Anda di halaman 1dari 46

Oleh:

Ns. Yunita Muliasari, M.Kep.,


Sp.Kep.An.

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN
PT BUNDAMEDIK
PRE TEST

 Sebutkan Parameter tanda-tanda vital!


 Sebutkan faktor-faktor yg mempengaruhi TTV!
 Sebutkan alat-alat yg digunakan untuk mengukur TTV

 Apa yang dimaksud dengan EWS?


 EWS yg digunakan untuk monitoring pasien anak
disebut?

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
OUTLINE

 Parameter Vital Sign/TTV


 Alat-alat untuk mengukur
Vital Sign
 Early Warning System

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
Parameter Vital Sign
1. TEKANAN DARAH
2. NADI
3. PERNAFASAN
4. SUHU TUBUH
5. Nyeri: disebut tanda-tanda vital yang ke-5)
6. Urin output
7. Saturasi oksigen
8. Kadar Gula darah
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
Fisiologi Tekanan darah
• Tekanan darah • Tekanan darah yg
merupakan kekuatan dapat diukur selama
pemompaan darah ventrikel
oleh jantung untuk berkontraksi disebut
mendorong darah di tekanan darah
dalam arteri ( sistolik, sementara
pembuluh darah) selama ventrikel
hingga ke seluruh relaksasi disebut
tubuh. diastolik
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
TD GANGGUAN TD
• Usia • Hipertensi
• Sistem saraf • Hipotensi
otonom
• Sirkulasi
• Obat-obatan
TDS* TDD*
Klasifikasi Tekanan
mmHg mmHg
Darah
Normal < 120 < 80
Pre-Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi 140-159 90-99
Stage 1
Hipertensi >160 >100
Stage 2

*Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun : berdasarkan Joint National Committee VII
Sphygmomanometer
• Tekanan darah dapat
diukur dengan alat
sphygmomanometer
dan stestoskop untuk
mendengar denyut
nadi.

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
Denyut nadi
• Frekunsi denyut nadi
manusia
bervariasi,tergantung
dari banyak faktor yang
mempengaruhinya,
pada saat aktivitas
normal:
– Normal: 60-100 x/mnt
– Bradikardi: < 60x/mnt
– Takhikardi: > 100x/mnt
Suhu tubuh
• Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok
yang mengukur derajat panas suatu
benda/makhluk hidup.
• Suhu tubuh dihasilkan dari:
– Laju metabolisme basal diseluruh tubuh
– Aktifitas otot
– Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon
Stimulasi/respon Epineprin, norephinephrine,
simpatis
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
• Persiapan pasien
 Pasien harus tenang, tidak dalam keadaan cemas atau
gelisah, maupun kesakitan. Dianjurkan istirahat 5 menit
sebelum pemeriksaan.
 Pasien tidak mengkonsumsi kafein maupun merokok,
ataupun melakukan aktivitas olah raga minimal 30 menit
sebelum pemeriksaan.
 Pasien tidak menggunakan obat-obatan yang mengandung
stimulan adrenergik seperti fenilefrin atau pseudoefedrin
(misalnya obat flu, obat tetes mata).
 Pasien tidak sedang menahan buang air kecil maupun
buang air besar.

Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi


2019
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
• Persiapan pasien
Pasien tidak mengenakan pakaian ketat terutama
di bagian lengan.
Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang tenang
dan nyaman.
Pasien dalam keadaan diam, tidak berbicara saat
pemeriksan.

Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi


2019
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
• Prosedur
 Ukur tekanan darah 3 kali dengan selang waktu 1-2
menit.
 Catat rerata tekanan darah, minimal dua dari hasil
pengukuran terakhir.
 Untuk pasien baru, ukur tekanan darah pada kedua
lengan. Gunakan sisi lengan dengan tekanan darah
yang lebih tinggi sebagai referensi.
 Lakukan juga pengukuran tekanan darah 1 menit dan
3 menit setelah berdiri untuk menyingkirkan hipotensi
ortostatik.
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi
2019
Termometer (Merkuri-Digital)
• Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima
menit. Tidak dianjurkan pada bayi
• Axilla. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10
menit dengan menggunakan termometer raksa. Suhu aksila
lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral
• Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi
dari suhu oral

TEMPAT PENGUKURAN EKUIVALEN CELCIUS


Oral 37°
Rektal (setara) 37,5°
Aksila (setara) 36,4 °
INFRARED
Mekanisme perpindahan panas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU
TUBUH
Circadian Rhythms perubahan fisiologis,
seperti perubahan suhu dan TTV yang lain
secara fluktuatif : pagi hari lebih rendah
dibandingkan sore hari, suhu tubuh
berfluktuasi 0,28o – 1,1oC selama periode
24jam
Usia  suhu tuuh bayi dan anak-anak berubah
lebih cepat dalam merespon perubahan panas
dan dingin
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
Hormonal  perempuan cenderung lebih
fluktuatif dibandingkan dengan laki-laki,
karena perubahan hormon
Stress  respon tubuh terhadap stress fisik
dan emosi akan meningkatkan produksi
epineprin dan nor epineprin sehingga
mengakibatkan peningkatan metabolisme
rate peningkatan suhu tubuh
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
Pengaturan Suhu Tubuh oleh
HIPOTALAMUS
Telinga (Aural)
 Riset menunjukkan suhu ditelinga pada
membran timpani paling mendekati suhu inti
tubuh
 Kesimpulan ini diddasarkan pada 2 fakta
anatomi:
1. Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm dari
hipotalamus
2. Darah pada arteri karotis interna dan eksterna,
adalah pembuluh darah yang menyuplai
hipotalamus dan membran tympani
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
Tympanic Thermometer

WE ARE COMMITTED TO OUR GOALS AND POLICY!


Pernapasan
• Frekuensi proses inspirasi
dan ekspirasi dalam
satuan waktu/menit.
Faktor yang
mempengaruhi
Respiratory Rate:
– Usia
– Jenis kelamin
– Suhu Tubuh
– Posisi tubuh
– Aktivitas
Interpretasi
• Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan
lebih dari 24 x/menit
• Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit
disebut
• Apnea : Bila tidak bernapas .

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
EarlyEarly
Pediatric Warning System
Warning System

Disampaikan Oleh:

Dessie
Yunita Muliasari, Wanda
M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
Seminar dan Workshop Keperawatan
Anak, 8 April 2017
STIKes Baiturrahim
Jakarta, Jambi
November 2019
27
Early Warning System (EWS)
• Adalah sistem peringatan dini yang dapat
diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi
informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan
pengambilan keputusan selanjutnya
• Penilaian untuk mengukur peringatan dini ini
menggunakan Early Warning Score.

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
Early Warning Score
• National Early Warning Score (NEWS),
• Pediatric Early Warning System (PEWS),
• Modified Obstertic Early Warning Score
(MEOWS).

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
National Early Warning Score (NEWS),

NEWS digunakan pada :


• pasien dewasa (berusia 16 tahun atau lebih)
• NEWS dapat digunakan untuk untuk asesmen
penyakit akut, mendeteksi penurunan klinis, dan
menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan
sesuai.
NEWS tidak digunakan pada:
• Pasien berusia kurang dari 16 tahun
• Pasien hamil
• Pasien dengan PPOK
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
Pediatric Early Warning System
(PEWS),
PEWS digunakan pada :
• Pasien anak/ pediatrik ( berusia saat lahir-16 tahun)
• PEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen
pengakit akut, mendeteksi penurunan klinis, dan
menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
PEWS tidak digunakan pada:
• Pasien dewasa lebih dari 16 tahun
• Pasien anak dengan TOF (Tetralogi of Fallot), sindrom
VACTERL

WE ARE COMMITTED TO OUR


GOALS AND POLICY!
Modified Obstertic Early Warning
Score (MEOWS).
• MEOWS digunakan pada pasien ibu hamil
dengan usia kandungan 20 minggu sampai 6
minggu setelah melahirkan.
• MEOWS dapat digunakan untuk untuk
asesmen penyakit akut, deteksi penurunan
klinis, dan inisiasi respon klinis yang tepat
waktu dan sesuai.
• MEOWS tidak digunakan selama proses
pembukaan sampai selesai melahirkan.
WE ARE COMMITTED TO OUR
GOALS AND POLICY!
Penandaan Skor EWS
di papan pasien
KASUS 1
An. DM (laki-laki) usia 2 bulan, dirawat di ruang rawat anak
RS B. hasil pemeriksaan fisik didapatkan S=38,3°c,
frekuensi nadi 130x/mnt, frekuensi pernapasan 26x/mnt,
SP02= 99%, T/D 85/50 mmHg, ada kejang 2 jam yang lalu
1x ± 15 menit disertai tonik klonik pada seluruh tubuh, ada
muntah dan mencret, anak tampak letargis dan terbangun
dengan stimulasi. Anak didiagnosa medis Meningitis
bakterialis.

SKOR? 6
KASUS 2
An. HL (perempuan) usia 9 bulan, dirawat di ruang anak dengan
keluhan utama sesak sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit
(SMRS), BAB 3x sehari, konsistensi lembek cenderung cair, ada
demam tetapi turun bila diberi paracetamol. Hasil pengkajian
didapatkan kesadaran compos mentis, keadaan umum sedang,
T/D 88/52 mmHg, frekuensi pernapasan 30x/menit, frekuensi
nadi 128x/menit, demam perbaikan suhu 36,8°c, saturasi oksigen
98-99% dengan bantuan oksigen ½ lpm via nasal kanul.

SKOR? 2
KASUS 3
An. SF (perempuan) usia 23 bulan, dirawat di ruang
rawat anak dengan keluhan utama sesak dan batuk.
Pemeriksaan fisik keadaan umum sedang, pasien
terlihat sesak dan sianosis, frekuensi pernapasan
36x/menit dengan bantuan oksigen via trakeostomi 3-4
lpm, T/d 105/68 mmHg, frekuensi nadi 121x/menit,
suhu 37,1°c, saturasi oksigen 88%.

SKOR? 4
Implikasi bagi praktik keperawatan
 Penggunaan skala ukur akan memfasilitasi proses
identifikasi/ pengkajian menjadi lebih terstruktur dan
terstandar
 Gejala awal yang menunjukkan perubahan status
kesehatan anak dapat diidentifikasi 1 jam
sebelumnya.

43
VIDEO
Referensi
• DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia.
Jakarta: PPNI
• William, Mancia et al. (2018). J hypertens 36: 1953-2041
• Koyama, S & Ishizawa, H. (2019). Vital sign measurement
using FBG sensor for new wearable sensor development.
Japan: Intech Open
THANK YOU!

“Advanced Innovation, Advanced You”

Contact us:

Jl. Teuku Cik Ditiro No. 21

+62 21 3192 3344


+62 21 3192 2005

www.bunda.co.id

Anda mungkin juga menyukai