yang tidak begitu banyak namun cukup jelas untukdipahami pembaca. Sehingga pembaca mampu menemukan contoh-contoh lainnya yangbelum dituangkan dalam bab ini. Selanjutnya masuk ke pembahasan bab IV. Pada bab iniakan dibasa mengenai Fungsi dan Makna Gramatikan Afiks. Berawal dari halaman 97 denganpengantar singkat mengenai Fungsi dan Makna Gramatikal Afiks, lalu penulis mengupaslebih dalam tentang fungsi dan makna prefiks, sufiks dan konfiks. Dalam tiap-tiap poin bahasan disertai banyaknya contoh sehingga pembaca akan mudah memahami tentangbagaimana fungsi dan makna gramatikal afiks. Pada Bab V berjudul Reduplikasi Proses Pembentukan Kata Ulang. Dimulai darihalaman 121 sampai 132 yang dikupas tuntas dari pengertian, lalu tentang berbagai pendapatdari para ahli mengenai bentuk-bentuk perulangan dan disertai dengan contoh yang sangatjelas. Pada bab VI berjudul Komposisi Pembentukan Kata Majemuk. Pada halaman 133sampai 145, dibahas secara sistematis mulai dari pengertian kata majemuk, ciri-cirinya danklasifikasi kata majemuk lengkap dengan contoh- contohnya. Dengan model penyajian yangmendalam dengan contoh-contoh yang sederhana dan mudah dipahami, tentu dapatmempermudah pemahaman tentang kata majemuk. Pada bab VII berjudul Abreviasi, mulaidari halaman 145-148. Pembahasan mengenai Abreviasi memang jarang ditemukan dalambuku morfologi lainnya, oleh karena itu penulis berinovasi untuk mengulas secara singkatdan jelas mengenai abreviasi. Penulis beranggapan bahwa abreviasi termasuk dalam prosespembentukan kata, sehingga merupakan bagian dari morfologi bahasa. Dalampembahasannya, abreviasi terdiri atas lima bagian yaitu singkatan, penggalan, akronim,kontraksi dan ambang huruf. Kelima bagian abreviasi tersebut dijelaskan secara singkat dandisertai contoh-contoh yang jelas. Pada bab selanjutya (bab VIII) berjudul Serba-SerbiProblematik Penggunaan Kata. Pada bab ini akan dibahas mengenai problematikapenggunaan bahasa Indonesia. Menurut Mulyono (2013:149) dalam hubungannya denganproses kondifikasi bahasa, ada dua kelompok problematika penggunaan bahasa Indonesia.Pertama, problematik yang berupa kata-kata atau leksem baru serta sistem bahasa yanglazimnya berupa serapan dari bahasa asing atau dari bahasa asing yang sudah biasadigunakan oleh masyarakat, namun belum terkondifikasi dalam KBBI atau dalam TataBahasa Baku Bahasa Indonesia. Misalnya, kata-kata asupan, internet, fesbuker, gratifikasi,laman, dan lain-lain. Kedua, problematik yang berupa penggunaan kata-kata, frasa ataukalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa namun cukup produktif dikalanganmasyarakat. Misalnya, fokus, dipungkiri, politisi, struk, teoritis dan lain-lain. Selanjutnyamasuk ke bab terakhir (bab IX) yang berjudul Kata Pungutan dan ProblematikPenggunaannya. Pada bab ini akan dibahas secara detail mengenai problematik pengunaanlata pungutan. Misalnya, dalam penggunaan bahasa Indonesia sering muncul kata-kataoptimalisasi dan maksimalisasi yang maknanya sama dengan pengoptimalan danpemaksimalan. Padahal dalam bahasa sumbernya tidak ada kata optimalize, optimalizationdan maximalize dan maximalization. Masih banyak lagi problematika penggunaan bahasayang akan dipaparkan dalam bab ini, sehingga sangat penting untuk kita ketahui. Kesimpulan dari pembahasan yang terdapat pada buku ini adalah buku morfologiyang ditulis oleh Iyo Mulyono sangat menarik untuk dibaca. Karena, buku ini tidak hanyamengupas tuntas tentang morfologi atau bentuk perubahan kata dasar yang bisa menjadi katakerja, benda, keadaan, dan kata bilangan. Tetapi, di dalam buku ini juga membahas mengenaiberbagai problematika penggunaan bahasa Indonesia secara mendalam. Jika kita bandingkandengan buku sejenis seperti Morfologi Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Abdur Chaerataupun buku Morfologi yang ditulis oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan. Buku Morfologikarya Iyo Mulyono ini tidak kalah baiknya, meskipun dari segi contoh-contoh yang diberikan tidak selengkap seperti dalam buku Morfologi Bahasa Indonesia oleh Abdur Chaer ataupunbuku Morfologi oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan. Buku ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, buku ini menampilkan berbagai teoritentang morfologi bahasa serta mendeskripsikan berbagai macam problematika penggunaanbahasa Indonesia yang sangat penting untuk dipahami pembaca. Kedua, buku ini menjelaskansecara detail dari hal yang terkecil sampai hal-hal kompleks secara runtut sehingga bagiseseorang yang belum menyentuh morfologi dapat mempelajari morfologi secara mudahdengan membaca buku ini. Namun, buku ini juga memiliki kekurangan. Pertama, di dalambuku ini tidak menampilkan riwayat hidup penulis ataupun biografi penulis. Kedua, daftar isiyang ada dalam buku ini tidak jelas. Daftar isi yang terdapat dalam buku ini tidak berisi judulbahasan melainkan hanya menampilkan bagian-bagian saja, misalnya: Kata pengantar ...............iii Daftar isi..........................v Bagian 1...........................1 Bagian 2...........................25, dst Bila tidak terdapat daftar isi yang jelas, tentu akan menyulitkan para pembacanyauntuk menemukan informasi yang ditemukan. Daftar isi berdasarkan KBBI adalah sebuahlembaran halaman pada buku yang menjadi petunjuk isi buku beserta nomor halamannya.Dalam daftar isi terdapat, kata pengantar, pendahuluan, judul bab, sub bab atau sub judul,kesimpulan, dan saran disertai nomor halaman yang dimuatnya. Buku ini sangat layak diterbitkan bahkan wajib dibaca oleh mahasiswa penempuhmata kuliah mofologi. Buku ini harus menjadi referensi bagi para linguis dan mahasiswalinguistik. Apa bahasa itu?, apakah bahasa itu penting?, apakah morfologi itu? dan sepertiapa problematika penggunaan bahasa?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab setelahmembaca buku ini dengan seksama dan menyeluruh, dari sampul depan sampai sampulbelakangnya, dari BAB 1 sampai BAB terakhirnya.Semoga resensi ini menjadi rekomendasibagi pembaca untuk membaca buku ini , karena menurut saya buku ini sangat bermanfaattidak hanya bagi mahasiswa dan pemerhati bahasa , tetapi juga bagi masyarakat umum untukmenambah wawasan dalam bidang linguistik, khususnya morfologi. Buku ini, karena buku adalah jendela dunia, dan dengan buku insyaallah kita akan tahu tentangsesuatu yang belum kita ketahui.