DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
* Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
ABSTRAK
Accidents are the biggest factors causing injuries all over the world, and
generally resulted is the form of stress fracture. The increase in the study on the
handling procedures of this issue, the healing processes of bone injury are getting
better one of the procedures used by many people’s by using biomaterials. Bone
biomaterials commonly used are bioceramics. One of the types of bioceramics is
hydroxyapatite. In this research, the synthesis of hydroxyapatite is reported.
Synthesis of hydroxyapatite was done by hydrothermal method at a temperature of
150, 200, 250, and 300 oC for 3 hours and sintered at a temperature of 900 oC. At
200 oC synthesized hydroxyapatite was given a further treatment. At a
temperature of 200 oC synthesizing procedure was back to the time variation, i.e.
1 hour and 5 hours. The results of the characterization of Fourier Transform
Infrared Spectroscopy (FTIR) for all the samples showed hydroxyapatite phase at
a temperature of 200 oC. The results of the characterization of Atomic Absorption
Spectroscopy (AAS) for all samples showed hydroxyapatite formed is not pure
because there are also some other phases.
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
Pada
Departemen Fisika
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Kajian Komposisi Hidroksiapatit yang Disintesis dengan
Metode Hidrotermal
Nama : Nurul Yulis Fa’ida
NIM : G74080048
Disetujui Oleh
Diketahui Oleh
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan pada allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas
akhir dengan judul “Kajian Komposisi Hidroksiapatit yang Disintesis dengan
Metode Hidrotermal”.
Dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Kiagus Dahlan, M.Sc, Bapak Dr. Ir. Irmansyah, M.Si, Ibu Setia Utami Dewi, S.Si,
M.Si selaku pembimbing, serta kedua orang tua, kakak, dan semua keluarga besar
yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat dan motivasi kepada penulis.
selaku pembimbing skripsi I. Penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh staff
akademik, Saifuddin Cahyo Adhi dan teman-teman Lapak Community yang telah
membantu dan selalu memberikan motivasi.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 1
Perumusan Masalah 2
Hipotesis 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Mineral Apatit 3
Hidroksiapatit 3
Hidrotermal 3
Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) 4
Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS) 5
METODOLOGI PENELITIAN 7
Tempat dan Waktu Penelitian 7
Alat dan Bahan Penelitian 7
Metode Penelitian 7
Persiapan Bahan 7
Sintesis Hidroksiapatit dengan Metode Hidrotermal 7
Karakterisasi Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) 8
Karakterisasi Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS) 8
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Hasil Kalsinasi Cangkang Telur 9
Hasil Sintesis Hidroksiapatit 9
Hasil Karakterisasi Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) 10
Hasil Karakterisasi Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS) 16
SIMPULAN DAN SARAN 20
Simpulan 20
Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN 22
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Hipotesis
Semakin tinggi suhu (150, 200, 250, dan 300 oC ) proses hidrotermal, maka
akan semakin murni komposisi dari hidroksiapatit yang dihasilkan. Semakin lama
waktu ( 1, 3, dan 5 jam) proses hidrotermal, maka akan semakin murni komposisi
dari hidroksiapatit.
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral Apatit
Hidroksiapatit
Hidrotermal
632 cm-1 sedangkan pita absorpsi CO3 (karbonat) dilihat pada 1545, 1450, dan 890
cm-1.11
Gambar 1. Spektra FTIR pada sampel dengan variasi konsentrasi dan tekanan.9
Metode Penelitian
Persiapan Bahan
Sumber kalsium yang digunakan dalam peneliatian ini adalah cangkang
telur ayam negeri. Sumber fosfat yang digunakan yang digunakan berasal dari
(NH4)2HPO4. Persiapan sampel ini diawali dengan membersihkan cangkang telur
dari kotoran dan memisahkan membran dari cangkang. Kemudian cangkang telur
yang sudah dibersihkan tersebut dikeringkan selama 24 jam pada suhu ruang.
Selanjutnya kalsinasi cangkang telur. Dimana cangkang telur dipanaskan
dalam furnace pada suhu 1000 oC dengan waktu penahan selama 5 jam. Setelah
proses kalsinasi ini akan dihasilkan serbuk putih CaO.
Gambar 10. Spektra FTIR hubungan transmitansi dan bilangan gelombang sampel
HA pada suhu 300 oC waktu 3 jam dengan sintering
Hasil Spektra FTIR pada variasi suhu tanpa sintering, masih terdapat gugus
OH- yang cukup tinggi. Seperti terlihat pada Gambar 3 yaitu sampel HA 150 oC
dengan waktu 3 jam tanpa sintering memperlihatkan bahwa masih terdapat gugus
OH- pada bilangan gelombang 617 cm-1 sebesar 0.662 %. Pada suhu 200 oC tanpa
sintering, gugus OH- terlihat pada bilangan gelombang 617 cm-1 sebesar 15.678 %.
Pada suhu 250 oC tanpa sintering gugus OH- terlihat pada bilangan gelombang
617 cm-1 sebesar 2.518 %. Pada suhu 300 oC tanpa sintering, gugus OH- terlihat
pada bilangan gelombang 617 cm-1 sebesar 6.753 %. Sedangkan pada suhu 150,
200, 250, dan 300 oC yang telah disintering, gugus OH- pada bilangan gelombang
617 cm-1 berturut-turut sebesar 4.738, 47.609, 29.512, dan 17.496 %. Persentase
Transmitansi gugus OH- yang tinggi ini mengartikan bahwa gugus OH- semakin
sedikit yang terdapat pada sampel. Sedangkan persentase Transmitansi OH- yang
rendah mengartikan bahwa semakin banyak gugus OH- yang terdapat pada
sampel. Adanya gugus OH- pada bilangan gelombang tersebut menunjukan bahwa
masih terdapatnya H2O pada sampel tersebut, sehingga sampel belum kering
secara optimum.
Gambar 11. Spektra FTIR hubungan transmitansi dan bilangan gelombang sampel
HA pada suhu 200 oC waktu 1 jam tanpa sintering
14
Gambar 12. Spektra FTIR hubungan transmitansi dan bilangan gelombang sampel
HA pada suhu 200 oC waktu 1 jam dengan sintering
Gambar 13. Spektra FTIR hubungan transmitansi dan bilangan gelombang sampel
HA pada suhu 200 oC waktu 5 jam tanpa sintering
Gambar 14. Spektra FTIR hubungan transmitansi dan bilangan gelombang sampel
HA pada suhu 200 oC waktu 5 jam dengan sintering
15
Pada Gambar 6 yaitu sampel HA_200_3_S terlihat bahwa terbentuk
hidroksiapatit yang paling optimum. Hal ini dikarenakan sampel memiliki pola
transmisi ion yang menandakan hidroksiapatit yang paling bagus. Selain itu, pada
sampel HA_200_3_S memiliki kemurnian yang cukup tinggi pula. Hal ini
dikarenakan sampel memiliki zat pengotor yang cukup rendah yaitu gugus
karbonat (CO32-) yang terdapat pada sampel tidak ditemukan pada bilangan
gelombang 864 cm-1. Sedangkan pada bilangan gelombang 1396 cm-1 terdapat
gugus CO32- dengan persentase transmitansi yang paling tinggi dari sampel yang
lain, yaitu sebesar 80.246 %. Hal ini mengartikan kandungan gugus CO32- yang
terdapat pada sampel sangat rendah. Transmisi ion yang menandakan
hidroksiapatit dan transmisi ion yang menandakan adanya zat pengotor pada
sampel dapat dilihat berturut-turut pada Tabel 5 dan Tabel 6. Sedangkan transmisi
ion pada sampel dengan variasi waktu dapat dilihat berturut-turut pada Tabel 7
dan Tabel 8.
Tabel 8. Transmisi Ion yang Menandakan Zat Pengotor pada Sampel Variasi
Waktu
Gambar 15. Hubungan Kadar Ca terhadap Suhu pada Sampel Variasi Suhu
Gambar 16. Hubungan Kadar P terhadap Suhu pada Sampel Variasi Suhu
Gambar 17. Hubungan Kadar Ca terhadap Waktu pada Sampel Variasi Waktu
suhu 200 oC
19
Gambar 18. Hubungan Kadar P terhadap Waktu pada Sampel Variasi Waktu suhu
200 oC
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Mulai
Kalsinasi
Aging
Pengeringan 110oC
Karakterisasi
FTIR AAS
Penyusunan Laporan
Selesai
24
Lampiran 3 Komposisi Gugus Kalsium (Ca)
Rumus mencari ketepatan
X = Massa atom relatif kalsium literatur
Y = Kadar kalsium (%)
25
Lampiran 4 Komposisi Gugus Fosfor (P)
Rumus mencari ketepatan
X = Massa atom relatif fosfor literatur
Y = Kadar fosfor (%)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 April 1990 dari
pasangan Subur Riyanto dan Munawariah. Penulis merupakan anak
ketiga dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan SDS
Al-Musanifiah, SLTPN 117 Jakarta, SMAN 9 Jakarta dan
melanjutkan ke perguruan tinggi negeri S1 di Departemen fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor melalui jalur USMI. Selama menempuh pendidikan penulis
aktif dalam bidang organisasi, penulis aktif sebagai anggota kominfo
HIMAFI dan acara kepanitiaan seperti ketua divisi Lead Officer pada
kegiatan Kompetisi Fisika Pesta Sains, sekretaris dan moderator pada
acara Public Speaking Departemen Fisika IPB, ketua panitia dalam
kegiatan Olimpiade Sains tingkat SDIT se-Tangerang Raya, panitia MPD, pelepasan
wisuda sebagai divisi acara dan MC, dll. Selain itu, penulis pernah menjadi asisten
praktikum Eksperimen Fisika I dan juga aktif mengajar di Lembaga bimbingan belajar
maupun privat dan berwirausaha. Pada akhir tahun 2012, penulis telah bekerja sebagai
staff marketing Bimbingan Belajar Quantum Wilayah III.