Anda di halaman 1dari 14

Kelompok

2
• FAUZAN ZAIN 212102033
• ANISAH ZHAFIRAH 212102034
• YASMIN CITRA FADHILAH 212102063
MENYELESAIKAN MASALAH
PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI AGREGAT

TOPIK PEMBAHASAN

Penentuan pendapatan dan produk nasional


A.Defenisi,pengertian PNB dan PDB
B.Barang akhir dan barang antara
C.Masalah perhitungan ganda dan nilai
D.PNB Nominal dan PNB riil
A.Produk Nasional Bruto Dan Produk Domestik Bruto
a.produk nasional bruto
Produk Nasional Bruto (PNB), atau dalam bahasa Inggris dinamakan Gross National Product
(GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan
jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung Pendapatan Nasional Bruto, nilai
barang dan jasa yang dibitung dalam pendapatan nasional hanya barang dan jasa yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang
pendapatan nasionalnya dihitung.

Oleh karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara sesuatu negara terdapat di
negara itu sendiri maupun di luar negeri, maka nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor
produksi yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam Produk Nasional Bruto, Tetapi
sebaliknya, dalam Produk Nasional Bruto tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-
faktor produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Ini berarti secara konsepsual, pendapatan warga negara Singapura yang bekerja di Indonesia dan
keuntungan perusahaan multinasional Jepang yang beroperasi di Indonesia tidak termasuk dalam
Produk Nasional Bruto Indonesia. Tetapi sebaliknya pendapatan pekerja- pekerja Indonesia yang
bekerja di luar negeri termasuk dalam Produk Nasional Bruto Indonesia.

Tolak ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negaradiantaranya
adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca
pembayaran luar negeri. Pendapatan Nasional (National income) adalah merupakan salah satu tolak
ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasimasalah masalah ekonomi makro yang
dihadapi masyarakat sesuatu negara.

Sifat -sifat PNB adalah sebagai berikut:


● PNB adalah ukuran moneter
● PNB hanya memperhitungkan barang-barang dan jasa akhir saja
Formula untuk mencari PNB yaitu :

PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri atau
PNB = PDB + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri atau
PNB = PDB - Pendapatan Neto atas faktor dari luar negeri

Contoh soal :
Diketahui Produk Domestik Brutonya (PDB) Indonesia pada tahun 2013 adalah Rp
131.101,6 milliar.Pendapatan/produk neto terhadap luar negeri Rp 4.995,7 milliar.

Jawab :
PNB = PDB – Pendapatan Neto atas faktor luar negeri
PNB = Rp 131.101,6 M – Rp 4.995,7 M
PNB = Rp 126.105,9 M
b.Produk domestik bruto

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product ) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)
selama satu tahun. Produk Domestik Bruto adalah total nilai moneter atau pasar dari semua barang
jadi dan jasa yang suatu negara produksi dalam periode waktu tertentu. produk domestik bruto
merupakan nilai total produksi dan layanan yang tersedia dari seluruh individu atau bisnis dalam
suatu negara. Oleh karena itu, PDB juga dapat menjadi untuk mengukur nilai total produksi dan
penghasilan individu atau perusahaan, baik lokal maupun asing yang terdapat pada suatu negara
tertentu.

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya
jumlahyang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
1.Fungsi Produk Domestik Bruto
Adapun fungsi PDB adalah sebagai berikut:
● PDB dihitung berdasarkan total nilai tambah (value added) yang dihasilkan seluruh kegiatan
produksi.
● PDB dihitung dengan konsep siklus aliran (circulair flow concept).
● Batas wilayah perhitungan PDB adalah satu Negara (perekonomian domestik).

2.Jenis Produk Domestik Bruto


Menurut McEachern ada dua jenis PDB diantaranya adalah:
● PDB Riil/Harga Tetap,yaitu total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh satu negara
dalam periode tertentu dan nilai berdasarkan harga yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.
● PDB Nominal/Harga Berlaku,yaitu total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam kurun waktu tertentu dan dinilai menurut harga yang berlaku pada saat dilakukan
penilaian.

3.Pendekatan perhitungan Produk Domestik Bruto


Pendekatan perhitungan PDB dapat dilakukan dengan beberapa cara.Mengacu pada pengertian
PDB,berikut ini adalah tiga cara pendekatan perhitungan PDB:
● Pendekatan Pengeluaran
Yaitu metode atau cara menghitung PDB denagn menghitung pendapatan seperti upah,sewa,bunga dan
laba yang diterima oleh setiap faktor produksi dalam menghasilkan barang akhir.
Rumus : PDB = C + I + G + ( X – M )
Keterangan : C : Konsumsi Rumah Tangga X : Ekspor
I : Investasi M : Impor
G : Kosumsi Pemerintah

● Pendekatan Produksi
Yaitu suatu metode penghitungan produk domestik bruto suatu negara dengan mengukur nilai produksi
dan penjualan akhiri.Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu.
Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai
biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses produksi termasuk bahan
baku dan bahan penolong.

Rumus : Y= ( P1 X Q1 ) + ( P2 X Q2 ) + ….( Pn X Qn )
Keterangan : Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n
• Pendekatan Pendapatan

Yaitu suatu metode atau metode penghitungan produk domestik bruto dengan menghitung pendapatan seperti upah,
sewa, bunga dan keuntungan yang dihasilkan oleh setiap faktor produksi dalam pembuatan produk akhir.

Rumus : Y = r + w + i + p

Keterangan: Y = Pendapatan Nasional r = Pendapatan Sewa misalnya sewa tanah

w = Pendapatan dari gaji, upah i = Pendapatan bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan & keuntungan perseorangan

Dengan memperhatikan perbedaan di antara arti PDB dan PNB di atas dapatlah dirumuskan sifat hubungan di antara Produk Domestik
Bruto dan Produk Nasional Bruto, yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan di bawah ini:

Rumus: PDB = PNB - PFN dari LN

di mana FN dari LN adalah pendapatan faktor neto dari luar negeri. PFN dari IN adalab pendapatan faktor-faktor produksi yang dierima
dari luar megeri dileurangi dengan pendapatan faktor factor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.
B.Barang Akhir dan Antara
A. BARANG AKHIR (FINAL GOOD)

Barang akhir (final good) adalah barang yang dihasilkan dari berbagai kegiatan ekonomi
untuk dapat digunakan sebagai bahan kebutuhan masyarkat.Barang akhir dapat dibedakan kedalam
dua golongan yakni:
• Barang tahan lama (durable good)
Contoh : sepeda motor,televisi,ac,perabotan rumah tangga dsb.
 Barang tidak tahan lama (non durable good)
Contoh : makanan segar,sayur-sayuran,buah-buahan.

B. BARANG ANTARA (INTERMEDIATE GOOD)


Barang antara (intermediate good) adalah barang yang masih atau belum menjadi barang
akhir dimana baranng tersebut akan diperoses lagi sebelum digunakanoleh konsumen atau si
pemakai.contohnya besi baja dan tekstil
C.Masalah Perhitungan Ganda dan Nilai Tambah
Perhitungan ganda adalah memasukkan nilai barang perantara dengan barang inti
(keseluruhan),nilai brang inti atau nilai barang adalah barang perantara+barang inti.oleh karena itu
hal ini dinamakan perhitungan ganda (double counting).namun,perhitungan tersebut kurang
tepat,karena dapat menghitung uang nilai barang yang seharusnya tidak perlu dihitung lagi.
Contoh :
tas harganya 100.000 dan kain untuk membuat baju tersebut harganya 25.000. Nilai akhir dari Baju
tersebut adalah 100.000 + 25.000 = 125.000 (terjadi perhitungan ganda, karena nilai akhir kain
dihitung kembali pada harga baju).
Untuk menghindari perhitungan ganda, digunakan nilai tambah/value added. Nilai tambah adalah
suatu biaya tambahan untuk membuat sebuah barang jadi dari barang proses atau bahan baku.
Bagaimana perhitungan ganda bisa terjadi?
Menurut definisi, PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi di suatu
negara selama tahun tertentu. Di sini, kata kunci kita adalah “barang dan layanan akhir.” Peng -
hitungan ganda terjadi ketika kita menghitung item yang sama lebih dari satu kali. Itu dimungkinkan
karena produksi melibatkan berbagai input barang dan jasa, tidak hanya produk mentah tetapi juga
barang setengah jadi.
Cara untuk menghindari penghitungan yang berlebihan tersebut adalah dengan fokus
pada nilai tambah. Kita menghitungnya dengan mengurangi nilai output ke nilai input.
Lebih tepatnya, nilai tambah sama dengan harga jual barang atau jasa dikurangi biaya
semua input non-kerja yang digunakan untuk memproduksinya.

D.PNB NOMINAL DAN PNB RIIL


a.pnb nominal

PDB atau PDB nominal adalah pengukuran nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
menurut harga yang berlaku ketika barang dan jasa tersebut diproduksi. Rumus untuk menghitung
PDB nominal adalah dengan mengalikan output dengan harga di tahun berlaku.
Nominal PNB = Jumlah output yang diproduksi di tahunt x Harga di tahun
Contoh :
Kuantitas output Indonesia di tahun 2018 adalah sebanyak 100 unit dan harga masing-masing
adalah sebesar Rp50 per unit. Maka total nilai PDB nominal tahun 2018 adalah sebesar Rp5.000
(100 unit x Rp50).Selanjutnya, di tahun 2019, kuantitas output tidak naik tetapi harga naik menjadi
Rp60. Maka PDB nominal di tahun 2019 adalah sebesar Rp6.000 (100 unit x Rp60).
b.pnb riil

PDB atau PNB rill merupakan pengukuran nilai barang dan jasa yang diproduksi pada kurun waktu
tertentu menurut harga konstan pada tahun tertentu (sebagai tahun dasar) dan seterusnya digunakan
untuk perhitungan pendapatan nasional pada tahun berikutnya. Rumus PNB riil adalah sebagai berikut:
PNB riil = Output yang diproduksi di tahunt x Harga di tahun dasar
Contoh :
jika 2018 adalah tahun dasar, maka nilai PDB riil tahun 2018 dan 2019 akan sama. Anda
menggunakan harga Rp50 untuk menghitung nilai PDB riil. Karena output tidak berubah, nilai PDB riil
tidak berubah. Itu kontras dengan PDB nominal, yang mana nilainya meningkat menjadi Rp6.000.
Meski kuantitas output tidak berubah, kenaikan harga membuat nilainya meningkat.
Jadi:
• Nilai PDB nominal dan PDB riil akan sama di tahun dasar.
• PDB nominal akan berubah ketika kuantitas, harga, atau kombinasi keduanya berubah.
• Perubahan harga tidak mempengaruhi nilai PDB riil. Nilainya akan berubah hanya jika kuantitas
berubah.
• Selama inflasi berlangsung, PDB nominal akan lebih tinggi daripada PDB riil. Sebaliknya, deflasi
yang terus menerus membuat PDB nominal lebih rendah daripada PDB riil.
Oleh kerana itu, PDB riil adalah indikator yang lebih akurat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi
daripada PDB nominal. Itu karena pertumbuhan PDB riil mencerminkan perubahan kuantitas dan
tingkat produksi dari waktu ke waktu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai