Anda di halaman 1dari 39

INFESTASI PARASIT

( SKABIES, PEDIKULOSIS, CREEPING


ERUPTION)
SCABIES/ THE ITCH/SKY-BEES
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabiei var.
hominis, kutu parasit yang menggali terowongan kulit dan menyebabkan rasa gatal.
Sarcoptes scabieiter :
Filum : Arthropoda
Kelas :Arachnida
Ordo :Acarina
Famili :Sarcoptidae
Skabies Norwegia atau
skabies berkrusta

SKABIES

Skabies Nodular,
sering terjadi pada
bayi dan anak
EPIDEMIOLOGI

Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini,


antara lain social ekonomi yang rendah, higene yang buruk,
hubungan seksual yang bersifat promiskuitas, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan demografik serta ekologi. Penyakit
ini dapat dimasukkan dalam IMS (Infeksi Menulas Seksual)
TRANSMISI

1. Kontak langsung (Kulit dengan 2. Kontak tak langsung (melalui


kulit) benda)
• Tidur bersama • pakaian
• Hubungan seksual • Handuk
• Berjabat tangan • Sprei
• Bantal, dll

MASA INKUBASI 4-6 MINGGU


PATOGENESIS
Infestasi tungau diawali berpindahnya tungau dewasa dari kulit individu yang terinfeksi skabies ke kulit
individu sehat. Tungau dewasa betina menggali terowongan pada stratum korneum dan tinggal di
dalamnya

Dalam 4‐6
Tungau dewasa hari
keluar ke atas kulit 3‐4 hari
untuk berkopulasi
Sesudah 3‐4 hari, telur selanjutnya,
menetas menjadi kemudian,
dan setelah larva. Larva bermigrasi nimfa
kopulasi, tungau larva berubah
ke permukaan kulit berubah
jantan akan mati dan menggali lubang menjadi
dan tungau betina kecil dan mengisap menjadi
cairan yang nimfa (tungau
korneum dan tungau jantan
menaruh 2‐3 terkandung dalam sel‐ dewasa
sel kulit atau tungau
telurnya setiap hari muda).
selama 4‐6 minggu betina
dewasa
Secara keseluruhan, siklus hidup Sarcoptes scabiei terdiri dari 4 fase yaitu telur (3‐8 hari), larva (2‐3 hari),
nimfa (± 7‐10 hari), dan dewasa
GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS

Kunikulus Kunikulus
1. Pruritis noktuma 2. Riwayat sakit
(gatal pada malam serupa dalam satu
hari) rumah/kontak

3. Kunikulus ( Terowongan di
tempat predileksi yang
berwarna putih keabu-abuan, 4. Ditemukan Tungau :
berbentuk garis lurus atau hal ini paling menunjang
berkelok-kelok (1cm) dijumpai untuk diagnosis
papul atau vesikel di ujung
kunikulus
DIAGNOSA BANDING

PRURIGO
• Biasanya berupa papula-papula yang gatal;
predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas.

PEDIKULOSIS KORPORIS

DERMATITIS
TATALAKSANA
Nonmedikamentosa:

• Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan


• Menghindari orang-orang yang terkena
• Mencuci/menjemur alat-alat tidur
• Tidak memakai pakaian / handuk bersama-sama.

Medikamentasa :

• Sulfur presipitatum 4-20%% bentuk salep atau krim. Tidak efektif pada stadium telur
• Emulsi benzilbenzoat 20-25% selama 24 jam. Efektif pada semua stadium. Diberikan setiap malam selama 3
hari
• Gama benzen heksaklorida (Gameksan) 1% dalam salep atau krim, dioleskan dan didiamkan selama 12 jam.
• Krotamiton 10% dalam bentuk salep atau krim dipakai selama 24 jam.
• Krim permetrin 5% dapat memberi hasil yang baik
PENCEGAHAN
• Menjaga Higiene Pribadi
• Tidak Berbagi Handuk maupun Pakaian
• Menggantui Sprei dan Sarung Bantal dengan rutin
• Tidak melakukan Seks Bebas
• Menghindari Kontak langsung dengan carrier
PROGNOSIS

