MANAGEMEN
Oleh : DR. H. Harun Arasyid, SE. MM
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Peridoe Waktu Aliran Manajemen Kontributor
1870-1930 Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor, Frank dan Lillian
Gilbreth, Henry Gantt, Harington
Emerson
PERILAKU ORGANISASI
Prinsip-prinsip dasar Perilaku Organisasi
• Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat (peranan, prosedur, prinsip).
• Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus
dengan pertimbangan secara hati-hati.
• Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer
individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
• Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
ALIRAN KUANTITATIF
• Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team
riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-
masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset
operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II. Sejalan dengan semakin
kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan komunikasi,
dan sebagainya, teknik-teknik riset operasi menjadi semakin
penting"- sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan.
Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian
diformalisasikan dan disebut aliran Management Science.
PENDEKATAN SISTEM
• Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk meman-
dang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan. Pendekatan sistem memberi
manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan
dan sebagai bagian dari lingkungan ekstemal yang lebih luas.
PENDEKATAN KONTINGENSI
• Pendekatan kontingensi (contingency approach) dikembangkan oleh para
manajer, konsultan dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-
konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata.
Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik
mana, pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu, dan pada waktu
tertentu, akan membantu pencapaian tujuan manajemen. Perbedaan
kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda
pula, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat
diterapkan dalam segala kondisi.
• Jadi, pendekatan kontingensi muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan
terhadap anggapan universalitas, dan kebutuhan untuk memasukkan
berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen.
• Pendekatan kontingensi secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu
hubungan fungsional "bila—maka" ("if—then"). "Bila" adalah variabel bebas
(independent variable) dan "maka" adalah variabel bergantung (dependent
variable). Dalam manajemen kontingensi, lingkungan merupakan variabel
bebas; sedangkan berbagai konsep dan teknik manajemen yang
mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya, berfungsi
sebagai variabel bergantung.
Pendekatan
klasik
Contingency
approch
Pendekatan
hubungan manusiawi