PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia ialah makhluk hidup yang dapat bermasyarakat atau makhluk sosial.
dan efektif. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki agar dapat menggunakan
bahasa Indonesia yang sangat baik dan benar ialah kemampuan dalam
pembentukan kata.
komunikasi melainkan bahasa dapat diperoleh melalui tulisan baik dari artikel,
bahasa juga sangat beragam yaitu penggunaan bahasa secara formal dan non-
formal. Dalam setiap bahasa mempunyai kesamaan yaitu dalam hal nya tata
bunyi, tata bentuk, tata kata, tata makna tetapi disebabkan berbagai faktor yang
maka bahasa tersebut menjadi tidak seragam. Bahasa itu menjadi beragam.
menceritakan suatu kejadian luar biasa sehingga melahirkan suatu konflik yang
1
2
Novel Meragu karya Indah Hanaco adalah novel yang berisi tentang kisah
Novel ini menceritakan tentang kisah atau pengalaman dari seseorang, yang kisah
percintaan baik cerita bahagia maupun duka atau sedih. . Novel berupa
perwujudan cinta kisah Leon dan Priska. Novel ini bertujuan supaya pembaca
dapat menikmati kisah cinta dan kesetiaan dalam membina suatu hubungan.
Penyajian kata dalam novel ini banyak terdapat kata-kata yang dapat
mengajarkan kita untuk tidak menyerah dan secara tidak langsung mempengaruhi
meragu masih terdapat bentuk kata dalam kalimat cerita yang disajikan melalui
pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasarnya baik secara utuh atau
sebagian, dengan variasi fonem ataupun tidak. Bentuk dasar tersebut dapat berupa
kata dasar, kata berimbuhan, atau kata majemuk. Kata yang dihasilkan melalui
melalui reduplikasi pada dasarnya tidak mengubah jenis kata. Namun, ada juga
yang mengubah jenis kata. Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang
bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun dengan
perubahan bunyi.
3
(1) Kami sudah pernah membicarakan ini kira-kira lebih dari tujuh puluh
kali................ (Meragu)
(2) Aku tidak mau membuang-buang waktu. Jadi, jangan pernah mencobanya!
Pada kalimat (1) bentuk pengulangan kata terdapat pada kira-kira. Kata dasar
dari morfem kira yang mengalami bentuk reduplikasi atau pengulangan kata
tak tertentu. Sedangkan kalimat (2) ialah pengulangan kata yang terdapat dalam
Melihat dua contoh diatas maka sangat penting untuk memahami jenis
malas belajar dan berpikir. Hal itu akan berdampak dalam perkembangan kognitif,
4
akan merasa bahwa belajar tentang reduplikasi ini tidak penting, hal ini akan
Melihat didalam novel ada terdapat beberapa reduplikasi yang tidak hanya
terdapat pengulangan utuh (seluruhnya) tetapi ada 3 jenis kata ulang yang lainnya,
serta keunikan dari reduplikasi adalah perbedaan sudut pandang dan klasifikasi
untuk membahas mengenai reduplikasi atau kata ulang dalam penelitian inii.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian singkat latar belakang yang telah diungkap diatas. Maka
C. Batasan Masalah
dilakukan secara sistematik dan terperinci. Hal ini akan sangat membantu dan
pada pengulangan kata dalam novel “Meragu” karya Indah Hanaco edisi Maret
2013.
Bertitik tolak dari alasan tersebut, maka peneliti akan difokuskan hanya
pada:
1. Bentuk/jenis kata ulang (reduplikasi) dalam novel meragu karya Indah Hanaco.
2. Makna kata ulang (reduplikasi) dalam novel meragu karya Indah Hanaco.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah yang telah diungkapkan diatas, maka disini
peneliti akan membicarakan segala sesuatu yang dikira masih berkaitan dengan:
1. Apa saja bentuk kata ulang (reduplikasi) yang terkandung dalam novel Meragu
2. Apa saja makna kata ulang (reduplikasi) dalam novel Meragu karya Indah
Hanaco?
3. Apa saja unsur langsung yang terdapat dalam Novel Meragu Karya Indah
Hanaco?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masaka di atas, maka tujuan yang akan diharapkan
Indah Hanaco.
F. Manfaat Penelitian
maupun praktis. Adapun manfaat yang akan dapat diberikan pada penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi mahasiswa yang lainnya, yang meneliti permasalahan yang hal nya
sama, yakni untuk mengetahui proses kata ulang (reduplikasi) pada kata.
G. Daftar Istilah
pengertian. Hal tersebut untuk lebih memperjelas permasalahan yang akan dikaji.
1. Kata ulang (reduplikasi) ialah bentuk kata yang diperoleh melalui proses
mendukungnya.
A. Pengantar
kata ulang (reduplikasi) seperti yang telah diuraikan tersebut. Berikut ini akan
disampaikan beberapa pengertian tentang kata ulang dari beberapa ahli, ciri-ciri
kata ulang, jenis-jenis kata ulang, serta makna kata ulang yang terkandung di
dalam novel meragu karya Indah Hanaco memuat tentang cerita pengalaman
seseorang yang hidupnya bertabur cinta. Novel ini diterbitkan oleh bukune. Dari
dapat dirasakan. Dengan indikator pembaca dan karya sastra, tujuan dari
pendekatan pragmatis memberikan manfaat kepada pembaca. Pada hal ini, tujuan
itu dapat berupa tujuan pendidikan, politik, moral,etika, agama maupun tujuan
yang lainnya.
Oleh karena objek penelitian ini memfokuskan pada kajian kata ulang
(reduplikasi) dalam novel Meragu karya Indah Hanaco, pendekatan pragmatik ini
8
9
dirasa lebih cocok untuk dijadikan dasar analisis. Dengan demikian, peneliti
berharap kata ulang (reduplikasi) itu dapat tergali lebih dalam dan lebih terperinci.
B. Deskripsi Teori
1. Konsep Reduplikasi
perubahan bunyi.
Menurut Ika (2019: 35), “jenis kata ulang (reduplikasi) dibagi menjadi
berubah bunyi.
Contoh:
Tanaman → tanaman-tanaman
Kerajaan → kerajaan-kerajaan
Pedagang → pedagang-pedagang
Muda → muda-muda
Kebaikan → kebaikan-kebaikan
Awalan → awalan-awalan
2) Pengulangan Sebagian
Contoh:
Tamu → tetamu
Sama → sesama
Pohon → pepohonan
Laki → lelaki
Tangga → tetangga
Luhur → leluhur
11
Contoh:
Menarik → menarik-narik
Berlari → berlari-lari
Pertama → pertama-tama
Perlahan → perlahan-lahan
Sekali → sekali-kali
3) Pengulangan Berimbuhan
Contoh:
Dua → kedua-duanya
Jalan → berjalan-jalan
Daun → daun-daunan
Tari → tari-menari
Merah → kemerah-merahan
Pohon → pepohonan
Rumput → rerumputan
Warna → warna-warni
Gerak → gerak-gerik
Serba → serba-serbi
Balik → bolak-balik
Lauk → lauk-pauk
Cerai → cerai-berai
Ramah → ramah-tamah
Beras →beras-petas
1) Pengulangan Seluruh
afiks.
Contoh :
Sepeda → sepeda-sepeda
Buku → buku-buku
Kebaikan → kebaikan-kebaikan
13
2) Pengulangan Sebagian
seluruhnya.
Contoh :
Contoh :
sedikit.
Contoh :
Gerak → gerak-gerik
Robek → robak-rabik
Serba → serba-serbi
14
1) Pengulangan seluruh
Batu Batu-batu
Sembilan Sembilan-sembilan
Persatuan Persatuan-persatuan
Pembangunan Pembangunan-pembangunan
Satuan Satuan-satuan
2) Pengulangan Sebagian
tabel berikut:
memanggil
Menulis Menulis-nulis
15
Mengukur Mengukur-ukur
berikut:
Pembubuhan Afiks
1) Pengulangan Dwipura
suku kata tambahan. Sehingga vokal suku kata baru ini diperlemah.
2) Pengulangan Dwilingga
Misalnya :
Rumah → rumah-rumah
Buah → buah-buahan
Anak → anak-anak
Misalnya :
Gerak-gerik → gerak-gerik
Porak-parik → porak-parik
17
Misalnya :
Bermain-main
Memukul-mukul
Berjalan-jalan
bentuk dasarnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa tidak semua kata ulang
Contoh:
nominal)
bilangan)
18
bahasa.
Contoh :
mengata
menyadar
berdesak
antara lain :
‘semua murid)
1) Kata benda yang banyak jenisnya dalam bentuk kata ulang ber-
akhiran –an
Contoh :
Contoh :
Contoh :
digoreng.
Contoh :
Contoh :
murni.
Contoh :
dilakukan terhadap;
Contoh :
2) Kata benda yang dikenal dengan sifatnya dalam bentuk kata ulang
Contoh :
kanakan
terhadap;
Contoh :
tendang.
Contoh :
ukuran kecil)
murni.
Contoh :
dilakukan terhadap kata sifat dan kata kerja yang menyatakan keadaan,
Contoh :
kali’ dilakukan terhadap kata kerja dalam bentuk kata ulang berawalan
Contoh :
dilakukan terhadap:
1) Kata kerja dalam bentuk kata ulang dengan awalan me- pada unsur
keduanya.
Contoh :
2) Kata kerja dalam bentuk kata ulang dengan akhiran –an, atau
Contoh :
Contoh :
terhadap beberapa kata kerja dalam bentuk kata ulang dengan awalan
Contoh :
Contoh :
1) Kata ulang berawalan se-, atau berimbuhan gabung se, -nya dan
Contoh :
Contoh :
gabung se-nya
Contoh :
Tembaklah sekena-kenanya
Contoh :
terhadap beberapa kata kerja dalam bentuk kata ulang dan biasanya
Contoh :
Contoh :
Tiga- tiga artinya setiap deret (barisan) terdiri dari tiga orang
25
dan waktu) atau yang biasa dijadikan ukuran untuk benda lain,
Contoh :
terhadap :
1) Kata sifat, dalam bentuk kata ulang murni yang digunakan sebagai
Contoh :
2) Kata sifat dalam bentuk kata ulang berimbuhan gabung me-, -kan
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
pembubuhan afiks-an
Contoh :
berulang-ulang’
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
mencetak’
Contoh:
afiks se-nya.
29
Contoh :
serajin mungkin’.
Contoh :
dengan membeda-bedakan.
4. Unsur ulang
analisis konstituen”.
konstruksi”.
30
langsung, yaitu:
bermakna
akar) terdiri atas dua unsur langsung yang membangun unsur bahasa
itu. Dalam melakukan teknik ini perlu diperhatikan makna dari bentuk
tersebut.
Contoh : mempermain-mainkan
mem- Permain-mainkan
Per- Main-mainkan
-kan Main-main
32
Model IV
mempermain-mainkan
Permain-mainkan
Main-mainkan
Main-main
Mem-
Per-
-kan
5. Konsep Novel
a. Pengertian Novel
“Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa Jerman disebut
novelle dan novel dalam bahasa Inggris, dan inilah yang kemudian
masuk ke Indonesia. Secara harafiah novella berarti sebuah barang
baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek yang
berbentuk prosa”.
menjadi ibu rumah tangga. Sampai saat ini, ia sudah menulis beberapa
Everything For You, Rendra, dan lain-lain, serta novel Indah yang
terbit di Bukune adalah Cinta Tanpa Jeda (2011) dan Meragu (2013).
sesuatu yang tidak beres pada Priska dan Wima sehingga mereka tidak
selesai hari itu. Lagipula siapa yang mau menerima perjodohan konyol
seperti itu? Apalagi dia sudah memiliki Wima, kekasih yang sangat ia
cintai.
b. Jenis-jenis Novel
antara lain:
lakon atau tokoh utama. Ceritanya dimulai dari awal sampai akhir
maksudnya.
Menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M (2011: 29), Novel itu
1) Novel Percintaan
dominan.
2) Novel Petualangan
wanita.
3) Novel Fantasi
penelitinya.
C. Kerangka Konseptual
dijelaskan pada gambar dibawah ini dan lebih jelasnya akan dijelaskan pada
pembahasan selanjutnya.
36
JENIS-JENIS REDUPLIKASI
BENTUK DASAR MAKNA REDUPLIKASI
KESIMPULAN
37
D. Pertanyaan Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
adalah suatu pendekatan dalam meneliti status kelompok manusia, obyek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
menghasilkan data deskriptif fberupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang dan
kesimpulan.
B. Sifat Penelitian
Wujud data hasil penelitian novel Meragu karya Indah Hanaco ini oleh
peneliti disajikan dalam bentuk tabel berupa hasil dari klasifikasi data secara
38
C. Sumber Data penelitian
Sumber data pada penelitian ini adalah sumber tulis, yaitu berupa prosa. Prosa dalam
penelitian ini berupa novel meragu karya Indah Hanaco edisi Maret 2013 cetakan pertama
diterbitkan oleh Bukune yang terdiri dari 29 bab. Wujud data pada penelitian ini diambil dari
kata atau kalimat berbahasa Indonesia yang perkirakan mengandung pengulangan kata
Pada penelitian ini sumber data yang dipakai adalah sumber data primer karena penelitian
dilakukan dengan cara langsung pada sumber aslinya yaitu pada novel meragu karya Indah
Hanaco.
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode simak. Metode ini
dilakukan dengan cara membaca dan memahami novel. Langkah-langkah yang dilakukan
Langkah pertama ialah mengumpulkan data, sesudah semua data terkumpul kemudian data
yang sudah ada tersebut diperiksa dengan cara membaca dan memahami novel secara berulang-
ulang.
Langkah kedua ialah menyeleksi data semua data yang sudah diperiksa, teknik catat yaury
dengan cara mencatat kata ataupun kalimta yang ada pada sumber data yang kemudian peneliti
mengidentifikasikan bentuk pengulangan kata (reduplikasi) yang terdapat dalam objek data serta
memberi tanda kata ataupun kalimat yang mengandung bentuk-bentuk pengulangan kata
39
(reduplikasi), dilanjutkan dengan cara mencatat serta memberi nomor pada kata atau kalimat
yang sudah ditandai tersebut. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan penulis dalam
Langkah ketiga ialah mengelompokkan data. Data yang sudah diseleksi tersebut kemudian
akan dikelompokkan menjadi satu. Pengelompokan data didasarkan pada bentuk pengulangan
Data yang sudah dikumpulkan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode agih.
Metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa itu. Alat
penentu dalam rangka kerja metode agih itu selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa objek
sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata, fungsi sintaksis, klausa, silabe kata, titinada, dan yang
lain.
Adapun teknik lanjutan yang akan digunakan ialah teknik ulang yaitu dengan cara
mengulang satuan lingual tertentu. Guna teknik tersebut ialah untuk mengetahui kejatian atau
identitas satuan lingual tertentu. Dalam bahasa Indonesia dikenal adanya bentuk
40
Penyajian hasil analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
informal. Penyajian informal ialah berupa rumusan dengan menggunakan kata-kata biasa. Alasan
digunakannya metode informal dalam penyajian hasil analisis karena penelitian ini bersifat
deskriptif. Maksudnya pendeskripsian dari gejala atau keadaan yang terjadi pada objek data
penelitian. Pengulangan kata (reduplikasi) diungkapkan secara apa adanya sesuai pada data,
sehingga hasil penelitian ini benar-benar merupakan suatu fenomena bahasa yang sesungguhnya.
Data yang telah dianalisis kemudian akan diberi penjelasan pada bagian bawahnya
41