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat


serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi,
maka penyakit dapat diberantas dan prognosis baik
PEDIKULOSIS

Pediculus capitis Pediculus corporis Pediculus pubis


PEDIKULOSIS KAPITIS

Definisi : Infeksi kulit dan rambut kepala yang


disebabkan Pediculus humanus var. capitis
Faktor Resiko : Sering pada anak wanita dan wanita
dewasa.
Kebersihan : Anak-anak yang belum mengerti tentang
kebersihan dan higiene timbulnya rambut kepala lebih
sering terkena penyakit ini.
Penularan : Langsung atau tidak langsung melalui sisir,
topi, bantal dan sebagainya.
GEJALA KLINIS
• Rasa gatal terutama pada daerah oksiput atau temporal

Infeksi Sekunder berat


Erosi, ekskoriasi dan (rambut menggumpal,
Garukan infeksi sekunder
(pus,krusta)
plikapelonika dan
pembesaran KGD
regional

Penunjang DIAGNOSIS : Menemukan kutu atau telur


terutama dia daerah oksiput dan temporal. Tlur berwarna
abu-abu dan berkilat
DIAGNOSA BANDING

DERMATITIS SEBOROIK

PIODERMA
PENGOBATAN
• Malathion o,5% atau 1% dalam bentuk losio atau spray
Malam sebelum tidur rambut dicuci dengan shampoo kemudian
dioleskan malathion lalu kepala ditutup dengan kain. Kemudian
dibilas besok pagi.
• Gama benzen heksaklorida (Gameksan) 1% dalam salep atau
krim, dioleskan dan didiamkan selama 12 jam.
• Benzyl benzoate 25%
PROGNOSIS

Prognosis baik bila hygiene diperhatikan


PEDIKULOSIS KORPORIS
Definisi : Penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. corporis.

Penyebab : Gigitan Pedicttlus humnnusaar Corporis. Tuma tinggal melekat


pada lipatan-lipatan pakaian dan sewaktu-waktu mengisap darah pada kulit.

Penyebaran : Daerah beriklim dingin tempat orang memakai pakaian tebal.

Kebersihan : Banyak menyerang orang-orang yang kebersihan dan higiene


kurang

Lingkungan : Banyak ditemukan di daerah-daerah perkebunan dan peternakan


ETIOLOGI

• Pediculus humanus var corporis (badan)


• 2 jenis kelamin : jantan dan betina
• betina berukuran panjang 1,2-4,2 mm dan lebar kira-kira setengah panjangnya,
sedangkan yang jantan lebih kecil.
• Siklus hidup dan warna kutu ini sama dengan yang ditemukan pada kepala.
GEJALA KLINIS
Umumnya ditemukan di kelaianan berupa bekas-bekas garukan pada
badan, karena gatal baru berkurang dengan garukan yang lebih intensif.
Kadang timbul infeksi Sekunder dengan pembesaran KGD regional

PENUNJANG DIAGNOSIS
Menemukan kutu dan telur pada serat kapas/pakaian
DIAGNOSA BANDING
• SKABIES
• PIODERMA
• NEUROTIC EXCORIATION
PENGOBATAN
Medikamentosa
• Krim Gameksan 1% dioleskan tipis diseluruh badan dan
didiamkan selama 24 jam, kemudian mandi. Selama 4 hari
• Emulsi Benzil benzoate 25% dan bubuk Malathion 2%

• Nonmedikamentosa
Pakaian dicuci dengan air panas dan disetrika
PROGNOSIS
Baik dengan menjaga higiene
PEDIKULOSIS PUBIS

• Definisi : Penyakit kulit menular akibat infestasi pedikulus (tuma) didaerah pubis
• Cara Penularan : dengan kontak langsung
• Predileksi : Infestasi parasit ini umumnya terjadi di daerah genital dan terutama
ditularkan lewat hubungan seks.
• Etiologi : mempunyai 2 jenis kelamin yang betina lebih besar dari pada yang jantan,
panjang dan lebarnya 1-2 mm. Phthirus pubis ( crab louser; kutu kemaluan )
GEJALA KLINIS
• Gatal didaerah pubis dan sekitarnya
• Gatal dapat menjalar ke absomen dan dada
• Makula caerulae : Bercak-bercak berwarna abu-abu atau kebiruan
• Kutu dapat dilihat dengan mata
• Kepala kutu masuk ke dalam muara folikel
• Gejala patologik : Black dot

