GAGAL NAPAS

(Respiratory Failure)
NAMA : Arni Marlinda Zai 203307020035
Betharia Lorenza Surbakti 203307020034
Gidion Franklin Simorangkir 20330702009

dr. Sadarita Sitepu,Sp.P(K)

DEFINISI

Gagal nafas adalah suatu kondisi dimana sistem respirasi

gagal untuk melakukan fungsi pertukaran gas, pemasukan
oksigen dan pengeluaran karbondioksida.
Gagal napas terjadi, bila :
• PaO2 <75 mmHg atau PaCO2 > 45 mmHg
ETIOLOGI
• Gangguan system saraf pusat (SSP)
• Gangguan sistem saraf perifer, otot pernapasan dan dinding
dada
• Abnormalitas jalan napas
• Abnormalitas Alveoli
KLASIFIKASI

Gagal Napas Akut Gagal Napas Kronik

Terjadi dalam hitungan menit ke
jam
Terjadi peningkatan kadar PaCO₂
↓ pH < 7,2 sangat cepat
Terjadi dalam beberapa hari
Sudah berlangsung dalam waktu
yang lama
↓ pH sedikit

Contohnya Pneumonia Contohnya COPD

 Hiposekmia
Klasifikasi
Gagal Napas
Hiperkapnia
PATHWAY
Hipoksemia
• nilai PaO2 yang rendah tetapi PaCO2 normal atau rendah
• Adanya penyakit yang mempengaruhi parenkim paru atau
sirkulasi paru (kegagalan paru)
• Hipoksemia berat akan menyebabkan hipoksia
• Indikasi terjadinya hipoksemia : faktor rendahnya curah
jantung, anemia, syok septic atau keracunan karbon
monoksida,
Penyebab Umum Gagal Napas tipe I (hipoksemi)
• Emfisema dan bronkitis kronis • Penyakit paru granuloma
(PPOK)
• Penyakit jantung kongenital
• Pneumonia sianosis
• Edema pulmoner • Bronkiekstasi
• Asma • Sindrom distres pernapasan akut
• Pneumothorak • Sindrom emboli lemak
• Emboli paru • Kiposkoliosis
• Hipertensi arteri pulmoner • Obesitas
• Pneumokoniosis
HIPERKAPNIA
• Kadar PaCO2 yang abnormal tinggi dalam darah arteri
(PaCO2> 46 mmHg)
• penurunan simultan di PaO2
Penyebab Umum Gagal Napas tipe II (Hiperkapni)

• Emfisema dan bronkitis kronis • Trauma kepala dan servikal

(PPOK)
• Hipoventilasi alveolar primer
• Asma yang berat
• Sindrom hipoventilasi pada
• Overdosis obat obesitas
• Keracunan • Edema pulmoner
• Miastenia gravis • Sindrom distres pernapasan akut
• Polineuropati • Miksedema
• Kelainan otot primer • Tetanus
• Kordotomi servikal
Manifestasi Klinis
HIPERKAPNIA HIPOKSEMIA
Somnolen Anxietas
Letargi Takikardia
Koma Takipnue
Asteriks Diaforesis
Tidak dapat tenang Aritmia
Tremor Perubahan status mental
Bicara Kacau Bingung
Sakit Kepala Sianosis
Edema papil Hipertensi
Hipotensi
Kejang
Asidosis laktat
Diagnosis Gagal Napas menurut Pontoppidan
Kriteria Gagal Nafas menurut Shapiro (Rule of Fifty)
• Tekanan parsial oksigen arteri (PaO2) < 50 mmHg dan,
• Tekanan parsial CO2 arteri (PaCO2) > 50 mmHg.

Kriteri Gagal Nafas menurut Petty

• Acute Respiratory failure: PaO2 < 50 tanpa atau disertai kenaikan
PaCO2
• Acute Ventilatory Failure: PaCO2 > 50 mmHg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Analisa Gas Darah (Gold Standar)
• Laboratorium (Darah lengkap)
• Radiologi
 TATALAKSANA GAGAL NAPAS
HIPOSEKMIA
Terapi Oksigen

Alat O2 Flow
rate (L/m)
FIO2

Low-flow delivery device

• Kanul nasal 2-6 0,24-0,35
Simple mask 4-8 0,24-0,40

High-flow delivery device

• Venturi mask 2-12 0,25-0,50
• Nonbreathing mask 6-15 0,70-0,90
• High-flow O2 blender 6-20 0,50-0,90
HIPERKAPNIA
• Pebaiki Ventilasi
• Perbaiki Jalan Napas (Airway)
• Oksigen
• Bronkodilator
• Agonis beta-adrenergik
• Antikolinergik
• Teofilin
• Kortikosteroid
• Ekspetoran dan nukleonik
REFRENSI
• Setiawati, S., Alwi, I., W.Sudoyo, A., K, M. S., Setiyohadi, B., &
Syam, A. F. (Eds.). (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Ed IV).
Interna Publishing.
• Rab, P. D. H. T. (2013). Ilmu Penyakit Paru. Trans Info Media.
TERIMAKASIH 
 TATALAKSANA GAGAL NAPAS
HIPOSEKMIA
Terapi Oksigen (berdasarkan fraksi oksigen)
Ventilator
Alkalosis ventilator pco2 >60 (Tidak dilakukan penatalaksanaan )
Alat O2 Flow
rate (L/m)
FIO2

Low-flow delivery device

• Kanul nasal 2-6 0,24-0,35
Simple mask 4-8 0,24-0,40

High-flow delivery device

• Venturi mask 2-12 0,25-0,50
• Nonbreathing mask 6-15 0,70-0,90
• High-flow O2 blender 6-20 0,50-0,90