berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria uretra). Suppositoria adalah cara mengonsumsi obat dengan dimasukkan ke dalam lubang anus atau alat kelamin. Cara ini bisa dipakai sebagai alternatif bagi orang yang kesulitan menelan obat secara oral maupun memiliki fobia jarum suntik. Kegunaan suppositoria
Penggunaan supositoria mempunyai keuntungan
dibanding sediaan oral salah satunya tidak mengiritasi lambung, tidak menyebabkan rasa tidak enak (mual), dapat digunakan pada pasien yang sulit menelan obat dan tidak sadarkan diri Terdapat 3 macam suppositoria, yaitu: 1. Suppositoria uretra : memiliki bentuk silinder dengan diameter 3-6 mm, memiliki ukuran yang berbeda antara pria dan wanita, Untuk uretra pria panjangnya 100-150 mm dan untuk wanita 60- 75 mm. Diberikan melalui uretra. 2. Suppositoria rektal : digunakan untuk dewasa, memiliki bentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya dan memiliki berat kurang lebih 2 gram. Digunakan melalui rektum. 3. Suppositoria vaginal : memiliki bentuk bulat/bulat telur, berat kurang lebih 5 gram, memiliki ukuran panjang 1,25-1,5 inchi dan diameter 5-8 inchi. Digunakan melalui vagina. Inhalasi
Inhalasi adalah proses saat Anda menghirup
oksigen melalui hidung dan masuk ke paru-paru. Udara yang masuk ke paru-paru kemudian disalurkan ke seluruh bagian tubuh agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan optimal. Suppositoria Terapi inhalasi Terapi inhalasi adalah terapi dengan pemberian obat secara inhalasi (hirupan) langsung masuk ke dalam saluran pernapasan. Terapi pemberian secara inhalasi pada saat ini makin berkembang luas dan banyak digunakan pada pengobatan penyakit-penyakit saluran pernapasan. Inhalasi Prinsip terapi inhalasi
Obat bekerja langsung pada
saluran pernapasan· Onset (waktu) kerjanya cepat dan dosis obat yang dipakai kecil· Efek samping obat minimal karena konsentrasi obat dalam darah rendah Thank You!