PENUNJANG DIAGNOSIS
Telur atau bentuk telur dewasa
TERAPI
Medikamentosa
• Krim gameksan 1% dioleskan dan didiamkan selama 24 jam
• Benzil benzoate 25% dioleskan dan didiamkan selama 24 jam

Nonmedikamentosa
• Rambut genital dicukur
• Pakaian dalam dicuci dengan air panas dan disetrika
PROGNOSIS
Baik dengan menjaga higiene
Patofisiologi
Siklus hidup kutu ( telur, larva,nimfa,dewasa)  hidup selama 16
hari betina menghasilkan telur 50-150 butir  hidup dengan
memakan darah manusia saat menghisap darah air liurnya
menyebabkan gatal kutu ini menempelkan telurnya di
permukaan kulit dan rambut menyuntikan getah pencernaan
extraknya ke dalam kulit  menimbulkan gatal
CREEPING ERUPTION
( CUTANEOUS LARVA MIGRANS)
Creeping Eruption

• Sinonim : Cutaneous larva migrans, dermatosis linearis migrains,


sandworm disease
• Definisi : Kelainan kulit dengan peradangan berbentuk linier atau
berkelok-kelok, menimbul dan progresif yang disebabkan oleh
invasi larva cacing tambang yang berasal dari feses anjing dan
kuncing
EPIDEMIOLOGI
• Daerah tropis dan subtropics Tanah pasir/pantai,
pertambangan

Etiologi :
• Ankolostoma brasiliense
• Ankilostoma caninum
• Ankilostoma duodenale
• Necator americanus
• Strongyloides sterconalis
GEJALA KLINIS
• Gatal pada kulit dan Panas ( Pada malam hari terasa gatal hebat)
• Papul diikuti lesi berbentuk linier atau berkelok-kelok
• Diameter : 2-3mm
• Berwarna kemerahan
• Lesi papul + eritematosa : larva berada di kulit
• Papul merah menjalar : menyerupai benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul
dan membentuk terowongan ( burrow)
DIAGNOSA
Bentuk Khas :
• Tampak benang yang lurus atau berkelok-kelok
• Menimbul
• Papul atau vesikel diatasanya
DIAGNOSA BANDING

SCABIES INSECT BITE HERPES ZOSTER


TATALAKSANA
Topikal : Sistemik : • Bedah beku dengan nitrogen
• Salep Albendazol 10% • Albendazol 400 mg untuk anak cair atau etil klorida dapat
dioleskan 3 kali sehari selama usia >2 tahun atau >10 kg dikombinasi albendazol
7-10 hari.6,7 selama 3-7 hari berturut-turut
• Salep Thiabendazol 10-15% • Thiabendazol 50 mg/kg/hari
dioleskan 3 kali sehari selama selama 2-4 hari
5-7 hari. Dapat diberikan pada • Ivermektin 200 µg/kg dosis
anak berusia kurang dari 2 tunggal, dosis kedua diberikan
tahun atau berat badan kurang bila gagal. Sebaiknya tidak
dari 15 kg. diberikan pada anak berusia
kurang dari 5 tahun atau berat
badan kurang dari 15 kg

Kombinasi :
EDUKASI
1. Pada tempat endemik, gunakan pelindung berupa sepatu atau sandal
2. Tidak duduk langsung di atas pasir/tanah atau alas yang terbuat dari
bahan yang tipis
3. Gunakan matras atau kursi sebagai alas duduk.
PROGNOSIS

Prognosis tidak mengancam kehidupan umumnya sembuh dengan


terapi antihelmintes albendazol atau tiabendazol
TERIMAKASIH 
Sumber
• Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
• Djuanda, Adhi. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai