Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM

KIA
(KESEHATA
N IBU &
ANAK )
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
masih cukup tinggi walaupun dalam beberapa dekade
terakhir AKI dan AKB telah mengalami penurunan.
PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA
Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini
diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu sesuai standar
serta menjangkau seluruh sasaran
2. Peningkatan pertolongan persalinan ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga
kesehatan secara berangsur.
3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi atau komplikasi kebidanan baik oleh tenaga
kesehatan maupun masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penganan dan
pengamatannya secara terus menerus
4. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan secara terus
menerus oleh tenaga kesehatan
5. Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas dengan mutu sesuai standar dan menjangkau
seluruh sasaran
A. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal selengkapnya mencangkup banyak hal yang meliputi


anamnesis, pemeriksaan fisik(umum dan kebidanan),pemeriksaan laboratorium
sesuai indikasi, serta intervensi dasar dan khusus( sesuai resiko yang ada
termasuk penyuluhan dan konseling).Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal “5T” untuk pelayanan antenatal, yang terdiri atas:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


2. (Ukur )Tekanan darah
3. (Ukur) Tinggi fundus uteri
4. (Pemberian imunisasi) Tetanus toksoid lengkap
5. (Pemberian) Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali
selama kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut:

= Minimal 1 kali pada triwulan pertama


= Minimal 1 kali pada triwulan kedua
= Minimal 2 kali pada triwulan ketiga

Standar waktu pelayanan antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin mutu


pelayanan, khususnya dalam memberi kesempatan yang cukup dalam
menangani kasus resiko tingi yang ditemukan.
B. Pertolongan Persalinan

Dalam program KIA dikenal beberapa jenis tenaga yang memberikan


pertolongan persalinan kepada masyarakat, jenis tenaga tersebut adalah:
dokter spesialis kebidanan,dokter umum,bidan, perawat maternitas, Selain
itu masih ada penolong persalinan yang berasal dari anggota keluarga
dalam masyarakat terpencil seperti yang banyak ditemukan di propensi
papua, namun peenolong persalinan ini umumnya tidak tercatat dan sulit
untuk di identifikasi.
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Sterilitas atau pencegahan infeksi
2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar pelayanan
3. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi
C. Deteksi dini ibu hamil beresiko

Faktor resiko pada ibu hamil diantaranya adalah:

1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun


2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan yang terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm
5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lila kurang dari 23,5 cm
6. Riwayat keluarga menderita kencing manis,hipertensi dan riwayat cacat kongenital
7. Kelainan bentuk tubuh misalnya kelainan tulang belakang atau panggul
Resiko tinggi atau komplikasi kebidanan pada kehamilan merupakan keadaan
penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian
ibu maupun bayi.
Resiko tinggi /komplikasi pada kehamilan meliputi:
- Hb kurang dari 8 gr %
- Tekanan darah tinggi ( sistole> 140mmhg, diastole > 90 mmhg)
- Oedema yang nyata
- Eklamsia
- Perdarahan pervaginam
- Ketuban pecah dini
- Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
- Letak sungsang
- Infeksi berat atau sepsis
- Persalinan prematur
- Kehamilan ganda
- Janin yang besar
- Penyakit kronis pada ibu : jantung, paru dll
- Riwayat obstretri yang buruk ,riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan
D. Penanganan komplikasi kebidanan

Kejadian komplikasi kebidanan dan resiko tinggi diperkirakan terdapat pada


sekitar antara 15-20% ibu hamil. Komplikasi pada kehamilan dan persalinan
tidak selalu dapat diduga sebelumnya, sehingga ibu hamil harus selalu berada
sedekat mungkin dengan sarana pelayanan yang mampu memberikan
pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar(PONED)

Kebijakan Depkes dalam penyediaan puskesmas mampu PONED adalah


bahwa setiap kabupaten atau kota harus mempunyai minimal 4 puskesmas
mampu PONED.
Untuk keperluan tersebut Depkes RI telah menerbitkan
pedoman khusus yang dapat menjadi acuan pengembangan
puskesmas mampu PONED
Pelayanan medis yang dapat dilakukan di puskesmas
mampu PONED meliputi pelayanan obstetri yang terdiri
dari:
1. Pencegahan dan penanganan perdarahan
2. Pencegahan dan penanganan preeklamsi dan eklamsi
3. Pencegahan dan penanganan infeksi
4. Penanganan partus lama/macet
5. Pencegahan dan penanganan abortus
E. Pelayanan kesehatan neonatal dan ibu nifas
Dewasa ini 2/3 kematian bayi ( 60%) terjadi pada usia kurang dari I bulan,
menurut SKRT 2001, penyebab utama kematian neonatal adalah BBLR
29%,asfiksia27%,dan Tetanus neonaturum 10%.

Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatal diutamakan pada


pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan sesuai dengan standar
pelayanan dan perawatan bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan tali
pusat yang higienis
Selain hal tersebut diatas dilakukan upaya deteksi dini dan penanganan neonatal
resiko tinggi agar segera dapat diberikan pelayanan yang diperlukan

Resiko tinggi pada neonatal meliputi:

1. BBLR
2. Bayi dengan tetanus neonaturum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi dengan ikterus neonatorum( ikterus lebih dari 10 hari setelah lahir
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
6. Bayi lahir denagan berat lebih dari 40oogr
7. Bayi preterm dan posterm
8. Bayi baru lahir dengan cacat bawaan
9. Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
SELURUH KELUARGA IKUT KB

• Bina Keluarga Balita;


• Bina Keluarga Remaja;
• Pendewasaan Usia Kawin;
• Pemakaian Kontrasepsi;
• UPPKS;
• Bina Keluarga Lansia;
• Bina Lingkungan Keluarga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai